Tugas Mark yang sedang cedera sekarang adalah beristirahat dengan tenang dan berusaha pulih secepatnya.
Sedangkan tugas Zhou Yi adalah memimpin tim meraih kemenangan.
Setelah pertandingan melawan Shakhtar Donetsk, Borussia Dortmund akan menghadapi lanjutan liga. Di liga mereka akan menjamu Frankfurt di kandang sendiri.
Karena pertandingan tandang melawan Shakhtar Donetsk sangat melelahkan dan para pemain terkuras habis, Klopp melanjutkan sistem rotasinya untuk laga ini.
Sebagian besar pemain yang bermain di Champions Eropa digantikan.
Hanya sedikit yang tetap menjadi starter secara berturut-turut.
Zhou Yi adalah salah satunya.
Kini stamina Zhou Yi bukan masalah besar lagi, jadi Klopp memilih untuk tidak merotasinya selama memungkinkan.
Dortmund saat ini hanya tertinggal dua poin dari Bayern München di liga. Meski selisihnya tipis, mereka sulit mengejar. Kekalahan justru akan memperlebar jarak - di pertandingan liga lain yang baru selesai kemarin, Bayern menang 2-0 atas Wolfsburg di tandang, sementara Dortmund yang punya satu laga tertunda kini tertinggal lima poin.
Di situasi seperti ini, Klopp tak berani mengistirahatkan Zhou Yi. Sebagai pemain inti absolut tim, kehadirannya secara signifikan meningkatkan peluang kemenangan Dortmund.
Akhirnya dengan satu gol kontribusi Zhou Yi, Dortmund menang 3-0 atas Frankfurt di kandang sendiri, memangkas selisih poin dengan Bayern kembali menjadi dua.
Setelah mencetak gol, Zhou Yi melepas seragamnya memperlihatkan kaos putih bertuliskan "Semangat Mark!" untuk menyemangati Mark agar cepat pulih.
Tentu saja, aksi celebrasi ini membuatnya diganjar kartu kuning.
Ketika wasit utama Brych menunjukkan kartu kuning kepadanya, hal ini memicu siulan keras dari seluruh suporter Borussia Dortmund di stadion. Komentator Marcel Leif juga merasa meskipun keputusan Brych sesuai aturan, namun kurang mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Peringatan lisan seharusnya cukup, tidak perlu memberikan kartu kuning.
Zhou Yi tidak terlalu mempermasalahkan kartu kuning ini. Bagaimanapun, dia jarang mendapat kartu. Hukuman suspensi karena akumulasi kartu kuning mungkin tidak terjadi sekali pun dalam satu musim baginya. Dengan satu kartu kuning ini, dia bisa memberikan dukungan untuk Mark - itu sepadan.
……
Di pertengahan pekan berikutnya, Bayern München bertemu Arsenal di Champions Eropa. Yang mengejutkan, Bayern berhasil mengalahkan Arsenal 3-1 di kandang lawan. Banyak yang mengira ini akan jadi pertandingan seimbang mengingat Arsenal bermain di kandang sendiri dengan keunggulan tertentu. Tapi Bayern justru menang dengan mudah. Tiga gol tandang dan keunggulan agregat dua gol hampir memastikan Bayern lolos ke Delapan Besar lebih awal.
Ini bukan kabar baik bagi Borussia Dortmund. Mereka tentu berharap Arsenal bisa memberikan sedikit masalah bagi Bayern, membuat Bayern lebih fokus ke Champions Eropa sehingga performa mereka di liga terganggu.
Tapi sekarang, Bayern hanya perlu bermain satu laga Champions Eropa sebelum bisa memusatkan perhatian ke liga untuk menghadapi Borussia Dortmund...
Pada hari kedua setelah pertandingan Bayern München, pemain China terakhir juga tampil di Champions Eropa.
Yang Muge bersama Schalke 04 bertandang ke Galatasaray dan bermain imbang 1-1. Hasil ini cukup baik karena tidak kalah dan memiliki gol tandang. Di pertandingan kandang nanti, Schalke 04 hanya perlu menjaga skor 0-0 untuk mengeliminasi lawan.
Yang Muge juga memiliki harapan besar untuk lolos ke Delapan Besar Champions Eropa.
Dengan demikian, akan ada tiga pemain China di babak Delapan Besar Champions Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Media dan suporter China sedang berfantasi tentang skenario tiga pemain China yang masuk babak Delapan Besar.
Satu-satunya ketegangan adalah siapa di antara He Ying dan Sun Pan yang akan lolos ke babak Delapan Besar.
Penggemar He Ying dan Sun Pan kembali terlibat perdebatan sengit di internet...
……
Di laga ke-23 liga, Bayern München menghancurkan Werder Bremen 6-1 di kandang sendiri, menunjukkan kondisi prima dan kemampuan tim yang luar biasa. Media Jerman khususnya di Munich berteriak kaget bahwa Bayern München di bawah Heynckes telah mencapai level dewa. Yang membingungkan semua orang adalah kenapa justru setelah mengumumkan pergantian pelatih untuk musim depan, Bayern München malah menunjukkan energi luar biasa dengan performa lebih baik dibanding paruh musim pertama, bahkan terus menang beruntun sejak paruh musim kedua dimulai.
Ada media yang mengkritik keputusan manajemen klub Bayern München yang terburu-buru mengganti pelatih. Mereka berpendapat Bayern München seharusnya tetap mempertahankan Heynckes sebagai pelatih. Performa Bayern München saat ini membuktikan bahwa Heynckes adalah pelatih yang paling cocok untuk klub tersebut.
Sebagian media berolok-olok: "Tidak tahu apakah Hoeneß sekarang sudah mulai menyesali keputusan pergantian pelatih?"
Semua orang terkesima dengan performa gemilang Bayern München, namun mereka lupa bahwa sejak awal babak kedua, tim yang terus menang beruntun bukan hanya Bayern München...
Masih ada satu tim lain yang terus meraih kemenangan beruntun sejak awal babak kedua, yaitu lawan Bayern München, Borussia Dortmund!
Pada pekan ke-23 liga, mereka bertandang ke Borussia Mönchengladbach.
Di babak pertama pertandingan ini, mereka sudah unggul 1-0. Meski di babak kedua sempat disamakan oleh Mönchengladbach, akhirnya mereka menang 2-1 berkat assist Zhou Yi kepada Robert Lewandowski yang mencetak gol.
"Meskipun tidak mudah menang, tapi setidaknya menang. Setelah serangkaian kemenangan di paruh kedua musim, gaya permainan Borussia Dortmund dan Bayern München sangat berbeda. Bayern München meraih kemenangan dengan skor mentereng seperti 4:0 atas Schalke 04 dan 6-1 menyapu Werder Bremen. Dalam enam pertandingan liga, mereka mencetak 19 gol dan hanya kebobolan 1 kali, menunjukkan dominasi yang besar."
"Sebaliknya, perjalanan Borussia Dortmund sedikit lebih berliku. Meski juga mencetak 19 gol, mereka kebobolan 4 kali - lebih banyak dari Bayern München. Dalam beberapa pertandingan seperti menang tipis 3:2 atas Bayer Leverkusen dan 2:1 atas Borussia Mönchengladbach, mereka harus berjuang keras."
"Ini bisa dilihat sebagai cerminan jurang kualitas antara kedua tim."
"Berdasarkan hal ini, beberapa media menilai peluang Bayern München menjadi juara sangat besar, sementara Borussia Dortmund berisiko mengalami kemerosotan performa seiring berjalannya Champions Eropa."
"...Ingat, Dortmund tidak hanya menghadapi Champions dan Liga, tapi juga Piala Jerman!"
"Demikian analisis media."
"Empat hari kemudian, Borussia Dortmund akan menghadapi lawan mereka di Piala Jerman - Bayern München..."
……
Musim lalu, Borussia Dortmund mengalahkan Bayern München dengan skor 5-2 di final Piala Jerman. Pertandingan itu menunjukkan dominasi mutlak, bahkan bisa diberi judul "Borussia Dortmund membantai Bayern München" dalam laporan media.
Kekalahan itu membuat Bayern München meraih gelar "Raja Tiga Runner-up" musim itu - kalah dari Dortmund di liga (peringkat kedua), kalah dari Chelsea di final Liga Champions di kandang sendiri, dan kalah telak dari Dortmund di final Piala Jerman. Mereka mengulangi tragedi Bayer Leverkusen di musim 2001-2002.
Bagi klub sebesar Bayern München yang punya sejarah gemilang, ini merupakan aib yang sangat memalukan.
Kini kedua tim bertemu lagi di Piala Jerman, memicu berbagai spekulasi dan antisipasi.
Bagi Bayern München, ini adalah pertandingan balas dendam. Persaingan di liga masih belum jelas, tapi Piala Jerman menggunakan sistem gugur. Jika Bayern bisa mengalahkan Dortmund, mereka akan mengeliminasi sang rival sekaligus menggagalkan upaya Dortmund mempertahankan gelar.
Dengan logika ini, Bayern harus bermain totalitas dan berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Dortmund.
Namun kenyataannya justru bertolak belakang dengan ekspektasi publik.
Di pertandingan ini, kedua tim secara mengejutkan sama-sama melakukan rotasi pemain...
"Artinya, kedua tim tidak mengerahkan pilar utama mereka sepenuhnya."
"Di sisi Bayern München, rotasi masih terbatas, sementara Borussia Dortmund melakukan rotasi lebih besar karena bahkan Zhou Yi ditempatkan Klopp di bangku cadangan."
"Apa makna dari ini?"
"Jika rotasi Bayern München adalah penyesuaian personel normal, maka rotasi Dortmund mulai memunculkan kecurigaan apakah Klopp memiliki tujuan lain..."
"Dengan menurunkan Zhou Yi yang menjadi jaminan kemenangan Dortmund, bukankah ini menunjukkan dia tidak peduli dengan hasil?"
"Melawan lawan sekelas Bayern München saja dia berani tidak memainkan Zhou Yi, jelas ini bukan strategi untuk meraih kemenangan."
"Ternyata, pertarungan sengit yang dinantikan ini berakhir dengan kemenangan Bayern München 1-0 di kandang sendiri."
"Alur pertandingan tidak terlalu menarik. Meski fisik, kualitas permainan biasa saja. Empat pemain Bayern dapat kartu kuning, sementara Dortmund mengumpulkan tiga kartu."
"Dalam kondisi seperti ini, Zhou Yi hanya duduk di bangku cadangan selama 90 menit penuh tanpa kesempatan tampil."
……
"Setelah pertandingan, wartawan China berkerumun meminta tanggapan Zhou Yi tentang kekalahan ini."
"Saya tidak punya komentar khusus. Kalah-menang melawan Bayern München adalah hal yang wajar."
"Zhou Yi melemparkan satu kalimat formal dan ingin pergi, tetapi para wartawan tidak mungkin membiarkannya lolos, menariknya dan bertanya: 'Apa alasan yang membuatmu tidak tampil dalam pertandingan ini?'"
"'Bertanding terus-menerus, pemain kelelahan, rotasi itu normal. Saya dirotasi juga wajar. Pelatih punya pertimbangannya sendiri, ini normal.'"
Zhou Yi menggunakan tiga kata "normal" berturut-turut, justru membuat para wartawan merasa kekalahan ini tidak wajar.
Seorang wartawan langsung menanyakan dengan blak-blakan: "Apakah kekalahan dari Bayern München disengaja? Apakah untuk menyimpan stamina demi liga dan Champions Eropa?"
Zhou Yi menggelengkan kepala, dengan wajah kaku dan nada serius berkata: "Sama sekali tidak!"
Kemudian dia melarikan diri. Kali ini para wartawan tidak bisa menghalangi lagi karena sudah menahan sekali, menahan lagi akan terlihat tidak sopan.
Tapi semua merasa jawaban Zhou Yi ini omong kosong, tidak ada satu kalimat pun yang bisa dipercaya atau digunakan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk meliput kekalahan Borussia Dortmund sesuai pemahaman mereka sendiri.
"'Klopp mengabaikan Piala Jerman, fokus pada liga dan Champions Eropa.'"
"'Klopp: Seorang Penjudi.'"
