Menit ke-83, Zhou Yi melepaskan tembakan mendadak dari luar area penalti. Tembakan tidak terlalu kencang namun sudut yang sulit membuat kiper Ajax Kenneth Vermeer menjatuhkan bola, menciptakan kekacauan di depan gawang Ajax.
Joël Veltman yang baru masuk berhasil membersihkan bola dari zona bahaya. Pemain muda ini tampil percaya diri meski baru debut, tak heran banyak legenda Ajax yang memprediksi masa depan cerahnya...
“Aduh! Sayang sekali!” He Ping merasa menyesal karena tendangan jauh Zhou Yi ini gagal membawa gol bagi Borussia Dortmund.
Namun para pemain Dortmund awalnya juga tidak menyangka bahwa Vermeer yang tampil solid sepanjang pertandingan justru gagal menangkap bola dengan sempurna. Bagaimanapun, saat Zhou Yi melakukan tendangan jauh, baik sudut maupun jaraknya sebenarnya tidak ideal. Dia juga tidak punya waktu persiapan, langsung melepaskan tembakan spontan saat berlari. Tendangan ini terlihat tidak terlalu cepat dan kuat, seolah tidak membawa ancaman.
Hasilnya, Vermeer gagal menguasai bola.
Setelah melihat Vermeer menjatuhkan bola, pemain Dortmund yang berusaha menyambar bola sisa sudah terlambat setengah langkah. Akhirnya Feltman berhasil membersihkan bola.
“Ini mungkin kesempatan terbaik Dortmund di pertandingan ini!” Marcel Leif bahkan lebih menyesal daripada He Ping.
……
Hingga menit ke-85, skor tetap belum berubah. Seluruh pemain Ajax sudah mundur ke zona 30 meter mereka. Semua pemain Dortmund kecuali kiper Weidenfeller sudah melewati garis tengah.
Tentu saja Dortmund tidak rela bermain imbang di kandang sendiri melawan Ajax.
Di grup kematian ini, setiap pertandingan kandang sangat krusial untuk lolos. Setiap poin harus diperjuangkan.
Hal ini membuat mereka semakin panik.
Emosi tergesa-gesa membuat serangan Dortmund semakin sederhana: tendangan jauh dan umpan silang dari sayap meningkat drastis.
Namun serangan seperti ini tidak bisa menembus gawang Ajax, pertahanan mereka relatif mudah diatasi.
Waktu pertandingan semakin menipis, Ajax hanya perlu bertahan tiga menit lagi untuk meraih hasil imbang di kandang lawan.
Pada menit ke-87, Zhou Yi menguasai bola di luar area penalti Ajax, dia menyesuaikan posisi dengan memiringkan tubuh menghadap gawang.
Jaraknya dari garis kotak penalti tidak terlalu jauh. Pemain Ajax Christian Eriksen segera melakukan pressing, menjaga ketat Zhou Yi untuk mempersulitnya melakukan tembakan - sebelumnya tendangan jauh Zhou Yi hampir menciptakan peluang gol untuk pemain Dortmund lainnya. Ajax tidak ingin mengulangi kesalahan itu, jika sampai Zhou Yi berhasil mencetak gol secara kebetulan akan menjadi bencana.
Melihat Eriksen mendekat, Zhou Yi melakukan gerakan mengumpan bola dengan kaki kanan ke titik belakang area penalti.
Eriksen yang sedang pressing langsung bereaksi, melompat sambil memutar badan untuk menghalangi umpan silang Zhou Yi dengan tubuhnya.
Ternyata itu hanya gerakan tipuan!
Kaki kanannya malah menarik bola ke dalam area penalti, mengelabui Eriksen yang sedang melompat.
Setelah melewati Eriksen, Zhou Yi segera membawa bola masuk ke area penalti Ajax. Gerakan ini membuat seluruh pertahanan Ajax panik. Dua pemain berkostum Ajax langsung menyambar dari dalam area penalti menghadang Zhou Yi.
Tapi begitu mereka keluar, di area penalti Ajax yang sebelumnya penuh sesak tiba-tiba muncul celah.
Zhou Yi dengan cermat menangkap momen ini. Saat menembus pertahanan, ia menggoyangkan kaki kanannya dan mengoper bola melewati celah antara dua pemain Ajax yang sedang maju. Sasaran umpan indahnya adalah Robert Lewandowski yang muncul di ruang kosong itu!
"Zhou Yi, umpan indah!" teriak Marcel Leif.
Begitu melihat bola dari Zhou Yi, Robert Lewandowski langsung menempelkan tubuh ke bek Ajax di belakangnya. Tanpa sempat melihat siapa lawannya, yang penting ia bisa menghalangi pergerakan bek tersebut.
Tapi bek Ajax Van Rhijn yang dijadikan tumpuan kali ini tak mudah menyerah. Ia berdiri kokoh di belakang Lewandowski, tak mau mengalah satu langkah pun.
Saat bola menggelinding mendekat, Lewandowski tak mengontrol bola. Ia langsung berbalik dan melepaskan tembakan!
"Tembakan Robert Lewandowski!"
Namun bola tak mengarah ke gawang. Van Rhijn berhasil menghadangnya.
Bola menghantam betis Van Rhijn lalu melambung keluar.
Bola tak langsung keluar dari area penalti. Melambung tinggi ke udara, bek Ajax Veltman berusaha menyundulnya. Tapi Reus yang berada di sampingnya ikut melompat untuk duel udara, mengganggu konsentrasi Veltman hingga sundulannya meleset. Bola terbang menyamping ke arah rusuk kiri area penalti.
Pada saat itu, Zhou Yi yang tadinya diabaikan setelah mengoper ke Robert Lewandowski tiba-tiba muncul di dekat titik jatuhnya bola. Dia menghentikan langkah, lalu mengangkat kaki untuk mengontrol bola yang melayang dari udara.
"Zhou Yi!"
Dalam teriakan He Ping, kontrol bola pertama Zhou Yi sangat stabil. Langsung menancapkan bola kuat-kuat di rumput, tanpa pantulan berlebihan atau penyesuaian gerakan.
Sementara itu, bek-bek Ajax langsung menyergap Zhou Yi mengikuti arah bola.
Zhou Yi yang menunduk melihat bola seolah sama sekali tak menyadari hal ini.
Di area penalti yang dipadati banyak pemain, ruang geraknya sangat terbatas. Sedikit saja kehilangan fokus atau gerakan berlebihan, dia akan langsung dikepung lawan.
Zhou Yi mengangkat kaki kiri - persiapan untuk menembak. Meski sudutnya agak sempit, masih dalam jangkauan tembakan.
Kiper Ajax Vermeer cepat berpindah ke sudut dekat, menutup sudut tembakan Zhou Yi.
Dua pemain Ajax mempercepat langkah. Moisander bahkan melompat dengan kedua kaki, melakukan sundulan.
Tentu saja bukan untuk menyikut Zhou Yi, tapi menggunakan tubuhnya untuk menghalangi tembakan.
Tapi bola tak kunjung datang!
Zhou Yi tidak menembak!
Kaki kirinya yang turun justru menggeser bola ke kanan.
Moisander dan rekan setimnya pun meluncur lewat di depan Zhou Yi dan bola...
“Wah, gol yang bagus!” Duan Xin berseru gembira.
Setelah melewati dua bek Ajax, seolah merobek celah di pertahanan rapat Ajax yang semula tak tertembus! Area penalti yang padat tiba-tiba muncul ruang kosong!
Zhou Yi mengganti kaki tumpuan di tempat, menggunakan kaki kanannya untuk menendang bola lagi!
Kali ini bukan gerakan tipuan, bagian dalam kaki kanannya menyentuh bola, membuat bola melambung membentuk lengkungan jelas di udara.
Lengkungan ini begitu lebar, bahkan berhasil mengitari belakang Robert Lewandowski, langsung menuju sudut belakang gawang!
Kiper Vermeer yang berusaha menyambar pun tak mampu menjangkaunya, hanya bisa melihat bola... menyentuh tiang gawang lalu masuk!
"Zhou Yi! Zhou Yi! Gol!!" Marcel Leif berteriak. Westfalenstadion yang lama sunyi tiba-tiba berubah menjadi kawah vulkanik yang meletus dahsyat. "Borussia Dortmund unggul di menit ke-87! 1-0!"
……
Setelah mencetak gol, Zhou Yi berlari ke tribun selatan di belakang gawang Ajax, mengacungkan tinju ke arah suporter Borussia Dortmund yang histeris di tribun. Para suporter membalasnya dengan sorakan dan lompatan paling gila!
Hasil imbang di kandang sendiri melawan Ajax adalah skenario yang tak diinginkan siapa pun.
Kini gol Zhou Yi mengembalikan ketenangan di hati semua orang, mereka bisa bersorak gembira sepuasnya.
Para pemain Borussia Dortmund juga berlari mendekat, memeluk Zhou Yi dari belakang, lalu bersama-sama mengacungkan tinju ke arah suporter di tribun selatan sambil berteriak keras.
Pelatih kepala Klopp di bangku cadangan Borussia Dortmund juga tak kuasa menahan emosi. Dia melesat keluar dari area pelatih dan berlari kencang menuju para pemain yang sedang merayakan gol di bawah tribun selatan, ingin berbagi euforia bersama anak asuhnya.
Saat ini, siapa pun yang berada di Westfalenstadion serasa sedang berdiri di episentrum gempa bumi!
"Zhou Yi! Sang Clutch Player!" teriak Duan Xin penuh semangat. "Dia mengunci kemenangan di detik-detik akhir melawan Ajax! Ketika operan tak lagi efektif, dia mengambil alih peran! Ini mengingatkan kita pada final Olimpiade dan babak 10 besar Tim China vs Jepang - Zhou Yi telah berevolusi dari pengumpan murni menjadi pemain serba bisa yang mahir mengoper maupun menembak!"
Sementara pemain dan suporter Borussia Dortmund tengah larut dalam perayaan, siaran TV menampilkan replay slow motion gol Zhou Yi. Menyaksikan tipuan tendangan kaki kiri yang diakhiri sentuhan bola ke kanan, Duan Xin berkomentar takjub: "Sentuhan jenius! Gerakan sederhana ini, ketika dieksekusi dengan timing tepat, memiliki daya rusak setara nuklir! Zhou Yi sungguh luar biasa tenang dalam menguasai bola di ruang sempit!"
Marcel Leif juga memuji pilihan dan tindakan Zhou Yi di area penalti. Saat membahas tendangan terakhir Zhou Yi, komentator ini berkata: "Sebagian besar pemain akan memilih menghajar bola sekuat tenaga di situasi seperti ini, lalu menyerahkan sisanya pada Tuhan. Tapi Zhou Yi justru dengan tenang memilih Tendangan chip. Dia mengontrol Akurasi Lengkung bola dengan presisi, berhasil mengelabui Robert Lewandowski dan memanfaatkan kerumunan pemain di depan gawang untuk menghalangi pandangan kiper Ajax, Vermeer. Saat kiper itu menyadari arah bola, sudah terlambat..."
"Pertahanan yang dibangun dengan hati-hati oleh Frank de Boer bertahan selama 87 menit, namun akhirnya runtuh oleh sentuhan jenius Zhou Yi. Selama 87 menit itu, Ajax bermain sangat baik dan layak mendapatkan hasil imbang. Tapi inilah sepak bola - tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di detik berikutnya. Ajax bisa saja membawa pulang satu poin, atau sama sekali tidak!"
