Tanggal 12 Februari, babak penyisihan Champions Eropa musim ini resmi dimulai. Juventus yang bermain di kandang lawan menang telak 3-0 atas Celtic dengan permainan yang rapi.
Pertandingan lain yang digelar bersamaan lebih menarik perhatian suporter China.
Paris Saint-Germain bertandang ke markas Atletico Madrid.
Ini adalah pertarungan antara He Ying dan Sun Pan - satu sebagai "tombak" penyerang, satunya lagi sebagai "perisai" tak tertembus. Bagaimana hasil benturan antara keduanya?
Sebelum pertandingan, Sun Pan secara terbuka menantang He Ying dalam wawancara: "Ingin menaklukkan gawang yang kujaga? Mungkin dia harus menunggu lebih lama lagi!"
Menghadapi provokasi Sun Pan, He Ying tampil lebih rendah hati: "Aku tidak pandai bicara, lebih suka membuktikan di lapangan."
Media dan suporter China menganggap ini sebagai saling olok-olok antara keduanya.
Tapi kebanyakan dari mereka tidak benar-benar memahami hubungan Sun Pan dan He Ying.
Meski sering muncul bersama sebagai "Lima Naga Kecil" dalam pandangan publik, hubungan antar lima anggota ini memiliki tingkat kedekatan berbeda - tidak semua hubungan mereka begitu dekat sampai bisa berbagi satu celana.
Hubungan Zhou Yi dengan semua orang sangat baik. Dia paling awal mengenal Yang Muge dan Sun Pan, memberikan bantuan besar kepada Guo Nu, dan masih menjadi teman serumah dengan He Ying. Jadi setiap orang adalah teman baiknya. Tapi orang yang bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak seperti dia adalah kasus khusus.
Hubungan antara Sun Pan dan He Ying sama sekali tidak sebaik yang dikira orang. Ada persaingan di antara mereka. Sejak awal syuting Reality Show, Sun Pan sudah tidak suka dengan sikap He Ying yang dianggapnya sok.
Meskipun kemudian mulai menerima He Ying berkat peran Zhou Yi, Sun Pan tetap mencari kesempatan untuk menyindir diam-diam.
Setelah sekian lama bergaul, dan sama-sama bermain di luar negeri, mereka dimasukkan Zhou Yi ke dalam grup chat untuk sering bercanda. Hubungan menjadi lebih dekat dari sebelumnya, permusuhan berkurang, tapi semangat kompetisi tetap ada.
Jadi ketika Sun Pan bilang tidak akan membiarkan He Ying mencetak gol, dia sangat-sangat serius, sama sekali tidak bercanda.
He Ying bisa merasakan sikap Sun Pan terhadapnya, tapi dia sendiri tidak peduli. Berapa pun penghargaan yang diraih Sun Pan, dia tetap acuh. Satu-satunya yang dia pedulikan adalah Zhou Yi. Hanya kesuksesan Zhou Yi yang benar-benar menyentuhnya. Selain itu, semuanya tak berarti.
Sun Pan yang provokatif tidak membuatnya terganggu. Tapi itu bukan berarti dia tidak punya semangat. Dia tetap ingin mencetak gol, bukan karena ingin bersaing dengan Sun Pan, melainkan untuk membantu timnya menang dan memperkuat posisinya di Paris Saint-Germain. Sejak transfer di musim dingin, dia sudah mencetak dua gol dengan performa cukup baik, tapi untuk mendapatkan kesempatan tampil yang stabil di PSG, dia harus bermain lebih baik lagi.
……
Karena keistimewaan pertandingan ini, stasiun TV China memilih untuk menayangkannya secara langsung.
Jumlah suporter China yang menonton siaran langsung di depan televisi mencapai rekor baru.
Di bawah sorotan ribuan pasang mata, pertandingan pun dimulai.
Sejak menit pertama, Atletico Madrid langsung memanfaatkan keunggulan kandang mereka dengan melancarkan serangan gencar ke gawang Paris Saint-Germain.
PSG terpaksa mengadopsi taktik bertahan dan melakukan serangan balik.
Secara permainan, PSG memang berada di bawah tekanan, namun taktik defensif balik ini justru cocok untuk He Ying.
Di pertandingan ini dia menggantikan Lavezzi sebagai starter. Tugas yang diberikan pelatih Ancelotti adalah menerobos lini pertahanan Atletico Madrid dengan kecepatannya, mengacaukan pertahanan lawan sekaligus menciptakan peluang bagi rekan setimnya.
Di menit kesepuluh, dia menciptakan peluang untuk Ibrahimović dengan melakukan penetrasi di sayap lalu memberikan umpan silang.
Ibrahimović melompat tinggi dan menyundul bola ke gawang!
"Tapi sundulan mengancam kali ini justru ditepis oleh Sun Pan dengan satu tangan!"
Suara teriakan kaget menggema di langit Stadion Calderón.
"Gol! Umpan indah dari He Ying, tendangan apik Ibrahimović, dan penyelamatan spektakuler Sun Pan!" seru komentator China He Ping antusias.
……
Tujuh menit kemudian, Sun Pan dan He Ying mengalami duel langsung pertama mereka.
Di luar kotak penalti besar, He Ying menerima umpan dari Ibrahimović lalu melepaskan tendangan rendah. Bola menyusur rumput menyelinap ke area penalti, menghindari kerumunan pemain, dan mengarah ke sudut kanan bawah gawang.
Namun tembakan berkualitas tinggi itu akhirnya masih bisa dibelokkan oleh Sun Pan.
"Serangan dan pertahanan yang memukau!" He Ping bersemangat. "Duel langsung antara He Ying dan Sun Pan! Tendangan He Ying sangat licin dan mendadak, tapi Sun Pan yang fokus total tak memberi celah!"
Usai menepis tembakan He Ying, Sun Pan bangkit sambil melambaikan tangan ke arahnya - persis seperti kebiasaannya mengolok lawan yang gagal mencetak gol. Tak ada toleransi meski mereka saling kenal.
He Ping terkikik melihat adegan ini: "Sun Pan memang karakter unik. Tak ada diskriminasi meski ke teman sendiri... Selain menyelamatkan gawang, dia juga main psikologis."
Siaran TV segera menyorot wajah He Ying untuk menangkap perubahan ekspresinya.
Wajah He Ying tetap datar. Tak ada yang tahu isi hatinya, atau apakah insiden ini akan mempengaruhi performanya.
……
Di grup "Mengisolasi Lao Guo", Guo Nu sedang mengkritik Sun Pan: "Sun Pan si brengsek ini! Masak ke sesama tim main begini!"
Zhou Yi mengirim emoticon ketawa nakal: "Pan-Pan emang begitu. Kalau di tim yang sama, rasanya enak. Tapi kalau di tim lawan, pengen mencekeknya tiap menit."
"Pasti di hati He Ying sekarang pengen mencekek Sun Pan," kata Guo Nu.
"Nggak tahu juga. Tapi menurutku He Ying seharusnya nggak terpancing Pan-Pan, itu merugikan buatnya."
……
Sepertinya He Ying memang tidak terpengaruh Sun Pan. Meski tembakannya ditepis dan diprovokasi Sun Pan, dia tidak jadi terus-terusan menembak untuk duel dengan Sun Pan di sisa pertandingan. Dia tetap bermain seperti biasa, fokus di sayap, memanfaatkan kecepatan dan skill teknisnya untuk menembus pertahanan lalu menciptakan peluang bagi rekan setim. Jumlah tembakan yang dia lakukan tidak meningkat signifikan setelah itu.
Mungkin suporter China ingin melihat duel seru antara Sun Pan dan He Ying, jadi beberapa orang kecewa dengan sikap He Ying yang dianggap kurang berapi-api.
Tentu saja mayoritas mendukung sikap tenang He Ying.
Sebenarnya protagonis pertandingan ini bukan He Ying dan Sun Pan, melainkan kedua tim.
Sekalipun He Ying bisa menaklukkan gawang Sun Pan, belum tentu Paris Saint-Germain bisa mengalahkan Atletico Madrid.
Perlu diingat Atletico Madrid saat ini punya kemampuan yang luar biasa, apalagi ini dimainkan di kandang sendiri Madrid.
Pada menit ke-19, Atletico Madrid berhasil memecahkan kebuntuan skor.
Striker tengah mereka Falcao memanfaatkan rebound di depan gawang untuk mencetak gol pembuka.
Saat Falcao mencetak gol, seluruh Stadion Vicente Calderón bergemuruh sorak-sorai. Banyak pemain Atletico Madrid langsung berlari ke Falcao untuk merayakan bersama.
Sun Pan yang berada di depan gawang tidak ikut mendekat, tapi dia juga antusias dengan melakukan salto di depan gawang sebagai bentuk perayaan.
Siaran TV pun memberikan close-up shot khusus padanya.
"Wanjir, ini aja bisa ngejegal perhatian!" Guo Nu menggeleng tak habam pikir.
"Nggak ngasih Pan-Pan kesempatan unjuk gigi, lebih sakit daripada dibunuh. Wajar lah." Zhou Yi paham betul sifat Sun Pan.
Yang Muge mengirim emoji tertutup mulut sambil menyetujui perkataan Zhou Yi.
……
Atletico Madrid yang unggul semakin bersemangat. Setelah pertandingan dilanjutkan, mereka menggempur gawang Paris Saint-Germain habis-habisan untuk memperlebar keunggulan.
Sorakan di Stadion Vicente Calderón semakin membahana seiring gempuran tak henti Atletico Madrid yang membuat Paris Saint-Germain tertekan.
Tapi situasi ini sekaligus membuka peluang bagi Paris Saint-Germain - kesempatan untuk serangan balik.
Di menit ke-32, Paris Saint-Germain mendapatkan kesempatan serangan balik. Ibrahimović di area tengah mengoper bola ke He Ying yang sedang menyerang di sayap dengan gerakan mirip tendangan taekwondo.
He Ying memberitahu saat berlari menggunakan kaki untuk mendorong bola ke depan, lalu berakselerasi mengejar bola.
"He Ying!! Ini adalah kesempatan serangan balik Paris Saint-Germain! Bisakah He Ying memanfaatkannya?"
Di sisi Atletico Madrid, bek Godin sudah mendekati He Ying, memblokir jalur dalam, mencegahnya menyerang area tengah.
Jika He Ying tidak ingin bertemu langsung dengan Godin, dia hanya bisa mengarahkan bola ke sayap sehingga terdesak ke area pinggir oleh Godin. Sudut tembakan semakin kecil, ancaman ke gawang pun semakin berkurang.
Godin tetap siaga di jalur dalam tanpa menunjukkan celah. Biasanya pemain penyerang yang menghadapi bek level ini, karena kurang percaya diri menembus, akan memilih mengembangkan serangan ke sayap dan mengubah serangan cepat langsung ke kiper menjadi umpan silang dari sayap.
Tapi He Ying tidak melakukannya. Menghadapi Godin yang tak bercelah, dia menggunakan punggung kaki luar kanan untuk mendorong bola ke jalur dalam, langsung menyerang Godin!
Di area tengah, Ibrahimović sedang berlari kencang sambil mengangkat tangan memberi isyarat ke Zhou Yi, berharap Zhou Yi melihatnya dan mengirim umpan.
Menarik perhatian bek lalu mengoper ke rekan setim lainnya adalah salah satu instruksi Ancelotti kepada He Ying.
Godin yang melihat He Ying malah mendekat penuh percaya diri, penasaran dengan maksud sebenarnya pemain ini. Dia tetap bertahan di posisi sambil mengawasi ketat gerakan He Ying dan bola, ingin melihat cara He Ying menembusnya.
Saat dua orang hampir bertemu, He Ying memperlambat kecepatan, lalu mengulurkan kaki kiri menginjak bola.
Sebelum Godin sempat bereaksi, dia berbalik, mengunci bola di rumput dengan kaki kiri agar tidak bergulir. Di tengah putaran, kaki kirinya menjejak rumput di samping, lalu kaki kanan menarik bola ke belakang!
Sekaligus menyelesaikan putaran penuh dengan mulus.
Putaran Marseille!
Godin yang melihat He Ying berbalik langsung panik. Meski tahu jarak ke area penalti terlalu dekat dan pelanggaran berisiko, dia tetap mengangkat kaki demi mencegah bahaya lebih besar!
Tapi aksinya terlambat setengah detik.
Bola sudah ditarik kaki kanan He Ying sebelum sentuhan Godin.
Slidingnya meleset!
