Borussia Dortmund mengalahkan Schalke 04 3-1 di kandang sendiri, tidak hanya meraih kemenangan Derbi Ruhr lagi, tapi juga berhasil menggeser Schalke 04 ke posisi ketiga klasemen liga.
Saat ini dalam 8 pertandingan liga mereka telah meraih 5 menang, 2 seri, dan 1 kalah dengan total 17 poin, menempati peringkat ketiga.
Bayern München dengan 8 kemenangan beruntun dan 24 poin memuncaki klasemen. Kebangkitan kembali Bayern musim ini memang sangat kuat, sesuai dengan prediksi juara liga di pra-musim. Di sepak bola Jerman saat ini, selain Bayern tidak ada tim lain yang bisa menjadi juara bertahan tiga kali berturut-turut. Jadi gelar liga tahun ini pasti milik Bayern. Dortmund lebih baik fokus mencari terobosan sejarah di Champions Eropa daripada bermimpi juara liga.
Posisi runner-up cukup mengejutkan, diisi oleh nama yang sangat familiar bagi suporter China - Eintracht Frankfurt.
Frankfurt musim ini meraih enam kemenangan, satu seri, dan satu kekalahan dengan total 19 poin. Mereka berhasil mengungguli tim-tim kuat seperti Schalke 04, Borussia Dortmund, dan Bayer Leverkusen.
Namun para pakar meragukan mereka bisa mempertahankan posisi ini. Faktanya, Frankfurt sendiri menyadari mustahil mengejar posisi kedua liga untuk lolos ke Champions Eropa musim depan. Pelatih Armin Veh setelah mengalahkan Hannover 96 3-1 menyatakan kepada wartawan: "Target kami musim ini adalah lolos dari degradasi." Target ini realistis untuk klub yang baru promosi dari 2. Bundesliga musim lalu.
……
Usai Derbi Ruhr, pertandingan lain telah menanti Zhou Yi dan rekan-rekannya di Borussia Dortmund.
Yakni pertandingan fase grup Liga Champions melawan tim unggulan grup mereka, Real Madrid yang merupakan lawan terkuat di kandang sendiri Signal Iduna Park.
Hingga matchday kedua grup Liga Champions, Real Madrid dan Dortmund sama-sama masih menjaga rekor kemenangan penuh. Dortmund menang tipis 1-0 atas Ajax di kandang sendiri dan 2-1 atas Manchester City di away. Kedua kemenangan ini tidak diraih dengan mudah.
Dibandingkan, Real Madrid hanya mengalami kesulitan saat menghadapi Manchester City di pertandingan pertama. Mereka menang tipis 3-2 di kandang sendiri, lalu mengalahkan Ajax 4-1 di kandang lawan pada pertandingan kedua. Real Madrid pimpinan Mourinho menunjukkan kekuatan luar biasa, sepenuhnya mengabaikan keuntungan kandang lawan. Lawan yang sama, Borussia Dortmund bertaruh keras di kandang sendiri dan baru meraih kemenangan di menit ke-87 lewat gol Zhou Yi. Sementara Real Madrid unggul tiga gol di kandang Ajax, ini jelas menunjukkan jurang kualitas antara kedua tim.
Seluruh dunia menganggap Real Madrid pimpinan Mourinho sebagai favorit utama juara Champions Eropa musim ini. Performa mereka di fase grup membuktikan kebenaran analisis para kritikus.
Kini dua tim terbaik di grup ini akan berhadapan. Pertandingan ini dianggap sebagai penentu siapa yang akan menjadi juara grup. Pemenangnya langsung menduduki peringkat pertama.
Secara kualitas, Real Madrid Mourinho lebih unggul dari Borussia Dortmund. Namun Dortmund bukan tanpa kelebihan - keuntungan bermain di kandang sendiri menjadi aset mereka.
Benar, Dortmund punya keuntungan kandang. Tapi keuntungan ini berbeda maknanya bagi Real Madrid - bagi mereka, kandang tim Jerman bagai neraka yang menakutkan.
Ya, bukan di Westfalenstadion kandang Borussia Dortmund, tapi semua kandang tim Jerman. Apapun hasil tim-tim ini saat menghadapi tim lain, begitu bertemu Real Madrid di kandang sendiri, mereka seolah mendapat kekuatan ekstra.
Dalam sejarah Champions Eropa sebelumnya, Real Madrid total 24 kali bertemu tim Jerman di tandang, dengan catatan sejarah yang bahkan tidak bisa disebut "tidak mendominasi" melainkan harus digambarkan sebagai "memprihatinkan". Dari 24 pertandingan tandang ini, Real Madrid hanya meraih satu kemenangan menyedihkan, ditambah serangkaian pertandingan memalukan seperti kekalahan 0-5 dari Kaiserslautern, dipermalukan 1-5 oleh Borussia Mönchengladbach, dan dihancurkan 1-5 oleh Hamburg.
Satu-satunya kemenangan tandang mereka terjadi pada 20 September 2000 saat mengalahkan Bayer Leverkusen 3-2 di kandang lawan. Selama dua belas tahun setelahnya, catatan Real Madrid dalam pertandingan tandang melawan tim Jerman adalah 9 pertandingan dengan 3 seri dan 6 kekalahan. Harus diakui, bertandang ke Jerman bagaikan mimpi buruk bagi Real Madrid, mimpi buruk yang berlangsung selama dua belas tahun tanpa bisa ditembus.
Selain sulit meraih kemenangan, Real Madrid yang biasanya memiliki daya serang kuat hanya mampu mencetak maksimal tiga gol per pertandingan selama ekspedisi ke Jerman.
Semua aspek ini menunjukkan ketidakcocokan Real Madrid dengan kondisi sepakbola di Jerman.
Secara spesifik terhadap lawan Borussia Dortmund, sebelumnya Real Madrid dan Borussia Dortmund telah bertemu tiga kali di Champions Eropa. Meskipun dalam ketiga pertemuan tersebut Real Madrid menang dalam agregat melawan Borussia Dortmund, namun dalam tiga kali bertandang ke Dortmund, raksasa Real Madrid sama sekali tidak pernah menang.
Pada musim 1998-1999, Real Madrid dan Borussia Dortmund bertemu di Champions Eropa. Real Madrid bermain imbang 0-0 di kandang lawan melawan Dortmund, gagal meraih kemenangan.
Di musim 2002-2003, Real Madrid dan Borussia Dortmund kembali bertemu di Champions Eropa. Borussia Dortmund bermain imbang 1-1 di kandang sendiri melawan Real Madrid, sekali lagi Los Blancos gagal menang.
Musim 2010-2011 menjadi pertemuan terbaru sebelum ini yang mungkin lebih relevan sebagai referensi. Komposisi pemain kedua tim saat itu relatif tidak banyak berubah dibandingkan dengan formasi saat ini, bahkan bisa dikatakan masih merupakan tim yang sama. Sementara dua tim Real Madrid dan Dortmund dari belasan tahun lalu sudah tidak ada lagi.
Dalam pertemuan ini, Real Madrid awalnya mengalahkan Borussia Dortmund 4-1 di kandang sendiri. Kemenangan ini hampir mengakhiri ketegangan laga dua leg, mengingat Dortmund baru pertama kali lolos ke Champions Eropa fase grup setelah tujuh tahun absen.
Namun Borussia Dortmund yang sudah tereliminasi justru menunjukkan ketangguhan luar biasa saat kembali ke markas mereka. Mereka bermain imbang 1-1 melawan Real Madrid, sekali lagi menggagalkan upaya Los Blancos untuk menaklukkan lapangan Jerman.
Tentu saja, terkait leg kedua ini, mungkin ada yang berpendapat bahwa ini karena Real Madrid sudah lolos lebih awal, sehingga para pemain terlalu santai secara mental dan kurang memberikan perhatian khusus. Situasinya berbeda dengan pertandingan fase grup saat ini, di mana Real Madrid pasti tidak akan menunjukkan sikap meremehkan lawan sama sekali. Mereka akan menghadapi pertandingan dengan lebih serius, sehingga pertemuan sebelumnya tidak memiliki nilai referensi.
Namun bagaimanapun juga, alasan mengapa kutukan disebut sebagai kutukan tentu ada dasar logisnya.
Real Madrid tidak bisa menang saat bermain di kandang lawan melawan tim Jerman - inilah kutukan. Sebelum pertandingan ini, media menggembar-gemborkan konsep kutukan ini secara besar-besaran, yang pasti akan mempengaruhi mentalitas pemain Real Madrid.
Jika mereka terburu-buru ingin membuktikan bahwa mereka tidak terpengaruh kutukan, maka mereka akan menjadi gegabah dalam pertandingan.
Jika mereka benar-benar percaya pada kutukan tersebut dan memiliki kekhawatiran dalam hati, hal itu akan membuat mereka tidak leluasa selama bermain.
Meskipun Mourinho dalam wawancaranya menyatakan bahwa dirinya maupun timnya tidak akan menghiraukan "kutukan" apapun, tapi siapa yang tahu apa yang sebenarnya ada dalam pikiran para pemain Real Madrid? Mungkin bahkan dirinya sendiri tidak tahu...
Lalu bagaimana Borussia Dortmund melihat masalah ini?
Klopp dalam wawancaranya menyatakan bahwa dia tidak peduli dengan kutukan. Menurutnya, yang menentukan kemenangan atau kekalahan dalam pertandingan hanyalah performa para pemain kedua tim selama pertandingan, dan tidak ada hubungannya dengan kutukan apapun.
Sebagai pemain inti tim, Zhou Yi tentu juga ditanya media tentang masalah ini.
Di luar lapangan latihan, dia berkata dengan serius: "Kutukan? Omong kosong, aku tidak bisa mengerti. Ini sudah abad ke-21, mengapa masih ada yang percaya alasan seperti abad pertengahan. Aku tidak percaya ada kutukan, ini tidak berdasar."
Ucapannya sangat tegas sehingga membuat beberapa wartawan tak tahan bertanya: "Tapi faktanya Real Madrid hanya menang sekali saat bertanding di Jerman... Bagaimana menjelaskan ini?"
Zhou Yi menatapnya dengan sungguh-sungguh: "Ada istilah ilmiah bernama 'Hukum Murphy', kurasa ini bisa menjawab pertanyaanmu."
Setelah berkata demikian, ia berpamitan dengan para wartawan.
Sekelompok wartawan masih berdiri di tempat sambil mencerna perkataan Zhou Yi tadi.
"Hukum Murphy?" Seorang wartawan tampak bingung.
Tapi ada wartawan yang paham: "Aduh, bocah Zhou Yi ini sedang mengerjai!"
Yang tidak paham meminta penjelasan: "Maksudnya? Kenapa disebut mengerjai?"
"Kamu tahu perumpamaan ini? Jika roti beroles selai terjatuh, pasti sisi yang ada selainya yang menempel di lantai." Wartawan yang paham balik bertanya.
"Iya, aku pernah dengar..." Yang tidak paham mengangguk-angguk.
"Nah itu Hukum Murphy. Artinya jika sesuatu berpotensi salah, maka pasti akan salah."
Penjelasan ini membuat yang tadinya tidak paham menjadi mengerti.
"Jadi Zhou Yi maksudnya jika Real Madrid berpotensi kalah dari Borussia Dortmund, maka pasti akan kalah?"
"Benar! Makanya Zhou Yi itu penuh akal licik! Cara menghina orang pun licik dan tersembunyi! Ha ha!" Wartawan China yang berkata demikian justru tertawa riang, jelas dia tidak menganggap ini sebagai kekurangan Zhou Yi...
……
"Hukum Murphy" tidak terlalu dikenal di China, tapi di dunia Barat sudah menjadi istilah slang populer. Saat Zhou Yi menyebutkan ini, mata wartawan Jerman langsung berbinar.
Keesokan harinya, 《Kicker》 Jerman menggunakan judul: "Zhou Yi: Bukan 'Kutukan', Tapi 'Hukum Murphy'".
Tanpa perlu penjelasan panjang, hanya dari judulnya saja semua orang sudah paham maksud Zhou Yi.
Hukum Murphy sebenarnya adalah efek psikologis, dengan poin utama: "Hal yang bisa salah akan salah" dan "Jika khawatir sesuatu terjadi, kemungkinannya justru meningkat".
Zhou Yi sebenarnya menggunakan psikologi untuk menjelaskan fenomena "kutukan". Jika dianggap sebagai kutukan, berarti kejadian buruk sering terjadi - masuk dalam penjelasan Hukum Murphy.
Media juga menafsirkan pernyataan Zhou Yi sebagai provokasi ke Real Madrid, seolah mengklaim Madrid pasti kalah di kandang lawan.
Pernyataan ini tentu dikritik media Spanyol, menyebut Zhou Yi sombong dan tidak menghormati lawan.
"Mengenai hal ini, Zhou Yi menyatakan di grup 'Mengisolasi Lao Guo': 'Aku benar-benar kena fitnah! Aku cuma bilang teori kutukan itu tidak ilmiah. Kalau mau ilmiah harus pakai istilah 'Hukum Murphy' yang bisa menjelaskan. Kok malah diartikan sebagai sikap provokatif dan kesombongan? Ngomong-ngomong, imajinasi wartawan kok bisa seliar ini ya?'"
"Pura-pura, teruskan aktingmu." Sun Pan berkomentar dingin.
"Pura-pura, teruskan aktingmu."
"Pura-pura, teruskan aktingmu."
……
Anggota grup lainnya ikut menjaga formasi komentar. Bahkan Yang Muge dan He Ying ikut meramaikan.
Zhou Yi hanya bisa mengeluh "moral zaman merosot, hati manusia tak lagi jujur", bahkan Lao Yang dan He Ying pun sudah terpengaruh kelakuan buruk Sun Pan.
