Setelah Markus Wagner masuk, Borussia Dortmund mengubah formasi. Awalnya semua menganggap keputusan Klopp mengganti Götze yang cedera dengan Markus bukan ide bagus, karena posisi dan gaya bermain mereka berbeda.
Tapi kini strategi Klopp justru terlihat jenius.
Substitusi tidak posisional dan formasi asimetris ini membuat Schalke 04 kewalahan.
Di sayap kiri, serangan balik Großkreutz yang terus menerus memberi assist tak terbendung. Jika diabaikan, dia bebas berkeliaran di sisi kiri. Jika dijaga, kerja samanya dengan Zhou Yi membuat pertahanan Schalke 04 kacau-balau.
Schalke 04 terpaksa memusatkan pertahanan di area ini untuk memutus hubungan Zhou Yi-Großkreutz. Kini jelas sisi kiri menjadi serangan utama Dortmund.
Tapi manusia itu fleksibel. Schalke 04 sudah menetapkan area ini sebagai zona pertahanan prioritas. Zhou Yi tak perlu terus beradu dengan mereka di sini.
Saat Großkreutz mengoper bola padanya lalu terus bergerak maju, Zhou Yi melakukan gerakan tipuan - berpura-pura akan mengoper balik. Namun itu hanya fake move. Kaki kanannya menarik bola ke kanan sambil berputar badan, lalu dengan cepat membagi bola ke sisi kanan.
Bola mendarat di kaki Reus.
Hambatan pertahanan yang dihadapi Reus jauh lebih ringan dibanding Großkreutz!
Di tepi area penalti besar, Reus mengangkat kaki seolah akan menembak. Christian Fuchs dari Schalke 04 yang buru-buru menghadang terjatuh melakukan sliding tackle. Tapi Reus justru menggeser bola ke tengah, mengelabui lawan.
Tembakan berikutnya berhasil dipatahkan oleh Unnerstall.
Meski belum menghasilkan gol, serangan Borussia Dortmund ini sukses membuat keringat dingin para suporter Schalke 04. Sementara suporter Dortmund di tribun bersorak, moral tim meningkat drastis disertai keyakinan penuh akan masa depan pertandingan.
……
Setelah Götze cedera, semua orang mengira Borussia Dortmund akan menghadapi masalah. Namun kenyataannya justru sebaliknya. Mereka terus-menerus mengancam gawang Schalke 04 dan menciptakan kesulitan besar bagi tim lawan.
Mengapa ini bisa terjadi?
Pergantian pemain dan penyesuaian formasi tak terduga dari Klopp hanyalah salah satu alasan.
Faktor penting lainnya adalah keberadaan Zhou Yi.
Zhou Yi adalah komandan tim yang memiliki kesadaran mandiri di lapangan. Dia tidak hanya sekadar menjalankan instruksi pelatih, bahkan terkadang bertindak berlawanan dengan arahan pelatih. Namun karena hasilnya biasanya bagus, pelatih pun tidak banyak berkomentar.
Dialah yang paling memahami kondisi garis depan dan tahu kapan harus mengambil tindakan.
Karena itu, untuk melumpuhkan serangan Dortmund, kunci utamanya adalah menekan Zhou Yi.
Yang Muge langsung melakukan marking ketat pada Zhou Yi.
"Lao Yang, jangan ditempel terlalu dekat. Aku tidak tertarik pada lelaki," ujar Zhou Yi tanpa menoleh.
"Aku juga tidak. Zhou Yi, ini hanya tugasku," balas Yang Muge dengan tenang. Olok-olok atau "provokasi" Zhou Yi sama sekali tidak menggoyahkan emosinya.
Sensasi ini sudah tidak asing bagi Zhou Yi. Sejak pertemuan sebelumnya dengan Yang Muge, rasanya seperti bermain melawan robot bisu yang sama sekali tidak menyenangkan.
Namun harus diakui, sebagai seorang lawan, kualitas seperti Yang Muge sangat luar biasa. Dia bisa meminimalisir gangguan dan pengaruh eksternal, fokus sepenuhnya pada pekerjaannya sendiri.
Tapi Zhou Yi juga tidak akan takut padanya.
Setelah bertarung berkali-kali di ruang virtual, Zhou Yi sudah sangat mengenal Yang Muge. Dia adalah gelandang bertahan yang hebat, tapi hanya sebatas itu.
Sehebat apapun dia hanya satu orang, sedangkan sepak bola adalah olahraga tim. Zhou Yi tidak pernah bertarung sendirian melawan satu tim. Gaya bermainnya memanfaatkan kekuatan tim sepenuhnya, karena itu dia gelandang organisator, pemimpin tim, bukan tukang duel satu lawan satu.
Menghadapi pertahanan Yang Muge, Zhou Yi akan menggunakan operan cepat sebagai senjata.
Terutama setelah Mark masuk lapangan, operan Zhou Yi semakin lancar. Keduanya memiliki chemistry yang terjaga meski sempat tidak bermain bersama selama setahun.
Mark juga senang berkolaborasi dengannya. Dia selalu lebih cepat memahami maksud Zhou Yi dibanding rekan Dortmund lainnya, lalu segera merespons dengan gerakan kombinasi yang tepat.
Baru saja Zhou Yi menerima bola, Mark sudah berada di posisi dukungan. Bahkan tanpa mengangkat kepala pun, Zhou Yi tahu bola pasti akan sampai ke Mark yang sudah menunggu di sana.
Chemistry antara mereka berdua memang sebaik itu.
Ini berarti Yang Muge harus bertahan melawan Zhou Yi dan Mark sendirian. Sekalipun kemampuannya luar biasa, mustahil mempertahankan keunggulan dalam situasi 1 lawan 2 dalam waktu lama.
Setelah beberapa kali bolak-balik seperti ini, Yang Muge mulai merasakan tekanan yang sangat besar.
Zhou Yi dan Mark tidak hanya melakukan operan sederhana. Dalam proses mengoper, mereka terus bertukar posisi dan melakukan pergerakan posisi silang, membuat Yang Muge kewalahan.
Saat operan sebelumnya, Zhou Yi masih di sebelah kirinya. Setelah mengoper ke Mark, dia berpindah ke kanan. Begitu operan berikutnya dilakukan, dia kembali ke kiri.
Meski merasa cukup mengenal Zhou Yi, Yang Muge belum pernah melihatnya bermain seperti ini. Dalam area sempit, Zhou Yi terus bertukar posisi dan melakukan operan dengan Mark secara berulang, membingungkan lawan.
Serangan Borussia Dortmund akhirnya menemukan celah melalui kombinasi operan cepat dalam area terbatas ini.
Di menit ke-67, setelah memberikan bola ke Mark, Zhou Yi berputar mengitari Mark dan berpindah ke sisi lain. Setelah Mark mengoper kembali, dia langsung menekan ke depan secara diagonal. Namun saat sampai di antara garis bek dan gelandang serang Schalke 04, tiba-tiba dia berhenti mendadak dan mengubah arah ke sisi berlawanan.
Bersamaan dengan itu, operan Zhou Yi tiba tepat di jalur lari Mark yang sedang bergerak.
Bagi yang melihat, sulit membedakan apakah ini kebetulan atau skema yang telah direncanakan...
"Bagaimanapun, Markus Wagner berada di posisi yang sangat halus saat menerima umpan dari Zhou Yi. Dia tidak melanjutkan membawa bola ke dalam karena jika melangkah lebih maju, dia akan langsung menabrak pertahanan depan Schalke 04 yang terdiri dari Howedes dan Matip."
"Tapi dia juga tidak berhenti untuk melakukan penyesuaian, karena Yang Muge dan gelandang Schalke 04 lainnya sudah berbalik menyerang. Sedikit saja keraguan darinya, dia akan segera terperangkap dalam lingkaran kepungan Schalke 04."
"Markus Wagner langsung memilih untuk menendang bola seketika menerima umpan!"
"MARKUS WAGNER——!" Dalam teriakan panjang Marcel Leif, bola melayang menuju Howedes.
"Howedes bereaksi dengan refleks bek tengah, mengulurkan kaki untuk menghalang sambil menyembunyikan kedua tangan di belakang punggungnya - menghindari risiko handball di area penalti yang bisa memberikan penalti cuma-cuma untuk Borussia Dortmund."
"Tapi bola justru melewati celah antara lengan yang menempel tubuhnya. Andai tangan terbuka, mungkin bola akan menyentuhnya. Tapi situasi sekarang tak jauh lebih baik - dia gagal menghalau bola yang melengkung indah ke gawang. Meski kecepatannya tak tinggi, lengkungan sempurna itu berhasil mengelabui kiper Schalke 04 Timo Hildebrand, menyelinap di ujung jarinya lalu menghujam jaring gawang!"
“TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR！！！”
"Teriakan panjang itu justru bukan dari Marcel Leif, melainkan penyiar lapangan Westfalenstadion Norbert Dickel."
Teriakannya yang diperkuat oleh mikrofon menggema di atas lapangan, bagaikan geledek bergulung-gulung.
Sementara para suporter Borussia Dortmund di tribun Westfalenstadion serentak melompat sambil meneriakkan: "TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!!!"
Mereka membalas teriakan yang sama untuk "Nobby" tercinta mereka.
Pada momen ini, Westfalenstadion bagaikan gunung berapi yang meletus, setiap orang di dalamnya seolah akan ditelan lava yang mengalir deras.
"Mark! Ia menyamakan skor untuk Dortmund! Ini pertandingan pertamanya setelah pulih dari cedera parah setahun! Langsung mencetak gol di comeback match, comeback yang sempurna!" Dibandingkan dengan mereka, komentator Marcel Leif terlihat kurang bersemangat, namun sebenarnya bukan karena Leif tidak antusias, melainkan suporter Dortmund yang terlalu bergairah...
Di satu sisi, gol penyama skor dalam Derbi Ruhr yang krusial. Di sisi lain, gol pertama "Putra Tribun Selatan" Markus Wagner setelah pulih dari cedera.
Saat tim membutuhkannya, ia tampil sebagai pahlawan. Inilah yang seharusnya dilakukan pemain sejati Borussia Dortmund!
……
Setelah mencetak gol, Mark juga diliputi emosi. Bahkan ia tak sempat memeluk Zhou Yi untuk merayakan, langsung berbalik dan berlari ke tribun seberang gawang Schalke 04 - Tribun Selatan Westfalenstadion yang legendaris, tempat asalnya!
Zhou Yi juga sama sekali tidak mempermasalahkan tindakan Mark yang tidak memeluknya setelah mencetak gol. Sebenarnya, setiap orang bebas memilih gerakan celebrasi setelah mencetak gol, tidak ada aturan harus memeluk orang yang memberikan assist.
Dan Zhou Yi sangat memahami emosi yang dirasakan Mark saat ini.
Satu tahun satu bulan penuh - mungkin tak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan apa yang dialami Mark selama periode ini. Zhou Yi pun tak bisa mengklaim ikut merasakan penderitaannya, karena dia benar-benar tidak mungkin merasakan hal yang sama. Jadi jika dia bilang bisa merasakan, itu hanya kemunafikan.
Hanya Mark sendiri yang tahu semua yang dia alami. Tapi melihat luapan emosi yang ditunjukkannya sekarang, orang lain bisa sedikit membayangkan: satu tahun satu bulan itu pasti terasa seperti neraka...
Bagi Mark, meski mungkin bukan benar-benar neraka, tapi rasanya hampir sama dengan neraka.
Yang paling penting bukanlah cedera fisiknya, tapi siksaan mental. Meski kakak perempuannya berulang kali menegaskan bahwa pemulihannya baik dan dia bisa kembali ke lapangan. Meski Zhou Yi menghiburnya dengan contoh bintang sepak bola sejarah yang bangkit kembali setelah cedera parah. Tapi selama belum benar-benar berdiri di lapangan ini, dia selalu meragukan apakah masih bisa bermain.
Satu tahun satu bulan - dalam film mungkin hanya sekejap layar kaca menjadi gelap lalu terang. Tapi bagi seseorang yang merindukan kepulihannya, itu adalah siksaan satu tahun satu bulan penuh.
Banyak kali dia mulai meragukan apakah penantiannya ini ada artinya. Bagaimana jika akhirnya tidak bisa berdiri di lapangan? Bukankah semua usahanya sia-sia?
Dan sekarang, gol ini akhirnya membuat hatinya yang gelisah menjadi tenang kembali.
Dia tahu, semua penantian dan penderitaan itu berharga, semuanya bermakna!
Dia berlari sepanjang lapangan, sama sekali tidak terlihat pernah mengalami cedera parah dan operasi lutut. Dia terus berlari hingga ke bawah tribun selatan, lalu melanggar aturan dengan melepas seragamnya, melemparkannya ke langit, dan berteriak dengan torso telanjang ke arah tribun selatan.
Para suporter di tribun selatan pun membalasnya dengan sorakan paling gegap gempita.
Hanya orangtuanya yang menjadi pengecualian.
Nyonya Wagner menutup mulut dengan tangan, wajah basah oleh air mata saat bersandar di pelukan suaminya. Pak Wagner tua perlahan menepuk-nepuk punggungnya.
Di tengah kerumunan yang merayakan ini, mereka berdua terlihat begitu luar biasa.
