"Babak pertama berakhir tanpa gol. Secara keseluruhan, Real Madrid memiliki lebih banyak peluang dibanding Borussia Dortmund, tapi mereka gagal memanfaatkan satupun. Kita tidak tahu apakah penyia-nyiaan kesempatan ini akan menjadi penyesalan Madrid setelah pertandingan. Andai satu saja dari peluang itu bisa dikonversi, situasi pasti akan sangat berbeda..."
Komentator Spanyol itu berkata dengan nada penuh penyesalan.
Di ruang ganti Real Madrid, Mourinho sedang memberikan semangat kepada timnya. Kegagalan mencetak gol di babak pertama sangat disayangkan, tapi sekarang bukan waktunya membahas babak pertama. Fokusnya adalah membuat para pemain berkonsentrasi penuh pada babak kedua. Bagaimana mencetak tiga gol dalam 45 menit ke depan adalah prioritas utama.
“……Saya tahu, di musim ini kita melewati banyak hal yang menciptakan jarak di antara kita. Tapi saat ini, saya harap kalian semua bisa mengesampingkan segala perbedaan demi lambang tim di dada kalian. Pada momen ini, setiap dari kalian adalah prajurit! Perlakukan babak kedua sebagai perang yang harus dimenangkan dengan darah dan pengorbanan!”
Ramos bangkit dari tempat duduknya, mengacungkan tinju ke arah rekan setim sambil berteriak: "Kita harus bertarung sampai akhir, kawan-kawan! Buktikan pada mereka yang menunggu kejatuhan kita, bahwa Real Madrid tidak akan terkalahkan! Mari keluar dan tunjukkan mengapa Real Madrid adalah tim tersukses dalam sejarah Champions Eropa!"
Suasana di ruang ganti Real Madrid langsung memanas, semua orang bersorak dengan gegap gempita.
Sementara itu di ruang ganti Borussia Dortmund, atmosfer justru lebih tenang. Klopp dengan wajah serius berkata pada para pemain: "Masih tersisa 45 menit pertandingan. Stabilitas lebih penting dari apapun. Ingat, waktu ada di pihak kita. Setiap detik yang berlalu akan membuat mereka gelisah. Jangan melakukan kesalahan sendiri, cukup tunggu hingga pertandingan usai. Kesabaran dan stabilitas adalah kunci!"
Tidak ada yel-yel penyemangat maupun euforia berlebihan. Gerakan terbesar para pemain hanya sebatas menganggukkan kepala.
……
Pertandingan babak kedua dimulai. Kedua tim bertukar sisi lapangan tanpa melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Menit ke-49, Götze melakukan umpan silang dari sayap kiri. Robert Lewandowski secara mengejutkan berada dalam keadaan tak terjaga di area penalti. Dia melepaskan tembakan dari jarak belasan meter, namun bola melambung melewati mistar gawang.
Meski gagal mencetak gol, situasi ini membuat keringat dingin para suporter Real Madrid. Saat Lewandowski menendang, riuh teriakan dan jeritan pecah dari tribun Stadion Bernabeu.
"Lewandowski! Hampir saja mencetak gol! Pertahanan Real Madrid kembali melakukan kesalahan, bagaimana mungkin Lewandowski dibiarkan tak terjaga?" komentar He Ping.
Serangan Borussia Dortmund belum berakhir. Hanya satu menit kemudian, tim asal Jerman itu kembali mendapatkan kesempatan menyerang.
İlkay Gündoğan melakukan intercept di area depan yang membuat Modric kehilangan bola. Setelah direbut Gündoğan, bola mendarat di kaki Zhou Yi.
Tanpa ragu, Zhou Yi langsung berbalik sambil mengontrol bola lalu mengirimkan umpan. Persis setelah mengoper, Xabi Alonso menabraknya - andai terlambat 0,1 detik saja, umpan itu mungkin gagal terkirim atau tidak akurat.
Kini, bola berhasil ditempatkan tepat di kaki Lewandowski!
Karena ini serangan balik cepat setelah perebutan bola di area depan, pertahanan Real Madrid benar-benar kewalahan. Setelah menerima bola, Lewandowski dengan gesit masuk area penalti dari sisi kanan lalu melepas tembakan keras dari jarak 10 meter!
"Robert Lewandowski! Borussia Dortmund datang lagi——!"
Di tengah sorakan gembira Marcel Leif, bola melesat seperti peluru menuju gawang Real Madrid. Meski Diego Lopez sudah berusaha melakukan penyelamatan, di jarak sedekat ini menghadapi tembakan keras Lewandowski, gerakannya terlambat. Ia tak bisa menyambar bola, hanya bisa mematung menyaksikan bola melesat ke belakang gawang...
Saat itu, hati Diego Lopez dipenuhi keputusasaan——jika gol ini masuk, semua usaha akan sia-sia. Real Madrid akan bagai balon yang kempes.
Banyak suporter Real Madrid membelalakkan mata, menatap ngeri kejadian di depan gawang mereka. Sebagian bahkan menempelkan kedua tangan di dada, berdoa dalam hati...
Ya Tuhan, jika Engkau mendengar seruan kami, turunkanlah cahaya suci-Mu untuk menyelamatkan umat-Mu yang tersesat ini...
Doa-doa yang terkumpul dalam satu momen itu seolah benar-benar didengar Yang Maha Kuasa.
Bola tendangan Robert Lewandowski menghantam mistar gawang dengan suara "dug!", lalu memantul keluar!
"Aaaaaa——!" Marcel Leif menjerit histeris. "Mistar gawang! Mistar gawang dengan kejam menolak Robert Lewandowski!!"
"Oh——!" Komentator Spanyol bersorak gembira, "Sangat berbahaya! Di menit-menit terakhir, mistar gawang menyelamatkan Real Madrid! Gawang Bernabeu saat ini menjadi pemain kedua belas Real Madrid di lapangan! Tuhan hari ini berpihak pada kita!"
Melihat tembakan kerasnya justru ditepis mistar gawang, Robert Lewandowski putus asa menyangga kepala dengan kedua tangan.
Zhou Yi yang menciptakan peluang bagi Lewandowski juga merasa kecewa, ia membuka tangan lalu menepuk kedua pahanya.
"Seperti di awal babak pertama, Borussia Dortmund juga mendapat serangkaian peluang mengancam gawang lawan seperti Real Madrid, tapi mereka gagal memanfaatkannya. Kedua tim sama-sama menyia-nyiakan kesempatan, entuk tim mana yang akan dihukum hasil akhir nanti..." kata He Ping.
Pertandingan berlanjut, tembakan ke mistar gawang Lewandowski menjadi serangan paling berbahaya Dortmund.
Setelah itu, Real Madrid kembali menguasai permainan, sementara Dortmund memilih bertahan dengan menarik garis pertahanan alih-alih terus menyerang.
Penguasaan bola Real Madrid sempat mencapai 67 persen.
Tapi penguasaan bola tak selalu berarti dominasi dan kemenangan, jika tak bisa membongkar pertahanan lawan maka percuma saja.
Mourinho pun melakukan penyesuaian dengan mengganti pemain di menit ke-57.
“Dia mengganti Coentrão di posisi bek kiri dengan Kaka, dan menggantikan Higuain dengan Benzema.”
“Dengan ini Real Madrid hanya memiliki tiga bek di lini belakang, Mourinho tampaknya mengambil keputusan berani.”
“Namun penyesuaian pergantian pemain ini tidak langsung membawa dampak instan bagi tim.”
“Bahkan sebaliknya, Borussia Dortmund sempat memanfaatkan situasi ini.”
“Karena baru saja melakukan penyesuaian formasi, sistem pertahanan tiga bek masih membutuhkan adaptasi. Wajar jika masih ada ketidaksinkronan chemistry antar pemain.”
“Dan kelemahan ini langsung dieksploitasi oleh Zhou Yi yang cerdik.”
“Menit ke-62, dia melakukan kombinasi satu-dua dengan Götze. Götze menyerang di sayap, Zhou Yi dengan cepat mengoper bola padanya. Götze kemudian memberikan umpan silang dari kiri area penalti, dimana İlkay Gündoğan yang masuk ke area penalti menemukan ruang kosong yang tak terjaga - celah ini muncul akibat kurang koordinasi antar pemain setelah perubahan formasi menjadi tiga bek...”
“Gündoğan menyambut bola di area penalti dan melepaskan tembakan rendah dari jarak kurang dari 10 meter ke gawang!”
“Saat bola meluncur ke gawang, hati para suporter Real Madrid serasa membeku. Tembakan jarak sedekat ini hampir pasti berbuah gol!”
“Tiba-tiba Diego López menyambar dengan heroik dan menghalau bola!”
“DIEGO LÓPEZ!! PENYELAMATAN KELAS DUNIA!” teriak komentator stasiun TV Spanyol dengan semangat.
“Sorakan menggema dari tribun Stadion Bernabeu.”
Di depan bangku cadangan di pinggir lapangan, Casillas juga melompat karena penyelamatan brilian yang tidak masuk akal dari Diego López, lalu bertepuk tangan dan bersorak. Saat ini, siapa yang harus dihukum dan siapa yang jadi pengganti sudah tidak penting lagi, yang terpenting adalah kesatuan seluruh tim untuk melewati kesulitan bersama.
Diego López adalah kiper utama, maka semua harus mendukungnya, menghormatinya, dan memberinya semangat. Membahas "seandainya Casillas yang menjaga gawang, Real Madrid tidak akan kebobolan empat gol di leg sebelumnya" saat ini adalah penghinaan ganda bagi Diego López dan Casillas.
……
Meski penyelamatan Diego López sangat brilian, ini tidak langsung mengubah situasi pasif Real Madrid setelah pergantian pemain.
Satu menit kemudian, Borussia Dortmund kembali menyerang. Masih dari umpan silang Götze di sayap kiri, Robert Lewandowski muncul dari belakang Ramos dan menyundul bola ke gawang di garis area penalti kecil, sayangnya melenceng sedikit...
"Lewandowski, Lewandowski..." Marcel Leif menghela napas. "Dengan begitu banyak kesempatan, cukup ambil satu saja, dia sudah bisa mengakhiri pertandingan ini! Tapi sayang... Ah!"
"Menyia-nyiakan kesempatan akan dapat balasan!" He Ping juga berkomentar.
"Götze hari ini dalam kondisi yang sangat baik, performansinya aktif sama sekali tidak terpengaruh oleh transfer ke Bayern München. Setelah kasus transfernya terungkap, dia tetap menjaga diam. Tapi mungkin dia menjawab semua keraguan itu dengan aksi nyata di lapangan - apapun yang terjadi di masa depan, sekarang dia adalah pemain Borussia Dortmund dan akan berusaha sekuat tenaga untuk setiap kemenangan Dortmund!"
Setelah mengomentari "kemurahan hati" Lewandowski, Marcel Leif juga memuji performa Götze. Sejak perjanjiannya dengan Bayern München terungkap, Götze hampir menjadi personifikasi "Yudas", citra publiknya terus merosot. Pujian seperti ini sudah lama tidak dia dengar.
