Pada tanggal 24 April, seluruh peta sepakbola Eropa sedang membahas dua hal: Pertama, Bayern München menghancurkan Barcelona 4-0 di kandang sendiri. Apakah ini menandakan berakhirnya era Tim Galaksi Barcelona? Akankah Bayern München menjadi tim galaksi baru?
Hal kedua adalah para suporter Borussia Dortmund yang mengepung bus tim Dortmund karena ketidakpuasan terhadap keputusan Götze.
Kedua peristiwa ini dikaitkan dalam diskusi dan akan terus dihubungkan oleh media.
Beberapa pakar berpendapat bahwa 23 April yang baru berlalu mungkin menjadi titik balik sepak bola Jerman, menandakan akan berakhirnya dominasi Dortmund selama dua musim berturut-turut atas sepak bola Jerman. Setelah menyimpang sementara selama dua tahun, sepak bola Jerman akan kembali ke jalur yang benar.
Setelah membersihkan "pemberontak" Dortmund di dalam negeri Jerman, Bayern München akan mulai dominasi mengerikan mereka atas sepakbola Eropa. Bayangkan musim depan: Bayern akan memiliki pemain jenius inti Dortmund Götze, plus pelatih jenius Guardiola dari Barcelona... Pemandangan itu terlalu sempurna untuk dilihat.
Satu-satunya masalah mungkin adalah ambang batas yang ditinggalkan Heynckes untuk Guardiola terlalu tinggi - Bayern München musim ini sangat mungkin menjadi treble winner, sementara jika Guardiola ingin membangun dinastinya di Bayern München, setidaknya dia harus meraih treble winner itu, bahkan mungkin menandingi prestasi enam gelar dalam setahun yang pernah dia ciptakan di Barcelona.
Namun percayalah, bagi Guardiola dan Bayern München yang perkasa, ini bukanlah masalah besar...
Sedangkan Borussia Dortmund, meski semifinal Champions Eropa belum dimulai, mereka sudah dicap sebagai "pecundang" oleh opini publik.
Malam ini mereka akan kalah di kandang sendiri dari Real Madrid, kemudian sepuluh hari kemudian mereka akan dikalahkan Bayern München di stadion yang sama, kehilangan harapan terakhir untuk menjadi juara liga.
……
"Zhou Yi benar, kami benar-benar menjadi 'pasukan yang tertindas'." Sore itu, Klopp memegang komputer tablet sambil membaca berita. "Bahkan Matthias pun menulis artikel yang mengkhawatirkan masa depan kami."
"Matthias" yang dia sebutkan adalah nama lengkap Matthias Dersch. Sebagai wartawan pendamping Borussia Dortmund di 《Ruhr News》 dan editor halaman Borussia Dortmund, dia memiliki hubungan baik dengan banyak anggota tim. Dia sering memanfaatkan hubungan ini untuk menerbitkan berita eksklusif. Tentu saja, kapan pun dia tetap menjadi pendukung setia klub Borussia Dortmund, bertugas memberikan dukungan melalui media untuk Dortmund atau menyuarakan hal-hal yang tidak bisa diungkapkan langsung oleh klub.
Pendukung setia Dortmund seperti ini, kini justru menulis artikel di 《Ruhr News》 yang mengungkapkan kekhawatiran terhadap pertandingan malam ini:
"...Seluruh dunia mempropagandakan kemenangan telak Bayern München 4-0 atas Barcelona tadi malam, sambil menjadikan konflik antara suporter dan tim kami sebagai bahan sensasi... Saya sangat khawatir dalam atmosfer seperti ini, berapa daya tempur yang tersisa di tim? Berapa banyak fokus pemain yang masih tertuju pada pertandingan itu sendiri? Saya ingin menyerukan persatuan, semakin situasi seperti ini kita justru perlu lebih bersatu. Tapi untuk pertama kalinya saya merasa tak berdaya, karena seruan persatuan dalam suasana tidak normal seperti ini sama sekali tidak berguna... Kabarnya di tribun selatan nanti malam akan ada spanduk dan slogan yang menyasar Götze. Saya memahami kemarahan suporter terhadap pilihan Götze, sejujurnya saya juga sangat sedih dan kecewa mendengar kabar ini. Tapi tindakan suporter saat ini justru akan mendorong tim ke jurang kehancuran. Luapan emosi yang sia-sia tidak ada artinya..."
“Pendukung Real Madrid pasti sangat senang sekarang.” ujar Klopp.
“Anda benar, Jürgen. Akun resmi harian Marca hari ini di Twitter dan Facebook telah memposting harapan kemenangan Real Madrid.” kata Kravitz. “Dalam jajak pendapat prediksi hasil pertandingan yang dilakukan situs As hari ini, 78% responden memilih Real Madrid sebagai pemenang.”
“Tidak terlalu buruk, karena masih ada 22% yang berpikir kami akan menang.” kata Klopp dengan nada menyindir diri.
“Tidak, hanya 12% yang memilih kemenangan kami, sementara 10% sisanya memprediksi hasil imbang.” tambah Kravitz.
Klopp hanya bisa mengangkat bahu sambil mengangkat tangan.
“Saya justru berpikir ini kabar baik untuk kita.” gumam asisten pelatih Zeljko Buvac, “Saya terus memikirkan teori 'pasukan berkabung' yang Zhou Yi sebutkan pagi tadi. Kita bisa memanfaatkan ini. Tapi waktu kita sedikit, pidato di ruang ganti sebelum pertandingan adalah kuncinya. Jürgen, kau harus memaksimalkan kemampuan orasimu untuk membangkitkan emosi semua pemain. Seperti kata Zhou Yi: Jika mereka tidak ingin menang, usaha kita sia-sia. Tapi jika mereka ingin menang, ini adalah kesempatan emas untuk membalas serangan balik!”
“Pendapatmu masuk akal, Zeljko.” Klopp mengangguk. “Tapi mengenai sesi pidato pra-pertandingan... sebenarnya ada orang yang lebih ahli dariku...”
……
Sore hari, ketika bus seluruh tim Borussia Dortmund tiba di Westfalenstadion, sudah ada lebih banyak personel polisi daripada biasanya yang berjaga mengatur kerumunan. Biasanya para wartawan masih bisa berdiri di belakang tembok pemain yang dibentuk polisi, melemparkan pertanyaan mereka ke para pemain yang turun dari bus, dan mendapatkan sudut pengambilan gambar yang cukup baik dengan lensa mereka.
Secara umum, mereka hanya terpisah satu orang dari para pemain.
Tapi kali ini, polisi tidak hanya menggunakan tembok pemain, tapi juga memasang penghalang kuda sebagai alat intercept untuk mengisolasi kerumunan dari jarak jauh.
Seorang wartawan berolok-olok: "Ini benar-benar berlebihan, aku pikir Paus dari Vatikan yang datang..."
"Paus datang pun tidak akan ada suasana seperti ini, kayaknya lebih cocok kalau Presiden Amerika..."
Begitu menyebut Presiden Amerika, kedua wartawan itu tertawa kecut dengan chemistry yang baik.
Lelaki paling berkuasa di planet itu memang terkenal suka pamer. Saat kunjungan terakhirnya ke Jerman, dia mengangkut semua kendaraan perlengkapan pasukan pengawalnya dengan pesawat. Departemen keamanan Jerman hanya bertugas membuka jalan, sementara semua tugas pengawalan lain ditangani pihak Amerika. Saat konvoi keluar, deretan kendaraan khusus Amerika itu benar-benar mengesankan.
Memang Presiden Amerika perlu pengamanan ketat seperti itu.
Lalu mengapa Borussia Dortmund membutuhkannya?
Hal ini tidak bisa tidak mengingatkan kita pada kejadian di depan pintu Basis Pelatihan Brackel kemarin.
Karena media yang maju, kejadian saat itu telah menyebar ke seluruh Jerman, bahkan global. Semua orang bisa melihat ratusan suporter Borussia Dortmund mengangkat spanduk, meneriakkan yel-yel, berdiri di depan bus Borussia Dortmund dan memaksanya berhenti.
Pada akhirnya, pihak Borussia Dortmund harus mengirim tiga orang untuk menenangkan, namun tetap sulit meredakan kemarahan para suporter. Baru sepuluh menit kemudian mereka mundur dan membuka jalan.
Mengenai alasan mereka mundur... itu tidak penting, media pun tidak akan melaporkannya, lagipula perkataan Zhou Yi jelas-jelas mempermalukan media...
Melihat Borussia Dortmund yang seperti burung ketakutan bunyi panah, banyak wartawan media menyeringai—dari pemandangan ini saja sudah bisa diprediksi kekalahan Borussia Dortmund malam nanti...
Suporter selalu menjadi tulang punggung terkuat Borussia Dortmund. Di masa performa terburuk klub saat hampir bangkrut, hubungan mereka dengan suporter tetap erat. Bisa dikatakan suporter adalah sumber kekuatan Borussia Dortmund.
Tapi sekarang, demi alasan keamanan, polisi memisahkan tim Dortmund dengan suporter sepenuhnya, bahkan menggunakan pagar pembatas yang biasanya untuk demonstran kekerasan. Keberadaan benda ini di luar lapangan pertandingan sepak bola terasa sangat janggal dan mencolok.
Seolah menunjukkan hubungan mesra antara tim dan suporter telah retak dengan cara yang memalukan.
Ditambah rumor tentang organisasi suporter ekstrem yang akan menggunakan spanduk atau TIFO untuk memprotes Götze selama pertandingan...
Kehilangan dukungan suporter, bagaimana mungkin Borussia Dortmund bisa menang melawan Real Madrid yang seperti serigala lapar dan bersumpah membalas dendam?
……
Saat pemain kedua tim melakukan pemanasan, ketika Götze muncul sedikit mendekati tribun selatan, sorakan siulan yang keras dan menusuk langsung bergema dari tribun tersebut.
Adegan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika ada siulan, biasanya itu ditujukan untuk rival bebuyutan seperti Schalke 04 atau Bayern München. Bahkan Real Madrid pun sulit mendapatkan perlakuan seperti ini.
Tapi Götze mendapatkannya.
Dalam hujan siulan, Götze menundukkan kepala. Tidak sepatah kata pun terucap, tidak ada respons sama sekali. Bahkan ia tidak mengangkat kepala untuk melihat para suporter yang mencibirkannya di tribun.
Sejak detik ia mengambil keputusan itu, ia sudah tahu konsekuensi yang akan dihadapi. Tapi keputusan sudah diambil, penyesalan sekarang tak ada gunanya.
DJ lapangan Norbert Dickel di pinggir lapangan menghela napas lesu menyaksikan pemandangan ini.
Situasi yang begitu menjanjikan... Malam ini semuanya akan hancur berantakan di depan matanya.
Yang mungkin hancur bukan hanya harapan juara Champions Eropa, tapi juga masa depan tim ini.
Suasana sudah berubah. Kepergian Götze bagai menusukkan pisau ke jantung Borussia Dortmund.
Rasa sakit yang menyayat-nyayat ini, semakin dalam cinta seseorang pada Dortmund, semakin pedih dan putus asa yang dirasakan.
Para pemain Real Madrid yang juga sedang melakukan pemanasan bahkan sempat berhenti di tengah sesi pemanasan untuk mengamati dengan penasaran area separuh lapangan tempat pemain Borussia Dortmund, menikmati tontonan "pembelotan di menit terakhir" ini.
Melihat atmosfer seperti ini, mereka semakin yakin bisa mengalahkan Borussia Dortmund di kandang lawan. Satu-satunya ketegangan adalah berapa gol yang akan dicetak...
……
Tak lama kemudian, semua orang menyelesaikan pemanasan dan meninggalkan lapangan. Götze pergi dengan sangat cepat, hampir berlari kecil menjadi yang pertama masuk ke lorong pemain.
Meski sudah mempersiapkan mental, dia tetap tidak ingin berlama-lama di lapangan bahkan satu detik pun untuk menahan siulan dari para suporter. Banyak dari yang menyiulinya ini dulunya adalah orang-orang yang pernah bersorak untuknya.
Kontras seperti ini membuatnya sangat tersiksa.
Setelah semua orang kembali ke ruang ganti, pintu ditutup dan keriuhan di luar pun tertahan di balik pintu.
Para pemain mulai mengganti pakaian yang dipakai selama pemanasan, pemain utama langsung mengenakan seragam tim sementara pemain cadangan memakai jaket.
Ada yang sibuk memasang pelindung tulang kering ke dalam kaos kaki, ada yang membalut pergelangan kaki dengan plester, ada juga yang memeriksa kekuatan paku sepatu bola mereka...
Klopp mendorong pintu masuk lalu menutupnya kembali, tak ada yang mengangkat kepala untuk melihatnya.
Klopp mengamati situasi di ruang ganti beberapa saat, menunggu sampai semua orang selesai dengan aktivitas mereka, baru kemudian dia menepuk tangan untuk menarik perhatian semua orang padanya.
"Tinggal sepuluh menit lagi, pertandingan ini akan segera dimulai. Sebelum pertandingan dimulai, sesuai kebiasaan, saya harus berbicara beberapa patah kata pada kalian." Klopp berkata. "Tapi hari ini saya ubah pikiran, saya ingin orang lain yang menggantikan saya menyampaikan kata-kata ini, karena saya rasa ucapannya lebih baik daripada saya."
Secara spontan, semua mata tertuju pada asisten pelatih Buvac. Dalam pikiran mereka, yang berhak mewakili pelatih sementara pasti hanya asisten pelatih.
Namun Klopp menggerakkan tangannya, menunjuk Zhou Yi yang sedang duduk di posisimu.
"Ayo, Zhou Yi, berikan semangat pada rekan setimmu!"
Semua orang membeku, termasuk Zhou Yi sendiri.
