Sebenarnya saat bertanding melawan Dortmund, CSL sedang berjalan sesuai jadwal. Bagi Guangzhou Evergrande, mereka tidak mendapat waktu istirahat ekstra hanya karena harus menghadapi Dortmund. Mereka hanya mengorbankan waktu istirahat mingguan biasa untuk bertanding melawan Dortmund. Jadwal yang awalnya bukan "dua pertandingan dalam seminggu" kini menjadi kenyataan.
Guangzhou Evergrande baru saja menyelesaikan pertandingan kandang lawan di CSL, langsung kembali ke Guangzhou tanpa jeda. Seluruh tim langsung terjun ke latihan mempersiapkan diri menghadapi Borussia Dortmund.
Meski melelahkan, seluruh jajaran Evergrande sangat menantikan pertandingan ini.
"Kami ingin bisa berhadapan dengan tim-top Eropa. Hanya dengan bertanding melawan tim kuat kami bisa meningkatkan diri." Ini hampir menjadi suara hati bersama para pemain Evergrande yang diwawancarai.
Lippi juga tidak asal mengirim pemain cadangan hanya karena ini pertandingan di luar rencana. Bagi timnya, ini kesempatan belajar langka. Menggunakan pemain pengganti hanya untuk formalitas akan sangat disayangkan.
Oleh karena itu, dalam starting line-up yang diumumkan sebelum pertandingan, Guangzhou Evergrande menurunkan pilar utama mereka semua.
Meski dulu stasiun TV Beijing pernah mengejek konsep transfer Evergrande yang dianggap seperti orang kaya baru tak tahu diri dengan menyebut nama bintang sepak bola dunia seperti Ronaldo dan Inzaghi, faktanya skuad Evergrande saat ini tidak memiliki pemain kelas dunia.
Dulu memang ada Lucas Barrios yang ditransfer dari Borussia Dortmund, sang top skor Bundesliga. Tapi performanya di Evergrande sangat buruk. Akhirnya dia malah berseteru dengan klub Evergrande untuk hengkang dari China, menolak bergabung kembali, dan menyebarkan rumor bahwa Evergrande menunggak gajinya. Akhirnya klub Evergrande menjualnya seharga 7 juta euro ke klub besar Liga Rusia Spartak Moskow.
Di skuad Hengyuan saat ini, ada cukup banyak pemain timnas domestik, namun di sisi pemain asing, yang paling terkenal adalah gelandang inti asal Argentina, Conca.
Gelandang yang pernah menjadi Man of the Match di liga Brasil ini bergabung ke Hengyuan pada 2011 dengan transfer senilai 10 juta dolar AS. Saat itu semua terkejut dengan kekuatan finansial klub, bahkan ada yang menganggap Hengyuan kembali melakukan "pemborosan" besar-besaran.
Namun setelah bergabung, Conca cepat meraih simpati suporter. Performansi gemilangnya membantu Hengyuan meraih gelar juara CSL selama dua musim berturut-turut, mengukuhkannya sebagai "Raja Tianhe".
Meski tak pernah masuk skuad timnas Argentina dan kurang dilirik klub Eropa, di CSL pemain ini layak menyandang gelar bintang lapangan terbesar.
Selain Conca, trisula serang Amerika Selatan Hengyuan juga dihuni dua penyerang Brasil: Muriqui dan Elkeson.
Dibanding Conca, reputasi keduanya memang lebih rendah, namun kemampuan tim mereka patut diwaspadai.
Muriqui adalah penyerang berkecepatan tinggi yang termasuk kelas atas di CSL maupun Asia.
Elkeson pernah masuk timnas junior Brasil, dengan ciri khas kemampuan teknis lengkap dan kecepatan luar biasa.
Keduanya menjadi ujung tombak, didukung umpan-umpan akurat Conca dari belakang. Sistem trisula ini beroperasi mulus, menyapu bersih CSL, dan menunjukkan momentum kuat di Liga Champions Asia saat ini.
“Ketiga orang ini juga menjadi alasan mengapa orang menuduh Hengyuan selalu mengandalkan pemain asing.”
Dalam serangan, Hengyuan memang sangat bergantung pada ketiga pemain Amerika Selatan ini. Meski pemain timnas China Gao Lin juga merupakan pilar utama di Hengyuan, perannya hanya sebatas membuat umpan untuk Muriqui dan Elkeson, dengan gol yang tidak banyak.
……
Pada pukul 20:00 waktu Beijing, Stadion Tianhe dipenuhi penonton dan riuh rendah. Tiupan peluit wasit utama menandai dimulainya pertandingan antara Guangzhou Hengyuan dan Borussia Dortmund.
Zhou Yi juga tampil sebagai starter dalam pertandingan ini.
Awalnya, sebagian besar pemain Dortmund mungkin meremehkan pemain Hengyuan mengingat jurang kualitas yang besar antara kedua tim.
Namun sejak awal pertandingan, Hengyuan memanfaatkan organisasi permainan Conca dan kecepatan Muriqui untuk menciptakan beberapa peluang beruntun, memicu sorakan gembira dari suporter Guangzhou di tribun.
Salah satunya bahkan hampir berbuah gol.
Kamera menangkap momen Zhou Yi berteriak kepada rekan setimnya di lapangan.
“Saya yakin Zhou Yi sedang mengingatkan mereka untuk tidak meremehkan lawan…” tebak komentator CCTV. “Hanya saja kita tidak tahu persis apa yang diteriakkan…”
Sebenarnya teriakan Zhou Yi adalah: “Mereka juara China! Kalian harus serius!”
Serangan beruntun Hengyuan membuat suporter China terhibur – meski mereka penggemar Zhou Yi, saat klub domestik bertanding melawan klub luar negeri, kecuali mereka memang fans Borussia Dortmund dan bukan fans Hengyuan, pasti akan mendukung tim negara sendiri.
Secara rasional, mengharapkan Guangzhou Hengyuan mengalahkan Borussia Dortmund adalah hal yang hampir mustahil, tapi mereka berharap Hengyuan minimal bisa mencetak satu gol dalam pertandingan, menunjukkan gaya bermain dan kemampuan terbaik.
Melihat serangan Hengyuan yang solid, suporter Guangzhou di tribun pun bersemangat.
Tapi kebahagiaan mereka tidak bertahan lama.
Setelah beberapa kali serangan gagal mencetak gol, Dortmund akhirnya tersadar: jika terus meremehkan lawan, mereka bisa-bisa kalah memalukan...
Begitu Dortmund mulai serius, kesempatan Hengyuan praktis habis.
Zhou Yi memang pemain inti Dortmund, tapi melawan Hengyuan, sang playmaker ini bahkan tidak perlu bermaksimal. Dortmund pun tak perlu bergantung padanya – pemain lain saja sudah cukup.
Sebelum pertandingan Hengyuan menyiapkan penjaga khusus untuk Zhou Yi, tapi dalam pertandingan nyata baru sadar mereka overthinking – Dortmund bisa dengan mudah mengalahkan mereka tanpa Zhou Yi...
Tentu Zhou Yi tidak bisa sekadar berjalan-jalan numpang lewat di lapangan, suporter China pasti protes – mereka datang khusus untuk melihat performa Zhou Yi.
Beberapa kali operan menakjubkannya berhasil memicu sorakan bergemuruh dari tribun penonton.
Biasanya sorakan sekeras ini hanya muncul setelah gol tercipta, namun kini kerap terjadi saat Zhou Yi melakukan operan.
Menit ke-27, Zhou Yi membuat operan langsung brilian dari area gelandang yang membelah pertahanan Hengyuan ke rusuk kiri, di mana Kuba menyambut bola dan langsung memberikan umpan silang.
Markus Wagner yang menyambut di area tengah dengan tenang menyelesaikan bola ke gawang.
Zeng Cheng meski berusaha menyambar dengan heroik, gerakannya sudah terlambat.
Setelah mencetak gol, Borussia Dortmund bermain semakin percaya diri.
Sebelum babak pertama berakhir, Borusia Dortmund menambah keunggulan menjadi 2:0.
Saat jeda babak pertama, Zhou Yi tidak ditarik keluar dan tetap bermain di babak kedua - suporter Guangzhou memberikan aplaus untuk keputusan Klopp ini karena tidak ingin pertunjukan Zhou Yi hanya setengah laga.
Di babak kedua dengan keunggulan dua gol, Borussia Dortmund di bawah arahan Zhou Yi mulai mengendalikan ritme permainan.
Mereka memainkan kombinasi operan beruntun layaknya permainan khas Eropa, membuat pemain Hengyuan kesulitan merebut bola meski terus mengejar.
Bahkan suporter Guangzhou pun terpukau oleh kombinasi operan mulus antar pemain Borussia Dortmund, sorakan kembali bergema di tribun.
Tepat saat Hengyuan mulai panik menghadapi operan beruntun Dortmund, tiba-tiba sang tamu mengubah ritme serangan.
Zhou Yi mengirim bola ke depan, lalu sendiri langsung melakukan serangan cepat.
Mark kemudian mengoper bola ke Zhou Yi yang sudah berlari ke ruang kosong.
Setelah menerima operan di garis kotak penalti, langsung melepaskan tendangan jauh! Bola dibentuknya dengan akurasi lengkung, mengitari tangan Zeng Cheng yang terangkat tinggi, menghantam bagian bawah mistar gawang lalu memantul masuk!
"Zhou Yi!! Gol!! Gol spektakuler!!!!!" teriak komentator CCTV penuh semangat——Dalam pertandingan ini, performa Borussia Dortmund bergantung pada Zhou Yi. Kini Zhou Yi bahkan mencetak gol, ini benar-benar sempurna!
Saat Zhou Yi mencetak gol, Stadion Tianhe juga bergemuruh sorakan gembira yang jauh lebih keras dari sebelumnya.
Padahal sama-sama gol Borussia Dortmund, dua gol sebelumnya sama sekali tak memiliki dampak sehebat ini.
Zhou Yi pun tak merayakan gol ini di hadapan rekan setimnya di timnas. Ia hanya melambaikan tangan ke arah suporter China di tribun.
Klopp juga bertepuk tangan di pinggir lapangan untuk gol Zhou Yi, lalu bersiap menariknya keluar——Dengan gol Zhou Yi, misi sudah tercapai. Kini demi kepentingan tim, Zhou Yi harus ditarik untuk menghindari cedera dan kelelahan berlebihan.
Dua menit setelah gol Zhou Yi, saat bola mati, Zhou Yi langsung digantikan oleh Sahin.
Zhou Yi yang keluar lapangan membalas tepuk tangan penonton dengan gesture serupa, sementara penonton serentak berdiri memberikan sorakan.
Saat ini tak ada lagi yang peduli soal kemenangan atau kekalahan pertandingan. Zhou Yi sebagai starter tampil gemilang plus mencetak gol spektakuler——nilai tiket sudah terbayar lunak!
Sementara para pemain China di tim Hengyuan, baik yang di lapangan maupun di bangku cadangan, menyaksikan pemandangan ini dengan perasaan iri - meskipun sebagai lawan, Zhou Yi bisa mendapatkan dukungan dan kecintaan dari begitu banyak orang. Seorang pemain yang bisa mencapai tingkat seperti Zhou Yi, benar-benar tidak punya penyesalan sekalipun mati!
