Derbi Ruhr menjadi pertandingan paling dinantikan di babak liga ini, dijadwalkan sebagai penutup pada Minggu ini.
Sebelumnya, Bayern München sudah menang tipis 3-2 atas Düsseldorf di kandang sendiri. Meski prosesnya menegangkan, yang penting Bayern München akhirnya meraih tiga poin.
Bayern München dan Borussia Dortmund seperti bermain roulette Rusia dengan revolver berisi satu peluru. Kali ini Bayern München lolos dari maut. Senjata kini berpindah ke tangan Dortmund, mengancam dengan tekanan maut.
Musim lalu di Derbi Ruhr kandang mereka, Schalke 04 harus menyaksikan Borussia Dortmund menginjak-injak mayat mereka di Veltins-Arena untuk merebut gelar juara - sebuah aib besar bagi Schalke 04.
Sekarang mereka punya kesempatan emas untuk balas dendam.
Jika bisa membuat Borussia Dortmund kehilangan gelar liga karena kalah dari mereka, seluruh jajaran Schalke 04 akan merasa terhormat. Kebencian terhadap rival bebuyutan membuat mereka sama sekali tidak peduli apakah Bayern München akan mengambil keuntungan. Mereka hanya ingin melihat Borussia Dortmund menderita dalam keputusasaan.
Dari daftar starting line-up yang diumumkan sebelum pertandingan terlihat jelas, meskipun tiga hari kemudian ada babak 16 besar Champions Eropa melawan Galatasaray di kandang sendiri, mereka sama sekali tidak berniat menyimpan tenaga dalam Derbi Ruhr ini.
Para suporter Schalke 04 juga sangat semangat. Sejak pertandingan dimulai, mereka terus-menerus memberikan siulan kepada para pemain Borussia Dortmund. Setiap kali pemain Dortmund menguasai bola, langit stadion bergema dengan siulan nyaring.
Di antara semua, Zhou Yi menerima siulan paling keras.
Di satu sisi karena dia adalah pemain paling berbahaya di skuad Dortmund, di sisi lain juga karena sejarahnya dengan Schalke 04 - yang paling terkenal adalah ketika dia menggunakan Hukum Kedua Newton untuk mempermalukan wartawan media yang mendukung Schalke 04. Insiden itu pernah membuat sektor pendukung Schalke 04 menjadi bahan tertawaan di media Jerman.
Jadi seberapa dicintainya Zhou Yi di mata suporter Dortmund, sebesar itu pula kebencian yang diterimanya dari fans Schalke 04.
Untungnya para suporter Schalke 04 tidak membenci teman baik Zhou Yi, Yang Muge, karena kebencian mereka terhadap Zhou. Tentu ini juga karena performa Yang Muge sendiri yang sangat menonjol dan sikap profesionalnya. Dia tak pernah memanfaatkan hubungannya dengan Zhou Yi, saat bertanding dia malah bertahan melawan Zhou Yi lebih keras daripada siapa pun. Para suporter Schalke 04 melihat ini dan tidak bodoh, tentu tidak akan menyakiti pemain sendiri hanya karena satu lawan.
Jujur saja, jika ini Yang Muge dua tahun lalu, tak ada yang peduli padanya. Tapi Yang Muge sekarang, meski Schalke 04 tidak menginginkannya, banyak klub Eropa lain yang berebut mendapatkan gelandang bertahan rendah hati dan pekerja keras seperti dia. Sekarang jarang ada gelandang bertahan yang rela bertahan di belakang. Sejak gelandang bertahan bertipe organisasi menjadi tren, setiap gelandang bertahan punya ambisi menyerang yang tak bisa diam. Seolah gelandang bertahan yang tak bisa maju menyerang malu menyebut dirinya gelandang bertahan.
Dalam kondisi seperti ini, Yang Muge yang benar-benar tidak melangkahi garis tengah meski pelatih melarangnya justru jadi incaran banyak pelatih.
……
Di pertandingan ini, tugas Yang Muge adalah menekan performa Zhou Yi. Tentu pertahanannya terhadap Zhou Yi bukan sekadar pertahanan ketat tanpa prinsip, dia tidak harus mengikuti Zhou Yi ke mana-mana, tapi tetap di posisinya sendiri.
Jika Zhou Yi tidak maju ke depan saat Borussia Dortmund menyerang dan tetap di separuh lapangan belakang, Yang Muge pun tidak akan maju, bertahan di posisinya.
Namun jika Zhou Yi melewati garis tengah dan memasuki area gelandang Schalke 04, dia akan terkunci oleh Yang Muge, sulit untuk melepaskan diri.
Menit kelima, Zhou Yi menguasai bola di area depan. Begitu berbalik, langsung bertabrakan dengan Yang Muge. Bola di kakinya berhasil disodok oleh Yang Muge. Keduanya terjatuh, tapi wasit utama Gagelmann tidak meniup peluit.
Yang Muge justru berhasil menyodok bola sebelum jatuh, menyelesaikan tackle. Bola disodokkan ke Draxler, memicu serangan balik Schalke 04.
Zhou Yi tampak pasrah dengan keputusan Gagelmann. Tapi dia paham ini ciri khas Derbi Ruhr: "Derby paling panas di Jerman" mustahil tanpa kontak fisik.
Yang Muge membantu Zhou Yi berdiri lalu berlalu. Sekedar ingat mengulurkan tangan, sudah menunjukkan kemanusiaannya. Pemain lain mungkin akan membentak Zhou Yi, menuduhnya diving...
……
Pertandingan ini benar-benar menunjukkan persiapan detail Schalke 04. Pertahanan Yang Muge terhadap Zhou Yi hanyalah miniatur dari sistem pertahanan mereka.
Untuk menghadapi taktik serangan Borussia Dortmund, pelatih Schalke 04 Jens Keller menerapkan pressing tanpa menghemat tenaga, tidak hanya menyasar Zhou Yi saja tapi semua pemain Borussia Dortmund.
Bahkan ketika pemain Borussia Dortmund mengoper bola mundur ke kiper Weidenfeller, penyerang utama Schalke 04 Farfan atau Huntelaar akan langsung melakukan pressing, meskipun tendangan jauh Weidenfeller bisa menggagalkan pressing mereka.
Intensitas pressing seperti ini sangat menyiksa pemain Borussia Dortmund.
Karena ini Derbi Ruhr, pressing tidak sekadar pressing tapi mengandung banyak kontak fisik. Di pertandingan biasa kontak seperti ini mungkin dianggap pelanggaran, tapi dalam Derbi Ruhr dianggap wajar. Jika wasit terlalu ketat, pertandingan tidak bisa berjalan. Wasit utama Gagelmann memberikan toleransi agar pertandingan bisa berjalan lancar, seperti pada insiden antara Yang Muge dan Zhou Yi tadi.
Tapi setiap kebijakan ada konsekuensinya, kelemahan pendekatan ini adalah sulit mengontrol temperamen para pemain...
Tapi memang Derbi Ruhr sudah terkenal dengan tensi tinggi, jadi ini hal yang normal.
……
Menit ke-12, Schalke 04 berhasil merebut kesempatan lewat pressing gila di area depan yang menyambar bola dari kaki pemain Borussia Dortmund.
Ketika Sven Bender menguasai bola di lini belakang dan dikepung, dalam waktu satu detik dia sudah tidak punya kesempatan untuk mengoper. Dia hanya bisa memilih untuk mempertahankan bola. Jika pemain Schalke 04 berusaha merebutnya, kemungkinan besar akan terjadi pelanggaran.
Tapi ketika Höger mendorongnya hingga jatuh dan merebut bola, wasit utama Gagelmann justru tidak meniup peluit untuk pelanggaran. Malah memberi isyarat agar pertandingan dilanjutkan.
Setelah merebut bola, Höger mengoper ke bek sayap Uchida yang maju. Pemain timnas Jepang itu kemudian mengirim umpan ke area tengah, lalu Julian Draxler yang maju menusuk menyelesaikan bola ke gawang Weidenfeller.
"1:0!! Julian Draxler!!" teriak Marcel Leif dengan semangat. "Schalke 04 unggul pertama!"
Saat bola masuk ke gawang Borussia Dortmund, sorakan gemuruh menggema di langit Veltins-Arena.
"Schalke 04 unggul, tapi kurasa yang paling senang sekarang bukanlah suporter Schalke, melainkan fans Bayern München!" komentator China Duan Xin berolok-olok. Dia kemudian tertawa.
Di internet China langsung bermunculan komentar-komentar mencaci dirinya sebagai fans Bayern München...
Fakta bahwa Duan Xin adalah penggemar Bayern München memang bukan rahasia lagi, semua orang tahu.
Sementara fans Bayern München dalam negeri mengejek fans Borussia Dortmund lokal yang menuduhnya sebagai pecundang.
Kedua kelompok suporter ini saling serang di ranah internet domestik.
……
Sementara suporter kedua kubu dari China sibuk berdebat panas di internet, pertandingan antara Borussia Dortmund dan Schalke 04 semakin memanas.
Pemain Borussia Dortmund meyakini gol Schalke 04 tercipta dari pelanggaran, sehingga ketika pemain Schalke 04 merayakan gol, mereka secara kolektif memprotes wasit utama Gagelmann. Namun protes mereka ditolak, Gagelmann tetap mengesahkan gol tersebut.
Sejak pertandingan dimulai, mentalitas pemain Borussia Dortmund yang tertinggal mulai berubah.
Aksi permainan mereka semakin agresif.
Schalke 04 tentu tak mau kalah, membuat situasi pertandingan semakin panas.
Menit ke-23, bek sayap Dortmund Piszczek menerima kartu kuning pertama dalam pertandingan ini - insiden yang dianggap pemain Dortmund sebagai bukti wasit Gagelmann memihak tim tuan rumah Schalke 04: "Semua bermain sama kerasnya, mengapa hanya kami yang dikenai kartu kuning?"
Namun di menit ke-28, Gagelmann akhirnya memberikan kartu kuning kepada penyerang Schalke 04 Huntelaar karena tekel berlebihan, menciptakan keseimbangan.
Sayangnya keseimbangan ini tidak memberikan dampak berarti bagi jalannya pertandingan...
