"Dalam siaran langsung TV masih menayangkan momen ketika Cristiano Ronaldo gagal memanfaatkan peluang tadi, namun replay tiba-tiba dipotong di tengah jalan. Yang muncul di layar adalah pemain Portugal yang hampir rebah di area penalti, menyapu bola dengan kaki."
"Sesaat ini membuat banyak yang belum bereaksi mengira itu replay dari sudut berbeda..."
"Tapi sebenarnya bukan, ini serangan baru Real Madrid!"
"Saat siaran TV melakukan replay serangan sebelumnya, mereka sudah membawa bola kembali ke depan gawang Dortmund!"
"Ketika Cristiano Ronaldo melakukan tembakan dengan gerakan tidak biasa, kiper Dortmund Weidenfeller juga melakukan penyelamatan dengan gerakan tak lazim."
"Akhirnya tembakan itu berhasil dihalau dengan tubuhnya."
"Weidenfeller!"
"Tapi Marcel Leif tidak sempat melanjutkan pujiannya karena serangan Real Madrid belum berakhir."
"Bola yang dihalau tidak keluar garis lapangan maupun jauh dari area penalti, tapi mendarat tepat di dalam kotak penalti."
"Higuain dan Mats Hummels berebut titik jatuh kedua, dalam proses ini Higuain terjatuh di area penalti."
"Dengan tangan terbentang, pemain yang jatuh itu memprotes wasit utama Webb sambil menuding pelanggaran Hummels."
"Tapi Webb sama sekali tidak bereaksi, padahal dia hanya berjarak lima meter dari lokasi kejadian..."
Komentator Spanyol berteriak kaget: "Ini pelanggaran Hummels! Ini penalti! Ini pasti penalti tanpa keraguan!!"
Namun pertandingan tidak berhenti, Hummels menendang jauh bola sepak.
Higuaín bangkit berdiri dengan murka dari tanah, hendak menyerang Webb untuk meminta penjelasan.
Dalam proses ini, ia melirik ke arah bola, lalu mengurungkan niatnya mendatangi Webb – karena melihat bola mendarat di kaki rekan setimnya Xabi Alonso, serangan baru akan segera dimulai, ia harus segera mengambil posisi.
Dengan cepat ia menoleh mengamati hubungan posisi antara dirinya dengan bek lawan, memastikan tidak offside, lalu membuka ruang horizontal mencari celah.
Xabi Alonso tidak mengoper ke dia, tapi memberikan bola ke Modrić.
Modrić langsung mengumpan terobosan setelah menerima bola, mengirimkannya ke Di María.
Di María yang sedang berlari menyambut bola, tidak memilih untuk mengontrolnya melainkan dengan tumit menyodok lembut mengikuti arah datangnya bola!
Bola menggelinding ke kaki Özil yang telah mengambil posisi di ruang kosong!
"Özil! Tidak offside! Serangan balik melewati offside——!" Komentator Spanyol berteriak hingga parau.
Özil yang lolos dari jebakan offside menembak rendah dengan kaki kiri dari jarak 15 meter ke sudut jauh gawang.
Weidenfeller menyambar dengan gigih, tapi kali ini gagal menyentuh bola.
Tapi bola tidak masuk ke gawang, melainkan menyentuh tiang gawang dan melenceng keluar!
"Aaaaaaaaa——! Özil! Öziiil!" Komentator Spanyol menyangga kepala dengan kedua tangan, hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya——kesempatan emas seperti ini, kenapa bisa meleset? "Sungguh kesempatan yang bagus!"
Özil yang menembak melenceng juga menyangga kepala dengan kedua tangan, matanya yang sudah besar itu membelalak menatap arah bola yang melenceng...
"Bahaya! Bahaya!" Para suporter Jerman di depan televisi seolah bisa mendengar Marcel Leif menepuk-nepuk dadanya. "Real Madrid dalam pembukaan pertandingan ini sudah mendapatkan tiga kesempatan serangan balik melewati offside berturut-turut, tapi tak satu pun berhasil. Tapi segala sesuatu ada batasnya, Borussia Dortmund harus ekstra hati-hati. Meski tiga kali gagal, ini juga membuktikan bahwa lini pertahanan Dortmund sudah memberi lawan tiga kesempatan bagus. Apakah keberuntungan mereka akan bertahan sampai keempat kalinya? Hummels juga harus waspada, sebelum tembakan Özil tadi, perkelahiannya dengan Higuain di area penalti benar-benar mengkhawatirkan..."
“Baru 15 menit pertandingan dimulai, Real Madrid sudah mendapatkan tiga kesempatan serangan balik melewati offside. Tapi sekaligus mereka juga menyia-nyiakan ketiga peluang itu…” He Ping berkata. “Borussia Dortmund juga jangan terlalu cepat senang. Memang disayangkan Real Madrid belum bisa unggul sejak awal. Tapi kalau Borussia Dortmund tidak cepat masuk ke kondisi pertandingan, serangan seperti ini akan terus-menerus datang. Selain mereka terus bermain seperti ini, mencetak gol mungkin hanya masalah waktu. Ini kan pertandingan kandang sendiri, performa pemain Real Madrid hampir seperti dua tim berbeda dibanding leg pertama…”
Terlihat jelas, ambisi Real Madrid untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri bukan sekadar omongan. Kalau seluruh tim Borussia Dortmund tidak punya persiapan mental yang cukup, melihat situasi sekarang, benar-benar berpotensi mengalami keruntuhan…
Karena ritme permainan yang sangat cepat, setelah tembakan meleset Özil ini, siaran TV baru bisa menayangkan rekaman ulang slow motion kontak fisik antara Mats Hummels dan Higuain di area penalti.
Berbeda penafsiran terhadap rekaman slow motion ini. Komentator Spanyol sangat yakin Mats Hummels melakukan pelanggaran dan ini seharusnya penalti. Buktinya adalah gerakan menekan Mats Hummels ke tubuh Higuain yang terlihat jelas, persis gerakan ini yang membuat Higuain kehilangan keseimbangan hingga terjatuh.
Mengingat ada kontak fisik dan hubungan sebab akibat yang jelas, mengapa wasit tidak meniup peluit pelanggaran oleh Mats Hummels?
Namun komentator Jerman Marcel Leif berpendapat meskipun ada kontak fisik antara kedua pemain, aksi jatuh Higuain terlalu berlebihan dan dicurigai sebagai diving. Apakah kekuatan senggolan Hummels cukup untuk membuat Higuain terjatuh seperti itu masih perlu diperdebatkan.
Tentu, dia juga tidak menyangkal bahwa Hummels memang melakukan kontak fisik dengan Higuain yang sangat berbahaya. Kali ini beruntung, lain kali belum tentu...
……
Saat Real Madrid mengepung gawang Borussia Dortmund dengan ganas, kekhawatiran terbesar suporter Dortmund adalah tim mereka tidak bisa bertahan dan kebobolan, yang akan menjadi bencana.
Namun setelah bertahan menghadapi "tiga serangan pisau" Real Madrid - benar-benar tiga serangan pisau, maksudnya tiga kali serangan balik melewati offside - Dortmund mulai mencoba melakukan serangan balik.
Piszczek dan Reus secara berturut-turut mendapatkan kesempatan tembakan, namun keduanya berhasil disambar oleh Diego Lopez.
Saat ini siaran TV tidak menyorot Casillas yang duduk di bangku cadangan...
Setelah "tiga serangan pisau" di awal pertandingan, meskipun momentum serangan Real Madrid masih menggemaskan, mereka tidak pernah lagi menciptakan kesempatan sebaik tiga serangan balik melewati offside tersebut.
Pada menit kedua puluh, Di Maria memberikan operan kepada Cristiano Ronaldo yang menembak dari tepi area penalti sisi kiri, namun bola melenceng dari sudut dekat.
Menit ke-25, Özil melakukan penerobosan paksa lalu mengoper mundur di sebelah kiri area penalti. Tendangan keras Di Maria dari tepi area penalti kembali ditepis oleh Weidenfeller.
Setelah melewatkan tiga peluang di awal pertandingan, para pemain Real Madrid mulai terlihat panik karena kesempatan bagus tak kunjung datang.
Aksi-aksi bertahan mereka semakin kasar.
Nasihat Subotic kepada Zhou Yi sebelum pertandingan menjadi kenyataan - sebagai inti Dortmund dan penggagas serangan balik, Zhou Yi tentu mendapat "perhatian khusus" dari pemain Real Madrid.
Untuk menghindari cedera, Zhou Yi terkadang harus melepas penguasaan bola. Tapi dia tak membiarkan lawan merebut bola langsung darinya. Saat menghadapi pressing, dia selalu langsung menendang bola ke luar garis lapangan atau ke area kosong di lini belakang Real Madrid. Meski rekan setim tak bisa menguasai bola, setidaknya pemain Real Madrid yang mengejar bola akan membuang waktu dan memberi kesempatan pemain Dortmund untuk mundur bertahan.
Selain Zhou Yi, Robert Lewandowski yang mencetak quartet di pertandingan sebelumnya juga menjadi "incaran" pemain Real Madrid. Coentrao bahkan mendapat kartu kuning pertama pertandingan karena melakukan pelanggaran terhadap Lewandowski.
Saat Webb mengeluarkan kartu kuning ke Coentrao, tribun Stadion Bernabeu bergemuruh siulan, komentator Spanyol pun mengeluh: "Jika Coentrao pantas dapat kartu kuning ini, maka Hummels juga tidak boleh luput!"
Mereka masih terbebani oleh pelanggaran Hummels itu. Sekarang dipikir-pikir, memang seharusnya mereka terbebani, bahkan lebih lagi. Karena jika pelanggaran itu dihukum, Real Madrid akan mendapat penalti. Setelah Cristiano Ronaldo mengeksekusi penalti itu, skor sementara akan 1-0 untuk mereka. Mentalitas dan situasi akan sangat berbeda.
Dan dengan mental yang santai, kartu kuning untuk Coentrao ini bahkan mungkin tidak akan terjadi...
Higuain sebagai korban pelanggaran itu juga penuh dengan emosi. Dalam perebutan bola dengan pemain Borussia Dortmund, gerakannya tak terhindarkan menjadi lebih kasar, sehingga ia juga mendapat kartu kuning.
Tentu saja, pihak Dortmund juga bukan tim gentleman yang sopan. Duet gelandang bertahan utama Gündoğan dan Sven Bender sama-sama telah mendapat peringatan kartu kuning.
Baru separuh babak pertama belum selesai, kedua tim sudah masing-masing mendapat dua kartu kuning. Ini menunjukkan betapa kerasnya pertandingan ini.
"Terutama di pihak Borussia Dortmund, kedua gelandang bertahan sudah mendapatkan kartu kuning. Ini merugikan Dortmund. Di babak kedua, Real Madrid bisa memanfaatkan hal ini untuk menguasai kendali permainan di lini tengah. Bisa dikatakan, dua kartu kuning ini mungkin akan menjadi faktor penentu di babak kedua..."
Hingga peluit wasit utama Howard Webb menandai berakhirnya babak pertama, kedua tim masih belum mencetak gol. Skor tetap bertahan di 0-0.
Hanya tersisa 60 menit lagi bagi Borussia Dortmund untuk kembali lolos ke Final Liga Champions setelah 16 tahun penantian.
Sementara waktu yang tersisa bagi Real Madrid untuk menciptakan keajaiban juga hanya satu jam...
