Orang luar tidak tahu apa yang dipikirkan Zhou Yi, namun melihat penampilannya yang kerepotan, semua mengira dia sudah di ambang kelelahan.
Sebagai pemain inti Borussia Dortmund, jika dia tumbang maka itu jelas merupakan kabar buruk bagi tim...
Para suporter Borussia Dortmund cemas tak tertahankan, terus-menerus berdoa kepada Tuhan: "Zhou Yi sama sekali tidak boleh tumbang!"
Sebenarnya, performa stamina Zhou Yi musim ini sudah jauh melampaui ekspektasi mereka.
Sebelumnya, kesan mereka terhadap Zhou Yi adalah stamina yang lemah. Mampu bertahan 90 menit penuh saja sudah dianggap performa luar biasa. Ada pandangan bahwa stamina adalah satu-satunya hambatan Zhou Yi menjadi gelandang kelas dunia. Bukan kemampuan bertarung fisik, melainkan stamina.
Kalau bicara kemampuan bertarung fisik, Xavi dan Pirlo juga tidak menonjol, tapi stamina mereka tidak pernah dipertanyakan.
Sepak bola modern sangat memperhatikan stamina. Tanpa stamina, semuanya sia-sia.
Tapi musim ini stamina Zhou Yi meningkat drastis secara mengejutkan sekaligus menggembirakan - akhirnya Zhou Yi berhasil menembus kemacetan terkutuk itu.
Musim ini, Zhou Yi hanya dirotasi dua pertandingan. Dia tidak pernah absen di pertandingan lainnya, dan jarang ditarik keluar lebih awal. Hampir di semua pertandingan dia bermain penuh selama seluruh waktu pertandingan.
Bahkan saat menghadapi dua pertandingan dalam seminggu secara berturut-turut, dia tetap konsisten tanpa pernah gagal.
Jadi stamina Zhou Yi musim ini sangat baik. Sudah lama mereka tidak melihat Zhou Yi dalam kondisi seperti ini.
Tapi di pertandingan pamungkas musim ini, yaitu Final Liga Champions dengan ritme cepat dan intensitas tinggi, tuntutan stamina pemain semakin besar.
Cadangan stamina yang sudah terkuras sepanjang musim hampir habis. Ditambah pertandingan ini berlangsung sampai 115 menit, wajar saja Zhou Yi terlihat begitu kerepotan.
Meski hal yang sangat wajar, tetap membuat para suporter Borussia Dortmund merasa cemas.
Mereka bukan tidak memahami kesulitan para pemain, hanya di saat-saat akhir ini, mereka berharap para pemain bisa mengatasi segala rintangan apapun. Setelah berjuang mati-matian, mengorbankan segalanya, dan akhirnya mencapai langkah terakhir – alasan apapun untuk menyerah, sekuat apapun itu, tetap terasa tidak rela...
……
Kondisi Zhou Yi tidak hanya diperhatikan para suporter, tapi juga terpantau oleh para komentator.
Hal ini seolah semakin menguatkan dugaan mereka tentang kemungkinan Borussia Dortmund akan runtuh.
"Zhou Yi terlihat sangat kelelahan... Wajar saja, dalam pertandingan ini dia terus berlari selama 115 menit. Dengan stamina-nya, ini sudah melampaui batas kemampuan..." kata He Ping dengan nada khawatir dan pasrah.
Dia menyembunyikan kekhawatiran terdalamnya, takut mengganggu perasaan penonton di China yang sedang menyaksikan lewat televisi.
Sebenarnya tanpa perlu diucapkan, para suporter China di depan televisi bukan orang bodoh atau buta – mereka bisa melihat dan menyimpulkan sendiri.
Di dunia maya, bermunculan berbagai komentar bernada pesimis.
"Zhou Yi kelihatan tidak kuat lari lagi, jangan-jangan Klopp akan menariknya keluar?"
"Goblok! Kalau Zhou Yi benar-benar ditarik, aku matikan TV!"
"Betul! Kalau Zhou Yi sudah turun, Dortmund mau main apa lagi? Jika aku jadi Klopp, selama Zhou Yi masih bisa berdiri di lapangan, aku takkan menariknya – biarkan dia mengirim umpan tajam dari lini belakang sekalipun!"
“Sepertinya Zhou Yi bahkan tidak punya tenaga untuk melakukan umpan silang, apa yang bisa dia lakukan tetap di lapangan...”
“Cara bermain Zhou Yi sangat bergantung pada stamina. Performansinya musim ini sudah cukup luar biasa. Untungnya dia masih muda, meski tahun ini gagal, pasti ada kesempatan untuk bangkit kembali... Aku hanya bisa menghibur diri seperti ini...”
“Komentar lantai atas benar, tapi ketika saatnya bangkit nanti, apakah Zhou Yi masih akan mengenakan seragam Borussia Dortmund?”
“Jika benar-benar gagal meraih Champions Eropa, mungkin Zhou Yi tidak punya alasan untuk bertahan di Dortmund... Sebenarnya aku sangat menyukai Dortmund ini - muda, penuh gairah, kreatif, imajinatif... Klopp juga sangat karismatik. Jika akhirnya tidak bisa juara, sungguh disayangkan... Ini mungkin kesempatan terbaik tim ini...”
“Götze sudah pasti akan pergi. Jika Zhou Yi ikut pergi, tim ini bisa tercerai-berai...”
Semua orang merasa sedih untuk Dortmund dan Zhou Yi.
……
Zhou Yi sama sekali tidak tahu bagaimana suporter dan komentator memandang dirinya.
Dia masih tetap di posisinya, bernapas terengah-engah dengan rakus.
Dia tidak mendesak wasit utama yang membiarkan perayaan Bayern München terlalu lama. Dia juga tidak menghibur rekan setim atau memberi semangat.
Yang bisa dia lakukan sekarang adalah memanfaatkan setiap detik untuk memulihkan diri.
Pertandingan masih tersisa 15 menit, Borussia Dortmund belum sampai ke titik kehancuran. 15 menit, mencetak satu gol masih mungkin.
Para pemain Bayern München akhirnya mengakhiri perayaan, mereka berlari kembali ke separuh lapangan dengan gembira sambil beberapa orang masih melambaikan tinju ke tribun, baik sebagai respons untuk suporter sendiri maupun pamer kemenangan ke suporter Borussia Dortmund.
Saat mereka berlari kembali ke separuh lapangan mereka, Zhou Yi masih terengah-engah di sana.
Baru setelah mereka berdiri di posisi, Robert Lewandowski dan Mark sudah siap di lingkaran tengah untuk menendang bola, Zhou Yi baru bangkit dan berjalan perlahan menuju lingkaran tengah.
Gerakannya ini menarik perhatian para pemain Bayern München.
Melihat kondisi Zhou Yi seperti ini, para pemain Bayern München lega - jelas Zhou Yi sudah hampir kehabisan tenaga. Borussia Dortmund belum kolaps, dia malah yang akan kolaps duluan. Begitu dia kolaps, itu akan menjadi awal keruntuhan Borussia Dortmund.
Pertandingan ini sudah di tangan Bayern München!
……
Wasit utama Nicola Rizzoli meniup peluit, Mark dan Robert Lewandowski menendang bola keluar. Mark berbalik dan mengoper bola kembali ke Zhou Yi yang berada di luar lingkaran tengah.
Tapi Zhou Yi sama sekali tidak bergerak. Dia tidak menyambut bola, malah membiarkan bola menggelinding melewati kakinya tanpa sekalipun melirik.
Bola menggelinding tidak cepat, Zhou Yi tidak menyambut bukan karena kecepatan bola yang sulit dijangkau.
Segera setelah itu, peluit wasit utama Rizzoli berbunyi lagi——babak pertama perpanjangan waktu berakhir!
Gerakan Zhou Yi ini kembali ditafsirkan sebagai "kondisi fisik lemah", "tak berdaya", "simbol menyerah"...
Hanya Zhou Yi sendiri yang tahu——itu hanyalah cara menghemat stamina. Jelas-jelas setelah bola ini ditendang, babak pertama perpanjangan waktu akan berakhir, buat apa repot mengurus bola? Stamina-nya memang sudah mencapai garis merah, dengan menghemat sedikit, mungkin bisa berguna di babak kedua perpanjangan waktu.
Saat ini, dia sangat pelit dengan stamina. Pemborosan yang tidak perlu, sekecil apapun, tak akan diizinkannya.
Pemain profesional yang handal harus bisa mengelola dan mendistribusikan stamina secara paling efisien.
Jadi tindakan sia-sia seperti itu tak akan dilakukan Zhou Yi.
Begitu peluit wasit berbunyi, dia membiarkan bola menggelinding ke belakangnya, lalu berbalik perlahan menuju tepi lapangan.
Langkahnya tak cepat, terlihat dadanya masih naik turun dengan hebat.
Ini memberi kesan mendalam bagi semua——Zhou Yi sudah energinya terkuras, bahkan jika Klopp tidak menariknya keluar, 15 menit tersisa ini tak mungkin bisa berbuat apa-apa.
Meski aturan menyatakan antara dua babak perpanjangan waktu tidak ada istirahat, kedua tim langsung bertukar sisi lapangan dan memulai babak kedua.
Tapi dalam praktiknya, tidak seketat itu. Para pemain tetap menggunakan kesempatan ini untuk minum di tepi lapangan, sekadar beristirahat dan mengatur napas. Pelatih juga akan memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan pemain dan melakukan penyesuaian.
"Asalkan tidak berlebihan, wasit utama biasanya tidak akan mengurus—dan wasit utama juga butuh istirahat. Dia bertugas di lapangan, berlari terus selama 115 menit. Ini ujian berat untuk stamina mereka, apalagi usia mereka umumnya lebih tua dibanding pemain."
Saat Zhou Yi berjalan pelan ke pinggir lapangan mengambil botol air, Klopp seketika melesat mendekatinya dan bertanya: "Masih bisa bertahan?"
Zhou Yi tersenyum malas: "Tentu."
"Tapi kulihat kamu..." Klopp menunjuk serangkaian performa Zhou Yi sebelumnya.
"Aku cuma tidak mau menyia-nyiakan stamina untuk hal tidak perlu saja, Pelatih," jelas Zhou Yi.
Klopp memperhatikan bahkan kecepatan bicara Zhou Yi lebih lambat dari biasa. Entah karena tidak mau membuang tenaga untuk bicara, atau benar-benar tanda staminanya habis...
Tapi sekarang dia hanya bisa memilih percaya pada Zhou Yi. Sebenarnya sempat terpikir untuk menariknya, tapi setelah dipikir matang, menarik Zhou Yi mungkin akan menjadi pukulan berat bagi moral tim.
Saat ini dalam tim, dia merasa wibawa Zhou Yi bahkan lebih tinggi dari dirinya sendiri. Apa pun yang dikatakan Zhou Yi, semua anggota tim merasa punya dasar.
Selama Zhou Yi tetap di lapangan, setidaknya bisa berfungsi menstabilkan mental tim.
Meski staminya sudah habis dan mungkin tidak berguna di lapangan, Klopp selalu punya kepercayaan misterius pada Zhou Yi. Dia merasa mungkin kapan saja Zhou Yi bisa tiba-tiba mendapat inspirasi dan menyelesaikan masalah.
"Akhirnya Klopp berhasil meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak mengganti Zhou Yi, karena 'kepercayaan buta' yang dimilikinya terhadap Zhou Yi."
"Tentu saja, melihat Zhou Yi dengan tegas menyatakan bahwa staminanya tidak separah yang terlihat, 'kepercayaan buta' ini semakin menguat."
"Baiklah, anak-anak! Masih ada 15 menit! Belum saatnya menyerah! Lebih waspada, kita pernah mengalahkan mereka dengan gol penutup di liga. Kalian pasti tahu betapa pentingnya bertahan sampai detik terakhir!" Klopp berbalik sambil menepuk-nepuk tangannya keras-keras, meneriaki para pemainnya.
