Setelah Tim China kalah, keesokan harinya Zhou Yi dikepung wartawan China yang bermarkas di Jerman di luar basis pelatihan klubnya, mereka ingin mendengar pendapatnya tentang pertandingan kemarin.
"Saya sudah menonton pertandingannya." Zhou Yi membuka pembicaraan dengan menegaskan bahwa dia tidak asal bicara tanpa menonton pertandingan. "Tidak ada kesan khusus."
"Apakah karena kecewa dengan kekalahan?" tanya seorang wartawan.
Zhou Yi memandangnya dengan heran: "Bagaimana mungkin? Kalah satu pertandingan kok bisa kecewa? Ini babak 10 besar, setiap tim harus bermain 8 pertandingan. Fase grup baru separuh jalan, kita hanya kalah sekali. Apa yang tidak memuaskan? Ini babak 10 besar, kompetisi tingkat tertinggi di Asia. Jujur saja, levelnya lebih tinggi dari Piala Asia. Tim mana di sini yang mudah dikalahkan? Kalah dari siapa pun itu wajar, jadi tidak ada kesan khusus."
“Tapi ada juga yang bilang, kalau kemarin kalian ada di sana, pasti pertandingan ini bisa dimenangkan……”
Zhou Yi menggelengkan kepala berkali-kali: “Perkataan ini terlalu amatir, saya sendiri tidak berani jamin kalau kami main pasti menang. Sepak bola itu bulat lho, bagaimana kalau kami terbang ribuan kilometer pulang, jet lag belum hilang, main di lapangan seperti tidur sambil berjalan terus kalah? Bukan tidak mungkin terjadi. Kami juga manusia, bukan robot bisu, mana mungkin tidak ada kemungkinan sakit kepala atau keadaan darurat? Saya mengerti dan setuju dengan keputusan Pelatih Gao yang tidak memanggil kami pulang main. Kalau saya jadi beliau, saya juga tidak akan memanggil sekelompok orang kelelahan dan kurang tidur untuk bertanding.”
“Jadi kalah di kandang sendiri dari Qatar itu normal?”
“Kalau tidak?” Pertanyaan balik Zhou Yi membuat wartawan yang bertanya itu terdiam.
“Tapi masalah utamanya bukan hasilnya. Bukan tidak boleh kalah, tapi kekalahan seperti ini membuat orang tidak melihat harapan……”
Zhou Yi menghela napas, lalu berkata: "Ini cuma satu pertandingan, tidak perlu dibesar-besarkan. Babak 10 besar adalah proses panjang, tidak semua pertandingan kualifikasi seperti ini terjepit di antara dua jadwal liga Eropa. Menurutku, daripada terus menuntut alasan kekalahan, lebih baik tanyakan pada Konfederasi Sepak Bola Asia kenapa jadwal kualifikasi Piala Dunia yang seharusnya terhormat ini dijejalkan antara dua liga Eropa sampai terkesan sembunyi-sembunyi seperti maling. Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Oseania saja tidak menjadwalkan pertandingan timnas di waktu ini, kenapa cuma Asia yang spesial? Menurutku penjadwalan seperti ini benar-benar tidak masuk akal."
Setelah berkata begitu, ia melambaikan tangan, tidak menjawab pertanyaan lagi, lalu berbalik pergi.
Sebenarnya pemikiran terakhirnya berbeda dengan ucapan yang keluar. Ia menghela napas, menekan kata-kata jujur di hatinya. Ia tahu perkataan itu akan menyakiti banyak pihak dan memicu perpecahan internal, jadi lebih baik disimpan. Bagaimanapun ia masih harus kembali bermain bersama rekan setim timnas nanti.
Ucapan yang ditahannya pun bukan hal baru, juga tidak mencerminkan kebijaksanaan khusus. Jika diungkapkan hanya akan menimbulkan konflik tanpa perubahan berarti. Karena posisinya bukan di sana, memusingkan hal itu percuma.
……
Hari itu, bukan hanya Zhou Yi yang ditanya tentang kekalahan timnas. Pemain Tim China lain yang masih bermain di luar negeri juga menghadapi pertanyaan serupa dari para wartawan.
Jawaban mereka dan Zhou Yi juga hampir sama, pertama-tama tidak menganggap kekalahan disebabkan karena mereka tidak pulang, kedua mereka tidak percaya kekalahan dalam pertandingan ini akan mempengaruhi target lolos Piala Dunia Tim China. Yang Muge yang paling rendah hati bahkan merasa aneh saat diwawancarai mengapa semua orang begitu terbebani dengan kekalahan satu pertandingan ini, tidak mengerti apa yang terlalu dipermasalahkan.
Di mata opini publik dalam negeri ini adalah kekalahan yang mengejutkan, tapi bagi mereka ini hal biasa saja. Maka muncul teori konspirasi, apakah ini alasan bersama pemain naturalisasi yang tidak pulang untuk membela diri?
Tentu saja, teori konspirasi semacam ini tidak populer, karena terlalu mengada-ada.
Orang yang percaya teori konspirasi seperti ini bisa dikategorikan dalam kelompok "tidak punya otak".
Tapi mengingat pemain naturalisasi sudah berkata demikian, publik pun hanya bisa melepaskan kecemasan sementara dan bersabar menunggu pertandingan timnas berikutnya. Nanti ketika semua pemain naturalisasi sudah bergabung, baru bisa dilihat performa dan hasil mereka.
Tapi mereka harus menunggu agak lama. Pertandingan babak 10 besar berikutnya baru akan digelar Juni tahun depan, tepatnya 4 Juni 2013, Tim China bertandang ke Oman.
Tentu sebelum itu masih ada pertandingan timnas lain seperti pemanasan dan persahabatan. Tapi kualitas kompetisi semacam ini sangat rendah, performa dan hasilnya tidak bisa dijadikan patokan. Timnas Gao Hongbo terkenal hebat dalam pertandingan pemanasan dan persahabatan, tapi babak utama sama sekali berbeda dengan pemanasan.
……
Pada tanggal 17 November sore hari, Borussia Dortmund menjamu Fürth di kandang sendiri dalam laga pekan ke-12 liga. Zhou Yi yang tidak pulang ke negaranya tampil sebagai starter dan bermain penuh 90 menit, stamina pemain ini sama sekali tidak bermasalah.
Borussia Dortmund berhasil mengalahkan Fürth dengan skor 3-1 di kandang sendiri.
Sementara itu dalam pertandingan lain yang digelar bersamaan, Bayern München secara mengejutkan bermain imbang 1-1 melawan Nürnberg di kandang lawan.
Selisih poin antara kedua tim langsung menyusut dari 4 poin menjadi 2 poin!
"...Bayern München baru-baru ini melakukan beberapa kesalahan, sementara Borussia Dortmund justru memanfaatkan peluang tersebut. Saat ini masih terlalu dini untuk menyatakan gelar liga musim ini akan menjadi milik Bayern München. Tim Klopp belum menyerah, apalagi mereka sudah lolos sebagai juara grup di fase grup Liga Champions lebih cepat, ini akan membantu mereka fokus lebih banyak ke kompetisi liga." Demikian komentar media Jerman.
Komentar mereka tepat, selanjutnya Borussia Dortmund akan bertandang ke Ajax dalam pertandingan grup Liga Champions. Karena sudah memastikan posisi juara grup, laga ini sebenarnya tidak berarti lagi bagi Dortmund.
Klopp bahkan tidak membawa semua pemain inti ke kandang lawan.
Sebagian pilar utama tim sengaja ditinggal di Jerman.
Namun bahkan dengan skuad yang tidak lengkap ini, Dortmund tetap menang 4-1 atas Ajax di tandang. Mereka sudah unggul tiga gol di babak pertama, mengakhiri ketegangan pertandingan sejak dini.
Borussia Dortmund mengalahkan Ajax, yang juga membantu Real Madrid. Awalnya Ajax memiliki 4 poin dan Real Madrid 6 poin, selisih poin kedua tim tidak terlalu besar. Jika dalam pertandingan ini Borussia Dortmund sengaja melemahkan permainan dan kalah dari Ajax, maka Real Madrid bahkan akan kesulitan mempertahankan posisi runner-up grup - dalam pertandingan grup yang sama, Real Madrid bermain imbang 1-1 di kandang Manchester City.
Grup kematian ini sekarang terlihat seperti lelucon...
……
Kembali ke liga domestik, Borussia Dortmund kembali melakukan rotasi. Setelah dua musim berkompetisi di Champions Eropa dan liga domestik, Klopp tahu bahwa rotasi mutlak diperlukan agar tim bisa mempertahankan level kompetisi di berbagai lini. Rotasi menjadi indikator kunci apakah sebuah tim bisa menjadi klub besar.
Pada dasarnya tim kecil tidak melakukan rotasi, pertama karena tidak perlu, kedua karena tidak mampu. Sistem rotasi membutuhkan ketebalan bangku cadangan yang tinggi.
Ketebalan bangku cadangan Borussia Dortmund sejujurnya belum mencapai level Real Madrid atau Barcelona, tapi tetap harus melakukan rotasi demi hasil yang baik.
Dalam rotasi kali ini, pemain yang tampil di pertandingan Champions Eropa pertengahan pekan sebagian besar digantikan, termasuk Zhou Yi.
Sementara pemain yang istirahat di pertengahan pekan semuanya masuk dalam starting lineup.
Borussia Dortmund menghadapi perlawanan sengit Mainz di kandang lawan. Akhirnya berkat satu gol dan satu assist dari Mark, mereka menang 2-1 di tandang, mempertahankan momentum kemenangan dan terus memberikan tekanan pada Bayern München di puncak klasemen.
Di bawah tekanan Borussia Dortmund, Bayern München meraih kemenangan besar 5:0 atas Hannover 96 di kandang sendiri. Kedua tim masih terpaut selisih dua poin dengan persaingan yang sangat sengit.
Namun pada pekan ke-14 liga, sistem rotasi Klopp bermasalah. Borussia Dortmund yang masih mempertahankan rotasi harus menelan hasil imbang 1-1 melawan Düsseldorf di kandang sendiri.
Akibat sistem rotasi ini, Dortmund belum bisa menurunkan formasi terkuat secara utuh dalam beberapa pertandingan terakhir. Mereka selalu bermain dengan setengah formasi, rotasi yang terlalu sering membuat para pemain mengalami kesulitan adaptasi.
Nyatanya mereka bukanlah tim sekelas Bayern München, Real Madrid, atau Barcelona... Dortmund yang beberapa tahun lalu masih menjadi tim kelas menengah sama sekali tidak terbiasa dengan sistem rotasi.
Sistem rotasi dan non-rotasi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan rotasi adalah memberi kesempatan bermain bagi semua pemain untuk menjaga kondisi pertandingan sekaligus mengurangi penurunan stamina. Namun kekurangannya adalah ketidakstabilan formasi, kombinasi pemain yang kurang chemistry, serta kondisi tim yang cenderung naik turun.
Keuntungan dari tidak melakukan rotasi adalah stabilitas formasi, chemistry antar pemain lebih baik, tingkat penyelesaian taktik lebih tinggi. Selama stamina tidak bermasalah, itu adalah formasi terkuat. Namun kekurangannya juga jelas: beban pertandingan pemain inti besar, penurunan stamina cepat, di akhir musim mudah terjadi kondisi kehabisan stamina yang menyebabkan performa runtuh. Selain itu, pemain cadangan kurang latihan pertandingan, saat dibutuhkan tidak bisa menggantikan, jurang kualitas antara pemain inti dan cadangan terlalu besar.
Dari sisi operasional klub, kelemahan rotasi sangat nyata: klub perlu membeli lebih banyak pemain berkualitas tinggi. Satu posisi minimal membutuhkan dua pemain dengan level setara, ini meningkatkan beban keuangan klub. Membeli pemain butuh lebih banyak dana, gaji pemain juga menjadi beban besar yang tak bisa diabaikan. Bagaimana jika setelah beli mahal, pemain ternyata tidak adaptif dengan taktik tim, tidak cocok dengan kehidupan di Dortmund, tidak bisa menunjukan performa terbaik? Bukankah uang itu terbuang sia-sia?
Tidak melakukan rotasi dari sisi keuangan klub tidak memiliki kekurangan karena lebih hemat. Satu set formasi dipakai untuk semua kompetisi, tidak perlu investasi berlebihan di formasi cadangan.
Dua musim sebelumnya, Borussia Dortmund sedikit melakukan rotasi, terutama mengandalkan satu set starting lineup. Bisa dikatakan strategi tanpa rotasi mengantarkan kesuksesan Dortmund dua musim itu: meraih gelar liga dua musim beruntun, dan lolos ke Delapan Besar serta Semifinal Champions Eropa.
Namun kebijakan tidak melakukan rotasi juga menjadi hambatan kemacetan yang tidak bisa ditembus oleh Borussia Dortmund. Karena tidak melakukan rotasi, setelah mengeliminasi "Tim Galaksi" Barcelona di semifinal musim lalu dengan bertarung mati-matian, stamina pemain Dortmund terkuras terlalu besar. Akhirnya mereka kalah dari Chelsea di semifinal dan berhenti di babak empat besar.
Jika Dortmund memiliki modal untuk melakukan rotasi, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
Inilah alasan mengapa sejak awal musim ini Klopp telah menerapkan sistem rotasi.
Untuk bisa menembus Champions Eropa sekaligus tidak meninggalkan liga domestik, rotasi mutlak diperlukan.
Meskipun mungkin menghadapi beberapa kesulitan, jalan ini harus tetap dipertahankan.
Oleh karena itu setelah ditahan imbang Düsseldorf, Klopp dalam wawancaranya menyatakan tidak akan mengubah kebijakan rotasi yang sekarang.
