Saat Götze pulang ke rumah, Jürgen Götze dengan cermat menyadari keanehan pada anaknya.
"Bagaimana harimu, Sayang?" Saat itu ia sedang memegang koran, mendengar suara anaknya masuk, tidak meletakkan koran namun bertanya sekilas.
Tapi ia tidak mendapat jawaban dari Götze, hanya mendengar langkah kaki yang menjauh darinya.
Merasa ada yang tidak beres, Jürgen Götze meletakkan koran dan menatap penuh curiga ke arah anaknya yang menghilang.
Saat makan malam, istri memanggil berkali-kali dari luar, tapi Götze tak kunjung keluar dari kamar tidur.
Pasangan suami istri itu saling pandang, lalu Jürgen Götze membuat gerakan tangan "aku yang pergi", meletakkan koran dan berjalan ke depan pintu kamar Götze. Ia mengetuk pintu: "Mario, apa kau sudah tertidur?"
Tapi tak ada suara dari dalam.
Jürgen Götze meletakkan tangan di gagang pintu: "Ayah masuk ya."
Masih tidak ada respon.
Jürgen membuka pintu dan menemukan anaknya duduk di tepi tempat tidur. Ruangan gelap tanpa lampu yang menyala.
Jürgen duduk di sisi tempat tidur dan berkata dengan nada bercanda: "Sepertinya hari ini tidak menyenangkan..."
"Mereka semua sudah tahu." Götze tiba-tiba memotong ayahnya.
Jürgen memandangi anaknya dengan bingung.
"Mereka semua tahu rencana saya pindah ke Bayern München." Götze terus bergumam dengan kepala tertunduk.
Jürgen terkejut: "Siapa yang memberi tahu mereka?"
"Itu tidak penting, Ayah. Yang penting adalah aku dianggap pengkhianat di mata mereka." Götze menggelengkan kepala.
Jürgen mengelus kepala anaknya: "Jangan hiraukan pendapat orang. Jika memang kamu peduli, seharusnya dulu tidak memilih ke Bayern München. Sekarang kamu menyesal?"
Götze terdiam.
Mengapa dulu dia menerima tawaran transfer dari Bayern München?
Apakah karena sejak kecil dia menyukai Bayern München?
Atau karena pelatih Bayern München musim depan adalah Guardiola yang dia kagumi?
Atau seperti kata agennya Struth, ke Bayern München baru bisa menjadi bintang kelas dunia?
Secara permukaan, semua alasan ini terdengar sangat masuk akal.
Tapi hanya Götze sendiri yang tahu alasan sebenarnya.
Di sudut terdalam hatinya, ada rahasia yang tak tersentuh. Tak seorang pun mengetahuinya kecuali dirinya.
Media sering menyebutnya bersama Reus dan Zhou Yi sebagai "Tiga Pendekar Muda Dortmund". Sebelum Markus Wagner mengalami cedera parah, julukan ini milik dia, Mark, dan Zhou Yi.
Di mata orang luar, Götze dan Zhou Yi adalah teman baik. Mereka memiliki pengalaman bersama di tim junior Dortmund, bahkan pernah menjadi juara nasional level muda bersama.
Tapi hanya Götze sendiri yang tahu, hubungannya dengan Zhou Yi tidak harmonis seperti yang dipikirkan orang luar.
Benar, dia dan Zhou Yi memang berteman, mereka bisa bercengkerama santai bersama.
Tapi di sudut yang tak diketahui siapa pun, ada emosi lain yang tersembunyi - perasaan ini bisa dianggap sebagai "permusuhan" terhadap Zhou Yi.
Sebelum Zhou Yi bergabung dengan tim, Götze selalu menjadi bintang paling mencolok di semua kelompok usia, bahkan di tim utama pun dia adalah bintang masa depan yang dinanti-nantikan.
Setelah bertemu Zhou Yi, Götze menemukan bakat luar biasa pada diri Zhou Yi. Ia merasa senang bisa menemukan rekan sebaya yang setara dengannya.
Ya, selama ini Götze selalu menganggap Zhou Yi setara dengannya, bagai "dua bintang yang tak tertandingi".
Terutama setelah mereka bersama-sama memenangkan dua gelar juara nasional di tim muda, lalu dipromosikan ke tim utama.
Tapi di tim utama, Götze perlahan menyadari pemahamannya sebelumnya salah - dia bukan pemain setara Zhou Yi, malah Zhou Yi lebih hebat darinya...
Fakta ini awalnya sulit diterima Götze. Sejak saat itu diam-diam dia mulai berusaha menyaingi Zhou Yi.
Tapi seiring waktu, dia sadar dirinya semakin tertinggal jauh oleh Zhou Yi.
Ketika Sahin melakukan transfer keluar dari klub, Zhou Yi dengan wajar menjadi pemain inti tim, sementara dirinya baru saja mendapat peluang menjadi pilar utama...
"Kemudian, jalur perkembangan kedua orang ini secara bertahap mulai menunjukkan perbedaan. Zhou Yi semakin bersinar, meskipun Götze juga menjadi pilar utama di tim, dia merasa hal itu tidak sesuai dengan ekspektasinya."
"Dia mulai menyadari bahwa dua orang yang dulu sejajar di tim muda, seolah-olah sudah tidak berada di dunia yang sama lagi. Secara tak terelakkan, dia hidup di bawah bayang-bayang Zhou Yi."
"Semua media akan menganggap pentingnya Zhou Yi bagi Borussia Dortmund, tapi tidak ada yang menganggap dirinya memiliki peran yang sama pentingnya bagi klub tersebut."
"Mengapa harus pindah ke Bayern München?"
"Karena selama Mario Götze masih di Borussia Dortmund, dia tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari pengaruh Zhou Yi."
"Dia ingin membuktikan diri kembali di Bayern München, menunjukkan kepada semua orang bahwa Mario Götze tidak kalah dari Zhou Yi, bahwa dia tidak perlu terus hidup dalam bayangannya."
"Ya! Aku ke Bayern München bukan karena menyukai klub itu, tapi untuk membuktikan diri! Aku ingin bersaing setara dengan Zhou Yi di lapangan hijau!"
"Mengingat hal itu, Götze kembali fokus dan menggelengkan kepala pada ayahnya: 'Tidak, aku tidak menyesal.'"
"Jürgen memuaskan dengan tepukan di bahunya: 'Kalau tidak menyesal, apa lagi yang perlu ditakutkan? Tetaplah pada pilihanmu apapun pandangan orang. Tapi ingat, kau masih pemain Borussia Dortmund sampai akhir musim, jadi harus fokus membantu tim meraih kemenangan. Jangan tinggalkan celah untuk dikritik.'"
"'Aku mengerti. Terima kasih, Ayah.' Götze mengangguk mantap."
Jürgen tertawa: "Ayo, kita makan, Ibu pasti marah... Kurasa itu hal yang paling menakutkan..."
Mendengar Ayah bercanda tentang Ibu, Götze juga tersenyum.
……
Dalam latihan keesokan harinya, Klopp juga melakukan pembicaraan pribadi dengan beberapa pemain, semuanya dilakukan dengan menghindari pemain lain. Tak ada yang tahu isi percakapan Klopp, dan mereka yang ditanya rekan setim pun menolak berkomentar.
Tapi terlihat jelas suasana dalam tim tidak segenting dan seekstrem hari pertama.
Sebagian menerima kenyataan bahwa Götze akan meninggalkan mereka ke Bayern München, dalam interaksi sehari-hari tetap bersikap biasa.
Sebagian lain masih belum bisa memaafkannya, seperti Großkreutz yang kini memperlakukannya bagai udara - tidak hanya mengabaikan sapaan tapi bahkan menatapnya dengan sombong.
Ada juga yang meski tidak seekstrim Großkreutz, perlahan mulai mendinginkan hubungan dengan Götze.
Bagaimana dengan Götze?
Di dalam tim, ia menjadi lebih pendiam. Kini ia hanya fokus pada latihan harian, menyelesaikan tugasnya tanpa inisiatif berinteraksi dengan rekan setim.
Dalam kondisi ini, Borussia Dortmund menyambut lawan mereka di matchday ke-29 liga: Fürth.
Pertandingan ini digelar di kandang lawan. Meski kemampuan tim lawan tidak kuat, mereka tetap pantas diwaspadai.
Tidak perlu membahas masalah internal tim terlebih dahulu, bahkan jika tidak ada isu transfer Götze, Borussia Dortmund yang baru saja bertarung sengit melawan Atletico Madrid selama 94 menit, seluruh pemain sebenarnya dalam kondisi kelelahan. Ditambah lagi saat ini Fürth berada di peringkat terbawah liga, dengan sisa 6 pertandingan mereka harus berjuang untuk lolos dari degradasi. Di akhir musim liga, klub degradasi bahkan lebih sulit dihadapi dibanding tim yang memperebutkan gelar juara.
Jadi tidak ada jaminan Borussia Dortmund bisa dengan mudah mengalahkan Fürth.
Apalagi saat ini internal Dortmund juga terkena dampak dari kasus transfer Götze.
Kabar baik satu-satunya untuk Dortmund saat ini mungkin adalah kepulangan Markus Wagner dari cedera.
Di saat Dortmund membutuhkan banyak tenaga, kepulangan Mark bisa mengurangi ketergantungan lini depan pada Robert Lewandowski, sekaligus meringankan tekanan pada Lewandowski.
Benar saja, sebelum pertandingan melawan Fürth, Klopp merilis daftar pemain 18 orang tim, dengan nama Markus Wagner tercantum di dalamnya.
Pertandingan ini berlangsung bersamaan dengan laga Bayern München menjamu Nürnberg di Allianz Arena.
Di China, pertandingan Dortmund vs Fürth disiarkan secara gratis di Channel 5 CCTV. Saat ini pengaturan siaran Bundesliga oleh CCTV umumnya seperti ini - pertandingan tim lain hanya bisa ditayangkan di channel gratis jika mereka menjadi lawan Dortmund.
Karena saluran olahraga gratis memiliki cakupan terluas tanpa persyaratan akses, sumber daya ini tentu harus diperuntukkan bagi pemain China. Siaran Bundesliga dua hari per minggu di saluran gratis hampir sepenuhnya didominasi oleh Borussia Dortmund dan Schalke 04. Bayern München yang dulu paling populer kini harus puas di peringkat ketiga.
Seperti situasi hari ini dimana pertandingan Bayern München dan Borussia Dortmund berlangsung bersamaan, maka pertandingan Bayern München dialihkan ke Channel Olahraga Angin-Awan yang berbayar.
Meskipun banyak suporter Bayern München merasa tidak puas dengan pengaturan ini, lebih banyak lagi fans yang mendukung - terutama mereka yang sebelumnya jarang menonton Bundesliga dan hanya tertarik karena Zhou Yi dan Yang Muge, semuanya mengangkat kedua tangan mendukung keputusan CCTV.
Meskipun Zhou Yi sudah bermain penuh 90 menit dalam pertandingan melawan Atletico Madrid empat hari lalu, hari ini ia tetap masuk dalam starting lineup.
Pentingnya Zhou Yi bagi Borussia Dortmund sekarang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Inilah sebenarnya alasan mengapa Götze ingin meninggalkan Dortmund. Di klub ini, Zhou Yi adalah sosok yang tidak tergantikan sementara Götze tidak. Dalam beberapa pertandingan, Götze bisa dirotasi tapi Zhou Yi hampir tidak pernah digantikan.
