Mulai dari pekan ke-33, semua pertandingan Bundesliga dimulai pada waktu yang sama. Ini adalah langkah preventif untuk menghindari praktik kotor.
Dengan menggelar kick-off serentak, potensi terjadinya sepak bola palsu atau chemistry yang disengaja bisa diminimalisir.
Maka pada pukul 21:30 waktu Beijing tanggal 11 Mei, sembilan pertandingan Bundesliga pekan ke-33 pun digelar serentak.
Dortmund bertandang ke markas Wolfsburg.
Pertandingan ini sangat dinantikan karena ini adalah laga pertama Borussia Dortmund setelah mengalahkan Bayern München dan menjadi puncak klasemen liga. Jika mereka kalah atau imbang di kandang Wolfsburg, posisi puncak liga mungkin belum sempat hangat sudah harus direlakan.
Bayern München menjamu Augsburg di kandang sendiri dalam pertandingan ini.
Di sisi Dortmund, mereka menurunkan semua pilar utama tanpa ada reservis sama sekali.
Baru lima menit berjalan, Sven Bender sudah membuka keunggulan Dortmund lewat tembakan rebound!
"Sven Bender! Golnya langka seperti pohon besi berbunga! Ini baru gol keduanya musim ini!" teriak Duan Xin. "Tapi golnya memberikan awal yang bagus untuk Dortmund! Sepertinya Dortmund akan kembali meraih kemenangan!"
Banyak orang sepemikiran dengan Duan Xin, merasa gol cepat Sven Bender menjadi pertanda Dortmund akan mengalahkan lawan dengan mudah.
Sementara itu di sisi Bayern München, belum ada gol tercipta. Skor masih 0-0.
Namun perkembangan pertandingan tidak sesuai dengan dugaan banyak orang.
Menit ke-14, Perišić menyamakan skor untuk Wolfsburg. Keunggulan Dortmund hanya bertahan 9 menit...
Belum selesai, menit ke-22 Perišić mencetak dua gol sekaligus membalikkan skor untuk Wolfsburg!
"Ya Tuhan! Perišić lagi! Dia mencetak dua gol!" Duan Xin berteriak kaget.
"Borussia Dortmund ternyata tertinggal di kandang lawan Wolfsburg! Sepertinya para pemain Dortmund belum sadar dari euforia kemenangan atas Bayern München di pertandingan sebelumnya..." kata Marcel Leif. "Saat ini, suporter Bayern München di Allianz Arena pasti yang paling senang!"
Banyak suporter Borussia Dortmund merasa ini sudah sangat buruk, tapi empat menit kemudian, mereka baru menyadari bahwa ini belum yang terburuk!
Menit ke-26, bek tengah asal Brasil dari Wolfsburg, Naldo, memanfaatkan tendangan bebas langsung dengan ciri khas tendangan kerasnya untuk membobol gawang Weidenfeller!
"3-1!!! Luar biasa! Luar biasa! Dortmund yang bisa mengalahkan Bayern München seminggu lalu ternyata begitu lemah di hadapan Wolfsburg! Masalahnya serius!"
Siaran TV menampilkan close-up beberapa pemain Dortmund, di lensa terlihat ekspresi kosong di wajah mereka seolah belum menyadari apa yang terjadi...
"Sebelum pertandingan kami pernah mengatakan meski menang atas Bayern München, dua pertandingan tersisa tetap sulit bagi Dortmund. Mereka harus membawa mentalitas seperti saat melawan Bayern ke dua lawan ini. Sayangnya prediksi kami terbukti benar..."
Klopp di pinggir lapangan terlihat sangat murka, ia menggeram dengan gigi terkancing.
……
Kabar Borussia Dortmund tertinggal 1-3 di kandang lawan segera sampai ke telinga tim pelatih Bayern München.
Direktur olahraga Sammer bersemangat berkata ke Heynckes: "Mereka tertinggal dua gol!"
Heynckes tidak bersuara, tapi orang-orang di sekitarnya tak bisa menyembunyikan kegembiraan: "Luar biasa!"
Tak lama, tribun tiba-tiba bergemuruh sorakan gembira saat pemain Augsburg menguasai bola - suporter Bayern München juga telah mengetahui kabar ini.
Komentator radio Munich bersemangat mengumumkan: "Sepertinya hari ini Tuhan juga warga Munich!"
Mungkin termotivasi kabar ini, Bayern München pada menit ke-38 berhasil memecah kebuntuan lewat Müller, 1-0! Bayern München unggul!
Siaran pertandingan menampilkan klasemen real-time, dengan skor saat ini Bayern München mengungguli Borussia Dortmund dua poin, kembali menduduki puncak liga.
"Sungguh menegangkan, setelah duel langsung kedua tim, situasi masih bisa berbalik... Ini mengingatkanku pada persaingan juara Barcelona vs Real Madrid di La Liga musim 2006-2007 yang juga begitu sengit..." ujar Duan Xin.
……
Hingga babak pertama berakhir, Borussia Dortmund tidak berhasil mencetak satu gol pun. Mereka terpaksa masuk ke jeda babak pertama dengan skor 1-3.
Di ruang ganti, Klopp berubah menjadi "pengering rambut heavy metal" - sesuai dengan gaya bermain "sepak bola heavy metal"-nya - meneriaki semua pemain.
"...Bangun! Kembalikan otak kalian semua! Jangan kira kita sudah mengalahkan Bayern München lalu bisa mudah meraih gelar liga! Baik Wolfsburg maupun Hoffenheim, jangan pernah diremehkan! Siapa yang masih belum sadar, angkat tangan sekarang! Aku akan langsung menarikmu keluar!"
"Jika kita bisa mengalahkan Bayern München tapi kemudian kehilangan gelar liga karena kalah dari Wolfsburg, aku jamin kalian semua akan jadi bahan tertawaan seluruh Eropa! Kalian akan terus dihina sampai muncul idiot sebodoh kalian berikutnya!"
Saat jeda babak pertama, berbagai lembaga siaran melakukan analisis dan evaluasi atas babak pertama. Sebelum pertandingan ini, Wolfsburg berada di peringkat 11 dengan 41 poin, sudah aman dari degradasi tapi tak punya harapan ke kompetisi Eropa. Secara logika, tim yang tidak memiliki ambisi khusus seperti ini seharusnya tidak memberi masalah besar bagi Dortmund. Banyak yang berpendapat pertandingan terakhir Dortmund menjamu Hoffenheim di kandang sendiri mungkin yang paling berbahaya. Jika Bayern München ingin balik keadaan atas Dortmund, pertandingan terakhir itu akan jadi kesempatan terbaik.
Siapa sangka dalam pertandingan ini, Wolfsburg ternyata hanya butuh separuh lapangan untuk membuat Borussia Dortmund bingung.
Skor 1-3 sangat merugikan Dortmund, yang terpenting semangat Wolfsburg sudah terbangun. Dortmund akan sulit untuk membalikkan keadaan. Bahkan jika di babak kedua mereka seperti mendapat bantuan dewa dan menyamakan skor menjadi 3-3, itu tetap tak berarti. Imbang bagi Dortmund sama dengan kekalahan, mereka akan disalip Bayern München dengan keunggulan satu poin.
"Kami bilang Dortmund takkan rela melepas posisi puncak liga yang sudah diperjuangkan... Ternyata mereka benar-benar nekat!"
……
Usai jeda babak pertama, sesaat sebelum babak kedua dimulai, Dortmund melakukan penyesuaian pergantian pemain. Kuba ditarik keluar, Großkreutz dimasukkan.
Saat butuh perlawanan mati-matian, Großkreutz jelas lebih punya daya tempur. Sebagai "penggemar fanatik" Dortmund, demi kemenangan klubnya dia rela mengorbankan segalanya.
Ini terlihat dari betapa seringnya namanya muncul dalam berbagai perang mulut.
Memasukkan Großkreutz bukanlah penyesuaian taktik, melainkan deklarasi sikap: Dortmund akan mengerahkan semua tenaga!
Setelah masuk, Großkreutz dengan lari aktif dan gerakan agresifnya berhasil membantu Dortmund memperbaiki situasi.
Pada menit ke-62, Zhou Yi mengoper bola dari area tengah ke sayap kiri. Awalnya dia ingin Großkreutz mengontrol bola terlebih dahulu sebelum melakukan umpan silang.
Namun Großkreutz yang berlari ke sayap merasa operan Zhou Yi terlalu sempurna. Pikiran untuk langsung menembak keras tiba-tiba muncul di otaknya. Meski posisinya tidak tepat menghadap gawang dan sudutnya sempit, Großkreutz sulit menahan dorongan impulsif ini.
Sebagai pribadi yang spontan, begitu ide itu muncul, dia memutuskan untuk tidak menahannya - eksekusi saja!
Dia menyesuaikan langkah, membusurkan tubuh seperti panah, menyambut bola operan Zhou Yi dengan tendangan voli udara menggunakan kaki kiri!
"Umpan silang Großkreutz... Eh?" Marcel Leif terhenti mid-sentence. Gerakan dan kekuatan tendangan ini jelas-jelas bukan umpan silang, melainkan... tembakan!
Bukan hanya komentator Marcel Leif yang terkejut. Kiper Wolfsburg Benaglio yang bersiap menghadapi sundulan juga kaget melihat bola tiba-tiba berbelok di udara menuju sudut jauh gawang!
Dengan tergesa-gesa dia melompat sambil mengangkat tangan untuk menepis bola.
Tapi gagal menyentuhnya!
Bola melayang di atas tangannya, lalu terjun menyentuh mistar gawang bagian bawah sebelum mendarat di jala gawang!
“TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR！！！！Großkreutz！！Gol spektakuler！Mengejutkan dunia!” Marcel Leif menjerit panjang dengan suara serak.
“‘Großkreutz’! Cantik! Gol spektakuler! Tendangan voli udara langsung dari sudut sempit!! Borussia Dortmund kini hanya tertinggal satu gol!” Duan Xin berteriak antusias. “Klopp memasukkan Großkreutz, langsung memberikan dampak instan. Ini benar-benar substitusi ajaib dan krusial!”
