Sebelum Yasuhito Endo mempersiapkan operan, dia sudah mengamati situasi dengan menengadah. Dia yakin arah operannya adalah ke rekan setim, sama sekali tidak ada pemain Tim China yang mengenakan seragam merah. Hal ini sangat dia pastikan, toh perbedaan merah dan biru sangat jelas, dan dia bukan buta warna merah-biru.
Tapi saat dalam tekanan pemain China, dia menunduk melihat bola sebentar lalu mengoper. Ketika mengangkat kepala untuk memeriksa target operannya, di jalur yang sama dia melihat warna merah - Zhou Yi mengulurkan kaki dan menghentikan bola!
Matanya membelalak, tak mengerti kapan Zhou Yi muncul di sana. Hanya sebentar menunduk, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Bagaimana Zhou Yi bisa muncul di titik itu dalam waktu sesingkat itu?
Justru reaksi pemain China yang mengepungnya jauh lebih cepat.
Melihat Zhou Yi mencegat bola, Hao Junmin dan He Ying langsung berlari ke kedua sisi, meninggalkan Yasuhito Endo sendirian di tempat.
Zhou Yi yang menguasai bola tidak ragu, langsung menyepak bola ke depan miring arah He Ying.
He Ying bahkan tidak perlu mengurangi kecepatan, malah mempercepat lari untuk menjemput bola.
Kini dia sudah bisa langsung berhadapan dengan garis bek Jepang.
Yang menghadangnya adalah bek Jepang, Maya Yoshida.
"Maya Yoshida ini sebenarnya bukan nama asing bagi para pemain Timnas China yang berasal dari Tim Olimpiade Tiongkok. Ketika kedua tim Olimpiade China dan Jepang bertemu di final Olimpiade, kapten Tim Olimpiade Jepang saat itu adalah Maya Yoshida yang berstatus sebagai pemain berusia di atas batas."
Menghadapi hadangan Maya Yoshida, He Ying menggerakkan tubuh bagian atasnya. Bahunya turun ke kiri, sementara punggung kaki kanannya mendorong bola ke kanan. Dengan akselerasi, ia langsung menerobos masuk ke area penalti!
"He Ying berhasil menembus!" teriak komentator Duan Xin dengan penuh semangat.
Sorakan gemuruh menggema dari tribun Stadion Helong.
He Ying yang berhasil menembus langsung melepaskan tembakan di tengah sorakan penonton.
Bola melambung sedikit di atas mistar gawang, lalu melesat keluar melewati garis lapangan...
"Waduh! Sayang sekali! Bola tidak masuk!"
Komentator Jepang berteriak kaget: "Bahaya! Hampir saja! Tingginya sedikit!"
Pertandingan baru saja dimulai, Tim China sudah langsung menunjukkan ancaman lewat tembakan berbahaya. Hal ini langsung memicu kegembiraan para suporter China di tribun, meski bola akhirnya tidak masuk.
Ini menunjukkan semangat tim China!
Dalam pertandingan seperti ini, semangat tim seringkali menjadi faktor penentu.
……
Tembakan He Ying berhasil menyita perhatian dan memicu diskusi, sehingga performa agak aneh Zhou Yi sebelumnya untuk sementara terlupakan.
Pertandingan pun berlanjut.
"Tim Jepang melihat Tim China menggunakan tembakan untuk mengancam gawang mereka, juga menyadari pentingnya semangat. Jika membiarkan China mengendalikan momentum seperti ini, pertandingan selanjutnya akan sulit."
"Agar tidak kalah semangat dari China, mereka tentu harus memberikan reaksi."
"Shinji Kagawa menjawab dengan Tendangan Jauh dari luar area penalti."
"Tendangan berkualitas tinggi ini membuat Sun Pan menghalau bola dengan tinju, bukan telapak tangan."
"Bola terpental ke sayap. Penyerang Jepang Ryōichi Maeda menarik diri ke sisi lapangan dan menerima bola."
"Setelah melakukan penyesuaian, ia melakukan umpan silang."
"Guo Nu mengalahkan Shinji Okazaki dengan lompatan heading."
"China langsung melancarkan serangan balik. Hao Junmin mengoper menyamping ke depan gawang, tapi He Ying terlambat menyentuh bola!"
"Aduh! He Ying! Jika berhasil menyentuh, ini pasti gol!"
"Duan Xin hampir menepuk paha frustrasi."
"He Ying yang gagal pun kesal, menepuk tanah keras sebelum bangkit."
"Meski tak kebobolan, Jepang tetap waspada pada serangan balik cepat China yang mengandalkan kecepatan unggul - strategi yang telah mereka antisipasi sejak pra-pertandingan."
"Setelah serangan besar-besaran Jepang yang disambut serangan balik China, mereka kembali ke strategi penguasaan bola dengan operan pendek sesuai instruksi pelatih Zaccheroni."
Ketika tim Jepang mengoper bola bolak-balik di lini tengah-belakang, Tim China langsung melakukan pressing seperti anjing gila.
Pertandingan kembali ke kondisi awal seperti baru dimulai.
Di saat yang sama, beberapa orang mulai memperhatikan "kemalasan" dan "sikap pasif" Zhou Yi.
Apakah ini benar-benar sikap sok selebriti?
Duan Xin tidak percaya Zhou Yi akan bersikap arogan, tapi dia harus memberikan penjelasan logis. Tidak mungkin dia pura-pura tidak melihat ini?
Hal yang begitu jelas bahkan para suporter biasa pun bisa melihatnya.
Jika dia berpura-pura tidak tahu, pasti akan dicaci habis-habisan nanti.
Karena itu dia mengamati Zhou Yi dengan seksama.
Dan benar-benar menemukan sesuatu.
Dia menyadari Zhou Yi sebenarnya tidak malas. Pemain ini tetap berlari, hanya saja tidak langsung menyambar pemain lawan yang menguasai bola. Area pergerakannya cukup luas, kecepatannya pun tidak lambat...
Di saat yang sama di lapangan, pemain Jepang kembali memberikan operan ke rekan setimnya.
Hampir bersamaan, Zhou Yi tiba-tiba melangkah menyamping dan menyentakkan kakinya untuk mencegat bola!
Sebuah bohlam di otak Duan Xin menyala - dia akhirnya mengerti!
Tapi sekarang belum sempat menjelaskan. Dengan semangat dia berseru: "Zhou Yi! Lagi-lagi dia mencegat operan Jepang di lini tengah!"
Kali ini karena lokasi intersepsi dekat lingkaran tengah, Zhou Yi tidak langsung mengoper tapi memilih mengontrol bola.
Karena belum ada peluang bagus, jika terburu-buru mengoper, itu sama saja mengembalikan bola ke Jepang.
"Jika ada peluang bagus, tentu dia tidak akan ragu, seperti umpan yang dia berikan ke He Ying tadi. Tapi kalau tidak ada peluang yang bagus, menguasai bola di sisi kita adalah pilihan paling tepat."
"Dalam pertandingan sepak bola, terlalu banyak contoh di mana kesalahan di lini belakang lawan menyebabkan penguasaan bola berpindah, lalu tim penyerang yang panik gagal mengolah bola dengan baik sehingga kehilangan kesempatan."
"Melihat Zhou Yi tidak terburu-buru melancarkan serangan balik, Duan Xin baru mulai menjelaskan penemuannya: 'Saat Tim China melakukan pressing ke Jepang, Zhou Yi tampak seperti alien. Tapi dia tidak malas - kami perhatikan dia terus berpindah posisi di lapangan. Pergerakannya bukan tanpa tujuan atau sekadar formalitas. Dia sedang mencari jalur operan Jepang untuk memotong umpan mereka. Seperti bola ini... Dan tembakan He Ying di awal pertandingan juga berasal dari intercept Zhou Yi di area depan... Ini bukti Zhou Yi bermain dengan otak!'"
"Sebenarnya bukan hanya Duan Xin yang menyadari, beberapa wartawan China-Jepang di area media juga sudah tahu."
"Mereka berbisik: 'Zhou Yi kayaknya nggak cuma kebetulan ada di posisi itu?'"
"'Sekali bisa dibilang hoki, kalau dua kali? Dan saya yakin nanti mungkin akan ada kali ketiga dan keempat...'"
"'Aku juga rasa Zhou Yi sengaja, sepertinya dia sangat familiar dengan pola umpan Jepang...'"
"'Ini kemampuan Zhou Yi kan? Aku ingat di Dortmund dulu dia juga kadang tampil seperti ini?'"
"Tak heran Zhou Yi tidak perlu lari seperti anjing gila. Jika dia langsung menyerang pemain Jepang yang menguasai bola, mungkin malah tidak baik hasilnya..."
Di Weibo juga ada yang menganalisis tindakan Zhou Yi, dan segera mendapat pengakuan dari mayoritas orang.
Tentu semua tidak mau berpikir Zhou Yi tidak merebut karena sok selebriti. Citra dan posisinya di hati suporter mustahil melakukan hal seperti itu. Jadi lebih masuk akal penjelasan ini, yang justru menunjukkan kerennya Zhou Yi...
……
Tim Jepang kemudian menyadari pergerakan posisi Zhou Yi yang aneh.
Ini tidak perlu dibuktikan dengan operan pemain Jepang ke kaki Zhou Yi setiap kali.
Saat mengoper bolak-balik, kadang pemain Jepang ingin mengoper tapi mendapati Zhou Yi tepat menghalangi jalur operan yang dituju. Akhirnya mereka harus menahan bola dan mengoper ke arah lain.
Setelah beberapa kali begini, pemain Jepang pun paham ada strategi tersembunyi di balik pergerakan "malas" Zhou Yi...
Tim Jepang terpaksa menyesuaikan taktik, mengurangi operan bolak-balik dan lebih banyak menyerang ke depan.
Alhasil kedua tim terlibat pertandingan serangan balik.
Karena sama-sama sudah lolos, kemenangan tidak mempengaruhi target utama. Jadi mereka bisa bermain lebih terbuka.
Ini pertandingan favorit media dan suporter - duel seru serangan balik yang berakhir dengan kemenangan tim pendukung mereka.
