Pertandingan terus berlangsung dalam fase stagnan ini, waktu pun berlahan tapi pasti.
Memasuki menit ke-65 pertandingan, tersisa 25 menit lagi. Bisa dikatakan waktu bagi Atletico Madrid semakin sempit, namun skor di papan angka tetap membeku seperti rusak.
Simeone berdiri di pinggir lapangan, memperhatikan situasi dengan cemas sambil terus mendesak pemainnya untuk menekan ke depan, lebih tinggi dan lebih agresif.
Saat ini, bukan hanya Simeone, semua suporter Atletico Madrid bahkan tidak lagi memikirkan berapa gol yang bisa dicetak, melainkan apakah mereka bisa menang...
Dari target awal mengumpulkan selisih gol sebanyak-banyaknya sebelum pertandingan, kini Atletico Madrid hanya berharap bisa mencetak satu gol saja - target mereka terus turun.
Namun bahkan target minimal ini pun sangat sulit untuk dicapai.
Sebelum datang ke Madrid, Borussia Dortmund sudah menyiapkan pertahanan solid selama setengah minggu sebagai strategi utama.
Dortmund bekerja keras dalam aspek pertahanan. Mereka mempelajari karakteristik serangan Atletico Madrid secara mendalam sehingga bisa melakukan antisipasi yang tepat.
Inilah yang memungkinkan mereka bertahan menghadapi gempuran gencar tuan rumah selama 65 menit di kandang lawan.
Tentu saja, peran Zhou Yi dalam mengendalikan permainan dengan operan bola dan taktik mengulur waktu juga sangat penting.
Ketika pertandingan semakin mendekati akhir, Atletico Madrid mulai panik. Simeone melakukan pergantian pemain dengan memasukkan pemain-pemain penyerang - mereka mulai berjudi.
Jika gagal menang di kandang sendiri, pertandingan di markas lawan akan lebih sulit.
Dengan sisa 20 menit pertandingan, Atletico Madrid akhirnya menekan penuh ke depan.
Tekanan pertahanan Borussia Dortmund memang meningkat tajam dengan pressing penuh, tapi di mata Zhou Yi, ini justru membuka lebih banyak kesempatan.
Menurutnya, setelah Atletico Madrid melakukan pressing total, ruang kosong di lini pertahanan mereka luas bagai padang rumput...
……
Di menit ke-73, Atletico Madrid mengepung area depan Borussia Dortmund, melancarkan tiga tembakan beruntun dalam dua menit. Karena bola tetap aktif tanpa terjadi bola mati, ketegangan semakin memuncak.
Para suporter Dortmund merasa seperti berada di kapal yang diterjang ombak besar, dengan gelombang raksasa mengancam menghancurkan perahu kecil mereka setiap saat.
Namun setelah tembakan terakhir Atletico dihalau Weidenfeller, bola tidak kembali ke kaki pemain Madrid, justru mendarat di wilayah pemain Dortmund.
Subotic langsung menyundul bola keluar dari area penalti.
Disusul Sven Bender yang kembali menyundul bola ke depan.
Setelah dua sundulan udara beruntun, bola sampai ke Zhou Yi.
Zhou Yi mengontrol bola yang melayang dengan dada, tanpa menghentikan bola terlebih dahulu, langsung menendang bola yang masih di udara ke sayap tempat Götze yang turun membantu pertahanan.
Setelah mengoper, Zhou Yi tidak diam di tempat, melainkan berbalik dan mulai berlari ke depan.
"Götze segera mengembalikan operan sepak bola ke Zhou Yi. Sebelum menyambut bola, Zhou Yi tidak melihat ke arah bola atau situasi di sekitarnya, melainkan menatap ke depan sambil mengamati pergerakan.
Saat bola menggelinding ke depannya, dia tidak mengontrol atau menyesuaikan posisi. Langsung diayunkan kaki kanannya yang menghantam sisi kiri bola dengan akurat menggunakan punggung kaki luar. Bola melesat ke udara membentuk lengkungan tajam, mengarah ke sayap kanan lapangan.
Di sana, Reus sedang melakukan serangan cepat ke depan!
Saat seluruh pemain Atletico Madrid menekan serangan, lini pertahanan mereka kosong. Operan tiba-tiba Zhou Yi ini benar-benar tak memberi waktu reaksi bagi pertahanan Atletico Madrid. Tak ada satu pun bek yang menghadang ketika Reus mulai menyerang!
Artinya, jika dia bisa menguasai bola ini, ini akan menjadi situasi serangan balik melewati offside langsung berhadapan dengan kiper Sun Pan!
"Zhou Yi - transfer indah!" He Ping berseru antusias. Selama pertandingan sebelumnya, Zhou Yi lebih banyak melakukan operan menyamping atau mundur. Operan visioner seperti ini sangat langka. Bukankah penonton yang begadang di depan televisi menanti-nanti momen seperti ini?
Marcel Leif sangat bersemangat dengan prospek gol ini: "Gol! Umpan silang mematikan! Ini kesempatan yang telah ditunggu-tunggu Borussia Dortmund! Serangan balik melewati offside! Serangan balik melewati offside!!" Jika bola ini masuk, Dortmund tidak hanya akan membawa pulang gol tandang dari kandang Atletico Madrid, tapi juga kemenangan, yang akan sangat meningkatkan probabilitas lolos mereka.
Saat bola melayang di udara, siulan keras dan menusuk memenuhi langit Estadio Vicente Calderon.
Suporter Atletico Madrid juga menyadari bahaya yang mengancam. Bola di udara bagaikan pedang Damocles yang menggantung di atas kepala mereka, perlahan-lahan turun!
Sambil berlari ke depan, Marco Reus masih sempat menengok ke belakang untuk melihat jalur terbang bola.
Tendangan Zhou Yi memberikan putaran kuat pada bola, membuatnya sulit dikontrol.
Jika ada pemain lawan yang menempel di dekatnya, Reus mungkin tidak akan yakin bisa mengontrol bola dengan sempurna.
Tapi sekarang dia tidak punya masalah seperti itu, karena dalam radius 10 meter di sekitarnya, tidak ada satu pun pemain Atletico Madrid!
Ini benar-benar situasi serangan balik melewati offside murni!
Dia bisa dengan tenang mengontrol bola, persis seperti saat menerima umpan Zhou Yi dalam sesi latihan.
Dia menyesuaikan langkah, mengangkat kaki kanan, dengan pergelangan kaki ditekuk ke dalam. Saat bola yang melayang menyentuh bagian dalam kakinya, kaki kanannya secara alami bergerak keluar untuk meredam momentum, sementara kaki tersebut mendorong bola ke depan.
Bola tidak langsung berhenti di kakinya, karena akan sulit dikontrol saat dia berlari dengan kecepatan tinggi.
Bola benar-benar mendarat di rumput di depannya. Meski masih sedikit memantul, tingkat pantulan ini sudah bisa diatasi Reus. Setelah sedikit melambat karena mengontrol bola, Reus segera mempercepat langkah, mengejar bola, dan menerjang ke area penalti Atletico Madrid.
Saat itu, bek tengah Atletico Madrid Godín masih berlari kencang menuju area penalti — dia sudah tak sempat mengejar Reus, karena garis lurus ke area penalti lebih dekat daripada mengejar diagonal ke arah Reus.
Begitu Reus berhasil mengontrol bola, Sun Pan di depan gawang sudah nekat meninggalkan posisinya. Dia berlari kencang ke arah Reus, mengabaikan ruang kosong di belakangnya.
Jika saat itu Reus mengangkat kepala, dia akan melihat celah di belakang Sun Pan dan bisa memilih melakukan chip shot.
Sayangnya, Reus tidak mengangkat kepala. Seluruh perhatiannya tertuju pada bola di kakinya. Saat dia selesai menyesuaikan posisi bola dan mulai mengamati, Sun Pan sudah berada di depan matanya!
Begitu Reus masuk ke area penalti, Sun Pan langsung menyambar. Tanpa memberi waktu untuk gerakan lain, Sun Pan meluncur menyamping dan menyapu bola dari kaki Reus dengan tangannya!
Reus sama sekali tidak menyangka kiper Atletico Madrid bisa secepat itu. Menghadapi Sun Pan yang menyambar, otaknya sama sekali tidak bisa memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Secara refleks kakinya menyentuh bola, tapi dia tidak menendang bola melainkan mengenai lengan Sun Pan yang sudah lebih dulu menyapu bolanya!
Tapi mana mungkin Reus tahu detailnya? Saat dia menendang lengan Sun Pan dan jatuh kehilangan keseimbangan, dia masih sempat mengangkat kedua tangan sambil berteriak, berharap menarik perhatian wasit utama.
Ini kan penalti!
Baru masuk area penalti langsung dijatuhkan kiper lawan, kalau bukan penalti lalu apa? Pasti penalti!
Di atas rumput, dia masih menoleh melihat wasit utama.
Tapi tidak ada suara peluit yang terdengar, mungkin karena siulan penonton terlalu keras?
Di sampingnya, Sun Pan sudah bangkit dari tanah dan melesat seperti ditempel ke rumput lapangan. Reus tidak memperhatikan gerakan Sun Pan, pikirannya hanya fokus menunggu peluit wasit.
Kalau suara bising sampai tak dengar peluit, berarti harus lihat reaksi wasit.
Reus yang terjatuh membalikkan badan, kini tanpa perlu menoleh dia bisa langsung melihat wasit utama.
Wasit utama itu... sama sekali tidak bereaksi!
Bukan penalti?!
Dia terkejut - mana mungkin?! Dia jelas-jelas menjatuhkanku...
Reus melirik ke arah Sun Pan dan mendapati pemain itu sudah mengejar bola, lalu langsung mengopernya ke bek tengah yang sedang mundur bertahan, Godin.
Sun Pan yang telah melakukan semua itu masih sempat kembali menemui Reus yang terlihat bingung, berteriak kepadanya: "Jangan pura-pura, aku yang menyentuh bola lebih dulu!"
Di atas Stadion Calderón, siulan tajam sebelumnya telah berubah menjadi sorakan yang memekakkan telinga. Seluruh suporter Atletico Madrid meneriakkan nama Sun Pan.
Komentator Spanyol harus berteriak keras agar suaranya tidak tenggelam oleh sorakan: "Sun Pan! Dia melakukan penyelamatan yang sangat-sangat krusial! Berhasil menghentikan serangan balik Borussia Dortmund! Pentingnya penyelamatan ini tidak kalah dengan gol! Jika Atletico Madrid akhirnya menang di kandang sendiri, mereka harus berterima kasih pada Sun Pan! Bahkan jika hasilnya imbang, mereka tetap berutang budi pada penyelamatan ini yang mencegah kekalahan akibat kebobolan!"
Marcel Leif di studio menyangga kepala dengan kedua tangan: "Tidak masuk akal... Kecepatan serangan Sun Pan seperti cheetah menerkam mangsa. Reus salah memperkirakan jarak dan kecepatannya. Tidak ada pelanggaran, penyelamatan bersih! Sayang, Dortmund gagal memanfaatkan peluang terbaik mereka sejauh ini. Mungkin ini akan jadi masalah di leg kedua..."
