“Setelah masuk, He Ying membawa penyesuaian terbaru Ancelotti - Ibrahimović menjadi ujung tombak serangan cepat, memanfaatkan kemampuan teknisnya yang lengkap untuk memberi umpan atau sekadar mengalihkan perhatian bek Bordeaux agar He Ying leluasa.”
“Ini menjadikan He Ying sebagai senjata pamungkas serangan.”
“Dalam kondisi ini, penampilan He Ying jelas bukan sekadar numpang lewat. Dengan performa baik, ia bisa mencetak gol.”
“Setelah mendengar instruksi Ancelotti dari He Ying, Ibrahimović mengangkat bahu: 'Menarik, kau mau menyerang mereka sendirian?'”
“Dia menunjuk ke arah lini belakang Bordeaux.”
He Ying sama sekali tidak menyangka Ibrahimović bereaksi seperti ini, tapi dia tidak mengerti maksud reaksi Ibrahimović. Dia pun mengangguk: "Ya."
Melihat pemuda ini begitu percaya diri, Ibrahimović tertawa: "Anak baik, biarkan Zlatan lihat kemampuan apa yang layak membuatku melindungimu."
Setelah berkata demikian, dia tertawa sambil menggelengkan kepala dan berlari pergi.
He Ying juga tidak tahu apakah Ibrahimović sedang memuji atau meremehkan dirinya. Tapi saat ini dia tak punya waktu memikirkan sikap Ibrahimović. Yang terpenting adalah tampil maksimal.
Seperti kata Zhou Yi, ini kesempatan penting yang harus direbut. Asal bisa mencetak gol, dia tidak akan segan mengorbankan apapun. Jika ada yang merasa direbut sorotan, biarlah!
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, formasi PSG sedikit menyesuaikan. Posisi dua penyerang Ibrahimović dan He Ying tidak sejajar paralel seperti sebelumnya, melainkan satu di depan dan satu di belakang.
Ibrahimović berada di garis depan, sedangkan He Ying di belakangnya.
Ini bertujuan agar Ibrahimović menarik perhatian pertahanan Bordeaux di depan, sementara He Ying menyelinap dari belakang. Bordeaux pasti lebih fokus pada Ibrahimović daripada He Ying, sehingga Ibrahimović secara tidak langsung membuka jalan bagi He Ying.
Zhou Yi menyampaikan pengamatannya di grup, Sun Pan terkejut: "Aduh, He Ying itu dapat keberuntungan sampah! Baru gabung Paris Saint-Germain langsung diberi tugas penting! Padahal di Barcelona setengah musim kemarin dia sama sekali tidak main..."
"Bukannya ini wajar? Sebenarnya kemampuan He Ying sudah memadai untuk jadi pilar utama di klub lain. Tapi dia nekat bertahan di Barcelona. Tempat macam apa itu? Kuburan pemain muda! Kalau kisah seperti Messi terjadi sekali saja sudah cukup, kalau tiap tahun ada, bagaimana Messi generasi pertama bisa bertahan?" kata Zhou Yi.
Sambil berbincang, pertandingan di lapangan terus berlangsung.
Bordeaux berusaha mati-matian menyamakan skor, formasi mereka semakin terdorong ke depan. Tapi seberapa pun mereka menekan, Ibrahimović tetap berada sejajar dengan garis belakang lawan. He Ying akan turun membantu pertahanan saat timnya terdesak. Tampaknya semua serangan Paris Saint-Germain akan melalui Ibrahimović, dengan hak tembak akhir mutlak berada di kaki Ibrahimović.
Ini sangat wajar, mengingat level, posisi, dan kondisi terkini Ibrahimović. Menjadikannya ujung tombak serangan balik sama sekali tidak masalah.
Dalam beberapa serangan balik terbatas Paris Saint-Germain berikutnya, bek Bordeaux benar-benar menerapkan strategi pertahanan khusus dengan mengawal ketat Ibrahimović. Mereka menggunakan taktik double marking terhadap Ibrahimović, minimal dua pemain mengerumuninya untuk mencegahnya menguasai bola dengan nyaman dan menghalangi gerakan berbaliknya.
Di bawah tekanan defensif yang begitu ketat, bahkan pemain sekelas "Menara Swedia" pun kesulitan mengancam gawang dari jarak lebih dari 40 meter.
……
Waktu menunjukkan menit ke-69 pertandingan. Selama periode sebelumnya, Bordeaux secara dominan mengepung pertahanan PSG, meski kualitas serangan mereka patut dipertanyakan.
Seperti dalam serangan yang baru saja gagal ini, mereka bahkan tidak mampu menembus area penalti PSG dan terpaksa melakukan tendangan jauh dari luar kotak.
Bola akhirnya menghantam tubuh bek PSG Kamara dan memantul ke depan lapangan.
Matuidi menyundul bola di udara ke belakang, diteruskan oleh Verratti yang melakukan serangan balik sambil membawa bola ke depan.
He Ying awalnya berada di area tengah. Namun karena Verratti membawa bola ke tengah, ia dengan cepat berpindah ke sayap kiri untuk membuka ruang operasi dan menciptakan peluang umpan bagi Verratti.
Dalam hal pergerakan tanpa bola, He Ying memang berada di level teratas.
Ibrahimović berada di depan menekan lini pertahanan Bordeaux, memaksa mereka terus mundur tanpa bisa maju merebut bola dari Verratti. Tugas menjaga Verratti diserahkan pada dua gelandang Bordeaux, Obraniak dan Plašil.
Di bawah tekanan dua pemain Bordeaux ini, upaya dribel penetrasi Verratti pun tersendat.
……
"Oper ke He Ying ya!" teriak Zhou Yi di depan televisi tak tahan melihat momen ini. Seandainya dia yang membawa bola, pasti sudah diumpankan jauh sebelum bek Bordeaux sempat menempel.
Tapi Verratti ragu sejenak, seolah masih ingin terus menembus.
Sayangnya, setiap langkah maju justru mempersempit ruang geraknya. Bukan hanya sulit menembus, bahkan retensi bola di kakinya mulai diragukan.
Dalam kondisi terjepit ini, barulah dia mengangkat kepala dan melihat He Ying yang sudah membuka ruang di sisi lapangan. Akhirnya bola diumpankan.
Sayangnya umpan ini agak terlambat. He Ying yang sudah mulai akselerasi justru meleset di depan, memaksa harus mengurangi kecepatan dan berbalik untuk menerima bola di belakang tubuhnya. Kesempatan serangan balik cepat dengan umpan terobosan langsung pupus.
Zhou Yi di depan televisi langsung menampar paha sambil mengumpat: "Goblok!"
Menurutnya, umpan seperti itu jelas menyia-nyiakan kesempatan He Ying. Padahal dengan kecepatannya, He Ying bisa langsung menerjang jantung pertahanan Bordeaux dan menciptakan ancaman mematikan.
"Hasilnya sekarang, ritme permainan jadi melambat. Serangan cepat harus berubah jadi situasi bertahan, kesempatan untuk unjuk performansi yang sudah di tangan pun hilang."
Kottane di dalam kamarnya mendengar Zhou Yi berteriak-teriak di luar. Meski tak paham bahasa Mandarin, dia seperti bisa merasakan emosi Zhou Yi sedang tidak baik.
Penasaran apa yang terjadi di lapangan, dia bangun dan membuka pintu: "Ada apa?"
"Kamu tidur sudah awal begini?" Melihat Kottane keluar hanya dengan baju tidur, Zhou Yi mengira dirinya telah membangunkan sang kakak.
"Aku belum tidur. Dengar teriakanmu, keluar lihat situasi. Ada masalah?"
"Biasa saja. Verratti oper bola jelek," jawab Zhou Yi sambil mengalihkan pandangan kembali ke televisi.
Di layar TV, He Ying sudah menerima umpan. Enrique, bek sayap Bordeaux yang mundur bertahan, telah kembali ke posisi dan menghadang di sisi depan He Ying, memblokir jalur serangannya ke dalam.
Dalam kondisi seperti ini, terburu-buru justru berbahaya. Harus diatur perlahan-lahan.
He Ying memang tak panik. Karena tak bisa langsung akselerasi menembus, dia menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk mengontrol bola, bergerak maju dengan kecepatan terkendali.
Ibrahimović di area tengah tak tampak ingin membantu. Keberadaannya di sana membuat kekuatan pertahanan Bordeaux tetap fokus di garis tengah, mengawasi ketat sang striker Swedia untuk mencegah umpan ke dirinya.
Di bawah dribel He Ying yang tidak terlalu cepat, dia dengan cepat mencapai garis 30 meter Bordeaux.
Dia masih belum melakukan akselerasi, Enriqué mengikutinya mundur selangkah demi selangkah tanpa merebut bola, secara bertahap dan stabil mempersempit ruang gerak He Ying.
Jika terus mundur, ruang bagi He Ying baik untuk menembak maupun menembus pertahanan akan semakin mendekati nol.
Menghadapi Enriqué yang terlihat sangat tenang tanpa celah, He Ying tidak melakukan gerakan tipuan sia-sia, hanya menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk mendorong bola perlahan ke depan.
Enriqué menurunkan pusat gravitasi sambil mundur, matanya menatap tajam kaki dan bola He Ying.
Sebenarnya dia pernah berpikir untuk melakukan tackle, namun setiap sentuhan bola He Ying selalu sempurna - lebih dekat ke He Ying dan lebih jauh darinya. Jika nekat merebut, yakin 100% akan ditembus. Jadi dia memilih tetap mundur sambil mengamati langkah si pemuda ini.
Saat hampir mencapai garis kotak penalti, tiba-tiba He Ying mendorong bola dengan keras menggunakan punggung kaki luar kanannya!
Kali ini tenaga yang digunakan jauh lebih besar, bola langsung menggelinding dari depan Enriqué ke belakangnya!
Tapi yang lebih cepat dari bola adalah He Ying sendiri!
Dia hampir berakselerasi bersamaan dengan bola, atau lebih tepatnya, sentuhan kaki kanannya menggeser bola hanyalah gerakan sampingan saat dia melangkah maju untuk sprint.
Bola melesat melewati Enrique, diikuti He Ying yang seperti kilat menyambar dari depan Enrique!
Penerobosan paksa!
……
Komentator stasiun TV Jerman berteriak, "He!! Dia berakselerasi!"
Zhou Yi di depan televisi melompat kegirangan, menggerakkan tangan liar: "Sialan! Keren! Keren! Begitu! Serang dia! Serang dia--!!"
Di mata Kottane, Zhou Yi terlihat seperti orang sinting, gila...
……
Sial...
Enrique berbalik secara refleks sambil mendorong He Ying, berusaha membuatnya kehilangan keseimbangan dan memperlambat kecepatannya, bahkan rela melakukan pelanggaran!
Tapi saat dorongannya mengenai He Ying, tubuh He Ying berputar ringan menetralisir gaya dorong, sementara kakinya terus melesat maju!
Dalam sela-sela itu, Enrique terdesak ke belakang He Ying.
Saat dia ingin mengejar, He Ying sudah menerobos area penalti, meninggalkannya makan debu.
Melihat He Ying berhasil menerobos area penalti dan mendepak Enrique, suporter kandang mengeluarkan teriakan dan siulan keras.
Bek Bordeaux lainnya bahkan belum bereaksi, He Ying sudah menyusul bola kembali, membawanya beberapa langkah, langsung menyerang kiper Karaś!
Carasso segera meninggalkan gawang untuk menyerang, berencana bekerja sama dengan Enric yang mengejar dari belakang dalam formasi penjepit!
Pemain Bordeaux lain yang bertahan melawan Ibrahimović ragu-ragu - haruskah mereka menekan He Ying? Jika mereka pergi, tapi He Ying mengoper bola ke Ibrahimović di area tengah bagaimana?
Keraguan sesaat ini telah membuat mereka kehilangan kesempatan untuk menekan lagi, He Ying sudah mencapai sudut area penalti kecil!
Menghadapi Carasso kiper Bordeaux yang keluar, dia mengulurkan kaki kiri untuk menendang bola, punggung kaki kiri yang tegang menyapu bola, membentuk lengkungan yang tidak terlalu tajam tapi tepat menghindari blok Carasso, meluncur ke sudut jauh gawang!
Carasso menyambar ke sudut dekat, tapi He Ying justru menembak ke sudut jauh, itu pun dengan kaki kiri - jauh lebih sulit dibanding menggunakan punggung kaki kanan untuk mengarahkan ke sudut jauh!
Carasso terjatuh dalam sambarannya, kakinya gagal menyentuh bola. Dia hanya bisa memutar leher menyaksikan bola meluncur ke tiang gawang belakang, menyentuh bagian dalam tiang sebelum membentur jaring...
Gol!
