Sebenarnya pertandingan bisa saja diakhiri, karena saat Zhou Yi mencetak gol hanya tersisa belasan detik dari injury time.
Bayern München praktis tidak punya kemampuan untuk membalikkan keadaan, kecuali wasit utama memberi tambahan waktu beberapa menit lagi di luar injury time. Jika tidak, begitu bola ditendang keluar, pertandingan akan berakhir.
Karena itu para suporter Borussia Dortmund merayakan dengan berlebihan, mereka semua paham hal ini.
Pemain Bayern München pun tidak mengingatkan wasit utama bahwa waktu perayaan pemain Dortmund sudah terlalu lama.
Semua orang tahu, pertandingan ini sebenarnya sudah selesai. Bahkan jika wasit utama meniup peluit tanda akhir pertandingan sekarang, tidak ada yang aneh.
Namun Gagelmann tidak melakukannya. Dia malah mendekat dan meminta para pemain Dortmund kembali ke separuh lapangan mereka, memungkinkan Bayern München melakukan kick-off.
Para pemain Dortmund berjalan kembali ke separuh lapangan sambil bercanda. Lensa close-up siaran TV terus fokus pada Zhou Yi.
"Satu assist, satu gol. Jika Dortmund bisa memenangkan gelar liga musim ini, Zhou Yi pasti pahlawan paling krusial," kata Marcel Leif. "Dengan performansi Zhou Yi, para suporter Dortmund seharusnya merasa tenang. Meski Götze pergi musim depan, bukankah mereka masih memiliki Zhou Yi? Tentu saja, syaratnya Zhou Yi tidak meninggalkan Dortmund musim panas ini..."
Para suporter Dortmund yang awalnya gembira, tiba-tiba kehilangan semangat setelah mendengar kalimat terakhir Marcel Leif.
Di dalam hati, mereka juga punya kekhawatiran serupa: Dengan performansi luar biasa Zhou Yi, akankah Dortmund bisa mempertahankannya musim panas ini?
Bagaimanapun, kepergian berturut-turut Sahin, Shinji Kagawa, dan Götze memang memperkuat citra bahwa "Dortmund tak pernah bisa mempertahankan pilar utama mereka". Bahkan banyak suporter Dortmund sendiri yang percaya hal ini.
Beberapa transfer bisa dikatakan karena keinginan pemain, tapi bukankah ada juga transfer yang terjadi karena klub tidak benar-benar ingin mempertahankan?
Jika mereka benar-benar ingin mempertahankan Shinji Kagawa, mengapa tidak mau menaikkan sedikit saja angka gaji tahunan saat negosiasi perpanjangan kontrak?
Manajemen klub Borussia Dortmund memang meninggalkan kesan kurang baik bagi banyak suporter Dortmund.
Bahkan jika Zhou Yi sendiri tidak ingin pergi, bagaimana pilihan manajemen klub jika ada klub lain yang menawarkan biaya transfer fantastis yang sulit ditolak? Masih bisakah mereka mempertahankan Zhou Yi?
Jika satu Zhou Yi bisa ditukar dengan 60 juta biaya transfer, apakah akan dijual atau tidak?
Lagipula Zhou Yi sudah menghabiskan empat musim di Dortmund dengan meraih tiga gelar liga, berapa besar lagi motivasinya untuk tetap bertahan?
Banyak hal yang tidak boleh dipikirkan, karena begitu dipikirkan jadi terasa menakutkan.
Götze sudah pergi, mampukah Zhou Yi bertahan?
Jika Zhou Yi tidak bisa bertahan, mungkin Dortmund musim depan tidak akan mampu lagi menghalangi kebangkitan kembali Bayern München.
Di musim ini, tanpa Zhou Yi, mungkin Dortmund sudah jauh tertinggal di belakang Bayern München.
Di internet ada suporter China yang berkomentar: "Tiba-tiba merasa Dortmund tidak layak untuk Zhou Yi..."
Meskipun pernyataannya segera mendapat kritik dan penolakan dari beberapa suporter Borussia Dortmund, ada juga yang setuju bahwa Zhou Yi harus mencari panggung yang lebih besar untuk meraih prestasi lebih tinggi. Bukan hanya Champions Eropa, tapi juga peningkatan nilai pribadi. Di Borussia Dortmund, dia masih dianggap belum setara dengan bintang dunia. Namun jika bisa tampil konsisten di klub besar seperti Real Madrid atau Barcelona, statusnya sebagai pemain top dunia tak perlu diragukan lagi.
Lihat saja kasus Özil. Saat masih di Werder Bremen, berapa banyak yang mengenalnya? Sekalipun performanya di Bundesliga bagus, pengaruh merek pribadinya tetap terbatas.
Begitu pindah ke Real Madrid, dia langsung menjadi salah satu gelandang terbaik dunia dengan julukan "Özil Sang Maestro" - analogi terhadap legenda Real Madrid Zidane yang dijuluki "Zizou".
Namun dari close-up shot, Zhou Yi tampak tidak sedang memikirkan masa depannya. Dia berlari kembali ke separuh lapangan sambil sesekali melambaikan tangan ke suporter Borussia Dortmund di tribun.
Saat ini otaknya hanya dipenuhi satu tujuan: gelar liga. Tak ada ruang untuk hal lain.
……
Setelah para pemain Borussia Dortmund kembali ke posisi, kedua tim bersiap untuk melanjutkan pertandingan.
Para pemain Bayern München terlihat lesu. Memimpin sepanjang musim, lalu dibalik keadaan di akhir pertandingan - persis seperti cerminan pertandingan ini. Kekalahan dari Borussia Dortmund membuat mereka tertinggal satu poin. Meski selisih tipis, tapi melihat performa solid Dortmund saat ini, berharap Dortmund melakukan kesalahan di dua laga tersisa liga sehingga Bayern bisa mengambil keuntungan, itu jelas mengkhayal.
Kalau Dortmund mudah melakukan kesalahan seperti itu, pasti Bayern tidak akan kesulitan bersaing sampai sekarang. Pikiran seperti ini bukan hanya menghina Dortmund, tapi juga merendahkan Bayern sendiri.
Kalau Dortmund emang mau gagal di saat genting, pasti sudah gagal dari dulu. Tidak mungkin baru gagal di akhir-akhir pertandingan penentuan ketika mereka sudah di puncak klasemen.
Dengan logika ini, meski hanya tertinggal satu poin dari Dortmund, rasanya seperti jurang satu poin yang mustahil ditembus.
Di bawah tiupan peluit Gagelmann, Gomez malas-malasan mengembalikan bola.
Seperti yang diduga, begitu bola ditendangnya, peluit Gagelmann kembali berbunyi.
Hampir bersamaan, sorakan gembira menggema dari tribun Westfalenstadion.
“Pertandingan berakhir——！！” Marcel Leif berteriak dengan suara serak karena ketegangan pita suara. "Pertandingan krusial ini akhirnya menentukan pemenang! Borussia Dortmund mengalahkan Bayern München lewat gol penutup Zhou Yi di menit akhir, mengungguli satu poin atas Bayern di klasemen! Keunggulan satu poin ini sangat mungkin menentukan kepemilikan gelar liga musim ini! Lebih dari itu, dengan kemenangan ini Dortmund juga melampaui Bayern sebagai tim dengan rekor kemenangan beruntun terbanyak dalam sejarah Bundesliga – enam belas kemenangan beruntun! Ini benar-benar pukulan ganda bagi Bayern München..."
"Pertandingan berakhir, pertandingan berakhir!" seru Duan Xin penuh semangat. "Borussia Dortmund mengalahkan Bayern München di kandang sendiri! Kemenangan ini bisa jadi penentu juara liga musim ini! Jika Dortmund benar-benar meraih gelar, mereka akan menjadi tim kedua di abad ini yang meraih tiga gelar berturut-turut, sekaligus satu-satunya selain Bayern München! Sebelum musim dimulai, beberapa media Jerman dengan yakin menyatakan Dortmund mustahil mempertahankan gelar, dengan alasan hanya Bayern yang mampu melakukannya. Kini, Dortmund membuktikan sebaliknya!"
Saat ini, sama sekali tak terlihat bahwa Duan Xin adalah seorang suporter Bayern München...
Dalam teriakan para komentator, di lapangan, para pemain Borussia Dortmund sudah mulai merayakan kemenangan tanpa peduli apapun. Pemain Bayern München hanya bisa buru-buru meninggalkan lapangan, menyerahkan panggung kepada Dortmund.
Pasti mereka tidak rela, tapi ketidakrelaan itu harus diterima. Siapa yang menyangka tendangan Zhou Yi di menit akhir tadi seperti sentuhan dewa?
Gerakan tembakan yang sangat tidak biasa itu ternyata bisa memasukkan bola. Dengan gerakan yang sama, jika Zhou Yi mengulanginya lagi, mungkin 99% tidak akan masuk.
Tapi 1% tingkat keberhasilan asal muncul di momen paling krusial, itu sudah cukup.
……
Setelah pertandingan, Zhou Yi ditahan oleh para wartawan. Puluhan mikrofon mengerubungi mulutnya, ingin mendengar pendapatnya tentang pertandingan dan hasil ini.
"Saya tidak berpikir kami sudah memenangkan gelar juara." Di depan para wartawan, Zhou Yi yang tadi bersemangat merayakan dengan rekan setim, kini bicara dingin. "Liga masih tersisa dua pertandingan. Lawan kami Wolfsburg dan Hoffenheim sangat tangguh, terutama Hoffenheim yang masih berjuang lolos dari degradasi. Jika kami menganggap kemenangan sudah di tangan, justru bisa kalah. Jadi sekarang belum saatnya bicara tentang gelar liga."
Para wartawan yang tadi melihat euforia para pemain Dortmund merayakan kemenangan, merasa pernyataan Zhou Yi ini kurang meyakinkan.
Meski secara teori memang begitu, semua orang tahu jika Borussia Dortmund terus mempertahankan momentum ini, baik Wolfsburg maupun Hoffenheim bukanlah lawan mereka. Hoffenheim tentu harus berjuang untuk lolos dari degradasi, tapi jika jurang kualitas terlalu besar, sementara Dortmund sendiri tidak meremehkan lawan, bagaimana mungkin Hoffenheim mendapat kesempatan?
"Saya puas dengan gol terakhir itu. Sebenarnya saat menendang, saya juga tidak tahu apakah akan masuk, tapi harus dicoba. Tidak menyangka benar-benar masuk. Sepertinya semua ketidakberuntungan selama pertandingan terkumpul untuk keberuntungan di detik-detik akhir ini." Zhou Yi tersenyum.
Para wartawan ikut tertawa.
Sepanjang pertandingan, Dortmund memang terlihat kurang beruntung: penalti gagal, beberapa peluang emas terbuang, bahkan dengan pemain lebih banyak pun mereka tak mendominasi. Tapi di akhir pertandingan, keberuntungan mereka benar-benar meledak.
Seorang wartawan berteriak: "Komentator radio Munich bilang malam ini Tuhan adalah warga Munich!"
Mendengar ini, Zhou Yi tertawa terbahak-bahak.
Dia tidak berkata apa-apa, hanya tertawa. Namun tawanya menular, membuat banyak orang ikut tersenyum. Mereka semua paham maksud tawa Zhou Yi - kebahagiaan mengalahkan Tuhan.
Tapi sebenarnya Zhou Yi tidak bermaksud "mengalahkan Tuhan". Ada kalimat yang ingin diucapkannya, tapi dia merasa tidak pantas, jadi disimpannya dalam hati.
Kalimat itu adalah: "Untung saya tidak percaya Tuhan."
Kalau saya saja tidak percaya Tuhan, pihak mana yang Tuhan dukung jadi tidak relevan.
