Kali ini Zhou Yi datang ke Madrid, Sun Pan sengaja tidak menemuinya meski sama-sama berada di Madrid.
Terakhir kali mentraktir Zhou Yi makan malah memicu spekulasi media bahwa dia akan pindah ke Borussia Dortmund. Kini di masa sensitif, Sun Pan tentu lebih berhati-hati.
Menjelang akhir musim, masa sewanya di Atletico Madrid hampir berakhir. Saatnya Sun Pan mempertimbangkan masa depan.
Kini berbagai kabar angin tentang dirnya mulai bermunculan.
Bagi Sun Pan yang sudah membuktikan kemampuannya di Atletico Madrid, masa depannya sedikit lebih kompleks.
Jika performanya tidak begitu mengesankan, setelah masa pinjaman berakhir, kembali ke Chelsea atau mencari kesempatan pinjaman lain jika tidak mendapat tempat di sana.
Dengan performanya di Atletico Madrid saat ini, Chelsea mungkin tidak akan melepasnya dengan mudah.
Tapi apakah dia bisa menjadi pilar utama jika kembali?
Saat ini kiper utama Chelsea adalah Cech yang selalu konsisten. Bahkan jika Sun Pan kembali, tidak mudah menggusur Cech ke bangku cadangan.
Selain itu, Chelsea yang berganti pelatih musim ini mengalami performa buruk: gagal mempertahankan gelar juara, tersingkir dari Champions Eropa, rangkaian kekalahan di liga, dan kehilangan peluang kualifikasi Champions Eropa musim depan. Hanya bisa bermain di Liga Europa.
Di Atletico Madrid dia tetap jadi pilar utama plus bermain Champions Eropa. Kembali ke Chelsea belum tentu jadi pemain inti, apalagi Champions Eropa sudah pasti tidak bisa diikuti.
Untuk apa pulang?
Tapi untuk pergi pun tidak mudah. Chelsea pasti tidak akan melepasnya. Meski Cech masih kiper utama, usianya sudah menua. Klub ingin mencari penerus, tidak hanya merekrut Sun Pan tapi juga kiper muda berbakat Belgia Courtois.
Melihat Sun Pan berkembang pesat di Atletico Madrid sebagai penerus ideal Cech, bagaimana mungkin mereka mau melepasnya di momen krusial ini?
Bisa-bisa proses transfer ini akan berlarut-larut sepanjang musim panas.
Tentang masa depan Sun Pan, tidak banyak yang dibahas di grup karena Sun Pan sendiri tidak akan bertanya pendapat anggota grup. Dia adalah orang yang cukup teguh pendirian, tidak perlu orang lain ikut campur.
……
Sebelum pertandingan Real Madrid menjamu Borussia Dortmund di kandang sendiri, luar Stadion Bernabeu sudah dipadati oleh ribuan suporter Los Blancos.
Seperti yang diimbau oleh koran Marca, banyak suporter Real Madrid datang ke stadion untuk mengubah Bernabeu menjadi "neraka".
Di ruang ganti, Klopp terus mengingatkan para pemainnya: "Dalam pertandingan ini, Real Madrid pasti akan mengerahkan seluruh kekuatan. Saat tim sehebat ini melepaskan semua tenaganya, itu sangat mengerikan. Jadi kalian harus siap mental. Terutama di menit-menit awal pertandingan, harus bertahan menghadapi serangan mereka. Tidak masalah jika terlihat kerepotan di lapangan, tapi jangan sampai mereka mencetak gol di awal-awal. Gol cepat akan meningkatkan kepercayaan diri dan moral mereka, sekaligus menjerumuskan kalian ke situasi sulit. Ingat, jika tidak kebobolan di awal, kita sudah menang setengah jalan!"
Saat kedua tim melangkah ke lapangan diiringi lagu tema Champions Eropa, pandangan mereka disambut oleh TIFO raksasa yang terbuat dari ribuan kertas berwarna, memenuhi seluruh stadion.
Hanya dari penampilan awal ini saja, sudah terlihat semangat yang membara dan tekad bulat Real Madrid dalam pertandingan ini.
"Terutama ketika para pemain Borussia Dortmund keluar dari lorong pemain, mereka bahkan bisa mendengar suporter Real Madrid meneriaki dan mengaum ke arah mereka."
"Selamat datang di neraka Bernabeu!"
"Siap-siap pulang kampung!"
"Sekarang adalah saatnya menyaksikan keajaiban!"
……
Meski teriakan mereka menggunakan Bahasa Spanyol yang tidak dimengerti sebagian besar pemain Dortmund, ekspresi mengerikan, nada keras, dan jari tengah yang mereka acungkan tetap jelas menyampaikan emosi mereka.
Selain itu, presiden klub Real Madrid Florentino Pérez berdiri di mulut lorong pemain saat pemain memasuki lapangan, memberi tos tangan sambil berkata "semangat" ke setiap pemain.
Perlu diketahui ini adalah satu-satunya kali sepanjang musim ini.
Ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian khusus seluruh jajaran Real Madrid terhadap pertandingan ini.
Pertandingan ini memang sangat menarik perhatian, bahkan lebih populer daripada laga Barcelona vs Bayern München di kandang sendiri keesokan harinya.
Karena Barcelona sudah seperti mayat berjalan, sementara Real Madrid masih punya peluang untuk diselamatkan...
Di podium Bernabeu hadir banyak tokoh penting, bahkan Raja Spanyol Juan Carlos II datang menyaksikan dan memberi dukungan untuk Real Madrid.
Berbagai perlakuan istimewa yang luar biasa ini semata-mata demi harapan menyaksikan Real Madrid melakukan balik keadaan yang hampir mustahil di kandang sendiri, menciptakan keajaiban dan legenda.
Saat menginjakkan kaki di Stadion Bernabeu, para pemain Borussia Dortmund langsung merasakan tekanan seolah "mereka harus melawan seluruh dunia".
Detak jantung banyak orang tanpa sadar semakin cepat...
Tapi selalu ada pengecualian. Di tengah tim yang tegang, Zhou Yi justru tampil seperti alien.
Dia bahkan melambaikan tangan ke arah suporter Real Madrid yang sedang mengamuk!
Tentu saja, gerakan ini dianggap sebagai "provokasi" terhadap suporter Real Madrid, yang kemudian menuai cacian dan siulan lebih gila dari mereka...
Subotic yang berjalan di belakang Zhou Yi menepuk bahunya, lalu berkata saat dia menoleh: "Zhou Yi, jangan provokasi mereka lagi. Ini tidak baik untuk kita..."
Zhou Yi membuka tangan dengan wajah memelas: "Aku cuma ingin menunjukkan sikap ramah..."
"......" Mendengar jawaban itu, Subotic hanya bisa menghela napas.
Mau menunjukkan keramahan di saat seperti ini? Hantu saja yang percaya!
……
Saat berjabat tangan pra-pertandingan, setiap pemain Dortmund merasakan "kekuatan" literal dari pemain Real Madrid.
Setiap jabatan tangan pemain Real Madrid terasa sangat keras, sampai membuat tangan mereka sakit.
Ini mungkin semacam permainan psikologis, ingin memberikan tekanan berkelanjutan pada pemain Borussia Dortmund melalui taktik kecil semacam ini, membuat mereka berada dalam posisi psikologis yang inferior.
Zhou Yi kesakitan dicubit. Dia tidak tahu bagaimana dengan orang lain, tapi setelah berjabat tangan, dia spontan mengernyit dan mengibas-ngibaskan tangannya.
Dialah satu-satunya anggota tim Borussia Dortmund yang melakukan hal ini...
Subotić berkata padanya: "Lihat, kan? Sudah kubilang membangkitkan amarah mereka tidak ada untungnya..."
"Goblok!" Zhou Yi mengibaskan tangannya, "Tak kusangka pemain dan suporter bisa bersatu padu begini!"
Subotić melanjutkan nasihatnya: "Kau harus hati-hati Zhou Yi, ini baru kejadian di luar pertandingan. Nanti saat laga dimulai, sundulan mereka pasti tidak akan segan-segan. Belajarlah melindungi diri, kalau perlu lakukan diving, jangan sampai cedera..."
Zhou Yi mengangguk sambil mengibaskan tangan: "Aku paham, terima kasih peringatannya, Neven."
Subotić tersenyum: "Kau adalah orang yang paling tak tergantikan di antara kami. Jika kau cedera, sekalipun kami lolos ke final, tidak akan ada yang bahagia."
"Ah, kau juga tak tergantikan. Setiap orang penting kok." Ini bukan basa-basi Zhou Yi. Baginya, tim adalah satu kesatuan utuh dimana setiap anggota pasti memegang peranan penting.
Tapi Subotić menganggap perkataan Zhou Yi sebagai sikap ramah dan rendah hati. Ia hanya tersenyum.
……
"Setelah pertandingan dimulai, seperti yang dikatakan Klopp, Real Madrid langsung melancarkan serangan ganas ke gawang Borussia Dortmund."
"Baru dua menit berjalan, mereka sudah mendapat tendangan pojok. Pemain Dortmund membersihkan bola, lalu Di Maria muncul di titik jatuh kedua dan melepaskan tendangan keras dari luar area penalti, namun bola melenceng."
"Meski tidak masuk, tendangan Di Maria bagai pengumuman resmi: inilah nada dasar pertandingan malam ini!"
"Menit ke-4, Modric merebut bola dari Schmelzer di sayap kanan depan. Bola jatuh ke kaki Özil. Pemain timnas Jerman itu langsung mengirim umpan terobosan yang membentuk serangan balik melewati offside untuk Higuain!"
""Higuain——! Gol! Serangan balik melewati offside! Kesempatan emas Real Madrid!" teriak komentator stasiun TV Spanyol dengan semangat."
"Menghadapi situasi ini, Weidenfeller buru-buru keluar."
"Higuain melepaskan tembakan dari jarak 6 meter. Bola meluncur menempel rumput menuju titik jauh."
"Weidenfeller menyambar arah yang salah. Saat terjatuh, ia berusaha memanjangkan kakinya untuk memperluas area pertahanan."
"Gerakan refleks ini menyelamatkan Dortmund - bola menabrak kakinya lalu melenceng dari gawang..."
"Dalam serangan ini, para suporter Real Madrid di tribun sempat berteriak histeris, lalu menghela napas panjang."
“Weidenfeller melakukan penyelamatan yang luar biasa!” Marcel Leif bersemangat. “Bagus!!”
He Ping terlihat sangat terkejut: "Baru empat menit pertandingan, Real Madrid sudah melakukan dua tembakan. Tendangan Higuain tadi hampir saja menjadi gol... Tekad Real Madrid untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri tercermin dari serangan gencar mereka. Mampukah Borussia Dortmund bertahan menghadapi gempuran Real Madrid yang begitu dasyat ini?"
"Goblok, harus bertahan! Wajib tahan!" teriak beberapa suporter China yang tegang di depan televisi.
……
Tendangan pojok diambil, Subotic melompat dan membuang bola. Tapi titik jatuh kedua bola kembali dikuasai pemain Real Madrid. Cristiano Ronaldo mengoper bola setelah menguasai titik jatuh kedua. Di Maria langsung melakukan tendangan jauh tanpa mengontrol bola, namun kembali melenceng.
Tak lama kemudian Real Madrid kembali melancarkan serangan. Setelah pressing beruntun, mereka mendapat kesempatan tendangan pojok lagi. Özil mengambil tendangan pojok, Cristiano Ronaldo melakukan tendangan keras dari jarak sekitar sepuluh meter di depan gawang, tapi bola masih melenceng.
Kemudian di menit ke-13, Real Madrid mendapatkan peluang yang lebih baik.
Di Maria memberikan umpan lob akurat sejauh 30 meter. Cristiano Ronaldo yang berlari kencang mengontrol bola dengan dada!
"Ronaldo!!"
"Awas bola ini!"
Dalam teriakan komentator yang penuh emosi, pemain Portugal itu melompat di udara kurang dari enam meter dari gawang, menyapu bola dengan kaki kanannya!
Bola menghantam dada Weidenfeller dan memantul keluar!
"Weidenfeller! Dia kembali membuat penyelamatan kelas dunia! Dia menutup sudut tembakan Ronaldo!" teriak Marcel Leif.
"Ronaldo! Sayang sekali, dia melewatkan kesempatan emas!" Komentator Spanyol menyangga kepala dengan kedua tangan.
"Ini benar-benar menegangkan... Baru tiga belas menit pertandingan berjalan, Real Madrid sudah punya dua peluang emas dari jarak dekat. Sayang mereka tak memanfaatkan satupun. Jika Real Madrid terus bermain seperti ini, mungkin mereka tak lama lagi akan mencetak gol..." He Ping yang duduk di studio Beijing ribuan kilometer jauhnya juga merasakan detak jantungnya cepat. Seandainya dia komentasi langsung di lokasi, mungkin suaranya sudah gemetar. Apalagi tekanan yang harus ditanggung para pemain Borussia Dortmund di lapangan...
Siaran TV menampilkan close-up shot beberapa pemain Borussia Dortmund. Dalam bidikan close-up itu, wajah mereka tampak tegang dan keringat di dahi memantulkan cahaya Stadion Bernabeu dengan jelas.
Bahkan Zhou Yi yang sebelumnya santai kini ekspresinya menjadi serius.
