Insiden kecil pra-pertandingan berakhir.
Saat kedua tim memasuki lapangan, mata para pemain Atletico Madrid seolah menyemburkan api.
Tapi tidak semua orang bisa merasakan hal ini dengan tajam. Bagi mereka, ritual masuk lapangan ini sama seperti pertandingan Champions Eropa biasa.
Zhou Yi baru merasakan permusuhan para pemain Atletico Madrid saat berjabat tangan dengan mereka satu per satu.
Tentu dia tahu alasan di balik ini, tapi hal tersebut tidak mempengaruhi mentalnya sama sekali.
Bercanda, Zhou Yi adalah orang yang sudah melalui banyak rintangan. Apakah permusuhan lawan bisa membuatnya gentar?
Hehe.
……
Setelah semua protokol pra-pertandingan selesai, para pemain mengambil posisi masing-masing. Pertarungan sengit ini sebentar lagi dimulai.
Atletico Madrid memenangkan penguasaan bola awal. Falcao dan Diego Costa berdiri di lingkaran tengah, siap memulai pertandingan.
Ketika wasit utama Thomson meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, mereka menendang bola ke depan lalu mengoper mundur, dan pertandingan pun resmi dimulai.
Atletico Madrid yang memiliki keunggulan penguasaan bola sejak detik pertama pertandingan langsung membanjiri area penalti Borussia Dortmund dengan amarah yang dipicu oleh Zhou Yi.
Menit kedua, Falcao sudah melepaskan tembakan berkualitas tinggi yang memaksa Weidenfeller melakukan penyelamatan dramatis dengan menepis bola keluar garis lapangan. Baru dua menit berjalan, Atletico Madrid langsung mendapatkan tendangan pojok.
Pada tendangan pojok tersebut, kapten Atletico Madrid Godin melompat tinggi menyambut bola, mengalahkan Subotic dan menyundul ke arah gawang. Sayang sundulan itu melambung sedikit di atas mistar... membuat para suporter Borussia Dortmund di tribun menjerit histeris.
"Oleee! Para pemain Atletico Madrid langsung menunjukkan semangat juang yang menyala-nyala sejak awal pertandingan!" seru komentator Spanyol dengan antusias, meski sebenarnya dia tak sepenuhnya memahami alasan di balik gelora ini.
Tampaknya selain para pemain Atletico Madrid dan Zhou Yi, tak ada yang tahu mengapa mereka langsung bermain begitu garang sejak peluit pertama...
Tunggu, Reus juga tahu rahasianya.
Menyaksikan Atletico Madrid sudah melepaskan dua tembakan berbahaya dalam waktu kurang dari tiga menit, Reus mengerutkan alisnya.
Taruhan antara Zhou Yi dan Sun Pan rupanya memicu reaksi keras dari Atletico Madrid...
Setelah itu, meski Borussia Dortmund berhasil merebut penguasaan bola, para pemain Atletico Madrid di lapangan seperti anjing gila yang melakukan pressing ketat di lini tengah dan depan, menciptakan masalah besar bagi Dortmund.
Hal ini membuat Diego Simeone yang memimpin pertandingan di pinggir lapangan sangat senang. Sebelum pertandingan, ia berulang kali mengingatkan para pemainnya untuk melancarkan serangan gencar ke gawang Dortmund segera setelah pertandingan dimulai.
Karena saat kick-off awal dan menjelang akhir pertandingan adalah momen ketika konsentrasi tim paling rentan. Jika bisa memasuki kondisi pertandingan lebih cepat daripada lawan, peluang mencetak gol akan terbuka.
Simeone sama sekali tidak berencana bertahan di kandang lawan dengan skor 0-0, lalu mengandalkan Sun Pan sendiri dalam adu penalti untuk mengeliminasi lawan. Bersembunyi seperti kura-kura selama 120 menit jelas tidak sesuai dengan gaya traktakannya.
Maka di kandang lawan, serangan harus dilancarkan untuk mendapatkan gol tandang, bahkan harus mencetak gol terlebih dahulu sebelum memikirkan pertahanan solid.
Kini performa Atletico Madrid sangat sesuai dengan harapan Simeone. Timnya memang mampu mencapai kondisi optimal dengan cepat.
Tentu saja ia menganggap ini adalah buah tangan strateginya sendiri.
Simeone pasti tidak tahu bahwa insiden kecil di lorong pemain sebelum pertandinganlah yang mungkin menjadi penyebab para pemain Atletico Madrid bisa begitu cepat masuk ke ritme pertandingan...
……
Serangan gencar Atletico Madrid akhirnya membuahkan gol yang sangat mereka dambakan pada menit ke-11.
Tembakan Falcao menyebabkan Weidenfeller gagal menangkap bola. Di area penalti, Adrian dengan cerdik melakukan rebound, bola pun terbang masuk ke gawang.
"Adrian!! Adrian Lopez!!" Komentator stasiun TV Spanyol berteriak histeris. "Dia mencetak gol pembuka untuk Atletico Madrid! Ini gol yang sangat penting! Atletico Madrid mendapatkan gol tandang!!"
Setelah mencetak gol, Adrian berlari ke area bendera sudut. Rekan setimnya mengikuti dari belakang dan berpelukan dengannya. Mereka merayakan gol itu di bawah tribun selatan Westfalenstadion, sama sekali tidak peduli dengan siulan keras yang bergema di atas kepala mereka.
"Kebobolan lebih dulu di kandang sendiri... Borussia Dortmund berada dalam kesulitan..." kata Marcel Leif dengan penuh penyesalan.
"Bek Dortmund lalai dalam menjaga pemain di area penalti, Adrian malah tidak dijaga?" He Ping mengajukan pertanyaan. "Tapi sebelum itu, serangan Atletico Madrid sudah sangat gencar. Rentetan serangan mereka membuat lini pertahanan Dortmund kewalahan, sehingga Adrian mendapatkan kesempatan... Mungkin Dortmund tidak menyangka Atletico Madrid bisa masuk ke kondisi pertandingan secepat ini... Hampir langsung masuk ke ritme permainan sejak kick-off, sama sekali tidak ada fase pemanasan atau uji coba..."
……
Saat para pemain Atletico Madrid merayakan gol, Zhou Yi malah mengumpulkan beberapa orang untuk mengadakan rapat kecil.
Dia mencari Robert Lewandowski, Götze, dan Reus. Ketiganya membentuk formasi penyerang Borussia Dortmund dalam pertandingan ini.
"Tidak masalah, kita juga punya kesempatan. Saat mereka menekan untuk menyerang, sebenarnya ada banyak ruang kosong di belakang. Inilah peluang yang bisa kita manfaatkan untuk melakukan serangan balik."
Zhou Yi berkata kepada ketiga rekan setimnya.
"Tapi Zhou Yi, mereka sudah mencetak satu gol. Tidak perlu terus menyerang. Kalau mereka melakukan pertahanan mengerut, bagaimana mungkin kita masih punya kesempatan serangan balik?" Robert Lewandowski menyatakan keraguan.
Zhou Yi tersenyum tipis: "Menurutku mereka tidak akan segera bertahan. Coba pikir, momentum mereka sedang bagus sekarang. Jika aku jadi mereka, aku juga tidak akan memilih bertahan setelah baru saja mencetak gol. Tentu akan terus menyerang, berusaha mencetak gol lagi dalam waktu singkat!"
Penjelasan Zhou Yi ini membuat yang lain merasa masuk akal.
Benar, saat tim sedang dalam momentum bagus, mengapa harus melakukan pertahanan mengerut? Tentu lebih baik terus menyerang! Di saat seperti ini, jika menyuruh tim mundur bertahan dan melakukan serangan balik, mungkin hanya sedikit pemain yang mau mendengarkan.
Jadi analisis Zhou Yi memang logis.
"Selama mereka terus menyerang, itulah kesempatan kita. Tapi kesempatan kita tidak akan banyak. Jika disia-siakan, mereka akan segera waspada dan mundur bertahan. Saat itulah kita benar-benar tidak bisa lagi melakukan serangan balik." Zhou Yi melanjutkan analisisnya.
Reus mengerti maksud Zhou Yi. Sebelum Zhou Yi selesai bicara, dia langsung berkata: "Tenang saja, Zhou Yi. Kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dengan mudah."
Götze dan Robert Lewandowski juga mengangguk berjanji.
Maka ketika Atletico Madrid masih merayakan gol, sementara pemain Borussia Dortmund lainnya masih menyesali kebobolan ini, Zhou Yi sudah menarik beberapa orang dan memberikan instruksi singkat tentang taktik pasca kebobolan.
……
Saat pertandingan dimulai kembali, seperti yang diprediksi Zhou Yi, setelah Borussia Dortmund menyelesaikan satu serangan, Atletico Madrid terus menggempur gawang Dortmund dengan intensitas sama bahkan lebih ganas - hal ini wajar mengingat tim Madrid sedang dalam fase euforia pascagol, dengan semangat tinggi dan kepercayaan diri penuh.
Jika Dortmund tidak bisa menahan serangan mereka, bukan mustahil mereka kebobolan lagi dalam waktu singkat - ini bukan sekadar mimpi siang bolong Atletico Madrid.
Weidenfeller baru saja menyambar tembakan berbahaya Diego Costa, namun bola tidak melambung keluar melainkan memantul ke area penalti. Adrian mencoba trik yang sama, tapi tendangan lanjutannya dihalau Hummels hingga keluar garis lapangan.
Meski gagal gol, momen ini membuat jantung suporter Dortmund di tribun dan depan televisi berdegup kencang, nyaris pingsan ketakutan.
"Karena serangan Atletico Madrid terlalu ganas, rencana untuk membiarkan Robert Lewandowski atau Reus tetap di depan melakukan serangan balik sulit diwujudkan - tekanan pertahanan Borussia Dortmund sendiri sudah besar, bagaimana mungkin meninggalkan dua orang di depan tanpa mundur?"
Jangankan Reus, bahkan striker tengah utama Lewandowski harus mundur ke belakang lingkaran tengah untuk ikut bertahan.
Sekalipun Zhou Yi menguasai bola, dia tidak bisa langsung menendang jauh ke depan.
Memang benar Dortmund perlu melakukan serangan balik, tapi bukan serangan kasar dan sederhana seperti ini.
Tapi jika terus menunggu, itu terlalu pasif. Bagaimana jika lawan mencetak gol sebelum kesempatan datang?
Meski pertandingan baru berjalan belasan menit, waktu yang tersisa untuk Zhou Yi dan Dortmund tidak banyak.
Jadi daripada menunggu kesempatan dengan pasif, lebih baik aktif menciptakan peluang.
