Setelah Markus mencetak brace, Borussia Dortmund berbalik unggul satu gol dari sebelumnya tertinggal. Situasi pertandingan berubah drastis.
Pertandingan dimulai kembali, Schalke 04 yang tidak rela kalah terus melancarkan serangan. Sebenarnya mereka punya peluang menang, tapi kini malah akan kalah bahkan tidak bisa mempertahankan hasil imbang. Siapa yang bisa menerima perubahan drastis seperti ini?
Menghadapi gempuran Schalke 04, Borussia Dortmund memilih pertahanan mengerut. Secara sepintas Schalke 04 lebih dominan, namun sebenarnya situasi Dortmund tidak separah yang dikira banyak orang.
Setidaknya mentalitas para pemain saat ini cukup baik.
Setelah Schalke 04 menekan maju, Dortmund justru memanfaatkan situasi untuk serangan balik.
Posisi Zhou Yi ditarik mundur menjadi gelandang bertahan. Dalam transisi bertahan ke menyerang, ia lebih sering menggunakan umpan silang akurat untuk mengirim bola ke area berbahaya di pertahanan Schalke 04. Dengan kemampuan mengolah bola Robert Lewandowski yang brilian dan kecepatan Marco Reus, mereka terus menggoyang lini belakang lawan sehingga Schalke 04 tidak bisa leluasa menyerang.
Hingga lima menit terakhir dengan selisih skor tetap satu gol, Schalke 04 baru mengerahkan seluruh kekuatan untuk serangan habis-habisan.
Tapi waktu yang tersisa sudah sangat mepet.
Bahkan Yang Muge pun ditarik keluar di menit akhir. Bukan karena performanya buruk, tapi karena Schalke 04 sama sekali tidak butuh pertahanan lagi - mereka hanya fokus menyerang. Kontribusi Yang Muge dalam serangan dianggap kurang signifikan sehingga diganti.
Namun berbeda dengan pemikiran pelatih Schalke 04 Stevens, meski menghadapi tekanan serangan Schalke 04 yang besar, Klopp dari Borussia Dortmund tidak menarik Zhou Yi keluar. Padahal Zhou Yi terlihat seperti orang yang tidak bisa membantu dalam pertahanan.
Musim lalu, Klopp masih sering menarik Zhou Yi keluar saat tim membutuhkan pertahanan maksimal untuk memperkuat pertahanan. Tapi setelah menyadari Zhou Yi sebenarnya memainkan peran penting dalam pertahanan, ia mulai membiarkan Zhou Yi tetap di lapangan kecuali staminanya habis dan benar-benar tidak bisa berlari lagi.
Ini tentu karena Klopp memahami kemampuan Zhou Yi. Bukan tidak berguna dalam pertahanan, sebaliknya justru sangat penting. Dalam sistem pertahanan Dortmund, dia sebenarnya tidak tergantikan.
Karenanya saat Yang Muge ditarik keluar, Zhou Yi tetap di lapangan. Schalke 04 yang sedang menyerang habis-habisan pasti tidak sempat mengawasi Zhou Yi. Tanpa ada yang membatasi, Zhou Yi mulai tidak mau membiarkan timnya terus-terusan ditekan Schalke 04.
Melihat pemain Schalke 04 berbondong-bondong keluar menyerang, bahkan bek sayap berubah menjadi sayap penyerang, ruang kosong di lini belakang mereka bagai padang rumput tak bertepi. Zhou Yi berpikir - dengan kesempatan sebaik ini, mengapa kita tidak melakukan serangan balik?
Maka pada menit ke-89, dia menggunakan umpan panjang untuk melancarkan serangan balik. Marco Reus yang menerima bola di sayap tidak mengoper ke siapapun, karena sebenarnya tidak ada rekan yang bisa dioper – semua pemain masih berada di belakangnya. Dia sendiri menggiring bola menuju gawang Schalke 04, menghadapi kiper Schalke 04 Ennias Staal yang keluar, lalu dengan mudah memasukkan bola ke gawang.
3:1！
Borussia Dortmund benar-benar mengubur pertandingan ini!
"Marco--" DJ lapangan Nobby berteriak melalui mikrofon.
"--REUS!!!" Seluruh suporter Borussia Dortmund di Westfalenstadion menyambut dengan sorakan paling bergemuruh.
"Baiklah, pertandingan ini sudah berakhir. Bahkan saya pikir sisa beberapa menit injury time tidak relevan lagi," kata Marcel Leif. "Tapi hasil ini sangat mengejutkan, terutama bagi yang menonton sejak menit pertama. Setelah pertandingan dimulai, Schalke 04-lah yang dominan dan bahkan unggul. Hingga babak kedua dimulai, banyak yang yakin Schalke 04 pasti akan membawa pulang tiga poin dari kandang lawan. Tapi setelah Mark masuk, segalanya berubah..."
Bersamaan dengan komentarnya, lensa siaran TV menyorot close-up Mark Wagner yang sedang berpelukan dengan Zhou Yi. Dengan satu shot ini, dua pahlawan kemenangan Borussia Dortmund terangkum dalam frame.
“Kondisi Markus setelah pulih benar-benar di luar dugaan, mungkin ini salah satu alasan utama kekalahan Schalke 04 di kandang lawan. Stevens mungkin tidak menyangka Markus Wagner yang ditunjuk dadakan ini bermain seperti dewa turun ke bumi! Dalam rencana awalnya sama sekali tidak ada persiapan khusus untuk Markus, membuat pertahanan Schalke 04 kewalahan dan bingung cara menghentikannya...”
Markus memeluk Zhou Yi: "Aku tahu kau tidak mengharapkannya, tapi tetap harus kukatakan - terima kasih, Zhou Yi, sungguh terima kasih banyak."
Zhou Yi melambaikan tangan: "Selamat, Markus, selamat kembali ke jalan legenda, hahaha!"
……
Di area campuran, Markus Wagner dikerubungi wartawan. Puluhan mikrofon mengarah padanya, semua ingin mendengar pernyataan kepulihannya.
"Bagi saya, ini seperti mimpi." Markus berbicara di depan lensa dan mikrofon wartawan. "Baik saat cedera maupun pulih bermain, semuanya terasa seperti mimpi. Bisa mencetak gol langsung setelah lebih dari setahun tidak bermain, saya sudah tidak bisa meminta lebih. Sekarang kondisi fisik saya sangat prima, saya ingin lebih sering tampil dan mencetak lebih banyak gol untuk tim. Tapi semua tergantung keputusan pelatih, saya akan patuh dan taat. Sudah lebih dari setahun saya tidak bermain, tidak boleh terburu-buru..."
Ucapannya mulai tidak karuan.
“Wartawan China bertanya kepadanya: ‘Bicarakan tentang Zhou Yi, Mark, kalian sahabat baik. Selama masa cedera Anda, bantuan apa yang dia berikan?’”
Mark tertawa: “Bantuan yang dia berikan, bukankah kalian semua sudah melihatnya hari ini?” Kemudian dia bersikap serius. “Ya, aku dan Zhou Yi adalah sahabat baik. Aku sangat senang bisa bertemu dengannya, bantuannya sangat besar bagiku, tidak hanya sekadar dua assist itu.”
“Konon di dalam tim Borussia Dortmund ada istilah ‘ritual penyambutan Zhou Yi’, apakah ini benar?”
“Tentu saja, hahaha!” Mark tertawa gembira. “Bukankah kalian semua sudah melihatnya?”
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Klopp juga menyatakan kegembiraannya melihat Mark tampil langsung mencetak gol: “…Saya sangat memahami pemain saya. Ketika saya menurunkan dia, bukan sekadar untuk merasakan atmosfer. Setiap pemain yang tampil pasti memenuhi kualifikasi. Saya senang dengan performa Mark hari ini, tapi tidak terkejut karena dia juga menunjukkan hal yang sama dalam latihan. Mark pemain yang cerdas, saya senang dia kembali ke tim. Ini seperti mendapat rekrutan baru yang kuat.”
……
Setelah pertandingan, tidak hanya media lokal Dortmund, seluruh media Jerman memantau pertandingan ini.
Bagaimanapun ini adalah Derbi Ruhr yang selalu menjadi sorotan, apalagi kali ini Derbi Ruhr juga diwarnai comeback kuat seorang pemain jenius Jerman.
Dua gol Markus Wagner tidak hanya menyuntikkan semangat bagi suporter Borussia Dortmund, tetapi juga menjadi kabar baik bagi Timnas Jerman.
Seiring penuaan Klose, Jerman menghadapi masalah di lini depan. Mario Gomez selalu tidak bisa memberikan kepastian penuh, sementara performa Podolski kian menurun setiap tahun. Saat ini lini depan Timnas Jerman hanya ditopang oleh Thomas Müller. Kebangkitan Markus Wagner yang pulih dari cedera dengan kondisi prima jelas menambah pilihan strategi untuk lini depan Timnas Jerman.
Jika Mark bisa mempertahankan performa seperti ini, kembalinya ke timnas hanyalah soal waktu.
Pada Piala Dunia Brasil 2014, kita semua bisa berharap melihat penampilannya mengenakan seragam Timnas Jerman.
Media Jerman memuji comeback Mark, sekaligus berkomentar bahwa dengan pulihnya Mark dan kembalinya Reus, Borussia Dortmund yang memiliki Zhou Yi, Mark, Reus, dan Götze akan menghadirkan badai yang lebih dahsyat.
……
Ketika Zhou Yi menyelesaikan latihan dan pulang ke rumahnya, dia mendapati Kottane sedang menonton televisi di ruang tamu. Layar kaca menayangkan berita tentang pertandingan dua hari lalu, dengan presenter yang sedang membahas Mark.
Mendengar langkah Zhou Yi masuk, Kottane tiba-tiba mematikan televisi seperti anak kecil ketakutan ketahuan orang tua, lalu buru-buru mengambil buku di sebelahnya dan pura-pura mulai membacanya.
Melihat adegan ini, Zhou Yi tersenyum dan berkata: "Tenang, aku tidak akan mengejekmu."
Sambil berbicara, dia berjalan menuju kamarnya.
"Kakak perempuan yang perhatian pada adik laki-lakinya itu sudah seharusnya. Jangan sok cool terus, capek sendiri."
Zhou Yi melambaikan tangan di depan pintu, masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.
Kottane menatapnya tanpa berkata-kata.
