Borussia Dortmund yang merebut penguasaan bola langsung melancarkan serangan. Serangan ini tidak langsung mengancam gawang yang dijaga Casillas. Tendangan Reus berhasil dihalau oleh tubuh Ramos.
Meski tidak menghasilkan gol maupun mengancam gawang, para pemain Dortmund tidak merasa menyesal sama sekali.
Di hati mereka tertanam keyakinan yang kuat - terus bermain seperti ini, dominasi akan menjadi milik kami, kemenangan pun akan menjadi hak kami!
Selama persiapan sebelum pertandingan, pelatih kepala Klopp memperlihatkan banyak rekaman pertandingan Real Madrid, terutama performa kurang memuaskan di liga musim ini. Setelah 8 pekan liga, hanya meraih 4 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kekalahan, mereka tertahan di peringkat 4. Masalah besar menghantui liga mereka.
Setiap kekalahan Real Madrid mengandung pelajaran berharga.
Setiap pemain Dortmund telah menonton banyak rekaman bagaimana Real Madrid panik di bawah pressing gila lawan. Tim pelatih juga menganalisis rekaman tersebut untuk menyusun strategi menghadapi Real Madrid.
Real Madrid memiliki kemampuan serangan balik mematikan. Karena itu, setelah Dortmund menyerang, jika kehilangan bola, mereka tidak boleh langsung mundur bertahan. Harus langsung menyambar merebut bola, memberikan tekanan besar pada pemain penguasa bola di lini belakang Madrid. Hanya dengan cara ini serangan balik cepat mematikan Madrid bisa dihentikan.
Dan pemain Real Madrid memiliki kelemahan lain, yaitu kemampuan operan mereka tidak sebaik Barcelona. Ketapi menghadapi pressing di area pertahanan, mereka biasanya tidak memilih menggunakan operan cepat dalam ruang sempit untuk menembus lingkaran kepungan, melainkan langsung menendang bola jauh ke depan. Ini memang sesuai dengan strategi serangan balik cepat mereka, tapi juga menunjukkan bahwa pemain Real Madrid sama sekali tidak memiliki konsep operan pendek di area pertahanan. Sepak bola mereka lebih langsung dan tajam, namun juga lebih sedikit variasinya.
Dengan persiapan yang matang sebelum pertandingan, setelah pertandingan dimulai, para pemain Borussia Dortmund membuktikan melalui aksi nyata bahwa persiapan mereka tepat. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri setiap pemain.
……
Dalam pertandingan selanjutnya, setiap kali pemain Real Madrid menguasai bola di lini tengah-belakang, mereka akan menghadapi pressing dari pemain Dortmund. Terkadang satu orang, kadang dua orang, bahkan pernah terjadi tiga pemain Dortmund melakukan pressing terhadap satu pemain Real Madrid.
Bahkan Zhou Yi yang biasanya tidak banyak bertugas bertahan pun aktif berlari dan terlibat dalam proses "perburuan" terhadap pemain Real Madrid.
Lari bolak-baliknya yang tak kenal lelah di lapangan membuat orang tidak bisa menahan kekhawatiran akan staminanya.
Namun Zhou Yi sekarang bukanlah dirinya yang dua musim lalu. Setelah ditempa di liga profesional selama beberapa musim terakhir, ditambah program latihan fisik yang dirancang khusus oleh tim pelatih Borussia Dortmund, baik stamina maupun kekuatan fisik Zhou Yi telah meningkat, terutama dalam hal stamina. Kini dia sudah tidak kesulitan lagi untuk bermain penuh selama 90 menit.
Hanya saja kesan orang-orang masih terpaku pada fase dimana dia hanya bisa berjalan di lapangan di akhir pertandingan. Mereka menganggap stamina Zhou Yi yang kurang adalah bawaan lahir dan sulit diubah.
Jadi sekarang bahkan ketika Zhou Yi ditarik keluar dan berjalan lebih lambat dengan alasan terlalu lelah untuk berlari, wasit utama tidak akan menghukumnya.
Membentuk kesan tetap pada seseorang tidak selalu baik, tapi terkadang justru sebaliknya...
Zhou Yi yang berlari adalah bagian dari mesin Borussia Dortmund yang beroperasi penuh. Setiap orang berlari mati-matian, termasuk Markus Wagner yang baru saja pulih dari cedera.
Karena hanya dengan semua orang terus bergerak, kita bisa memastikan tidak ada celah dalam pressing ini. Jika satu orang berhenti, area tersebut akan menjadi titik tembus Real Madrid.
Jadi pertahanan adalah pekerjaan yang sangat mengandalkan disiplin, berbeda dengan serangan yang mengutamakan bakat. Dalam bertahan, setiap orang harus menjadi sekrup tim. Hanya dengan menjalankan tugas masing-masing, mesin ini bisa beroperasi normal.
Di bawah pressing yang sangat terkoordinasi dari seluruh tim Borussia Dortmund ini, Real Madrid benar-benar tidak nyaman. Ini sama sekali tidak mereka perkirakan sebelumnya. Kapan Dortmund pernah melakukan pressing seperti ini ke lawan? Saat melawan Ajax atau Manchester City, mereka tidak pernah bermain seperti ini. Di Bundesliga pun mereka tidak bermain seperti ini. Bermain bertahan dan melakukan serangan balik atau menguasai bola adalah bentuk permainan yang paling umum dari mereka.
Pressing beruntun membuat lini tengah Real Madrid hampir kehilangan kendali. Özil dan Alonso, dua pemain yang ahli dalam menguasai bola dan organisasi operan, mendapat "perhatian khusus" dari Dortmund. Ini memberi mereka tekanan besar. Hanya bisa mempertahankan penguasaan bola saja sudah bagus, jangan harap mereka bisa mengatur serangan. Cristiano Ronaldo dan Benzema di depan sama sekali tidak mendapat bola, terpaksa menarik diri untuk meminta umpan. Tapi setelah mereka mundur, justru membuat lini tengah semakin padat. Ruang gerak setiap pemain menjadi sangat sempit, di mana-mana ada pemain lawan. Hal ini malah memudahkan pressing kolektif Dortmund.
Sedangkan terhadap pemain seperti Di Maria yang lincah dan mampu menembus pertahanan, Dortmund menggunakan taktik kombinasi pelanggaran dan pressing di area yang jauh dari zona bahaya. Jika bisa direbut langsung direbut, jika tidak bisa langsung dilakukan pelanggaran.
Karena berada jauh dari zona bahaya, pelanggaran sekalipun tidak akan berujung kartu.
Akibatnya, lini tengah Real Madrid berubah menjadi kekacauan total.
Mourinho menyadari bahwa jika terus seperti ini, lini tengah timnya akan hancur.
Maka dia segera melakukan pergantian pemain.
Meskipun pertandingan baru berjalan dua puluh menit...
Dia mengganti Khedira dengan Modrić, menukar gelandang bertahan dengan gelandang serang.
Dalam menghadapi pressing Borussia Dortmund, peran gelandang bertahan hampir tidak berguna - hanya bisa merebut bola tapi tidak mahir dalam penguasaan dan distribusi bola, sehingga tidak bisa memecah kebuntuan.
Modrić yang memiliki kemampuan operan dan penguasaan bola luar biasa, bersama dua gelandang organisator lain di Real Madrid, memberikan variasi dan dinamika baru di lini tengah. Ini merupakan strategi Mourinho untuk mengatasi pressing tinggi Dortmund.
……
"Baru 20 menit, Real Madrid sudah terpaksa melakukan pergantian. Tampaknya Dortmund benar-benar menyulitkan mereka... Mourinho terpaksa mengambil keputusan ini. Khedira yang mungkin baru selesai pemanasan harus kembali ke bangku cadangan. Tapi tanpa pergantian ini, lini tengah Madrid akan semakin kacau." He Ping menjelaskan kepada suporter China di depan televisi.
"Memaksa Real Madrid melakukan pergantian pemain hanya dalam dua puluh menit pertama, sepenuhnya membuktikan kebenaran taktik Klopp ini." kata Marcel Leif, "Tapi setelah kehadiran Modric, situasi mungkin akan mengalami perubahan. Borussia Dortmund harus berhati-hati dengan penyesuaian pergantian pemain ini."
Setelah Modric masuk, lini tengah Real Madrid memang menunjukkan perbaikan. Setidaknya sekarang Dortmund harus berusaha lebih keras untuk melumpuhkan lini tengah Los Blancos, karena strategi bertahan melawan Modric berbeda dengan menghadapi Khedira.
Namun Dortmund juga tidak hanya fokus bertahan. Ini adalah kandang mereka, semua pressing yang dilakukan hanya bertujuan satu: mencetak gol.
Setelah berhasil menggagalkan serangan terorganisir Real Madrid, sudah seharusnya mereka berpikir bagaimana menaklukkan gawang lawan.
Di menit ke-30, sepuluh menit setelah Modric masuk, Dortmund masih mendominasi. Lari tanpa henti mereka tidak hanya berhasil merebut bola dari Real Madrid, tapi juga membuat sirkulasi operan menjadi sangat mulus.
Setiap pengumpan tengah mungkin akan sangat iri dengan Zhou Yi saat ini. Dia sama sekali tidak perlu mengangkat kepala - di sekelilingnya selalu ada rekan setim yang siap menerima operan. Berbeda kontras dengan pemain yang harus mengamati lama sambil melindungi bola dari pressing lawan, akhirnya sadar tak ada opsi operan yang layak.
Tapi terlalu banyak opsi operan juga bisa menjadi masalah, karena Anda tidak bisa sekadar mengirim bola ke kaki rekan setim. Dalam situasi seperti itu, operan mundur adalah yang paling aman. Operan hanyalah sarana, tujuannya adalah untuk mengancam gawang lawan. Maka memilih target operan yang paling tepat dari banyak pilihan yang ada benar-benar menguji kemampuan pengumpan.
Karena ini serangan balik langsung setelah merebut bola, tidak ada banyak waktu bagi pengumpan untuk mengamati dan berpikir. Mereka harus segera mengambil keputusan untuk memanfaatkan ruang kosong dan kesempatan yang hilang dalam sekejap.
Tapi kecepatan pengolahan seperti ini bukanlah hal sulit bagi Zhou Yi...
Menit ke-34, di lini belakang Real Madrid, Modric menguasai bola. Sven Bender langsung melakukan pressing ke Modric. Sementara Özil dengan cepat berbalik dan berlari ke sayap, membuka sudut dan jarak untuk memudahkan Modric mengoper bola.
Modric juga melihat pergerakan posisi Özil.
Tapi bukan hanya dia yang melihat, Zhou Yi juga menyadarinya...
Saat Modric mengoper bola ke Özil, Zhou Yi tiba-tiba menyambar dari samping dan menyundul bola untuk mencegah operan.
Situasi serangan dan pertahanan berubah secara instan!
Saat merebut bola, dia tidak mengangkat kepala untuk mengamati atau memikirkan strategi. Kaki kiri bagian dalam merebut bola, sementara kaki kanannya langsung menyepak bola menggunakan punggung kaki luar. Ini adalah operan tidak konvensional yang terkesan pamer skill. Tapi Zhou Yi sama sekali tidak bermaksud pamer. Tindakan ini untuk menghemat waktu, setidaknya 1 detik lebih cepat daripada menyesuaikan posisi lalu mengoper dengan kaki kanan bagian dalam.
Dalam serangan balik, 1 detik bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan serangan.
Bola yang ditepis dengan punggung kaki luar itu melaju di udara membentuk lengkungan tajam, menembus sisi belakang pertahanan Real Madrid!
