Veltins-Arena bergema siulan penuh cemooh dari fans Schalke 04.
Di menit ke-76 pertandingan, Borussia Dortmund menyamakan skor. Ini sungguh sulit diterima para suporter Schalke 04.
Saat unggul dua gol, mereka mengira kemenangan sudah di tangan.
Kini tersisa belasan menit - waktu yang cukup untuk mencetak gol, entah dari pihak mana pun.
"Dalam siaran TV, gol Robert Lewandowski tadi diputar berulang kali. Bagian terbaiknya bukanlah sundulan terakhir Lewandowski, melainkan umpan silang Zhou Yi. Memang Zhou Yi tidak mahir dalam mengirim umpan silang, tapi yang dimaksud 'umpan silang' di sini adalah jenis umpan silang standar yang biasa dibayangkan orang, seperti umpan silang melengkung ala David Beckham yang tajam bagai pisau.
Namun tidak semua jenis operan menyamping tidak dikuasai Zhou Yi.
Gol ini jelas menunjukkan kemampuannya. Dengan mengangkat bola menggunakan ujung kaki lalu mengoper ke Robert Lewandowski. Jika operan seperti ini bukan dari sayap ke depan gawang, tapi dari area tengah ke belakang pertahanan, bukankah ini akan terlihat seperti operan khas Zhou Yi?
Intinya hanya mengubah sudut dan lokasi operan saja.
Jadi terkadang kita tidak bisa menilai Zhou Yi dengan kesan yang kaku. Pikiran yang lincah adalah dasar untuk memecahkan masalah.
"Lihat umpan silang ini, sungguh imajinatif. Dengan gerakan sederhana, dia berhasil mengelabui Yang Muge yang menjaga lalu menempatkan bola tepat di kepala Lewandowski..." Duan Xin mengeluarkan decakan kaguman "ck ck".
“Satu gol satu assist, Zhou Yi berjuang mati-matian agar Borussia Dortmund bisa terus mengejar Bayern München. Kini Borussia Dortmund berhasil menyamakan skor, moral meningkat, situasi lebih menguntungkan bagi Dortmund. Waktu pertandingan belasan menit masih cukup untuk mencetak gol lagi - jika performa mereka cukup baik dan keberuntungan juga berpihak...” Sebagai pihak netral, Marcel Leif tentu berharap persaingan gelar antara Borussia Dortmund dan Bayern München bisa lebih sengit, jangan sampai kehilangan ketegangan terlalu dini yang justru tidak baik bagi Bundesliga secara keseluruhan.
……
Perayaan pemain Borussia Dortmund segera berakhir. Mereka semua masih ingat bahwa target mereka dalam pertandingan ini bukan sekadar hasil imbang di markas Schalke 04.
Schalke 04 tentu juga tidak ingin diimbangi setelah unggul dua gol di kandang sendiri. Jika Dortmund tidak bisa menerima hasil imbang, mereka pun demikian!
Maka setelah pertandingan dilanjutkan, kedua tim bertabrakan dengan sengit di area tengah lapangan. Kedua pihak sama-sama ingin memenangkan pertandingan ini, membuat permainan terbuka lebar.
Suporter Bayern München yang menyaksikan pertandingan ini pasti akan mencaci Schalke 04 - Buat apa menyerang sekarang! Cukup pertahankan skor dan jangan kebobolan! Bagaimana jika malah kebobolan karena terlalu memaksakan serangan?
Mereka mempertimbangkan kepentingan Bayern München, tentu berharap Schalke 04 bertahan hingga imbang. Meskipun kemenangan Schalke 04 lebih menguntungkan mereka, para suporter Bayern München ini kurang percaya Schalke 04 masih mampu mencetak gol dalam situasi tertinggal dua gol.
Bagi mereka, hasil imbang antara dua tim ini sepenuhnya bisa diterima. Burung bangau dan kerang yang bertengkar, nelayan yang mendapat keuntungan - situasi seperti ini tentu diharapkan oleh Bayern München.
……
Borussia Dortmund dan Schalke 04 bermain sangat intens di babak berikutnya. Kedua tim mendapatkan beberapa peluang, tetapi gagal memanfaatkannya.
Skor tetap tidak berubah di 2-2, sementara waktu pertandingan terus berjalan detik demi detik.
Schalke 04 tidak serta-merta menarik pertahanan meski waktu tinggal sedikit, berharap bertahan imbang di kandang sendiri. Borussia Dortmund juga tidak bermain defensif karena takut kebobolan. Mereka tetap melancarkan serangan ke gawang lawan.
Dalam pertandingan lain, mungkin kedua tim akan memilih hasil imbang.
Tapi ini adalah Derbi Ruhr. Pertandingan seperti ini tidak akan sesuai dengan semangat Derbi Ruhr jika tidak bertarung hingga akhir, sampai mati-matian.
Ada yang berpendapat permusuhan sengit kedua tim ini justru menguntungkan Bayern München. Tapi warga Ruhr tidak peduli - dibandingkan gelar Juara Jerman, yang lebih penting bagi mereka adalah memastikan rival Derbi Ruhr benar-benar takluk.
Kedua tim terus bertarung hingga menit ke-85, tersisa 5 menit sebelum 90 menit penuh pertandingan berakhir. Banyak pemain mulai mengalami masalah stamina, mengingat ini bukan liga biasa melainkan Derbi Ruhr yang lebih keras dalam perebutan bola dan lebih banyak lari.
Beberapa bola, meski mereka bisa melihatnya, tak mampu mencapainya. Mereka hanya bisa menonton bola jatuh ke kaki lawan atau menggelinding keluar garis lapangan.
Jadi sebenarnya pertandingan ini sudah tidak menarik lagi, namun ketegangan yang menggantung di atas kepala semua orang membuat penonton tidak mempedulikan kualitas permainan - mereka hanya fokus pada hasil akhir.
"Jika ditambah injury time, tersisa kurang dari 10 menit. Borussia Dortmund harus mencetak gol sekarang atau menerima hasil imbang melawan Schalke 04. Kabar baik untuk Bayern München, meski bukan yang terbaik. Hasil terbaik adalah jika Dortmund kalah... Sebenarnya performa Dortmund yang bisa menyamakan skor dari ketertinggalan 2 gol di babak pertama sudah menunjukkan ketangguhan luar biasa. Tinggal satu langkah lagi..."
Marcel Leif memanfaatkan momen bola keluar untuk menganalisis situasi kepada penonton.
Para suporter Borussia Dortmund di depan televisi diam seribu bahasa. Jika akhirnya gagal mengalahkan Schalke 04 dan kehilangan gelar liga, mereka tidak hanya harus menanggung sakitnya kehilangan trofi, tapi juga menerima ejekan dari fans Schalke 04 - prospek masa depan yang paling tak tertahankan bagi para pendukung Dortmund.
Pada momen krusial ini, setiap perebutan bola di lapangan berdampak langsung pada hasil akhir pertandingan, membuat kedua kubu suporter menjadi sangat sensitif.
Ketika pemain Dortmund dirubuhkan lawan dari Schalke 04 namun wasit utama Deniz Aytekin tidak meniup peluit, para suporter langsung membanjiri media sosial dengan tuduhan wasit memihak Schalke 04.
Sebaliknya, saat pemain Schalke 04 terjatuh dalam perebutan bola dan kehilangan penguasaan bola tanpa respon dari Aytekin, giliran Veltins-Arena yang bergemuruh dengan siulan penuh cemooh.
Kedua kubu pendukung memperhitungkan setiap detail dengan saksama.
Para pemain di lapangan pun tak kalah gigih. Setiap keputusan wasit yang tak sesuai harapan langsung dibalas dengan protes keras dan tekanan psikologis melalui teriakan dan gerakan tangan dramatis.
Alur pertandingan di menit-menit akhir menjadi tersendat-sendat akibat seringnya pemain kedua tim terjatuh dan demonstrasi berlebihan terhadap keputusan wasit, memecah-mecah sepuluh menit terakhir menjadi serpihan waktu yang tak berkesinambungan.
Para suporter Bayern München di depan televisi menyukai pertandingan seperti ini, lebih baik Derbi Ruhr berakhir di tengah bau bubuk mesiu dan pertengkaran.
Tapi pertandingan harus tetap berlanjut, meski tercabik-cabik, bahkan di sela-sela kekacauan itu.
Dortmund masih mendapat kesempatan menyerang, tapi Schalke 04 telah menyusun formasi rapat di depan gawang mereka, siap siaga dengan pertahanan ketat.
Dortmund tak menemukan cara yang lebih baik selain mengoper bola secara menyamping, berharap dalam proses operan lateral ini Schalke 04 membuka celah pertahanan.
Akhirnya, bola sampai di sayap kiri. Kali ini yang menguasai bola bukan Zhou Yi, tapi bek kiri Dortmund yang maju, Schmelzer.
Setelah menerima bola, Schmelzer tak punya opsi bagus menghadapi pertahanan Schalke 04. Tapi dia tak ingin mengembalikan bola lagi - operan lateral terus-menerus hanya membuang waktu bagi Dortmund.
Daripada terus mengoper menyamping, lebih baik langsung kirim bola ke area penalti, mungkin bisa menciptakan peluang?
Memikirkan ini, Schmelzer memutuskan untuk memberikan umpan silang. Dia melakukan gerakan tipuan seolah akan menerobos, membuat bek kanan Schalke 04 Uchida mundur selangkah, lalu dengan sigap mengirimkan bola ke jantung pertahanan!
Namun, kekuatan umpan silangnya kali ini sedikit berlebihan. Bola melambung tinggi melewati kepala Robert Lewandowski dan beberapa bek Schalke 04 di area penalti, melayang ke titik jauh.
Posisinya sangat dekat dengan garis lapangan. Bahkan jika ada pemain Dortmund yang bisa menjangkau bola, sulit untuk melakukan tembakan. Serangan Borussia Dortmund mungkin harus diorganisir ulang atau bahkan gagal total.
Tapi seseorang tidak menyerah - Marco Reus masih berlari mengejar bola yang melayang ke titik jauh.
Reus sedang berlari ke titik jauh untuk mengejar bola.
Zhou Yi juga tidak diam. Dalam gelombang serangan ini dia hampir tidak terlihat, namun saat melihat Reus berlari ke titik jauh, tiba-tiba dia mengaktifkan akselerasi dari luar area penalti menuju ke dalam.
Yang Muge yang bertahan di hadapannya bereaksi refleks dengan bergeser lateral sambil mengulurkan tangan untuk menghalangi pergerakan Zhou Yi ke dalam.
Tepat sebelum kontak fisik, Zhou Yi melakukan berhenti mendadak. Tubuhnya berputar di depan Yang Muge, menghindari tangan bek itu. Saat Yang Muge kehilangan keseimbangan karena perpindahan berat badan, Zhou Yi sudah kembali berakselerasi masuk ke area penalti.
Di saat bersamaan, Reus telah mencapai titik jauh. Dengan teknik mengait, dia berusaha menyelamatkan bola yang nyaris keluar. Tindakan ini sama sekali bukan untuk menembak, tapi sekadar mempertahankan kepemilikan bola. Nasib bola setelah itu di luar kendalinya.
……
“Reus!!” Marcel Leif berteriak bersemangat saat melihat Reus mengait bola kembali. “Dia merebut ‘rebound area depan’!”
Bola yang dikait kembali oleh Reus melayang ke area penalti di belakangnya. Di sana, Zhou Yi yang baru saja menembus intercept Yang Muge sedang berlari mendekat. Dengan cerdik dia menempati ruang kosong, lalu mengayunkan kaki kanannya menyambut bola yang melayang.
Braak!
Bagian tengah kaki kanan yang tegang menghajar keras bagian atas bola.
Bola tidak langsung melesat ke gawang, melainkan terbang miring ke bawah, membentur rumput lalu memantul dan meluncur cepat menuju gawang!
Sementara Hildebrand yang mengira Zhou Yi akan menghajar bola langsung, sudah melompat dan menyambar. Tapi dia gagal menyentuh bola. Bola yang memantul justru meluncur di bawah tubuhnya masuk ke gawang...
