Setelah Zhou Yi memenangkan Ballon d'Or, semua orang tahu bahwa ini seperti gol penutup yang menentukan kekalahan Bayern München.
Meskipun waktu pertandingan tersisa sekitar 4-5 menit—jika wasit utama Rizzoli memberi sedikit injury time, mungkin tidak lebih dari 8 menit—prinsipnya tidak ada injury time di perpanjangan waktu. Paling-paling ofisial keempat tidak akan mengangkat papan penanda di pinggir lapangan. Jika ada injury time di perpanjangan waktu, itu sepenuhnya kebijakan wasit utama. Dia bisa memberi berapa menit sesukanya, atau sama sekali tidak memberi dan langsung membunyikan peluit akhir begitu waktu 120 menit habis.
Jadi sebenarnya peluang Bayern München tidak banyak. Waktu mungkin tidak terlalu mepet, tapi melihat kondisi moral kedua tim saat ini, situasinya masih sulit diprediksi.
Setelah pertandingan dimulai kembali, Borussia Dortmund langsung bertahan total. Saat ini mereka unggul 1-0. Asalkan bisa mempertahankan keunggulan ini sampai akhir pertandingan, mereka akan menang.
Jadi tidak perlu lagi mengepung gawang Bayern München. Jangan sampai lawan menyambar kesempatan serangan balik dan mencetak gol, itu benar-benar kerugian ganda.
Zhou Yi juga berada di antara pemain yang melakukan penarikan pertahanan.
Meski sebenarnya tenaganya sudah habis, dengan memposisikan diri di jalur operan lawan, dia masih bisa memaksa Bayern München sedikit memutar rute untuk menghindarinya.
Di sisi lain, Klopp telah memanggil Großkreutz dari bangku cadangan dan menyuruhnya melakukan pemanasan.
Ini pertanda Zhou Yi akan segera ditarik keluar.
Para pemain Borussia Dortmund juga sangat menyadari bahwa stamina Zhou Yi membuatnya hampir tidak bisa berlari, jadi sebenarnya Dortmund saat ini bermain dengan 10 orang.
Tapi tidak ada satu pun pemain Dortmund yang akan mengeluh Zhou Yi tidak berlari, yang mereka pikirkan adalah berlari lebih banyak untuk menutupi kekurangan Zhou Yi.
Sebelumnya selalu mengandalkan perlindungan Zhou Yi, sekarang akhirnya giliran mereka yang melindungi Zhou Yi.
Ini membuat para pemain Dortmund merasa sangat baik - di depan Zhou Yi, mereka akhirnya berguna.
Zhou Yi tidak menyangka begitu banyak, dia sangat tersentuh melihat semua orang berlari dan bertahan mati-matian.
Istilah "aku untuk semua, semua untukku" mungkin tepat menggambarkan momen ini.
……
Bayern München yang kebobolan melancarkan serangan sangat ganas ke gawang Dortmund, meski stamina mereka sendiri juga sudah terkuras, tapi apa gunanya menyimpan stamina jika tidak bertarung sekarang?
Hanya saja menghadapi Dortmund yang bersatu padat, Bayern München tidak punya banyak cara.
Stamina pemain mereka juga tidak jauh lebih baik dari Dortmund, bahkan mungkin lebih buruk...
Di menit ke-119 pertandingan, Dortmund melakukan pergantian pemain terakhir mereka.
Ofisial keempat mengangkat papan pergantian di pinggir lapangan: nomor 23 turun, nomor 19 masuk.
Nomor 23 adalah Zhou Yi, sedangkan nomor 19 adalah Großkreutz.
“Zhou Yi akhirnya ditarik keluar…” He Ping menghela napas lega. Sejak menit akhir pertandingan 90 menit, dia selalu khawatir Zhou Yi akan diganti lebih awal. Tapi sekarang ketika Zhou Yi benar-benar ditarik, tidak ada lagi perasaan kehilangan. Sekarang dia lebih lega karena Zhou Yi sudah menyelesaikan misinya. Wajar jika diganti untuk istirahat, tak ada yang bisa disalahkan.
“Klopp menggunakan kuota pengganti terakhirnya! Großkreutz masuk menggantikan Zhou Yi! Jika Dortmund akhirnya menang dan menjadi juara Champions Eropa, Zhou Yi akan menjadi pahlawan terbesar! Dua gol, satu assist, performa luar biasa!” Marcel Leif memberikan pujian tinggi pada performa Zhou Yi.
Suporter di tribun juga demikian. Seluruh suporter Dortmund berdiri memberikan tepuk tangan dan sorakan meriah untuk Zhou Yi.
Di tengah sorakan dan tepuk tangan, Zhou Yi melambaikan tangan ke arah suporter di tribun sambil berjalan menuju pinggir lapangan.
Langkahnya tidak cepat, wajar karena dia sangat kelelahan.
Tapi para pemain Bayern München tidak senang. Thomas Müller protes ke wasit utama Rizzoli, mengeluh Zhou Yi berjalan terlalu lambat dan diduga sengaja mengulur waktu pertandingan.
Bagi Bayern München saat ini, waktu adalah nyawa mereka. Hanya butuh satu gol untuk kembali ke permainan. Tapi mencetak gol membutuhkan waktu.
Jika Zhou Yi terus mengulur-ulur seperti ini, waktu yang tersisa bagi mereka hampir habis.
Muller berlari mengadu ke wasit utama, sementara pemain Bayern München lainnya Mario Gomez langsung menghampiri Zhou Yi untuk mencari masalah. Dia mendatangi Zhou Yi dan menegur bahwa tindakannya tidak fair.
"Apa maksudmu tidak fair?" Zhou Yi langsung berhenti dan membalas pertanyaan Gomez.
Gomez berharap Zhou Yi segera turun lapangan, tapi malah melihatnya berhenti. Dia terkejut sejenak lalu marah, "Kau sengaja mengulur waktu!"
"Mana mungkin aku mengulur waktu?" Zhou Yi membuka tangan, bersikeras menjelaskan masalah ini.
Pertengkaran mereka menarik perhatian pemain lain yang mulai berkerumun.
Pemain Borussia Dortmund tentu membela Zhou Yi, mereka takkan membiarkan rekan setim dipermalukan.
Bayern München juga memiliki sikap yang sama.
Kedua tim cepat berkumpul di sekitar Zhou Yi dan Gomez.
Di tengah kerumunan, Zhou Yi terus menantang Mario Gomez: "Kau mau aku lari turun lapangan? Aku sudah kehabisan tenaga, bisa jalan saja sudah syukur. Kalau kurang cepat, panggil tandu untuk menggotongku!"
Usai bicara, dia berdiri diam di tempat.
Gomez yang kesal malah mendorong Zhou Yi hingga sempoyongan, hampir terjatuh.
Tindakan ini langsung memancing kemarahan para pemain Borussia Dortmund. Mereka berkerumun memisahkan Zhou Yi dan Gomez. Mats Hummels berdiri di antara mereka, mendorong Gomez dengan tangan: "Apa maksudmu?"
Gerakan Hummels terlihat oleh pemain Bayern München yang langsung murka - ini jelas intimidasi!
Kedua tim pun saling berhadapan dengan tensi tinggi.
Pemain Bayern München yang tertinggal skor semakin gelisah, ingin melampiaskan amarah mereka pada Zhou Yi.
Tapi Zhou Yi dikelilingi rekan-rekannya. Mereka tak bisa menyentuhnya, akhirnya mencari masalah dengan pemain Dortmund lain seperti Hummels, Sahin, Schmelzer...
Pemain Dortmund tak mau kalah. Sambil melindungi Zhou Yi, mereka protes keras: "Berani dorong-dorong? Tak bisa terima kekalahan?"
Sebenarnya konflik ini lebih menguntungkan Dortmund. Mereka paham betul. Waktu pertandingan terus berkurang detik demi detik, menyisakan sedikit waktu bagi Bayern.
Mereka tentu berharap konflik ini berlarut-larut.
Heynckes di pinggir lapangan gemas menghentakkan kaki - Pelatih ini paham siapa yang diuntungkan situasi ini!
Entah apakah Zhou Yi sengaja mengulur waktu, tapi klarifikasi Gomez justru jadi bumerang. Pemain licik seperti Zhou Yi pasti memanfaatkan setiap peluang!
Jika Gomez tidak maju, Zhou Yi yang berjalan lambat pasti tetap akan turun lapangan, atau seperti Muller yang mengadu ke wasit utama agar memberi pressing pada Zhou Yi. Masa iya Zhou Yi berani curang di depan wasit utama?
Malah Gomez sendiri yang nekat maju, memberi kesempatan emas untuk dijebak...
Sekarang, waktu yang sudah mepet malah habis terbuang untuk konflik tak berguna ini.
Sungguh tolol!
Tapi di saat seperti ini dia tentu tak bisa mengkritik pemainnya. Dari pinggir lapangan, dia memberi tekanan ke wasit sambil memberi isyarat bahwa Zhou Yi sengaja mengulur waktu - tindakan yang sangat tidak beretika olahraga.
Klopp tentu harus membela anak asuhnya. Dia menggebrak ke ofisial keempat: "Pelanggaran jelas! Gomez harus dikartu merah!"
Ini jelas ngawur... Gerakan Gomez bahkan belum memenuhi kriteria kartu kuning, apalagi kartu merah.
Tapi karena sudah jadi musuh bebuyutan, tak perlu peduli pendapat lawan. Asal emosi tersalurkan saja.
Tindakan Klopp tentu memicu kemarahan kubu Bayern München.
Matthias Sammer, direktur olahraga Bayern München, langsung maju hendak berdebat dengan Klopp melewati ofisial keempat: "Omong kosong! Kalianlah yang mulai mengulur-ulur waktu!"
Klopp tidak mau kalah membalas: "Saya terkejut Anda bisa mengucapkan omong kosong seperti ini, mengingat Anda pernah bermain untuk Borussia Dortmund, Herr Sammer."
Selama karier bermainnya, Sammer pernah membela Borussia Dortmund selama lima tahun. Satu-satunya gelar Champions Eropa dalam sejarah Dortmund diraih saat Sammer masih bermain, dimana dia menjadi kontributor utama.
Karena cedera, dia pensiun di Dortmund dan menjadi pelatih tim tersebut, memimpin mereka meraih gelar liga lagi pada 2002 serta mencapai final Liga Champions meski kalah 2:3 dari Feyenoord.
Masa kepelatihan Sammer di Dortmund menjadi akhir masa kejayaan klub. Setelah itu Dortmund terjerat hutang besar dan performa tim merosot, baru pulih setelah kedatangan Klopp.
Sammer selalu dihormati dan dicintai sebagai legenda oleh suporter Borussia Dortmund.
Namun citranya menurun di mata banyak suporter Dortmund setelah dia menjadi direktur olahraga Bayern München.
Sammer bekerja sangat profesional di posisi barunya. Saat itu Dortmund dan Bayern sedang bersaing ketat soal "siapa raja sepak bola Jerman", menciptakan ketegangan layaknya bubuk mesiu antara kedua klub.
Pada saat perebutan gelar liga musim ini mencapai momen paling genting, terjadi pertandingan langsung antara Borussia Dortmund dan Bayern München. Saat itu di lapangan, Gustavo melakukan pelanggaran kasar terhadap Zhou Yi. Sven Bender membela Zhou Yi dengan mendorong Gustavo, lalu Sammer langsung muncul dan berteriak menyalahkan Sven Bender.
Citra "melindungi majikan" terlihat sangat jelas.
Setelah pertandingan itu, banyak suporter Dortmund di internet yang kecewa dengan performa Sammer.
Tentu saja, Sammer sendiri pasti tidak peduli lagi dengan pandangan orang Dortmund terhadapnya. Masa lalu sudah berlalu, sekarang dia adalah staf Bayern München dan tentu harus memprioritaskan kepentingan Bayern München.
Musim ini dalam situasi yang awalnya sangat menjanjikan, gelar liga justru direbut Dortmund di akhir. Kini menyaksikan gelar Champions Eropa juga akan berpindah ke tangan Dortmund, kegelisahan Sammer di bangku cadangan sangat wajar.
Pada saat seperti ini, dia sama sekali tidak peduli dengan status kehormatannya sebagai pahlawan saat Dortmund meraih Champions Eropa dulu...
