"Zhou Yi--!!!" Marcel Leif terkesima ketika Zhou Yi tiba-tiba menembak. Saat Zhou Yi berlari mengejar bola, dia mengira Zhou Yi akan mengontrol bola atau memberikan umpan langsung.
Siapa sangka Zhou Yi langsung menembak!
Tendangan ini sangat tersamar, tidak ada tanda-tanda sebelum dia mengayunkan kaki. Gerakannya terlihat alami seperti penerimaan bola biasa saat berlari.
Siapa yang menyangka gerakan terakhirnya begitu tegas, langsung melepaskan tembakan?
"Ini sepenuhnya mengandalkan tenaga betis untuk menendang bola, sejujurnya kecepatannya tidak terlalu tinggi, kekuatan juga tidak besar, tapi unggul dalam unsur kejutan dan sudut tendangan yang licin!"
Kiper Leno meski sudah melakukan gerakan menyambar, reaksinya tetap terlambat setengah langkah.
"Gol!!! Zhou Yi! Sekali lagi dia menjadi clutch player Borussia Dortmund! Tendangan ini sangat mendadak dan dieksekusi dengan cantik!" teriak Marcel Leif dengan penuh semangat. "Dortmund kembali unggul 3:2 di sisa pertandingan sekitar 10 menit!"
……
Saat bola menyelinap masuk ke gawang, BayArena yang sebelumnya riuh tiba-tiba hening.
Para suporter Leverkusen tidak menyangka di tengah serangan gencar mereka yang membuat Dortmund tertekan, tiba-tiba tim tamu bisa membalas serangan balik!
Gol ini... Dortmund dan Zhou Yi memang sedang hoki ya? Cuma dengan tendangan asal-asalan, kok bisa masuk?!
Usai mencetak gol, Zhou Yi membentangkan tangan dan berlari ke Mark yang memberinya operan, wajahnya berseri-seri dengan senyum bahagia.
Dia menunggu begitu lama, akhirnya mendapat kesempatan sekali serang langsung mematikan! Sangat puas dengan performanya dalam serangan ini.
Tentu operan Mark juga sangat brilian. Mark tidak harus mengoper ke dirinya, dia bisa saja mengoper ke Reus.
Mark membuat pilihan yang tepat dan indah.
Keduanya berpelukan.
Reus berbalik dan ikut menyambar, disusul oleh Robert Lewandowski, Götze, dan pemain Borussia Dortmund lainnya.
Di tengah gempuran gila-gilaan Bayer Leverkusen, setiap pemain Borussia Dortmund merasakan tekanan berat - sungguh memalukan jika mereka yang awalnya unggul dua gol akhirnya dibalikkan keadaan oleh orang itu!
Sekarang Zhou Yi telah menyelamatkan martabat dan tiga poin mereka.
……
Saat Zhou Yi mencetak gol, Klopp juga terlihat sangat bersemangat. Ia kembali melesat dari bangku cadangan, mengacungkan kedua tinju sambil berlari mengelilingi lapangan.
Gol Zhou Yi ini menyelamatkannya dari pintu gerbang kematian.
Kini ia tak lagi memikirkan apakah kemenangan tipis ini terasa ironis dibanding keunggulan mudah sebelumnya. Baginya yang penting tiga poin sudah di tangan!
Wajah muramnya sejak Reinerz menyamakan skor akhirnya pecah menjadi senyuman.
……
Dibandingkan para pemain Borussia Dortmund yang riang gembira, tim Bayer Leverkusen tampak linglung. Bagaimana bisa mereka kebobolan dalam situasi yang awalnya sangat menguntungkan?
Bukankah gol Borussia Dortmund ini terlalu mengandalkan keberuntungan?
Bahkan tendangan acak Zhou Yi saja bisa masuk?!
Mereka menatap para pemain Borussia Dortmund yang sedang merayakan gol, tak bisa menerima kenyataan pahit ini.
……
"Di televisi, gol Zhou Yi yang baru saja terjadi diputar berulang kali. Baik komentator CCTV Duan Xin maupun komentator Jerman Marcel Leif menjelaskan kepada penonton di depan layar betapa gilanya tendangan Zhou Yi ini."
"...Kuncinya adalah tidak ada tanda-tanda sebelum menendang. Perhatikan gerakan Zhou Yi ini - sebelum menembak, gerakannya terlihat seperti tarikan kaki biasa saat berlari. Siapa yang menyangka dia akan menembak? Zhou Yi benar-benar 'maling' dalam mengolah bola ini, ha!"
"Sebenarnya gol ini bisa masuk terutama karena kejutan. Sudut tembakan tidak terlalu penting. Asalkan tiba-tiba dan masih dalam bingkai gawang, peluang gol akan meningkat drastis. Zhou Yi dengan cerdik menyamarkan niat aslinya dengan gerakan lain. Gol yang cantik!"
Siaran TV terus fokus pada Zhou Yi. Setelah merayakan dengan rekan setim, dia menutup mulut sambil berjalan kembali, berbicara tentang teknik menembak kepada rekan-rekannya yang mendengarkan dengan serius.
Zhou Yi sedang mengingatkan rekan setimnya: meski unggul, jangan menganggap semuanya sudah aman.
Waktu pertandingan tersisa belasan menit - cukup untuk Bayer Leverkusen mencetak gol.
Jika membiarkan Leverkusen mencetak gol di menit akhir, itu benar-benar kerugian besar.
Karena itu, seluruh tim harus fokus pada pertahanan selanjutnya.
Meski bukan kapten, sebagai pemain inti tim, Zhou Yi berkewajiban mengingatkan rekan-rekannya di lapangan.
Tidak ada yang meragukan peringatannya, atau menolak mendengar hanya karena dia bukan kapten.
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, Bayer Leverkusen benar-benar melancarkan serangan yang lebih ganas ke gawang Borussia Dortmund. Tentu saja mereka tidak rela kalah di kandang sendiri dari Dortmund, apalagi dalam kondisi yang sempat tertinggal dua gol lalu berhasil menyamakan kedudukan. Saat ini mereka sudah tidak puas dengan hasil imbang...
Dalam kondisi seperti ini, Borussia Dortmund total bertahan, Weidenfeller kembali menjadi pemeran utama.
Namun Dortmund yang unggul 1-0 kini tidak lagi meremehkan lawan seperti saat unggul dua gol. Akan sangat sulit bagi Leverkusen untuk menembus gawang mereka. Selama dua tahun terakhir, Dortmund telah menguasai seni pertahanan.
Meski Leverkusen melakukan banyak tembakan dengan intensitas tinggi, hingga pertandingan berakhir mereka gagal menembus gawang yang dijaga Weidenfeller. Sang kiper kembali menjadi penyelamat tim di menit-menit akhir, menjaga gawang tetap bersih.
Ketika wasit utama membunyikan peluit penutup, Borussia Dortmund menang 3-2 dengan susah payah di kandang lawan.
Statistik teknis pasca pertandingan menunjukkan Leverkusen melakukan total 26 tembakan, sementara Dortmund hanya 12. Dari 26 tembakan Leverkusen, 21 tepat mengarah ke dalam bingkai gawang, hanya 5 yang meleset.
Selain itu mereka mendapatkan 12 tendangan pojok, 5 kali offside, 23 pelanggaran, dan menerima 5 kartu kuning.
"Lihat statistik teknis ini, Borussia Dortmund bisa mengalahkan mereka di kandang lawan, memang sangat sulit..."
……
Setelah menang tipis 3:2 atas Bayer Leverkusen di tandang, Borussia Dortmund terus mempertahankan pengejaran 2 poin di belakang Bayern München.
Pada pekan ke-21 Bundesliga, Bayern München akan menjamu Schalke 04 di Allianz Arena. Borussia Dortmund juga kembali ke Signal Iduna Park, lawan mereka adalah Hamburg.
Sebelum pertandingan, Zhou Yi memberi semangat kepada Yang Muge di "Grup Mengisolasi Lao Guo": "Semangat, Lao Yang! Kali ini kami serahkan padamu! Pastikan mengalahkan Bayern München, setelah kita raih tiga gelar liga berturut-turut, aku traktir makan di Michelin Bintang Tiga!"
"Seorang pemain Dortmund meminta bantuan pemain Schalke 04, terasa sangat aneh..." Guo Nu berkomentar.
"Ini..." Yang Muge juga merasa janggal. "Sebenarnya tanpa diminta pun kami akan berjuang mati-matian di tandang..."
Perebutan gelar liga musim ini sepertinya tidak ada hubungannya dengan Schalke 04. Namun Schalke 04 punya target sendiri, yaitu meraih kualifikasi Liga Champions musim depan. Untuk itu, mereka tentu ingin memenangkan setiap pertandingan.
Setelah 20 pekan liga, Schalke 04 mengumpulkan 29 poin dari 8 menang, 5 imbang, dan 7 kalah, berada di peringkat 6 klasemen.
Berdasarkan alokasi slot UEFA untuk Bundesliga, Jerman mendapat 3 kuota Liga Champions: juara dan runner-up liga langsung lolos ke fase grup, sementara peringkat 3 harus melalui babak kualifikasi.
Jika tidak ada kejutan musim ini, peringkat pertama dan kedua liga seharusnya masih ditempati Bayern München dan Borussia Dortmund. Maka tim-tim ambisius dan berkemampuan lainnya hanya bisa memperebutkan posisi ketiga liga. Persaingan akan sangat sengit dengan begitu banyak tim berebut satu tempat.
Situasi Schalke 04 ke depan tidak terlalu optimis. Untuk meraih posisi ketiga liga, mereka harus berjuang mati-matian.
……
Tapi usaha keras saja tidak cukup. Kesulitan besar dalam mengejar ketertinggalan sejarah sulit untuk diatasi.
Pada akhirnya, Schalke 04 kalah 0-4 di kandang Bayern München. Meskipun Yang Muge bermain sangat gigih, seorang diri ia tidak bisa menyelamatkan kekalahan.
Sedangkan di pertandingan lain yang digelar lebih awal, Zhou Yi memimpin Borussia Dortmund mengalahkan Hamburg dengan skor 3-1 di kandang sendiri, sehingga belum tertinggal.
Beberapa media berpendapat bahwa persaingan kedua tim ini baru akan jelas setelah babak knockout Champions Eropa dimulai.
Di pertengahan pekan depan, Borussia Dortmund akan menjalani leg pertama babak 16 besar Champions Eropa musim ini dengan bertandang ke Shakhtar Donetsk.
Tapi dampak Champions Eropa mungkin belum terasa sepenuhnya. Soalnya Shakhtar Donetsk bukanlah tim kuat yang bisa mengancam Borussia Dortmund secara signifikan, sehingga tidak akan terlalu mengganggu konsentrasi mereka.
Borussia Dortmund diprediksi akan lolos ke Delapan Besar Champions Eropa untuk tiga musim berturut-turut tanpa hambatan berarti.
Namun setelah mereka berhasil lolos ke babak Delapan Besar, lawan yang akan mereka hadapi tidak akan lagi seperti tim lemah seperti Shakhtar Donetsk.
Pada saat itu, dampak dari bermain di dua kompetisi akan perlahan-lahan mulai terlihat.
