Perempat final Champions Eropa tidak seperti babak 16 besar yang memiliki jeda dua minggu di antaranya. Leg pertama dan kedua perempat final berlangsung berurutan, hanya diselingi satu pertandingan liga domestik.
Waktu istirahat dan penyesuaian lebih sedikit dibanding babak 16 besar.
Tuntutan stamina para pemain untuk bertanding beruntun juga semakin tinggi.
Di saat seperti ini, rotasi mutlak diperlukan.
Jika Borussia Dortmund bersikeras tidak melakukan rotasi, tim pada tahap ini umumnya akan runtuh. Eliminasi di dua musim sebelumnya juga sedikit banyak terkait hal ini.
Sejak awal musim ini, Klopp konsisten menerapkan rotasi. Bahkan saat performa tim tidak stabil di awal liga, ia tetap tidak mengubah rencana, demi memastikan tim masih memiliki cadangan energi saat di dua front di akhir musim.
Kembali ke Jerman, menghadapi Augsburg di liga akhir pekan, Klopp menerapkan kebijakan rotasi. Sebagian besar pemain yang tampil di pertandingan Champions Eropa pertengahan pekan diistirahatkan. Namun beberapa pemain seperti kiper Weidenfeller, bek tengah Subotic, Zhou Yi dan Lewandowski tetap harus bermain.
Alasan mereka tidak diistirahatkan bukan karena stamina mereka istimewa, tapi demi menjamin kemenangan tim.
Weidenfeller dan Subotic memastikan stabilitas lini pertahanan tim, Zhou Yi menjadi penghubung vital antara lini tengah dan serangan, sementara Robert Lewandowski berperan sebagai ujung tombak penyerangan yang mengandalkan kemampuannya untuk mencetak gol.
Borussia Dortmund yang melakukan rotasi pemain akhirnya mengalahkan Augsburg 4-2 di kandang sendiri. Pada babak pertama, Augsburg sempat unggul 2-1 dan mempertahankan keunggulan hingga jeda babak pertama.
Di babak kedua, Dortmund melancarkan serangan balik dahsyat dengan mencetak tiga gol beruntun, akhirnya membalikkan keadaan menjadi 4-2.
Hasil ini mempertahankan momentum mereka dalam mengejar Bayern München di klasemen.
Sementara itu, Bayern München meraih kemenangan tipis 1-0 di kandang Frankfurt. Meskipun permainan mereka kurang meyakinkan, tiga poin tetap berhasil diraih.
Posisi Bayern lebih menguntungkan dibanding Dortmund - unggul di klasemen liga, serta memiliki peluang besar melaju ke semifinal Champions Eropa setelah menang 2-0 atas Juventus di leg pertama perempat final. Meski harus bermain di leg kedua di Turin, peluang Bayern tetap lebih besar.
……
Usai laga kontra Augsburg, seluruh perhatian langsung tertuju pada leg kedua perempat final Champions Eropa di pertengahan pekan depan.
Sebagai lawan mereka, Atletico Madrid bermain imbang 0-0 melawan Getafe di La Liga akhir pekan lalu, dengan Sun Pan kembali menjaga gawang tanpa kebobolan. Pertandingan ini jelas memperlihatkan kelelahan Atletico dalam menghadapi duel dua kompetisi. Sebagian besar pemain tidak dalam kondisi terbaik, atau bisa dikatakan konsentrasi seluruh tim lebih tertuju pada pertandingan Champions Eropa berikutnya daripada liga ini. Meski menghadapi Getafe yang kemampuan timnya jelas lebih lemah di kandang lawan, Atletico gagal meraih kemenangan. Berkat performa gemilang Sun Pan, mereka bisa keluar dengan selamat dari Estadio Alfonso Pérez milik lawan.
Usai menyelesaikan pertandingan liga, Atletico Madrid beristirahat satu hari di basis pelatihan mereka sebelum terbang langsung ke Jerman, tiba tiga hari lebih awal dari jadwal pertandingan.
Selama tiga hari ini, mereka akan menggunakan fasilitas latihan Schalke 04 untuk melakukan sesi latihan khusus yang difokuskan pada persiapan menghadapi Borussia Dortmund.
Beradaptasi lebih dini dengan cuaca, kondisi lapangan, dan makanan di Jerman.
Sun Pan juga sempat bersilaturahmi dengan Yang Muge. Mereka makan bersama, tentu saja tanpa mengundang Zhou Yi untuk menghindari kecurigaan.
Sebagai figur publik, setiap gerak-gerik mereka sebelum pertandingan penting akan menjadi sorotan media. Makan bersama secara pribadi pasti akan tertangkap kamera pers. Meskipun persahabatan di luar lapangan tidak terpengaruh oleh permusuhan di lapangan hijau, di momen sensitif seperti ini lebih baik tidak menimbulkan isu tambahan.
Justru karena saling menganggap sebagai teman, mereka tidak ingin menciptakan masalah satu sama lain.
……
Pada leg pertama perempat final, Borussia Dortmund adalah tim terakhir yang tampil, sedangkan di leg kedua mereka menjadi tim pertama yang bermain, membuat mereka istirahat satu hari lebih sedikit dibandingkan tim yang bermain lebih dulu di leg pertama.
Pada 2:45 dini hari waktu Beijing tanggal 10 April, leg kedua perempat final Champions Eropa dimulai dengan Real Madrid bertandang ke Galatasaray, sementara Borussia Dortmund menjamu Atletico Madrid di kandang sendiri.
Di dalam negeri China, pertandingan antara Borussia Dortmund dan Atletico Madrid secara wajar kembali ditetapkan sebagai pertandingan yang disiarkan langsung secara gratis di saluran nasional.
Banyak suporter China yang bersemangat sama sekali tidak tidur, begadang sampai pukul 2:30 lalu langsung menyalakan televisi.
Sebagian orang lainnya memasang alarm untuk bangun tepat waktu menonton pertandingan.
Sebelum pertandingan dimulai, semua orang berdiskusi tentang bagaimana jalannya pertandingan ini, serta performa Zhou Yi dan Sun Pan di tim masing-masing...
Suporter pendukung Sun Pan dan Zhou Yi saling berdebat sengit di internet, suasana sangat meriah.
Baru setelah sinyal non-langsung dari televisi muncul, keramaian di internet sedikit mereda.
……
Zhou Yi dan Sun Pan kembali bertemu di lorong pemain. Kali ini Sun Pan tidak menyergap Zhou Yi, melainkan langsung menghampirinya dan berkata: "Kali ini, aku tetap tidak akan membiarkan kalian mencetak gol!"
Zhou Yi tertawa kecil: "Hehe, Pan-Pan, masih ingat kata-kataku dulu? Jika tidak boleh cetak satu gol, maka kita akan cetak dua atau tiga gol."
"Ngaco, performa kalian di pertandingan sebelumnya semua pada lihat. Jangan bilang dua atau tiga, kalau bisa masuk satu aja udah hebat!" Sun Pan juga tertawa.
"Ayo bertaruh, Pan-Pan."
"Taruhannya diterima!" Orang Dongbei paling gampang tersulut, Sun Pan langsung menyetujui.
"Kalau kami bisa cetak tiga gol ke gawang kalian, kamu harus posting 'guk guk' 140 karakter penuh di Weibo!" Zhou Yi tersenyum.
"Goblok, kekanak-kanakan banget sih! Niru suara anjing di internet?" Sun Pan melirik ke atas.
"Intinya kamu berani atau enggak?" Zhou Yi menatap Sun Pan sambil tersenyum.
"Sialan, apa takutnya? Tapi kalau kalian gagal cetak tiga gol... Eh, kalau satu gol pun nggak masuk, kamu yang harus niru suara anjing online!" kata Sun Pan.
"Aku nggak mau nakutin, Pan-Pan. Asal kami nggak capai tiga gol, meski cuma dua, aku yang akan nambah 140 karakter." Zhou Yi melambaikan tangan.
"Oke, ini kamu yang ngomong ya! Aku nggak maksa lho!" Sun Pan menuding Zhou Yi. "Nanti jangan ragu-ragu!"
Zhou Yi terkekeh: "Janji ksatria tak bisa ditarik, lagian belum tentu aku kalah."
"Kita lihat nanti!" Sun Pan menggertakkan buku-buku jarinya. "Pertandingan ini makin seru, hah!"
Setelah berkata demikian, ia pergi sambil geleng-geleng kepala.
Baru saja dia pergi, Reus yang dari tadi di samping menghampiri: "Hei Zhou Yi, kalian ngobrol apa tadi?"
Zhou Yi dan Sun Pan berkomunikasi pakai bahasa China, Reus sama sekali nggak ngerti.
Zhou Yi sambil tertawa menceritakan taruhannya dengan Sun Pan tadi kepada Reus, sekalian menjelaskan apa itu "Weibo".
Reus membuka mulut lebar-lebar: "Masukkan tiga gol ke gawangnya? Ini..."
Ia teringat momen di pertandingan sebelumnya ketika Sun Pan langsung menyambar bola dari kakinya. Jangan-jangan Zhou Yi terlalu percaya diri?
Memasukkan satu gol saja ke gawang Sun Pan sudah sangat sulit, apalagi tiga... Bahkan kalau kipernya bukan Sun Pan, mencetak tiga gol melawan tim manapun bukan hal yang mudah. Tapi dari mulut Zhou Yi, terdengar begitu enteng?
Namun Reus tidak mengungkapkan kekhawatirannya. Dalam hati, ia menyemangati dirinya sendiri - membiarkan Zhou Yi meniru suara anjing di depan banyak orang! Pertandingan ini ia tak boleh menyia-nyiakan kesempatan lagi. Tak perlu hattrick, setidaknya satu gol harus tercipta. Satu gol itu berarti membantu Zhou Yi memenuhi sepertiga janjinya...
……
Di sisi lain, Sun Pan agak lama berbincang dengan Zhou Yi. Saat kembali, rekan-rekan penasaran apa yang mereka bicarakan. Hubungan akrab mereka sudah dikenal umum. Saat Borussia Dortmund datang ke Madrid menghadapi Real Madrid di fase grup, Sun Pan bahkan mentraktirnya makan yang sempat viral di internet.
Kini mereka berstatus musuh bebuyutan. Apa yang bisa mereka obrolkan?
“Tidak ada, dia bertaruh denganku.”
“Bertaruh?” Semua langsung bersemangat mendengar kata taruhan, semakin penasaran dengan jenis taruhannya.
“Ya, dia bilang mereka bisa mencetak tiga gol ke gawang kita di pertandingan ini. Kalau gagal, dia akan belajar menggonggong seperti anjing di internet.” Sun Pan menjelaskan singkat.
“Tiga gol?!” Turan terkejut, mengira salah dengar.
“Astaga, dia benar-benar gila ya?” Falcao juga membelalakkan mata.
Kapten tim sekaligus bek tengah Godín meski diam, ekspresinya menunjukkan "ombongan" Zhou Yi membuatnya tidak nyaman.
Lini pertahanan Atletico Madrid di La Liga memang tangguh, bukan hanya berkat kiper Sun Pan, tapi juga kontribusi seluruh bek termasuk Godín.
Zhou Yi berani bilang akan mencetak tiga gol ke gawang mereka?
Bukankah ini penghinaan terang-terangan?
Bek tengah lainnya, Miranda, menepuk bahu Sun Pan: “Tenang Sun, kami pasti membantumu memenangkan taruhan ini!”
Ternyata bukan hanya Godín yang tersulut amarah. Seluruh bek Atletico Madrid kini bersatu padu.
Tapi ada juga pemain Atletico yang bingung. Seperti Gabi yang bertanya: “Apa untungnya Zhou Yi mengucapkan ini? Membuat lawan emosi sebelum pertandingan, apakah menguntungkan Dortmund?”
Dia tak mengerti, mungkin rekan setimnya juga bingung. Tapi di saat seperti ini, tak perlu dipikirkan sampai tuntas.
“Apapun tujuannya, aku sangat senang membuat Borussia Dortmund yang sombong itu malu!” Koke, gelandang muda Atletico Madrid, berkata. Ucapannya disambut anggukan kebanyakan pemain Atletico Madrid. Semua sepakat - apapun motif Zhou Yi bertaruh dengan kiper mereka Sun Pan, jika berani mengklaim akan mencetak tiga gol ke gawang Atletico Madrid, maka dia harus siap menghadapi amarah Los Colchoneros.
