Sebenarnya masalah Dortmund tidak sekadar ditahan imbang Düsseldorf. Dalam pertandingan ini mereka juga kehilangan kapten Sebastian Kehl.
Kehl mengalami cedera di menit ke-68 pertandingan dan tidak bisa melanjutkan permainan, akhirnya ditarik keluar lapangan.
Setelah pemeriksaan pasca pertandingan, dia harus absen di separuh musim pertama Bundesliga dan baru bisa pulih dari cedera pada separuh musim kedua.
Sebagai seorang veteran, performa Sebastian Kehl di musim ini mengejutkan banyak orang. Ia sebelumnya hampir tidak mengalami gangguan cedera dan mampu mempertahankan kondisi yang baik. Selama masa cedera İlkay Gündoğan, formasi double pivot-nya bersama Sven Keder di belakang Zhou Yi memberikan perlindungan solid, memungkinkan Zhou Yi fokus mengatur serangan di lini depan.
Bisa dikatakan kontribusinya sangat vital bagi Borussia Dortmund yang mampu bersaing di dua front (Champions Eropa dan liga domestik) secara paralel musim ini.
Performanya begitu solid hingga Gündoğan yang sudah pulih cedera sempat kesulitan merebut kembali posisi utama, hanya menjadi pemain pengganti. Untungnya sistem rotasi yang diterapkan Klopp mencegah Gündoğan terjebak di bangku cadang.
Namun sebagai pemain berusia hampir 33 tahun, risiko cedera akhirnya menghampirinya.
Media menilai absennya Kehl akan berdampak signifikan bagi Borussia Dortmund. Cedera sang kapten jelang laga melawan Bayern München jelas bukan berita sepele.
……
Borussia Dortmund secara mengejutkan hanya bermain imbang melawan Düsseldorf, sementara Bayern München menang 2:0 di kandang SC Freiburg. Selisih poin antar kedua tim kembali melebar menjadi empat angka.
Di jornada berikutnya, kedua tim akan berhadapan langsung dalam Der Klassiker dengan Borussia Dortmund sebagai tim tamu di Allianz Arena.
Kemenangan tandang atas Bayern München akan memangkas selisih poin dari lima menjadi dua angka bagi Die Schwarzgelben.
Dan jika Bayern München berhasil mengalahkan Borussia Dortmund di kandang sendiri, mereka dapat memperlebar selisih poin dari empat menjadi tujuh poin, serta mengamankan gelar juara paruh musim Bundesliga dua pekan lebih awal.
Meraih gelar juara musim dingin memiliki makna penting dalam perebutan gelar juara Bundesliga.
Setelah duel sengit ini, kedua tim akan menghadapi pertandingan grup Liga Champions.
Pertandingan terakhir fase grup Liga Champions Borussia Dortmund akan menjamu Manchester City di kandang sendiri. Pertandingan ini sudah tidak berarti karena Dortmund telah lolos sebagai juara grup, sementara Manchester City sudah pasti tereliminasi. Ketegangan utama ada pada laga antara Real Madrid dan Ajax. Di pertandingan sebelumnya, Real Madrid hanya meraih 7 poin setelah bermain imbang dengan Manchester City, sementara Ajax dikalahkan Dortmund dengan koleksi 4 poin. Jika di pertandingan terakhir Ajax berhasil mengalahkan Real Madrid dengan kemenangan telak, mereka akan melampaui Real Madrid di peringkat kedua grup meski memiliki poin yang sama.
Namun sejujurnya, kemungkinan skenario ini terjadi sangat-sangat kecil.
Real Madrid tidak mungkin mengalami kekalahan memalukan seperti itu.
Pertandingan terakhir fase grup Bayern München adalah menjamu tim terlemah di grup mereka, BATE Borisov.
Meski sedang bersaing dengan Atletico Madrid untuk memperebutkan posisi juara grup, ketegangan seharusnya tidak terlalu besar. Bagaimanapun, Bayern München mustahil kalah dari tim terlemah grup di kandang sendiri.
Jadi sebenarnya pertandingan grup Champions Eropa berikutnya tidak akan banyak berpengaruh pada kedua tim di liga domestik.
Mereka dapat mengerahkan formasi terkuat kecuali pemain yang masuk dalam daftar Cedera.
Kali ini, Klopp tidak memilih sistem rotasi.
……
Laga antara Borussia Dortmund vs Bayern München menjadi pertandingan paling dinantikan di Bundesliga pekan ini, menarik perhatian global.
Bagi Bayern München, ini adalah pertandingan balas dendam. Mereka pasti ingin mengalahkan Borussia Dortmund di kandang sendiri. Dua musim terakhir di Bundesliga, mereka terjepit ketat oleh Dortmund sehingga gagal meraih gelar liga selama dua musim beruntun. Musim ini sebenarnya momentum mereka bagus dengan 8 kemenangan beruntun di liga.
Namun perlahan Dortmund berhasil mengejar ketertinggalan. Tampaknya Dortmund juga tidak ingin melepas gelar liga musim ini.
Tapi Bayern München kini lebih percaya diri. Jika Dortmund tidak mau menyerah, maka hasil pertandinganlah yang akan memaksa mereka melepaskan ambisi.
Kunci utama adalah mengalahkan Dortmund secara langsung dalam duel ini. Kemenangan akan memberi Bayern keunggulan psikologis dalam perebutan gelar liga.
Oleh karena itu, sebelum pertandingan, para pemain Bayern ramai menyuarakan tekad mereka melalui berbagai saluran media.
Bastian Schweinsteiger dalam wawancaranya menyatakan menurutnya kemampuan tim Borussia Dortmund musim ini sudah tidak sekuat dua musim sebelumnya. Jika ingin menembus Champions Eropa, mereka harus belajar mengorbankan beberapa pertandingan.
"...Bagi tim seperti Borussia Dortmund yang kurang ketebalan bangku cadangan, Champions Eropa dan liga tidak bisa diraih bersamaan. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, jika Klopp ingin timnya berprestasi lebih baik di Champions Eropa, mereka harus mengorbankan liga. Jika ingin keduanya, hasil akhirnya mungkin justru gagal di kedua kompetisi... Saya tidak bermaksud menyuruh Dortmund sengaja mengorbankan liga, hanya sekadar berbagi pengalaman sebagai pemain berpengalaman bermain di dua kompetisi..."
Pernyataan ini penuh rasa superior. Tapi memang mereka punya hak untuk itu. Sebagai pemain Bayern München yang sangat berpengalaman bermain di dua front. Di seluruh Jerman, hanya Bayern München yang bisa meraih hasil bagus di dua kompetisi sekaligus. Wajar jika Bayern München merasa superior di hadapan Borussia Dortmund.
Menanggapi hal ini, sang "jagoan bicara" Dortmund Kevin Großkreutz membalas: "Terima kasih atas saran pemain Bayern München, tapi saya sulit mempercayai efektivitas pengalaman mereka. Musim lalu mereka 'mengorbankan' gelar liga, tetap saja kalah dari Chelsea di Final Liga Champions. Pengalaman pecundang memang sulit dipercaya..."
Ini seperti menuangkan garam ke luka Bayern München.
Musim lalu, Bayern München mencapai Final Liga Champions yang diadakan di Allianz Arena, seluruh tim bersumpah ingin meraih gelar di kandang sendiri. Sebelum pertandingan, media, perusahaan judi, dan suporter sama-sama memprediksi kemenangan Bayern München yang lebih berpengalaman.
Hasilnya?
Di depan puluhan ribu suporter kandang, Bayern München kalah dalam adu penalti melawan Chelsea, gagal meraih gelar.
Ini bahkan lebih menyakitkan bagi Bayern München dibandingkan kehilangan gelar liga selama dua musim berturut-turut ke tangan Borussia Dortmund.
……
Kini Großkreutz yang membahas hal ini tentu memicu kemarahan seluruh jajaran Bayern München.
Dalam situasi tegang, Zhou Yi justru tidak ikut serta dalam perang mulut. Seorang wartawan mendatanginya untuk mendengar pendapatnya.
"Saya tidak punya pendapat khusus. Baru pekan ke-15 liga, masih ada 19 pertandingan tersisa. Hasil satu pertandingan tidak bisa menentukan segalanya. Jangan bertindak seolah-olah satu pertandingan ini bisa memutuskan gelar liga. Lebih baik fokus pada pertandingan itu sendiri."
Dia terlihat tenang.
……
Meskipun Zhou Yi rendah hati dan kalem, begitu pertandingan dimulai sikapnya berubah total. Sebagai pemain inti Dortmund, dia menjadi target utama pengawalan ketat Bayern München.
Javi Martínez mengawalnya 24/7, membatasi area pergerakannya.
Pemain lain juga siap untuk menekan dan melakukan jebakan ganda padanya.
Dalam kondisi seperti ini, bagaimana mungkin Zhou Yi bisa tetap rendah hati?
Namun Zhou Yi tidak terkejut dengan skenario ini, dia juga tidak merasa pusing. Baik dalam pertandingan ruang virtual maupun pertandingan nyata, dia telah menghadapi situasi seperti ini ribuan kali. Jika dia masih terkejut sekarang, itu akan terlihat sangat dibuat-buat.
Dia telah mengumpulkan pengalaman luas untuk menghadapi situasi seperti ini.
Di musim ini, stamina-nya jauh lebih baik dari sebelumnya. Bukan karena latihan khusus yang dia lakukan sebelum musim ini, melainkan hasil akumulasi latihan fisik yang konsisten selama beberapa musim sebelumnya yang akhirnya membuahkan dasar yang kokoh.
Dengan dukungan stamina yang memadai, cara menghadapi pertahanan yang menjengkelkan ini adalah dengan terus berlari. Terus bergerak dari kiri ke kanan, dari belakang ke depan, jangan berdiam di satu titik lapangan, terus ubah posisimu - lambat laun bek lawan akan kewalahan mengikuti ritme permainanmu.
Inilah yang dilakukan Zhou Yi.
Menghadapi pertahanan yang menyasar dari Bayern München, dia memberikan respons yang sama terarah. Dia bisa muncul di hampir semua posisi lapangan, baik di area bendera sudut timnya sendiri maupun di area penalti Bayern München.
Bahkan saat tidak menguasai bola, kehadirannya di posisi mana pun tetap menjadi masalah dan ancaman bagi Bayern München.
Meski bertugas menjaga Zhou Yi, Javi Martínez tidak bisa meninggalkan posisinya hanya untuk mengejar Zhou Yi. Kalau Zhou Yi bergerak ke sayap dan Martínez ikut menarik diri ke luar, bukankah area tengah akan kosong? Jika pemain Bayern München lain yang menutup area tengah, bukankah area asal pemain pengisi tersebut akan terbuka?
Pertahanan adalah satu kesatuan yang saling terkait seperti mata rantai. Masalah di satu titik pasti mempengaruhi keseluruhan sistem. Pepatah "menarik satu helai rambut menggoyang seluruh tubuh" sangat tepat menggambarkan prinsip pertahanan ini.
Pola lari Zhou Yi yang seperti ini membuat Javi Martínez serba salah - ikut mengejar atau tidak?
Jika mengejar, posisinya akan terbengkalai. Jika tidak mengejar, bagaimana mungkin ia bisa diam saja melihat Zhou Yi menciptakan ancaman di area lain?
Menghadapi Zhou Yi yang memiliki mobilitas tinggi, bukan hanya Javi Martínez yang dihadapkan pada dilema, pelatih kepala Bayern München Heynckes juga pusing tujuh keliling.
Di masa ketika stamina Zhou Yi masih kurang, tim lawan bisa memaksanya berlari melalui pressing ketat, menguras stamina hingga performanya menurun karena kelelahan.
Tapi sekarang, setelah Zhou Yi meningkatkan daya tahannya, bahkan tanpa perlu dipancing oleh tim bertahan, ia sendiri sudah aktif berlari ke seluruh penjuru lapangan!
