"Para pakar media sebelum pertandingan memang tidak terlalu yakin Borussia Dortmund bisa mengalahkan Bayern München di Piala Super."
"Tapi setelah pertandingan dimulai, situasinya agak berbeda dari prediksi mereka."
"Baru 6 menit pertandingan dimulai, Dortmund sudah melancarkan serangan yang cukup mengancam."
"Setelah kepergian Lewandowski, Mark yang mengambil alih nomor punggung 9-nya, menarik diri ke sayap kanan. Reus mengoper bola padanya, memanfaatkan jebakan offside."
"Setelah menerima bola, Mark tidak membawa bola menyusur sisi lapangan, tapi langsung melakukan umpan silang ke titik jauh area penalti Bayern München."
"Sven Bender menyambar bola dengan sundulan keras dari jarak 10 meter dari gawang!"
"Bender!!"
"Bola meluncur ke sudut belakang gawang. Neuer merangkak cepat ke samping dan berhasil menangkis bola."
"Tapi sundulan Sven Bender begitu bertenaga dan sudutnya licik. Saat itu Neuer sedang bergerak maju, jadi bisa menyentuh bola yang melambung ke belakang posisinya saja sudah luar biasa..."
"Dia sama sekali tak bisa mengendalikan sejauh apa tendangan penyelamatan itu."
"Hasilnya, bola bahkan tidak keluar dari area penalti kecil..."
"Di area ini, Zhou Yi yang datang dari belakang dengan cerdik mempercepat laju, lalu kembali menyundul bola!"
"Kali ini, Neuer benar-benar tak berdaya. Dia hanya bisa menyaksikan bola disundul Zhou Yi dari dekat posisinya masuk ke gawang!"
“Zhou Yi——！！TOOOOOOOOOOOOOR！！！Baru 6 menit pertandingan, dia sudah mencetak gol pembuka untuk Borussia Dortmund！！”teriak Marcel Leif dengan penuh semangat.
Seluruh Westfalenstadion bagai kawah gunung berapi yang meletus, setiap penonton melompat dari kursi sambil mengacungkan tangan bersorak.
Yan Min yang duduk di bilik VIP pun tak terkecuali. Saat bola masuk gawang, dia langsung melompat sambil menggegamkan tinju："Gol！"
……
Usai mencetak gol, Zhou Yi berlari ke Mark yang memberikan umpan silang dari sayap. Mereka berpelukan, lalu Zhou Yi memanggil Sven Bender untuk bergabung merayakan.
Sebenarnya tanpa dipanggil pun, bukan hanya Sven Bender, para pemain Borussia Dortmund di area depan semuanya berhamburan mengerumuni mereka untuk merayakan gol ini.
Sebelum pertandingan, semua orang meragukan Borussia Dortmund akan kalah dalam persaingan dengan Bayern München. Ditambah setelah akhir musim lalu, Bayern München berhasil merekrut dua pemain inti Dortmund, membuat banyak pemain Dortmund geram dan bertekad membuktikan bahwa klub mereka tidak akan tumbang hanya karena direcoki Bayern！
……
Setelah sorakan pertama, penyiar lapangan Norbert Dickel berteriak："Menit ke-6, Dortmund unggul！Pencetak golnya adalah——"
Dia sengaja menarik suaranya untuk bertanya.
Sedangkan suporter di Westfalenstadion membalasnya dengan sorakan yang menggema: "--Zhou Yi!!!"
Jawaban yang tegas terdengar begitu dahsyat.
Meski Yan Min berada di bilik VIP tertutup, gelombang suara suporter Borussia Dortmund tetap terasa seperti ombak yang menyergapnya. Bayangkan betapa kuatnya sensasi ini jika berada langsung di lapangan...
Tak disangka, pertandingan pertama yang ditonton langsung di kandang Borussia Dortmund langsung memberinya kesan akan kekuatan magis stadion ini.
Ia semakin membayangkan masa depannya bersama Borussia Dortmund dengan penuh harapan.
"Luar biasa..." gumamnya sambil menatap ke lapangan.
……
Borussia Dortmund langsung unggul pada menit ke-6, benar-benar mengejutkan banyak orang.
Bukannya katanya latihan pra-musim mereka tidak serius? Bukannya aktivitas komersial telah menghabiskan stamina mereka?
Tapi melihat kecepatan mereka masuk ke kondisi pertandingan, justru lebih cepat dari Bayern München yang seharusnya lebih siap?
Pemain Bayern München pun terkejut dengan kebobolan ini.
Saat Sven Bender melakukan pressing, semua orang merasa ancaman terhadap Neuer seharusnya tidak terlalu besar. Tapi Neuer gagal menangkap bola saat melakukan penyelamatan, memberikan kesempatan rebound kepada Zhou Yi. Namun kebobolan ini bukan sepenuhnya kesalahan Neuer. Sejak Mark menerima bola, lini pertahanan Bayern München sudah mulai melakukan kesalahan. Seharusnya Mark berada dalam posisi offside, tapi bek tengah Bayern München Van Buyten tertinggal di posisi paling belakang. Meski menyadari kesalahannya dan segera berlari ke depan, tetap terlambat setengah langkah sehingga Reus berhasil mengoper bola ke Mark.
Kemudian Mark mengirim bola ke area penalti, para bek Bayern München lagi-lagi mengabaikan Zhou Yi yang menyelinap ke area penalti, hanya fokus pada Sven Bender dan Kuba... Saat Zhou Yi melakukan tendangan rebound, tak ada satu pun pemain bertahan Bayern München di sekitarnya.
Siaran TV menyorot pelatih kepala Bayern München Guardiola dengan close-up. Dalam lensa, Guardiola menyilangkan kedua tangan di dada sambil mengerutkan alis.
Terlihat jelas ketidakpuasannya terhadap kebobolan ini.
Tapi untungnya ini terjadi di menit ke-6, masih banyak waktu tersisa bagi Bayern München. Jika ini terjadi di menit ke-86 saat pertandingan hampir berakhir, kebobolan gol mematikan seperti ini pasti akan menjadi bencana.
……
Unggul membuat suasana di Westfalenstadion sangat meriah, dengan nyanyian dan sorakan yang terus bergemuruh. Didukung sorakan terus-menerus dari para suporter, seluruh tim Borussia Dortmund mendominasi permainan.
Menit ke-8, dua menit setelah gol Dortmund, seharusnya Bayern München yang menyerang. Tapi saat mereka maju dari lini tengah, Sven Bender berhasil merebut bola dan mengoper ke Kuba.
Kuba yang menerima bola di sayap kiri langsung memberikan umpan terobosan. Mark yang berada di depan melakukan jebakan offside lalu menyambut umpan tersebut, menggiring bola hingga ke depan area penalti Bayern München sebelum melepaskan tendangan rendah yang menyelinap di sisi kaki Neuer dan menggelinding masuk ke gawang menyusuri tiang dekat.
Persis ketika sorakan gembira kembali memecah stadion, wasit utama meniup peluit keras sambil mengangkat tangannya.
Usai mencetak gol, Mark yang berbalik melihat gerakan wasit langsung menoleh ke asisten wasit. Dari kejauhan terlihat bendera offside telah dikibaskan - dia dinyatakan offside!
Mark tidak percaya dengan matanya sendiri, dia yakin posisinya sah.
Siaran TV langsung menampilkan freeze frame saat Kuba mengoper. Dari gambar diam terlihat jelas bagian tubuh atas Mark memang lebih maju setengah badan dibanding Van Buyten bek tengah Bayern München yang mendampinginya - selisih setengah badan itulah yang membuatnya offside...
“……Memang offside, selisih tipis, asisten wasit melihatnya dengan akurat. Meski bola ini tidak masuk, tapi seharusnya membuat Bayern München cepat tegang, sepertinya mereka belum masuk ke kondisi pertandingan. Operan ke depan tadi terlalu sembrono, dengan mudah direbut Sven Bender. Para pemain Bayern München juga lamban bereaksi setelah kehilangan bola, dimanfaatkan Borussia Dortmund untuk melakukan serangan balik. Meski kali ini offside, siapa yang bisa jamin next time Dortmund tidak offside?” Marcel Leif mengkritik Bayern München tanpa ampun.
Berbeda dengan prediksi sebelum pertandingan, Bayern München seperti terhipnotis di Westfalenstadion...
Kali ini ketika lensa televisi beralih ke Guardiola di pinggir lapangan, orang Barcelona itu akhirnya tidak diam lagi. Ia berlari ke tepi lapangan, mengayunkan tangan sambil berteriak-teriak, menunjukkan kemarahan yang luar biasa.
Dua gol kebobolan dalam dua menit, meski gol kedua offside dan tidak dihitung, tetap sangat berbahaya - selisih tipis offside, bagaimana jika asisten wasit tidak teliti? Bukankah Bayern München akan tertinggal dua gol?
……
Dua serangan agresif Borussia Dortmund dalam dua menit benar-benar membuat para pemain Bayern München merasakan tekanan besar. Tekanan ini berubah menjadi stimulus untuk Bayern München.
Pada menit kesepuluh, akhirnya mereka memiliki serangan yang cukup berarti.
Xherdan Shaqiri menerima umpan balik Robert Lewandowski di depan area penalti, kemudian melakukan tendangan rendah yang kuat menyusur rumput, berhasil ditangkis Roman Weidenfeller di garis area penalti kecil dengan menjatuhkan diri.
Empat menit kemudian, Bayern München membangun serangan dari sayap kiri. David Alaba mengirim umpan silang dari sisi lapangan, Robert Lewandowski melompat tinggi di area penalti dan mengoper bola ke tengah dengan sundulan.
Karena bola terlalu dekat, Thomas Müller yang datang dari belakang bahkan tidak punya waktu reaksi. Bola menghantam dadanya lalu memantul ke sisi kirinya.
Beruntung Xherdan Shaqiri mengikuti dari belakang, menguasai bola lalu mengayunkan kaki kiri untuk melakukan tembakan dorongan!
Tembakan yang sangat mendadak ini terjadi saat perhatian semua tertuju pada Robert Lewandowski dan Thomas Müller, namun tendangan Shaqiri masih berhasil ditepis Roman Weidenfeller dengan refleks kaki.
Bola yang memantul kembali jatuh ke kaki Müller. Tanpa mengontrol, ia langsung menyentak bola membentuk akurasi lengkung yang melesat ke gawang Borussia Dortmund!
Kali ini Weidenfeller kembali menunjukkan penyelamatan brilian. Ia melompat ke belakang dan dengan susah payah menangkis bola menggunakan tangan, mengubah arah bola ke garis lapangan.
Meskipun Xherdan Shaqiri masih ingin mengejar bola itu, dia terlambat selangkah. Sebelum bola keluar garis lapangan, dia tidak berhasil menyentuhnya. Namun Bayern München mendapatkan tendangan pojok karenanya.
Serangan Bayern München selama empat menit ini membuat Marcel Leif senang: "Baru begini pantas! Inilah pertarungan antara dua tim terbaik di Jerman! Serangan beruntun Borussia Dortmund akhirnya membangunkan Bayern München!"
Sebagai komentator netral, dia tentu tidak ingin pertandingan menjadi satu arah. Baik condong ke Dortmund maupun Bayern, bukanlah yang dia harapkan. Dia ingin kedua tim menampilkan kondisi terbaik dan memberikan duel menarik bagi para suporter.
