"Setelah tembakan Yan Min ini, dunia maya langsung dipenuhi suara penyesalan."
""Yan Min! Waduh, bola ini...""
""Sayang sekali tembakannya!""
""Serangannya cantik, tembakannya juga bagus, cuma tiang gawangnya yang nggak kooperatif!""
""Yan Min ini yang kemarin pernah masuk timnas itu kan?""
""Menurutku, dia mungkin pemain paling bersemangat di Tim Chongming, yang lain mungkin sudah pasrah!""
"Sebelumnya penonton tidak terlalu memperhatikan performa Chongming, toh hasil pertandingan sudah jelas tanpa ketegangan. Mereka datang hanya untuk menikmati permainan menarik pemain Borussia Dortmund dan melihat Zhou Yi."
"Tapi tembakan Yan Min ini justru menyedot perhatian ke Tim Chongming. Beberapa bahkan mulai berpikir: Mungkinkah Shanghai Chongming memberikan sedikit masalah untuk Borussia Dortmund di sisa pertandingan?"
Pertandingan satu arah sebenarnya tidak menarik untuk ditonton.
Tendangan Yan Min ini juga mengubah suasana tribun. Setelah pertandingan dimulai kembali, semakin banyak orang yang mulai menyemangati tim Shanghai Chongming.
Bagaimanapun kita semua orang China, siapa yang mau melihat tim asing berkuasa di kandang sendiri? Sebelumnya sebagai suporter, mungkin ada kekaguman pada Borussia Dortmund, tetapi di dalam hati mereka tetap memiliki rasa patriotisme. Jika tim China bisa menunjukkan performa yang baik, mengapa tidak mendukung tim nasional sendiri? Apalagi ini masih di kandang Shanghai Chongming.
Bola tidak hanya menghantam tiang gawang, tapi juga membentur dada banyak orang, membangunkan mereka.
Namun Yan Min saat ini tidak seperti ketika duduk di bangku cadangan yang punya waktu memperhatikan reaksi tribun. Meski tembakan ini gagal, semangatnya tidak patah. Dia cepat pulih dari kekecewaan dan terus menantang gawang Dortmund.
Rekan setimnya seolah tersadar oleh tembakan ke bingkai gawang ini. Seluruh tim mulai berlari aktif mencari kesempatan, membangun kombinasi dengan Yan Min.
Akhirnya dia tidak lagi berjuang sendirian...
Sayangnya waktu yang tersisa untuknya dan timnya sudah sangat sedikit.
Sekarang pertandingan sudah memasuki menit ke-77. Tinggal 13 menit lagi sebelum pertandingan berakhir.
……
Menghadapi Shanghai Chongming yang tiba-tiba bersemangat, Borussia Dortmund terlihat kurang persiapan. Pertahanan yang terdiri dari para pemuda mulai menunjukkan kepanikan saat menghadapi serangan pemain Shanghai Chongming yang dipimpin Yan Min...
"Yan Min, gol! Dia berhasil menembus lagi!" teriak komentator CCTV dengan semangat. Komentar serupa terus terdengar selama beberapa menit berikutnya.
"Selama di Shanghai Chongming, Yan Min sudah menjadi pemain berkualitas unik. Kecepatannya tinggi, teknik individu lincah dan presisi, penetrasi di sayap sangat mengancam..." Komentator memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan Yan Min ke penonton nasional. Meski Yan Min sudah mapan di Chongming dan bahkan sempat masuk timnas lewat 'keberuntungan sampah', bagi banyak suporter China yang jarang mengikuti sepak bola domestik, Yan Min masih terasa asing.
"Pemain ini juga punya hubungan historis dengan Zhou Yi dari Dortmund - Zhou Yi termasuk angkatan pertama yang mengikuti syuting acara realitas sepak bola, sedangkan Yan Min masuk angkatan kedua. Saat mengunjungi Dortmund untuk syuting, Yan Min bahkan sempat berdialog dengan Zhou Yi... Penggemar yang familiar dengan rekaman program realitas itu pasti masih ingat..." Komentator CCTV jelas melakukan riset mendalam, dengan mudah menyelipkan gossip seputar pemain. Mengingat kejadian ini sudah bertahun-tahun lalu, tak banyak yang masih mengingatnya.
Seiring serangan tim Chongming, Stadion 80 Ribu Orang bergemuruh dengan sorakan yang tak henti-hentinya, semua menyemangati Chongming.
Klopp di pinggir lapangan kesal dengan performa pemainnya, sementara Zhou Yi duduk di bangku cadangan sambil mengusap dagu dan menyilangkan kaki, menatap lapangan dengan penuh minat.
Saat melawan Hengyuan pun tidak ada suasana seperti ini. Tak disangka hari ini justru menyaksikannya.
Bagaimana adegan seperti ini bisa tercipta?
Tentu saja karena Yan Min yang penuh motivasi dan berkepala batu itu...
Zhou Yi merasa takdir memang menarik. Setelah acara realitas, selama beberapa waktu dia hampir melupakan orang ini. Tak disangka sekarang bertemu lagi, Yan Min telah banyak berubah tapi satu hal tetap sama.
Untunglah hal itu tidak berubah, kalau tidak bagaimana mungkin sampai pada adegan menarik seperti hari ini?
Tak disangka setelah bertahun-tahun terendam dalam tong pencelup besar sepak bola Tiongkok, dia masih mempertahankan karakter unik yang hanya dimilikinya.
Ada yang bilang sepak bola Tiongkok adalah tungku peleburan besar, baja dan besi sekuat apapun akan meleleh menjadi cairan. Jika begitu, Yan Min ibarat batu di jamban yang bau dan keras, sama sekali tidak terpengaruh...
……
Di tengah sorakan penonton, performa Yan Min semakin baik. Karakter pantang menyerah memberinya motivasi tak terbatas, seolah tak pernah lelah.
Pada menit ke-85, Shanghai Chongming melancarkan serangan balik.
Yan Min kali ini berpindah ke sayap kanan—pergerakannya yang sering berpindah posisi di lapangan membuat bek Borussia Dortmund kebingungan.
Di depannya terbuka ruang kosong yang luas, rekan setim pun mengoper bola ke area tersebut. Ini memungkinkan Yan Meng memaksimalkan kecepatan unggulnya.
Begitu bola datang, Yan Min langsung berakselerasi mengejar. Bersamaan, bek Dortmund menghadang di depannya.
Yan Min yang baru menyentuh bola langsung mendorongnya ke depan dengan kaki kanan! Lalu berakselerasi!
Tanpa gerakan tipuan rumit atau variasi ritme, hanya dribble frontal mengandalkan kecepatan mentah untuk menerobos barisan bek Dortmund...
"Gol! Tembusan cantik!" Komentator China bersemangat. "Ini kesempatan Shanghai Chongming!"
Tribun penonton bergemuruh, meneriakkan semangat untuk Yan Min.
Yan Min yang berhasil melewati rintangan pertama itu membawa bola dengan cepat menuju area penalti Dortmund.
Sementara para bek Dortmund terburu-buru mundur bertahan.
Di menit ke-80 lebih pertandingan, inilah momen paling kerepotan yang ditunjukkan Dortmund sepanjang laga...
“Serbu!!! !!!” Di tribun, suporter fanatik Chongming mengibarkan bendera klub mereka. Bendera itu hanya berkibar beberapa kali di awal pertandingan, lalu terkulai lesu layaknya para suporter yang hanya bisa menyaksikan tim mereka "dihabisi" dengan amatir oleh Borussia Dortmund...
……
Yan Min membawa bola menyerang ke pinggir area penalti, menghadapi bek kiri Bandowski yang sudah mundur bertahan - sebenarnya dia tidak tahu nama pemain berbaju Borussia Dortmund ini. Bagi Yan Min, itu tidak penting. Siapapun itu, tinggal dilewati saja. Dia tidak punya kesadaran seperti pepatah kuno "Siapa namamu? Pedangku tak akan menebas hantu tak bernama" dalam pertempuran dua pasukan.
Saat berlari, dia mengulurkan kaki kanan dan menyentuh bola dengan ujung kaki, lalu berhenti mendadak - pertanda akan berbalik arah!
Bandowski langsung mengikuti gerakan berhenti mendadak sambil menyesuaikan pusat gravitasi. Jika Yan Min berbalik, mereka akan bertubrukan - sebenarnya dia juga tidak tahu nama pemain Chongming yang gesit ini. Tidak penting, siapapun yang mencoba melewatinya, cukup dihadang.
Yan Min benar-benar berbalik. Kaki kirinya mengayuh ke arah bola.
Bandowski bersiap berputar, tetap menjaga posisi di jalur dalam setelah Yan Min menyarang ke tengah, mencegahnya mendapat kesempatan menerobos ke area penalti.
Tapi kaki kiri Yan Min tidak menyentuh bola! Kakinya meleset melewati belakang bola!
Gerakan tipuan?
Bandowski menatap tajam Yan Min di depannya. Ia menyadari kaki kanan Yan Min mengikuti, menendang bola, sementara tubuhnya condong ke kiri. Ini membuat Bandowski lega - pusat gravitasi sudah pindah ke kiri, pasti ini bukan gerakan tipuan lagi?
Namun pemandangan berikutnya membuat mata Bandowski terbelalak: Kaki kanan Yan Min juga meleset dari bola, masih melintas di belakang bola!
Tubuh Yan Min kemudian bergoyang seperti boneka daruma, kembali condong ke kanan, sementara kaki kirinya menggeser bola ke arah berlawanan dengan punggung kaki bagian dalam!
Yan Min langsung menerobos dari sisi kanan!
Saat melesat melewati Bandowski, bek kiri berusia 19 tahun itu membeku di tempat, hanya bisa menoleh melihat nama pemain China yang berhasil menembusnya. Sayangnya, seragam Chongming seperti tim CSL lainnya hanya menampilkan nomor punggung dan nama sponsor di bagian belakang, tanpa nama pemain...
Setelah menembus pertahanan, Yan Min menggeser bola ke dalam dengan kaki kanannya, langsung menancap ke area penalti!
Gerakan ini membuat bek-bek Borussia Dortmund panik, mereka berkerumun mengepungnya.
Justru ini yang diharapkan Yan Min - saat semua bek Dortmund menyerbu ke arahnya, ia malah mengumpan bola ke area tengah!
Sebuah semi-voli!
Di sana, Wu Lei datang tergesa-gesa, melompat dan menyundul dengan keras!
“Wu Lei——!!”
Sorakan gembira bergemuruh di dalam stadion, merayakan gol sebelum waktunya.
Langerak di depan gawang mengangkat kedua tangan, sudah terlambat melakukan gerakan pertahanan lain, terlihat seperti menyerah begitu saja.
Bola ini pasti masuk asal mengarah dalam bingkai gawang dan tidak mengenai tubuh kiper!
Namun sayang, sundulan Wu Lei malah menggeser mistar gawang dan meleset...
"Aduh——!!" Komentator CCTV mendongak ke langit mengeluh. "Aduh! Ini kesempatan emas! Aduh! Sayang sekali! Wu Lei ah Wu Lei! Dia menyia-nyiakan peluang bagus! Ini hasil usaha teknis individu Yan Min!"
Seluruh stadion bergemuruh teriakan kaget - para suporter tak menyangka Wu Lei gagal mencetak gol, padahal umpan silang Yan Min begitu akurat...
Yan Mun yang baru mengumpan melihat Wu Lei menyundul, kembali mengangkat tangan siap berteriak gembira.
Hasilnya nasib kembali mempermainkannya, sundulan wajib gol Wu Lei ternyata melambung tinggi!
Yan Min kesal setengah mati, jongkok sambil menampar-nampar rumput lapangan dengan kedua tangan.
Tembakannya sendiri mengenai tiang, umpan silangnya disundul tinggi rekan setim...
Wu Lei melihat bola terbang keluar, wajahnya juga penuh ketakutan, tidak menyangka bola itu akhirnya tidak masuk. Dia menutup mulut dengan kedua tangan, hanya memperlihatkan kedua matanya yang membelalak melihat ke arah gawang, terkejut sampai lupa memberi thumb-up kepada Yan Min, berterima kasih atas umpan silang cantiknya...
