Saat Zhou Yi mengangkat kaki kanan, semua mengira dia akan mengoper ke depan tempat Mark sedang bergerak. Tapi tak disangka, Zhou Yi menggunakan punggung kaki luar kanan seperti gerakan pukulan chop dalam tenis meja, mengarahkan bola ke tengah area penalti tempat Lewandowski sedang menyambar!
Bola melintasi lini belakang Real Madrid yang tak siap, muncul di belakang mereka. Lewandowski tepat berada di ruang kosong. Dia menyambut bola udara dengan dada, lalu langsung melepaskan tendangan voli keras menggunakan kaki kiri sebelum bola menyentuh tanah!
"Lewandowski——!"
Di tengah teriakan Marcel Leif, bola seperti peluru melesat menuju gawang Real Madrid.
Ini adalah tendangan keras di garis kotak penalti. Bola melaju dengan kecepatan luar biasa. Meski kiper Real Madrid Casillas telah melakukan gerakan penyelamatan, reaksinya masih terlalu lambat menghadapi tembakan secepat ini...
Bola terbang masuk ke gawang sebelum tangannya mencapai posisi!
"TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!!! TOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!!!" Marcel Leif mengaum dengan suara panjang. Seluruh Westfalenstadion bagai gunung berapi yang meletus. Sorakan menggempuruh itu ibarat lava yang menyembur menerjang langit, sementara tribun stadion bergetar hebat - getaran ini terekam jelas oleh lensa kamera yang goyang dan disiarkan ke penonton di seluruh dunia.
Pemain Real Madrid masih memprotes ke asisten wasit dan wasit utama tentang dugaan offside Lewandowski, sementara para pemain Borussia Dortmund sudah mulai merayakan. Wasit utama Kassai tidak mendukung protes pemain Real Madrid. Dia dan asisten wasit melihat dengan jelas: saat Zhou Yi mengoper, Lewandowski masih berada di depan lini pertahanan Real Madrid. Jadi gol ini tidak offside.
"Cantik! Voli Udara yang luar biasa indah!" He Ping juga berteriak penuh semangat, "Robert Lewandowski! Assist dari Zhou Yi! Ini adalah serangan balik setelah pressing di area depan yang sangat brilian, hanya dengan satu operan langsung menghasilkan gol! Zhou Yi sekali lagi menunjukkan kemampuannya yang hebat dalam mencari dan memanfaatkan kesempatan!"
Setelah mencetak gol, Robert Lewandowski berlari menuju tribun selatan di tengah sorakan gemuruh. Di depan para suporter tribun selatan, dia melakukan gerakan celebrasi hormat, lalu berbalik membuka kedua tangan menyambut Zhou Yi yang berlari mendekat, mengangkatnya tinggi-tinggi. Rekan setim lainnya berkerumun mengangkat Zhou Yi ke pundak mereka.
Tendangan Lewandowski memang cantik, tapi umpan Zhou Yi-lah kuncinya. Jika Zhou Yi terlambat sedetik saja, mungkin Lewandowski sudah Offside. Pemain lain mungkin sama sekali tidak akan mengoper ke sana...
……
Di depan bangku cadangan Borussia Dortmund, pelatih kepala Klopp melompat keluar dari area pelatih. Dia berlari kencang menuju pemain yang sedang merayakan gol di bawah tribun selatan, ikut bergabung dalam perayaan. Dalam lariannya, bahkan topi baseballnya terlepas jatuh ke tanah.
Melihat antusiasme pelatih kepala, sorakan di tribun semakin membahana.
Berbanding terbalik dengan suasana itu, di pinggir lapangan tampak Mourinho yang mengangkat tangan dengan wajah frustasi. Gol ini membuatnya bahkan tidak bisa mengumpat.
Saat tim terjebak dalam lingkaran kepungan Borussia Dortmund, dia terus khawatir akan kebobolan. Kini kekhawatiran terbesarnya akhirnya menjadi kenyataan, semuanya terjadi dengan wajar dan alami.
Kebobolan ini sudah ditakdirkan, tidak ada yang perlu diperdebatkan.
Daripada murka karena kebobolan, lebih baik fikirkan cara untuk menyamakan skor.
……
Pemain Borussia Dortmund yang selesai merayakan kembali ke separuh lapangan mereka. Klopp juga kembali ke bangku cadangan sambil memungut topinya di jalan, membersihkan sobekan rumput, lalu mengenakannya kembali. Tepi topi baseball yang direndahkan menyembunyikan sebagian bingkai kacamatanya.
Kembali ke area pelatih, dia bertepuk tangan dengan setiap anggota tim pelatih sambil tersenyum lebar tanpa tedeng aling-aling.
Tentu dia senang bisa unggul atas Real Madrid. Ini adalah kemenangan taktik yang dirancangnya.
Saat merayakan bersama pemain, dia menekankan agar tim tidak lengah setelah unggul skor. Real Madrid yang baru kebobolan pasti dalam kondisi tidak stabil, emosi terganggu - antara menyerang atau bertahan. Di momen seperti ini, tekanan berkelanjutan dari Dortmund bisa membuahkan gol tambahan dalam waktu singkat.
Jika bisa mempertahankan keunggulan dua gol hingga babak pertama, peluang memenangkan pertandingan ini sangat besar.
Di saat yang sama, di sisi lapangan sebelah, Mourinho juga berjalan ke pinggir lapangan dan memberikan isyarat tenang kepada para pemain Real Madrid. Setelah kebobolan, emosi pemain mudah goyah, saat inilah menstabilkan kondisi mental tim menjadi prioritas utama.
Meski tidak bisa segera menyamakan skor, setidaknya jangan sampai kebobolan lagi dalam waktu singkat...
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, para pemain Borussia Dortmund memang berencana memanfaatkan momentum kebobolan Real Madrid yang belum stabil formasi, dengan melancarkan serangan gencar untuk mencetak gol lagi.
Tapi kenyataannya berbeda dengan yang mereka bayangkan.
Pemain Real Madrid pascakebobolan justru tidak panik, sehingga serangan Dortmund bagai ombak menghantam tanggul kokoh... lalu hancur berantakan.
Sebaliknya, Real Madrid memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan Dortmund saat menyerang, melakukan "serangan balik ala Mourinho" yang indah dan klasik, diakhiri oleh Cristiano Ronaldo yang menceploskan bola ke gawang Weidenfeller.
Padahal jarak antara gol keunggulan Dortmund dengan gol balasan ini baru... dua menit!
"Ohhh—sungguh disayangkan! Real Madrid menyamakan skor!" Marcel Leif merangkul kepala, ekspresi penyesalannya jelas terlihat. "Dortmund baru saja unggul... Gol balasan ini datang terlalu mendadak, pasti tak ada yang menyangka dalam tim!"
Siaran TV memperlihatkan para pemain Borussia Dortmund setelah kebobolan. Setiap pemain Dortmund yang muncul di layar terlihat bingung, tidak siap secara mental atas gol yang kemasukan ini.
Sementara di pihak Real Madrid, para pemain mengerumuni Cristiano Ronaldo, merayakan gol ini dengan gegap gempita.
Komentator stasiun TV Spanyol pun seperti hidup kembali, berteriak penuh semangat: "Inilah titik balik Real Madrid untuk mematahkan 'Hukum Murphy'! Mereka telah mengambil alih kendali permainan!"
Komentator sengaja menggunakan istilah "Hukum Murphy" alih-alih "kutukan", menunjukkan bahwa ia masih terbebani oleh pernyataan Zhou Yi sebelumnya. Ia menganggap gol penyama skor Cristiano Ronaldo ini sebagai pukulan telak bagi kesombongan Zhou Yi.
Kebetulan siaran TV juga menampilkan close-up shot Zhou Yi.
Dalam close-up shot tersebut, Zhou Yi berdiri dengan tangan di pinggang di dekat lingkaran tengah, menunggu dimulainya kembali pertandingan. Ekspresinya terlihat netral. Namun hal ini tidak menghalangi komentator Spanyol berimajinasi: "Terlihat jelas Zhou Yi juga terkejut dengan gol kemasukan ini. Saat memberikan pernyataan sebelum pertandingan, ia pasti tidak menyangka Real Madrid akan seulet ini!"
Benar-benar "terkejut" yang dipaksakan, "tidak menyangka" yang dipaksakan.
Tapi bagaimana mungkin Zhou Yi tidak menyangka akan kebobolan?
Di dunia virtual sebelum pertandingan, Zhou Yi sudah memainkan tak terhitung pertandingan melawan Real Madrid virtual. Meski bermain di kandang lawan, hampir setiap pertandingan Real Madrid selalu mencetak gol. Sangat jarang bisa menyelesaikan pertandingan tanpa kebobolan, yang membuktikan kekuatan serangan Real Madrid saat ini. Karena itu Zhou Yi sama sekali tidak terkejut dengan gol Real Madrid dalam pertandingan nyata.
Baik dalam permainan virtual maupun nyata, dia hanya bisa mengontrol dirinya sendiri. Kontribusinya pada pertahanan sangat terbatas, jadi dia tidak bisa mengontrol apakah Real Madrid mencetak gol atau tidak.
Kebobolan gol adalah hal yang wajar. Lalu apa yang harus dilakukan setelah kebobolan?
Sederhana, cari cara untuk mencetak gol lagi.
Masih ada waktu, Zhou Yi tidak menganggap kebobolan di saat ini sebagai kiamat.
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, Real Madrid yang baru saja menyamakan skor semakin bersemangat. Performa mereka jauh lebih baik, bahkan sempat mendominasi permainan dan mengepung pertahanan Borussia Dortmund yang terpaksa bertahan.
Untungnya hingga babak pertama berakhir, Borussia Dortmund tidak kebobolan lagi.
Tapi komentator Spanyol masih tidak mau mengakui: "Kalau bukan karena waktu babak pertama yang hampir habis, saya yakin Real Madrid pasti akan mencetak gol lagi sebelum babak pertama berakhir dan mengubah kekalahan menjadi kemenangan! Jeda babak pertama ini menyelamatkan Borussia Dortmund, momentum perkembangan pesat Real Madrid terputus... Tapi saya rasa bagi Real Madrid yang sudah kembali ke kondisi terbaik, interval 15 menit bukan masalah. Asal mempertahankan momentum ini, pasti akan ada gol lagi di babak kedua!"
Di akhir pernyataannya, komentator Spanyol menyampaikan keyakinannya yang juga membuat para suporter Real Madrid di depan televisi merasa penuh kepercayaan diri, dipenuhi harapan untuk babak kedua.
Sementara situasi di pihak Borussia Dortmund terlihat agak tidak menguntungkan.
Baru saja unggul langsung kebobolan, keunggulan berubah menjadi imbang. Situasi yang awalnya bagus berpotensi "berubah menjadi sia-sia" kapan saja.
Terkadang pengaturan taktik di lapangan sama sekali tidak berguna. Satu gol yang dicetak atau satu kali kebobolan bisa mengubah situasi permainan. Mungkin inilah daya tarik sepak bola...
