Meski gol Zhou Yi gagal, tendangan ini membuat suporter Brasil di tribun terkejut hingga siulan mereka terhenti mendadak.
Tapi pemain Brasil tidak punya waktu untuk khawatir, yang lebih penting sekarang adalah segera mencetak gol!
Menurut mereka, mistar gawang yang menghalangi tendangan Zhou Yi adalah pertanda baik, menunjukkan Tuhan akhirnya akan memilih Brasil hari ini!
Maka setelah pertandingan dimulai kembali, Tim Brasil terus melancarkan serangan ganas ke gawang Tim China.
Oscar mengirim umpan silang dari sayap kanan, Damian melompat tinggi di area penalti untuk menyundul, namun dibayangi ketat oleh Guo Nu, sundulannya melambung tinggi.
Penguasaan bola kembali ke kaki Tim China.
Sun Pan melakukan tendangan gawang, alih-alih menendang bola jauh ke area depan, ia malah mengoper ke Guo Nu.
Guo Nu mengoper ke Yang Muge, saat pemain Brasil melakukan pressing, Yang Muge mengoper ke Zhou Yi.
Demikianlah Tim China mengalirkan bola maju lapis demi lapis.
Begitu Zhou Yi menerima bola, gelandang Brasil Oscar langsung menyerbu, berusaha melakukan pressing.
Zhou Yi mengembalikan bola ke Yang Muge, sambil melakukan pergerakan posisi kosong.
Yang Muge mengoper ke Zhang Jiadong, mengalihkan serangan ke sisi lain.
Tampaknya serangan Tim China kali ini seolah tak melibatkan Zhou Yi.
Tapi setelah serangan China melewati garis tengah, Zhang Jiadong mengoper kembali ke Zhou Yi.
Menghadapi blok Romero, Zhou Yi menggunakan gerakan tipuan untuk mengelabui lawan, lalu menggiring bola maju.
Romero tak mudah dikibuli, ia berbalik dan menarik baju Zhou Yi.
Meski dalam keadaan diganggu, Zhou Yi tetap melepaskan operan langsung. Bola menembus lini pertahanan Brasil dan mendarat di belakang mereka, di mana Wu Lei berhasil menerimanya.
"Serangan balik melewati offside!" teriak He Ping dengan penuh semangat.
Sorakan sinis bergemuruh dari tribun penonton suporter Brasil.
Di tengah siulan tersebut, Wu Lei melepaskan tembakan. Bola membentuk akurasi lengkung, mengelak kiper Brasil Gabriel, dan menghujam ke gawang!
Gol yang terlalu mudah ini membuat suporter China di depan televisi terkejut, karena Gabriel hampir tidak melakukan gerakan penyelamatan sama sekali.
Jawabannya segera terungkap - mengapa Tim China bisa mencetak gol semudah ini? Karena Wu Lei berada dalam posisi offside...
Asisten wasit telah mengangkat bendera, menandakan offside Wu Lei.
Rekaman ulang slow motion menunjukkan bola memang dalam posisi offside.
Tapi keputusan offside ini sebenarnya agak kontroversial. Mengapa terjadi offside? Saat Zhou Yi mengoper, Romero menariknya. Tarikan ini memperlambat gerakan Zhou Yi yang sempat berjuang sebelum akhirnya melepaskan umpan. Akibat perlambatan ini, Wu Lei sudah berlari melewati bek-bek Brasil - dia offside.
"Jika Romero tidak menarik Zhou Yi, kombinasi operan dan pergerakan Zhou Yi dengan Wu Lei akan sangat sempurna. Hasilnya mungkin tetap sama: Wu Lei menerima bola di belakang garis bek Brasil. Para bek Brasil mengira terjadi offside, tapi sebenarnya tidak. Wu Lei menembak, melewati kiper Gabriel, masuk ke gawang. Gol Tim China sah."
Tapi semua itu kini menjadi hipotesis yang tak mungkin terwujud selamanya.
Kenyataannya, benar terjadi offside pada serangan Tim China ini, tanpa kontroversi.
"Ah, pada saat Zhou Yi mengoper, Wu Lei memang dalam posisi offside... Tapi offside ini disebabkan oleh tarikan Romero dari Brasil terhadap Zhou Yi. Namun wasit utama Clattenburg sama sekali tidak menindak pelanggaran Romero. Tim China harus menerima kerugian ini tanpa bisa protes..."
Di Olimpiade kali ini, banyak keputusan merugikan yang menyasar China di berbagai cabang seperti loncat indah, senam, sepeda, bulutangkis. Ini membuat banyak orang China kecewa. Di sepak bola, Tim China dihukum dua penalti dalam lima menit di perempat final, memicu kontroversi besar.
Jadi tak bisa menyalahkan He Ping yang terkesan konspiratif. Realita memaksa orang memakai kacamata kuda, sekecil apapun kejanggalan langsung dicurigai sebagai kecurangan. Ini bukan kesalahan He Ping atau netizen China yang marah, tapi harus ditanyakan akar masalahnya. Menuduh orang China "hati kaca" sambil duduk nyaman di posisi anti-China adalah argumen tak bermoral dan tak elegan.
……
Wu Lei masih merasa tidak puas karena gol ini tidak dihitung, tetapi Zhou Yi tidak berkata apa-apa, langsung berbalik dan berlari kembali. Kemampuan Mata Elangnya melihat dengan jelas - saat dia mengoper bola, Wu Lei tepat melangkah setengah badan lebih maju. Setengah langkah inilah yang membuatnya offside.
Meskipun tahu pasti Wu Lei offside, dia tetap mengoper bola.
Gol ini tidak akan sah, tapi bukan berarti benar-benar sia-sia. Termasuk tembakan yang menghantam mistar gawang sebelumnya, rangkaian kejadian ini pasti mempengaruhi psikologis pemain Brasil.
Seperti menanam bom waktu di hati mereka, atau duri yang menusuk. Saat menyerang, mereka tidak bisa fokus sepenuhnya - selalu teringat gawang mereka dua kali nyaris ditembus.
Gol Tim China kali ini batal karena offside terlebih dahulu, tapi siapa yang bisa jamin serangan berikutnya China juga akan offside?
Dua serangan balik ini membuktikan Tim China masih punya tenaga untuk melancarkan serangan balik meski dikepung Brasil, bahkan lebih berbahaya daripada gempuran Brasil. Daya gentar psikologis inilah yang paling penting.
……
Memasuki menit ke-70, skor tetap 1-0 untuk keunggulan China. Jumlah tembakan Brasil sudah mencapai 18 kali, tapi tetap gagal menembus gawang.
Menezes kembali melakukan penyesuaian pergantian pemain. Dia memasukkan Pato menggantikan gelandang bertahan Sandro, terus memperkuat serangan.
Pergantian pemain ini akan semakin melemahkan pertahanan di lini tengah Tim Brasil, tapi siapa yang masih peduli dengan pertahanan tengah sekarang? Jika tidak bisa mencetak gol, apa artinya meski tidak kebobolan?
Ketika pertama kali bergabung dengan AC Milan, Pato tampil sangat memukau dan bahkan meraih European Golden Boy Award. Namun performanya di AC Milan musim ini kurang memuaskan, membuatnya sulit menjadi pilar utama di Tim Olimpiade Brasil.
Meski sedang tidak dalam kondisi terbaik, kemampuan dasarnya tetap tak terbantahkan. Di momen krusial, orang-orang masih berharap dia tiba-tiba bangkit, menunjukkan performa puncak untuk menebus diri.
Seperti efek Hulk yang langsung meningkatkan ancaman serangan saat jadi pemain pengganti, akankah kehadiran Pato mengubah serangan Brasil dari sekadar kuantitas menjadi kualitas?
……
Tepat ketika harapan tertumpah pada Pato, Tim China mendapatkan kesempatan menyerang di menit ke-74.
Setelah menguasai bola di area depan, Zhou Yi langsung berakselerasi menuju celah kotak penalti. Tapi Romero terus membayanginya, mencegahnya mendekati area penalti.
Tanpa keunggulan kecepatan dan kekuatan fisik, upaya menerobos lawan hampir mustahil bagi Zhou Yi. Baru berlari dua langkah, dia terpaksa berhenti. Romero langsung menghadang di depannya.
Menghadapi hadangan Romero, Zhou Yi mencoba gerakan tipuan mengayuh sepeda. Romero tak tergoyahkan, membuat aksinya sia-sia. Akhirnya Zhou Yi memilih bergerak horizontal mencari celah serangan.
Dalam pertandingan ini, ia secara langka tidak langsung mengoper bola saat menghadang, melainkan terus menguasai bola.
Tindakannya ini menarik lebih banyak perhatian bek pemain Brasil terhadapnya.
Selain Romero yang terus menghadang di depannya, Oscar juga berlari dari area depan untuk mengepung Zhou Yi. Di garis bek, Juan juga menggeser posisinya ke depan, menghalangi jalur serangan ke dalam Zhou Yi. Jika Zhou Yi terus menyarang ke dalam secara horizontal, mereka berdua akan membentuk tembok penghalang di depannya.
Tiga pemain mulai membentuk formasi pengepungan samar terhadap Zhou Yi.
Tapi Zhou Yi masih belum mengoper bola, ia terus menggiring meski dengan kecepatan rendah.
Ia menggiring bola ke area tengah lapangan.
Juan maju menghadang posisi. Tembok yang dibentuknya bersama Romero akhirnya sepenuhnya memblokir jalan Zhou Yi. Saat ini, satu-satunya pilihan Zhou Yi adalah berhenti dan mengubah arah.
Zhou Yi menginjak rem, menggunakan punggung kaki kanan untuk menarik bola ke belakang sambil berbalik badan, menggunakan tubuhnya sebagai perisai untuk mencegah tackle Romero dan Juan.
Tapi begitu ia berbalik, Oscar langsung menyerbu. Jelas area ini pun bukan tempat aman.
Menghadapi kaki Oscar yang menjulur, Zhou Yi kembali menggunakan punggung kaki kanannya untuk menggeser bola sambil memutar tubuh hampir 360 derajat.
Tapi berbalik seperti ini tidak ada artinya, karena jika dia berbalik lagi, dia akan kembali menghadapi Romero dan Juan...
Tapi Zhou Yi terus berbalik, punggung kaki kanannya menyentuh bola lagi. Apakah dia benar-benar ingin menyelesaikan putaran 360 derajat?
Bukankah seharusnya bola dioper saja?
Setiap orang yang melihat Zhou Yi menguasai bola memiliki pertanyaan serupa dalam hati.
Tapi justru ketika semua orang mengira Zhou Yi akan terus menggiring sambil berbalik untuk kembali menghadapi Romero dan Juan - bahkan Romero dan Juan sendiri berpikir demikian -
Kaki kanan Zhou Yi menyambar bola. Berbeda dengan gerakan pergelangan kaki terkontrol sebelumnya, kali ini pergelangan kakinya bergerak sangat cepat seperti ujung cambuk yang dilecutkan - "plak!" - menghajar bola.
Bola melesat cepat ke ruang kosong di rusuk lini pertahanan Brasil, antara Thiago Silva dan Rafael!
Tak ada yang menyangka Zhou Yi akan mengoper seperti ini. Dua gerakan menggeser bola sambil berbalik sebelumnya telah menjebak semua orang dalam pola pikir bahwa dia akan terus melakukannya. Padahal awalnya Zhou Yi memang terlihat akan melanjutkan, tapi hasil akhirnya sama sekali berbeda!
Dia mengoper, bukan menggeser bola!
Gerakan operan ini sangat ringkas dan tersembunyi, tapi kekuatannya luar biasa besar. Bola melaju dengan kecepatan tinggi, sama sekali tidak memberi waktu bereaksi bagi bek Brasil.
“Dia menggunakan gerakan tipuan berbalik untuk menyamarkan niat operannya, baru mengungkapkan niat sebenarnya di detik terakhir!”
Bahkan Thiago Silva pun tidak sempat bereaksi. Baru setelah melihat bola melesat ke ruang kosong di sampingnya, dia tersadar. Dengan refleks, dia langsung melakukan sliding tackle mencoba menghalau operan Zhou Yi.
Tapi dia terlambat. Bahkan mungkin kurang dari seperempat detik, sebelum kakinya sampai, bola telah melintas melewatinya.
Sedangkan Rafael, sama sekali tidak sempat melakukan gerakan pertahanan. Dia hanya berbalik melihat bola menggelinding ke belakangnya. Bersamaan dengan bola, muncul sosok He Ying di belakangnya...
……
“HE YING!!! Aaaaaa!” He Ping berteriak histeris, namun meski bersemangat dia tak lupa menekankan: “Tidak offside! Bola ini tidak offside! Kerjasama umpan-lari Zhou Yi dan He Ying sempurna! Sekarang He Ying berhadapan satu lawan satu dengan kiper Brasil Gabriel!”
Setelah mengoper, Zhou Yi menengok ke area penalti. Senyum merekah di wajahnya saat melihat He Ying berhasil menerima umpan tersebut.
Urusan selanjutnya dia serahkan pada teman serumahnya. Hatinya tenang tanpa kecemasan, dia yakin He Ying tidak akan menyia-nyiakan umpan indahnya ini.
……
He Ying setelah menerima bola, memasuki keadaan fokus yang sangat tinggi. Dia tidak peduli dengan kondisi sekitar saat ini, bahkan tidak mengangkat kepala untuk mengamati asisten wasit guna memastikan apakah dia offside. Penglihatannya tiba-tiba menjadi sangat sempit, hanya menyisakan gawang di hadapannya. Di sisi pinggang kiper Brasil Gabriel yang sedang maju, dia melihat area bercahaya putih - itulah gawang!
Tubuhnya mulai condong ke kiri. Dalam sudut yang tidak terlalu lebar, dia mengayunkan kaki kanannya.
Dalam situasi seperti ini, sebagian besar pemain akan memilih menembak ke sudut jauh. Tendangan ikonik paling terkenal adalah milik Henry, yang selalu menggunakan kaki kanannya untuk melakukan tendangan chip ke sudut kanan jauh ketika berada dekat tiang kiri gawang dalam sudut sempit, lalu membiarkan bola menyusur tiang masuk ke jaring.
Gabriel secara wajar mengira He Ying akan melakukan hal yang sama. Titik berat tubuhnya sudah bergerak lebih dulu ke arah sudut jauh.
Tapi tepat di saat itu, kaki kanan He Ying turun dengan keras. Punggung kaki yang tegang sama sekali tidak terlihat seperti hendak melakukan tendangan chip... Bagian tengah kakinya menghajar bola!
Bola ditembakkan ke sudut dekat!
Meluncur melewati sisi pinggang Gabriel!
Menembus celah antara siku dan paha, menghunjam ke area putih bercahaya itu, lalu... menyelusup ke jaring gawang!
Gol!!!
