Menit ke-93:40 dari pertandingan penuh.
Tersisa 20 detik sebelum pertandingan berakhir.
Penguasaan bola ada di pihak Borussia Dortmund.
Semua pemain Atletico Madrid berada di Zona 30 Meter mereka sendiri.
Westfalenstadion yang riuh selama 93 menit 40 detik tiba-tiba hening. Banyak suporter Dortmund di tribun menutup mulut, menatap tegas ke lapangan tanpa berani bersuara.
Waktu, aset paling berharga, hampir habis.
Dortmund hanya tersisa 20 detik sebelum tersingkir.
Segelintir suporter Atletico Madrid yang ikut ke kandang lawan sudah mulai menyanyi dan menari di tribun.
Di area tengah, Zhou Yi berpindah ke sayap kanan untuk memberikan dukungan kepada bek sayap Piszczek yang sedang menguasai bola di sayap kanan.
Melihat Zhou Yi datang membantu, Piszczek langsung mengoper bola kepadanya.
Namun bersamaan dengan itu, gelandang Atletico Madrid Koke juga menyerbu maju.
Awalnya Zhou Yi menghadap arah serangan, namun karena tekanan Koke, dia berbalik untuk menerima operan. Meski berhasil melindungi bola, posisinya yang kini membelakangi arah serangan mengurangi ancaman secara signifikan.
Dalam posisi membelakangi arah serangan, Zhou Yi menggunakan kaki kanannya untuk mendorong bola ke kanan, seolah hendak menyarang ke dalam melalui area tengah.
Koke terus membayanginya.
Begitu Zhou Yi mendorong bola ke kanan, kaki kanannya yang melangkah tiba-tiba menghentak bola dan menariknya kembali!
Tumit kaki kiri yang menjadi tumpuan tubuhnya kemudian menghentak bola yang ditarik tadi ke belakang dengan keras!
Bola pun menggelinding melewati Koke yang tak sempat bereaksi...
Setelah mengoper, Zhou Yi langsung berbalik. Saat itu perhatian Koke tertuju pada bola yang sedang bergulir, matanya melirik ke arah bola sementara Zhou Yi di sampingnya luput dari pengawasannya.
Dengan mulus Zhou Yi menyelinap meninggalkan Koke, lalu mengejar bola dengan lari diagonal menuju area penalti.
Di depan, Robert Lewandowski yang semula berada di area penalti melihat operan tumit Zhou Yi, kemudian keluar dari kotak penalti untuk menyambut bola.
Saat dia baru saja menerima bola dan melakukan penyesuaian, bek Atletico Madrid Filipe langsung maju menekan, menghadang di depannya, menyulitkannya untuk melakukan dribel penetrasi atau langsung menembak.
Namun saat ini, Zhou Yi juga sudah berlari ke tepi area penalti besar.
Lewandowski tidak ragu-ragu, langsung mengoper bola miring ke depan Zhou Yi.
Zhou Yi melakukan akselerasi, menerobos masuk ke area penalti dan menyambut bola.
"Zhou Yi masuk!" teriak Marcel Leif.
Tapi area penalti penuh sesak, meski Zhou Yi sudah masuk, belum tentu ada ruang kosong. Di depannya sudah ada pemain Atletico Madrid Juanfran.
Setelah menerima bola, Zhou Yi tidak menggiring atau menembak, melainkan mengoper bola menyilang dengan kaki kanannya.
Operan mengarah ke Marco Reus yang sudah berpindah ke area tengah.
Reus ingin langsung menembak, namun bola disundul dari belakang oleh Gabi yang sudah mundur bertahan ke area penalti.
Reus mengayunkan kaki kosong!
Bola yang disundul Gabi tidak jatuh ke kaki pemain Atletico Madrid, melainkan menggelinding ke sisi lain dimana Götze sudah membuka kaki dan bersiap menembak!
"Götze--!"
Di tengah teriakan Marcel Leif, Götze melakukan sepakan dorong mengarah ke sudut jauh gawang.
Dalam gerakan refleks, Götze tetap menjaga ketenangan.
Karena kiper Atletico Madrid Sun Pan baru saja memindahkan pusat gravitasinya dan sedang menyambar ke arahnya. Jika Götze menendang ke sudut dekat, itu justru memungkinkan Sun Pan memanfaatkan momentum untuk menghalau. Sedangkan tendangan ke sudut jauh berarti menembak area belakang Sun Pan, menyulitkannya mengubah pusat gravitasi dalam waktu singkat untuk melakukan gerakan penyelamatan.
Melihat bola melayang ke sudut jauh gawang, para suporter Borussia Dortmund di tribun sudah tak sabar mengeluarkan sorakan gembira.
Di tengah sorakan suporter Dortmund, Sun Pan yang baru saja berbalik tiba-tiba terjatuh kembali ke arah asalnya sambil mengulurkan tangan kiri - dia bahkan masih berusaha menangkap bola!
Dan yang lebih mengejutkan... Tangannya benar-benar menyentuh bola! Dia berhasil menghalau tendangan itu!
"Sun Pan! Luar biasa!" He Ping hampir saja menampar meja komentatornya.
Kemampuan Sun Pan menyelamatkan bola dalam kondisi seperti ini benar-benar melampaui bayangan semua orang.
Götze yang menyaksikan adegan ini tak kuasa mengangkat kedua tangan hendak memegangi kepala - Sun Pan adalah kiper paling tangguh yang pernah dia lihat!
Sebenarnya bukan tidak ada yang menyangka bola itu masih bisa diselamatkan Sun Pan.
Saat menghalau bola, Sun Pan terjatuh tapi matanya tetap mengikuti lintasan bola. Ini adalah kebiasaan profesional seorang kiper - bagaikan radar kendali tembakan pesawat, mereka harus terus mengunci target tanpa kehilangan jejak, terlepas dari berhasil atau tidaknya penyelamatan.
Karena kebiasaan profesional ini, Sun Pan melihat bola yang ditepuknya tidak terbang terlalu jauh, baru saja mendarat dan memantul sekali, di titik jatuhnya muncul bayangan seseorang.
Bayangan orang ini tepat jatuh di wajah Sun Pan, tiba-tiba dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, hanya melihat pemain itu mengayunkan kaki menyambut bola.
Kemudian mata Sun Pan perlahan menyesuaikan cahaya, hal pertama yang dilihatnya adalah seragam pemain ini bukan milik Atletico Madrid, melainkan Borussia Dortmund!
Ini membuktikan dia bukan datang untuk membersihkan bola!
Sun Pan yang terjatuh berjuang bangkit, berusaha menerjang lagi. Tangannya sudah hampir mustahil mencapai bola, satu-satunya cara adalah melemparkan tubuhnya untuk menghalau tembakan ini.
"Zhou Yi!!!" Marcel Leif menjerit histeris, tidak hanya dia, seluruh Westfalenstadion juga menggema meneriakkan nama itu.
"Zhou Yi——!!!"
Dalam riuh tsunami sorakan, Zhou Yi yang muncul seperti hantu di depan gawang Atletico Madrid mengayunkan kaki ke arah bola.
Bersamaan, di belakangnya, bek tengah Atletico Madrid Godín menyapu kaki Zhou Yi dan bola dengan sliding tackle.
Zhou Yi sama sekali tidak menyadari kejadian di belakangnya, tanpa sedikit pun mengelak, terus menendang bola.
Kakinya menyentuh bola!
Sun Pan hanya bisa memandang bola melesat melewati ujung jarinya, tanpa bisa menghentikannya.
Bola tanpa hambatan terbang masuk ke gawang belakangnya.
Di saat yang sama, Zhou Yi ditackle Godin tepat di tumit kaki yang digunakan untuk menendang, kehilangan keseimbangan, dan jatuh tertelentang. Tubuhnya langsung menimpa Godin.
Tapi itu sudah tidak penting lagi.
Semua mata tertuju pada gawang, termasuk Godin yang melakukan tackle. Terhimpit tubuh Zhou Yi, dia tak bereaksi, hanya terpaku memandang bola yang terperangkap jaring gawang...
"Aaaaaa!" Marcel Leif berteriak hingga parau, "Aaaaaa——!!! Aaaaaa——!!!! Zhou Yi!!! Borussia Dortmund!!! Tak bisa dipercaya! Ya Tuhan——!!"
He Ping nyaris kehilangan suara: "Waaa——!! Aa! Zhou Yi Zhou Yi Zhou Yi!!! Gol! Dia mencetak gol paling menentukan! Borussia Dortmund membalik keadaan 3-2 atas Atletico Madrid di kandang sendiri! Kini keunggulan dua gol tandang Atletico Madrid musnah sama sekali!! *batuk-batuk*..."
Komentator Spanyol menangkupkan kedua tangan di kepala: "Ini mustahil! Astaga... Tidak! Borussia Dortmund... Mengakhiri perlawanan Atletico Madrid dengan gol penutup! Sungguh di luar nalar! Benar-benar tak masuk akal!!" Ia pun histeris...
Westfalenstadion meledak dengan gelombang suara terkuat sepanjang pertandingan, bagai gempa dahsyat, atau tsunami besar dari letusan gunung berapi bawah laut.
Sorakan dan teriakan menggulung setiap sudut stadion, membuat siapapun merasa seperti terjebak badai – tanpa berpegangan, tubuh akan limbung terhempas.
DJ lapangan Norbert Dickel berteriak sekuat tenaga di tengah badai: "Pahlawan! Zhou Yi! Pahlawan! Zhou Yi! Dia menyelamatkan kita!!"
Dengan cepat, di bawah arahan DJ, sorakan yang agak kacau di lapangan berubah menjadi teriakan serempak "Pahlawan! Zhou Yi!".
Di tengah sorakan mereka, Zhou Yi terguling dari tubuh Godín lalu bangkit. Dia langsung berlari ke papan iklan di depan tribun selatan, mengacungkan tinju ke arah suporter Borussia Dortmund di tribun selatan sambil berteriak keras melalui kawat berduri yang tinggi.
Suporter Borussia Dortmund di tribun selatan dengan histeris turun dari ketinggian, terus menuju ke kawat berduri sambil berteriak ke arah Zhou Yi.
Rekan setim Zhou Yi bergegas mendekat, bersama-sama berteriak ke arah suporter di balik kawat berduri.
Kedua pihak saling berteriak sambil merayakan gol bersama.
Semua orang tampak seperti orang gila.
Di pinggir lapangan, Klopp bahkan lebih gila. Dia langsung masuk ke lapangan dan melakukan salto ke depan dengan kedua tangan!
Namun saat mendarat tidak seimbang, Klopp yang memiliki refleks cepat langsung menyodok ke depan dan terjatuh. Asistennya yang mengikuti dari belakang langsung menindihnya, membentuk tumpukan manusia.
Pemain cadangan di bangku cadangan berlari ke rekan yang merayakan di pinggir lapangan, bergabung dalam perayaan.
Setiap sudut stadion ini tenggelam dalam kegilaan.
Berbeda kontras dengan para pendukung Borussia Dortmund yang merayakan dengan gegap gempita, para pemain Atletico Madrid terpaku seperti patung kayu.
Para pemain Dortmund berkumpul merayakan di belakang gawang mereka yang miring, teriakan suporter di tribun selatan membahana, namun para pemain Atletico Madrid bagai tuli. Setelah Zhou Yi menyempurnakan gol ke gawang, beberapa pemain Atletico langsung roboh di lapangan. Target yang telah mereka perjuangkan selama 94 menit sirna seketika, tak ada pukulan yang lebih menghancurkan dari ini.
Sun Pan terbaring di tanah membentuk huruf besar, dada naik turun, matanya menatap langit malam.
Ini pertama kalinya dia kebobolan tiga gol dalam satu pertandingan di Champions Eropa.
Bagi Sun Pan yang gemar mencari perhatian, kebobolan tiga gol adalah aib besar.
Tapi yang lebih menyakitkan dari kebobolan adalah tersingkirnya tim. Dia gagal menjaga hasil kemenangan timnya.
Kali ini, kekalahannya benar-benar telak...
