Bab 276 Setelah Kemenangan

　　Usai pertandingan, pemain Jepang tidak menghadapi masalah yang dikhawatirkan. Mereka tidak melihat suporter China yang murka, juga tidak menyaksikan bendera nasional mereka dibakar. 　　Faktanya, kepulangan mereka berjalan sangat lancar. 　　Justru Tim China mengalami sedikit kesulitan karena para suporter China memblokir jalan di sekitar bus tim. Mereka menggunakan berbagai cara untuk mengekspresikan dukungan pada tim nasional. 　　Akhirnya bus Tim China bisa meloloskan diri di bawah "perlindungan" berlapis dari kepolisian setempat. 　　Para suporter di Changsha tidak merasa ada penyesalan atas kepergian Tim China. 　　Timnas telah pergi, tapi perayaan mereka baru saja dimulai. 　　Para suporter bersorak menyanyikan lagu, lalu mengalir dari sekitar stadion ke berbagai restoran, bar, warung tenda di pusat kota... Memesan sate, hot pot, bir, dan anggur putih untuk merayakan kelolosan dan kemenangan atas Jepang. 　　Malam ini di Changsha pasti akan menjadi malam yang hiruk-pikuk tanpa tidur. 　　…… 　　Setelah pertandingan melawan Tim China, babak 10 besar Jepang telah berakhir. Mereka finis di posisi kedua grup dengan 12 poin. 　　Sementara Tim China masih punya satu pertandingan lagi pada 18 Juni, melawan lawan terakhir babak 10 besar di Australia yang jauh. 　　Tapi hasil pertandingan ini tidak penting lagi. Pertama, tidak mengubah status kelolosan Tim China. Kedua, tidak mengubah posisi mereka sebagai juara grup. 　　Tim China yang mengalahkan Jepang kini mengumpulkan 16 poin. Jepang di posisi kedua grup sudah tidak punya pertandingan lagi. Kalah dari Australia di pertandingan terakhir pun tidak masalah. 　　Gao Hongbo jelas telah mempertimbangkan hal ini. 　　Karena itu dia melakukan penyesuaian skuad sebelum pertandingan melawan Australia. 　　Beberapa pemain sama sekali tidak ikut ke Australia. 　　Pemain seperti Zhou Yi, Sun Pan, He Ying, Guo Nu, dan Yang Muge tidak masuk dalam daftar yang berangkat ke Australia. 　　Media dalam negeri juga tidak keberatan dengan pengaturan seperti ini — lagipula misi babak 10 besar sudah terlampaui, pertandingan terakhir yang tidak penting ini memang tidak perlu memaksa pemain inti bertarung mati-matian. Bagaimana jika ada yang cedera selama pertandingan? Bukankah itu terlalu tidak sepadan? 　　Terutama bagi para pemain yang bermain di luar negeri yang telah berjuang selama satu musim di liga Eropa, hampir tidak pernah istirahat dengan baik. 　　Sun Pan baru bergabung dengan timnas dua hari sebelum pertandingan melawan Oman. Kondisi Zhou Yi yang kelelahan di menit akhir Final Liga Champions juga meninggalkan kesan mendalam. Klub Guo Nu, Cesena, bermain di Liga Italia Serie B dengan total 42 pertandingan per musim. 　　Perlu diketahui, sejak musim panas lalu mereka praktis tidak pernah beristirahat dengan baik — musim panas tahun lalu, Zhou Yi dan Sun Pan bahkan masih berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola Olimpiade London. 　　Satu tahun penuh pertandingan intensif seperti ini pasti membuat para pemain sangat lelah secara fisik dan mental. 　　Memaksa mereka tampil dalam pertandingan tidak penting sama sekali tidak perlu. 　　Keputusan Gao Hongbo untuk tidak memainkan pemain naturalisasi kali ini mendapat respons berbeda dibanding sebelumnya. Jika sebelumnya menyebabkan Timnas China kalah dari Qatar, kini meski Timnas China mungkin kalah di kandang Australia, suporter dan media mungkin tidak akan banyak berkomentar. 　　Selain itu, dengan cara ini Gao Hongbo juga bisa melatih lebih banyak pemain Tim China. Bagaimanapun, timnas tidak bisa hanya mengandalkan lima pemain naturalisasi. Jika pemain lain adalah rekan setim yang tidak kompeten, Zhou Yi dan kawan-kawan pun takkan mampu membawa tim. Memberikan kesempatan berlatih melalui pertandingan seperti ini kepada pemain muda domestik sangatlah berharga. Perlu diketahui bahwa ini adalah babak 10 besar, kompetisi elit Asia yang kualitasnya tidak kalah dengan Piala Asia. Menggunakan pertandingan level ini sebagai ajang latihan jauh lebih efektif daripada sekedar melawan tim mana pun dalam pertandingan pemanasan atau persahabatan. 　　Dengan demikian, Zhou Yi dan kawan-kawan bisa segera menikmati liburan setelah pertandingan melawan Jepang. 　　Ini merupakan kabar baik bagi mereka. 　　Sejak musim 2011-2012, mereka hampir tidak pernah beristirahat dengan cukup, terutama Zhou Yi yang selalu menjadi pilar utama Borussia Dortmund dengan jadwal pertandingan padat. Mengingat Piala Dunia akan digelar tahun depan, musim panas ini mungkin menjadi satu-satunya kesempatannya untuk beristirahat penuh - meskipun belum pasti... 　　Karena Tim China berhasil lolos ke Piala Dunia, nilai komersial para pemain timnas otomatis melambung tinggi. Berbagai aktivitas sosial dan komersial pasti akan memenuhi agenda mereka. 　　Berapa lama Zhou Yi bisa benar-benar tinggal di rumah? Tidak ada yang tahu. 　　Bukan hanya Zhou Yi, musim panas ini akan menjadi periode sibuk sekaligus "panen besar" secara finansial bagi seluruh anggota Tim China. 　　Setelah lolos ke Piala Dunia sebelumnya, iklan-iklan bertaburan wajah pemain timnas membanjiri layar kaca China - mulai dari mobil hingga AC, minuman sampai makanan, semuanya ada. 　　Di antaranya, pelatih timnas Bora Milutinović sangat populer, gila-gilaan mengikuti berbagai acara untuk mengeruk uang hingga mendapat keuntungan berlimpah. Analisis kemudian menyatakan bahwa praktik Milutinović yang lebih fokus pada mengeruk uang daripada tugas utamanya inilah yang menyebabkan timnas tidak bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk Piala Dunia berikutnya, akhirnya gagal total di fase grup Piala Dunia. 　　Analisis semacam ini sebenarnya cukup masuk akal, namun bukan hanya tanggung jawab Milutinović sendiri. Seluruh Tim China memiliki masalah penyimpangan prioritas seperti ini, mulai dari pelatih hingga pemain, semua menganggap "berhasil lolos ke Piala Dunia" sebagai kualifikasi gemilang dan merek emas mereka. Tapi apa gunanya merek ini kalau tidak bisa ditukar dengan uang? 　　Pemain China juga tidak bisa disalahkan karena berpikiran sempit dan mengabaikan kepentingan besar. Bagaimanapun, ini pertama kalinya dalam 44 tahun pemain China berhasil masuk babak final Piala Dunia. Tentu hal ini layak dirayakan besar-besaran. Para pedagang dan konsumen yang memuja mereka rela memberikan uang, kalau mereka menolak, pasti dicurigai bermasalah di otak. 　　Jika Tim China bisa lolos ke babak final setiap Piala Dunia, mungkin aksi gila-gilaan seperti ini akan jauh berkurang... 　　Saat itu timnas bahkan ditinggikan statusnya menjadi "pahlawan nasional", Stadion Wulihe bahkan menjadi tempat keberuntungan dan tempat suci sepak bola Tiongkok. 　　Ini juga prinsip "rare items have higher value". Bagi negara sepak bola kuat seperti Italia dan Jerman, Allianz Arena adalah tempat suci suporter Bayern München, tapi belum tentu bagi suporter Borussia Dortmund. 　　Kisah seperti ini kemungkinan besar akan terulang kembali di seluruh negeri Tiongkok tahun ini. Bagaimanapun, dua kali lolos ke Final Piala Dunia bagi para suporter China masih terlalu sedikit, dan tetap bisa dianggap langka. 　　Terhadap kondisi seperti ini, Zhou Yi sudah memperkirakan sebelumnya. Dia telah memberitahu agennya Schulze untuk tidak menerima semua jenis sponsor dan tidak mengikuti semua jenis penampilan publik. Tetap harus mempertahankan citra merek sebagai pertimbangan utama. 　　Pemikiran Schulze sama dengan Zhou Yi. Saat ini Zhou Yi tidak perlu mengandalkan banyak iklan untuk menguasai pasar atau meningkatkan popularitas. Popularitasnya sudah tinggi tanpa iklan, atlet tidak seperti selebritas hiburan. Nilai selebritas hiburan sendiri diukur dari eksposur media, sedangkan atlet diukur dari prestasi mereka di bidang olahraga masing-masing. Jadi selebritas hiburan harus mati-matian meningkatkan eksposur, skandal asmara dan sensasi tak boleh kurang. 　　Bagi atlet jauh lebih sederhana, asalkan kamu bisa bermain bola dengan baik, meski tidak ada satu iklan pun, popularitasmu tidak akan terpengaruh. 　　Di saat seperti ini, citra dan popularitas merek yang terkait dengan Zhou Yi menjadi sangat penting. 　　Jika Zhou Yi menerima iklan Jin Suo Hou Bao, memegang kotak kemasan hijau sambil tersenyum lebar, citranya akan langsung jatuh. 　　Membangun citra atlet tidak mudah, merusaknya hanya akan menjadi kerugian yang tidak sepadan. 　　Schulze tidak akan memaksa Zhou Yi menandatangani kontrak sponsor yang tidak sesuai dengan citra pribadinya, juga tidak akan menandatangani terlalu banyak merek sekaligus untuk menghindari kejenuhan pasar iklan Zhou Yi yang bisa mengurangi daya tarik konsumen. 　　…… 　　Di hotel Changsha, Zhou Yi dan rekan setimnya mengucapkan perpisahan sementara dengan anggota tim lainnya. Sisa pemain timnas akan terus mempersiapkan pertandingan melawan Australia. 　　Saat tiba giliran Yan Min, Zhou Yi menepuk bahunya: "Semangat, magang." 　　Hanya itu ucapannya sebelum berbalik menjabat tangan rekan berikutnya. 　　Namun Yan Min berdiri tegak bagai prajurit yang sedang diperiksa oleh jenderal. 　　Dua pertandingan sebelumnya, ia bahkan tidak mendapat satu menit pun waktu bermain. Tapi hal itu tidak mengurangi kepercayaan diri dan semangatnya akan masa depan. 　　Untuk itu ia terus mempersiapkan diri, berharap tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika tiba waktunya. 　　Setelah berpamitan dengan rekan setim, Zhou Yi dan yang lain berangkat ke bandara dengan mobil. Di sana mereka akan berpisah dan pulang ke kota masing-masing.