Saat jeda babak pertama, meski tekanan di depan gawang sangat besar di menit-menit terakhir, Klopp tetap memuji performa tim di babak pertama dan meminta para pemain untuk terus bermain seperti itu di babak kedua. Taktiknya tidak bermasalah. Sekalipun skor disamakan dan terus ditekan, itu bukan masalah taktik.
Di studio belakang stasiun TV Spanyol, presenter dan tamu undangan sedang mengomentari babak pertama pertandingan. Tamu undangan berpendapat taktik Borussia Dortmund lebih sukses: "...Sebenarnya secara adil, babak pertama seharusnya bukan imbang melainkan Dortmund yang unggul. Bagaimanapun, performa Dortmund lebih baik di babak pertama dengan taktik yang lebih terarah dan efektif, serta eksekusi pemain yang lebih baik."
Tamu undangan ini cukup objektif.
Posisi presenter relatif lebih jelas: "Tentu, tapi pertandingan sepak bola selalu punya banyak situasi tak terduga. Real Madrid memang lebih beruntung bisa langsung menyamakan skor setelah kebobolan. Namun mulai babak kedua, saya yakin keseimbangan akan condong ke Real Madrid karena stamina Dortmund akan menjadi masalah."
"Benar, taktik pressing seperti ini sangat menguras stamina. Jadi Real Madrid harus lebih sabar, bertahan menghadapi pressing Dortmund di babak kedua. Setelah tujuh puluh menit, inisiatif perlahan akan kembali ke tangan Real Madrid."
Lagipula tamu undangan ini orang Spanyol, tentu mendukung tim Spanyol.
……
Babak kedua dimulai, kedua tim bertukar sisi lapangan.
Taktik Dortmund tetap sama seperti babak pertama: lari tanpa lelah dan pressing.
Menghadapi taktik Dortmund ini, Real Madrid secara alami hanya bisa bertahan mengerut lalu melakukan serangan balik.
Jeda babak pertama yang berdurasi 15 menit memang menghentikan momentum bagus Real Madrid. Setelah babak kedua dimulai, mereka kesulitan kembali mengepung gawang Borussia Dortmund.
Segalanya kembali seperti kondisi babak pertama.
Namun yang berbeda, mentalitas suporter Real Madrid mengalami perubahan halus dibanding babak pertama.
Skor masih imbang, artinya kedua tim masih sejajar. Siapa yang bisa mencetak gol berikutnya mungkin akan memenangkan pertandingan ini.
Seiring berjalannya waktu di babak kedua, stamina Borussia Dortmund pasti akan bermasalah. Mereka tidak mungkin terus menggunakan taktik seperti ini selamanya - baik akan runtuh atau meninggalkan variasi permainan ini. Apapun pilihan mereka, itu akan menjadi kabar baik bagi Real Madrid. Asal memiliki kesabaran cukup dan kekuatan pertahanan lawan untuk menahan serangan Borussia Dortmund selama periode ini, pertandingan selanjutnya akan menjadi wilayah kekuasaan mereka.
Memikirkan hal ini, suporter Real Madrid menjadi jauh lebih tenang dibanding babak pertama. Melihat pressing ala Borussia Dortmund, mereka dalam hati mengolok-olok tim tersebut: "Bermain seperti anjing gila, akhirnya tetap saja akan kalah?"
"Larilah, teruslah berlari! Habiskan sisa stamina kalian yang sudah menipis dalam lari-lari tak berarti ini!"
……
Maka dalam kutukan suporter Real Madrid, Borussia Dortmund tetap konsisten menggunakan lari tanpa henti untuk membendung Real Madrid.
Orang-orang menunggu saat Borussia Dortmund kehabisan stamina dan terpaksa meninggalkan gaya permainan ini, atau runtuh.
Tapi yang datang justru gol Borussia Dortmund di menit ke-64.
Dari tendangan pojok, Schmelzer melompat tinggi, mengalahkan semua bek Real Madrid, dan menyundul bola ke gawang.
Tendangan pojok yang menghasilkan gol Schmelzer ini berasal dari tembakan Mark yang ditepis Casillas ke garis lapangan.
Sebelum menembak, Mark baru saja menerima umpan dari Zhou Yi.
Sedangkan umpan Zhou Yi berasal dari pressing Dortmund di area lawan yang berhasil merebut bola. Jadi ujung-ujungnya, taktik pressing tinggi Dortmund yang berperan.
Real Madrid masih belum bisa bertahan menghadapi taktik Dortmund ini.
"Schmelzer! Dortmund unggul 2:1 atas Real Madrid!"
Westfalenstadion kembali bergemuruh oleh sorakan gegap gempita.
Sementara itu, komentator stasiun TV Spanyol menghibur suporter Real Madrid: "Gol ini sangat disayangkan, tapi tidak apa... hanya tertinggal satu gol! Stamina Dortmund akan segera habis, nanti pertandingan akan masuk ke ritme Real Madrid!"
Perkataannya masuk akal, sehingga banyak suporter Real Madrid setelah kebobolan tidak merasa "pertandingan ini akan kalah", melainkan berharap Real Madrid segera melancarkan serangan balik.
……
Semua orang menunggu momen ketika Borussia Dortmund kehabisan stamina dan terpaksa meninggalkan taktik pressing tinggi.
Tapi momen itu tak kunjung tiba.
Menit ke-67, Klopp menggantikan Sven Bender dengan İlkay Gündoğan, memberi kesempatan istirahat untuk Bender yang stamina-nya sudah terkuras. Gündoğan yang masih segar jelas memiliki keunggulan fisik.
Selain penyesuaian pergantian pemain, pemain Dortmund lainnya juga tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik yang berarti.
Orang Spanyol yang berharap Dortmund kolaps fisik benar-benar tidak paham karakter tim ini. Di Bundesliga, Dortmund terkenal sebagai tim dengan stamina prima dan kemampuan berlari luar biasa. Lihat saja program latihan pra-musim mereka yang sangat menekankan latihan fisik dan running training.
Perhatian khusus Klopp terhadap stamina dan kemampuan berlari seluruh tim memang sudah terkenal. Setiap pemain Dortmund merasakan betul bagaimana mereka "dilatih seperti anjing" selama latihan pra-musim setiap tahun, nyaris mati kelelahan. Tapi kini, kerja keras mereka di latihan fisik akhirnya membuahkan hasil gemilang.
Menghadapi Real Madrid, intensitas pressing tinggi Borussia Dortmund yang terus-menerus tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Setiap pemain mereka masih berlari tak kenal lelah di lapangan, seolah stamina mereka tak ada habisnya.
Bahkan Zhou Yi pun demikian.
Performa ini membuat mereka yang tahu Borussia Dortmund memiliki stamina luar biasa juga terkejut. Padahal empat hari sebelumnya, mereka baru saja bermain dalam Derbi Ruhr yang sangat keras...
Dan sebelum Derbi Ruhr itu, adalah masa jeda pertandingan timnas. Banyak pemain timnas Borussia Dortmund yang harus menjalankan tugas pertandingan internasional, terbang pulang ke negaranya masing-masing - seperti Zhou Yi yang menempuh perjalanan pulang-pergi lebih dari 10.000 km.
Perjalanan bolak-balik seperti ini pasti mempengaruhi kondisi fisik.
Tapi performa para pemain dalam pertandingan ini seolah-olah mereka sudah beristirahat selama sebulan. Stamina mereka luar biasa mengagumkan.
……
Taktik pressing tinggi tanpa henti Borussia Dortmund membuat para suporter Real Madrid yang berharap menunggu kelelahan fisik Dortmund mulai panik - jika pemain Dortmund terus berlari seperti ini tanpa henti, apa yang harus dilakukan Real Madrid?
Seiring berjalannya waktu, skor tetap tidak berubah. Para pemain Real Madrid semakin gelisah.
Awalnya mereka berharap bertahan sampai stamina Dortmund habis, tapi sekarang mereka sadar target ini mungkin tak akan tercapai...
Stamina pemain Borussia Dortmund sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda habis. Jika terus menunggu, pertandingan ini akan berakhir!
Jadi tidak bisa lagi bertahan, harus menyerang.
Tapi begitu menyerang, pemain Real Madrid di bawah pressing tinggi Borussia Dortmund sering melakukan kesalahan. Upaya serangan ini sulit untuk didorong maju...
Mourinho pada menit ke-73 mengganti penyerang Benzema yang starter dengan Higuaín. Substitusi posisional ini tentu berharap memperkuat daya serang tim.
Satu menit kemudian, dia mengganti Di María dengan Kaká. Tiga substitusi telah habis digunakan. Selanjutnya bukan lagi kendali pelatih kepala. Dia hanya bisa menjadi penonton di pinggir lapangan, melihat pemain beraksi. Jika mereka tampil baik, masih mungkin menyamakan skor...
Sayangnya, penyesuaian pergantian pemainnya tidak membawa efek berarti.
Skor tetap tidak berubah.
Menit ke-89, Klopp melakukan substitusi dengan mengganti penyerang Reus menggunakan Schieber. Pergantian ini sebenarnya tidak punya makna taktis lagi, terutama untuk mengulur waktu.
Menit ke-90, Zhou Yi juga ditarik keluar dan digantikan Perišić.
Pergantian ini dan sebelumnya memiliki tujuan sama: mengulur waktu. Zhou Yi seperti biasa turun lapangan dengan "kelelahan total".
Waktu yang tersisa untuk Real Madrid menyamakan skor tinggal kurang dari dua menit.
Di menit akhir, hampir seluruh pemain Real Madrid kecuali kiper Casillas menerjang sampai separuh lapangan lawan.
Tapi tetap gagal membawa satu gol pun untuk tim.
Ketika wasit utama Kassai meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor terkunci di angka 2:1. Borussia Dortmund meraih kemenangan!
Saat ini, pikiran pertama yang muncul di benak banyak orang bukanlah hal lain, melainkan "Hukum Murphy".
Sayangnya prediksi Zhou Yi terbukti benar!
Jika suatu hal buruk berpotensi terjadi, maka ia pasti akan terjadi.
Ketika Real Madrid memiliki kemungkinan kalah dari Borussia Dortmund, maka mereka pasti akan kalah.
Semakin orang memperhatikan probabilitas ini, semakin besar pula kemungkinannya terwujud!
Siaran TV menyorot Zhou Yi yang telah ditarik keluar lapangan. Dengan mengenakan jaket, ia berjalan keluar bersama pemain cadangan lainnya untuk merayakan kemenangan bersama rekan setim.
Marcel Leif tidak mengomentari performa Zhou Yi dalam pertandingan ini melalui sorotan kamera, meski permainannya brilian dengan satu assist langsung dan satu kontribusi tidak langsung. Fokus utamanya justru pada pernyataan Zhou Yi sebelum pertandingan.
"Jika ini adalah permainan psikologis, maka performanya sebelum pertandingan adalah contoh sempurna. Real Madrid terlihat panik menghadapi pressing tinggi Borussia Dortmund, pasti ada pengaruh ucapan Zhou Yi yang memicu mereka."
Di akhir komentarnya, Marcel Leif menyatakan: "'Penyihir' itu kembali menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Hanya dengan satu kalimat, ia 'mengutuk' Real Madrid hingga kalah, ha!"
