Klopp memasukkan Aubameyang ke lapangan dan langsung memberikan dampak instan. Setelah menyaksikan kecepatan tak terbendung Aubameyang, Bayern München tidak hanya mengurangi serangan di sayap kanan, tetapi juga langsung menghadapi serangan balik Borussia Dortmund di sayap kiri.
Guardiola juga menyadari bahwa Shaqiri yang sudah berlari hampir tujuh puluh menit mulai kehilangan stamina. Dia tidak bisa mengimbangi kecepatan Aubameyang dan kontribusinya dalam pertahanan tim semakin berkurang.
Jika Aubameyang terus dibiarkan menerjang seperti ini, pertahanan sayap kanan Bayern München mungkin akan runtuh.
Dia pun segera melakukan penyesuaian - menggantikan Shaqiri dengan Schweinsteiger. Schweinsteiger adalah pemain serba bisa di lini tengah yang bisa berposisi sebagai gelandang bertahan maupun gelandang sayap kanan. Dengan stamina yang prima setelah baru masuk, meski tidak cepat, dia bisa menggunakan pengalaman dan teknik menghadang posisi untuk menekan kecepatan Aubameyang.
Setelah Schweinsteiger masuk, situasi permainan kedua tim mulai seimbang. Skor tidak berubah dan permainan memasuki fase stagnan.
Pertandingan melewati sepuluh menit yang relatif tenang - dibandingkan dengan aksi saling serang dan mencetak gol sebelumnya, sepuluh menit ini benar-benar sunyi karena tidak ada gol yang tercipta dan tembakan mengancam pun jarang terjadi.
Ketika pertandingan memasuki menit ke-79, waktu semakin mendekati akhir. Waktu yang tersisa bagi Bayern München untuk menyamakan skor juga semakin sedikit. Jika Borussia Dortmund bisa mempertahankan keunggulan satu gol hingga akhir pertandingan, mereka akan mengangkat Piala Super Jerman musim ini - mengalahkan Bayern München untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan, merebut gelar ketiga dari tangan Bayern München.
Tentu saja Bayern München tidak mau menerima hasil seperti ini. Mereka melancarkan serangan yang semakin gila-gilaan ke gawang Borussia Dortmund.
Di menit ke-80, Alaba yang menguasai bola di area depan menyusup dari sayap ke area tengah, lalu tiba-tiba melakukan umpan lob!
Bola melayang melewati lini pertahanan Borussia Dortmund dan jatuh tepat ke ruang kosong di belakang mereka!
Itu adalah area kosong antara bek dan kiper. Thomas Müller muncul seperti hantu dari kerumunan pemain, berbalik lalu mengayunkan kaki - menghajar bola yang masih di udara langsung ke gawang!
Bek-bek Borussia Dortmund yang menoleh hanya melihat momen Müller menembak. Mereka melihat Müller berada di belakang semua bek saat menembak, langsung berasumsi itu offside. Mereka pun mengangkat tangan.
Tapi baik wasit utama maupun asisten wasit tidak memberikan isyarat apa pun. Sementara mereka mengangkat tangan, bola sudah dihajar Müller ke gawang!
Weidenfeller secara refleks mengulurkan tangan untuk menangkis, dan berhasil menyentuh bola. Namun bola tetap melesat ke gawang!
Tapi sentuhan Weidenfeller ini tetap memainkan peran krusial! Bola akhirnya menghantam bagian atas mistar gawang lalu memantul keluar garis lapangan!
Westfalenstadion bergemuruh teriak keheranan. Thomas Müller tidak menyembunyikan wajah kecewa karena gagal mencetak gol. Ia menunjuk area bendera sudut sambil protes ke asisten wasit, yakin Weidenfeller pasti menyentuh bola. "Kalau tidak, mana mungkin bola tepat mengenai mistar gawang?" batinnya.
Namun asisten wasit mengabaikannya. Wasit utama juga tidak memberikan isyarat tendangan pojok.
Müller geram. Ia berlari mendekati wasit utama untuk memprotes, tapi sang wasit sudah lebih dulu berbalik dan menjauh.
Rekaman ulang slow motion membuktikan klaim Müller benar. Tepi telapak tangan Weidenfeller memang menyentuh bola, menyebabkan perubahan trajectory yang sangat halus. Perubahan minim inilah yang membuat bola menghantam bagian atas mistar gawang, bukan bagian bawah yang bisa memantul masuk ke gawang...
"Thomas Müller di sini... Dari umpan lob Alaba, pergerakan majunya yang tegas, lalu berbalik menghajar tendangan keras, semua dilakukan dalam satu tarikan napas, sangat sempurna. Sayang tendangan terakhir berhasil ditangkis Weidenfeller... Sungguh disayangkan! Seharusnya ini tendangan pojok, tapi wasit utama tidak memberikan. Tentu saja kita perlu melihat rekaman ulang untuk memastikan, wajar jika wasit utama dan asisten wasit tidak melihat jelas... Hanya sayang untuk Bayern München, serangan yang begitu cantik!" Marcel Leif benar-benar merasa kasian dengan peluang Müller ini. Seandainya masuk, kedua tim akan kembali seimbang. Dengan sisa 10 menit menjelang akhir pertandingan, itu bisa menjadi katalisator yang langsung membawa laga ke tahap memanas.
Sayang sekali...
……
Menghadapi gempuran Bayern München yang agresif dan sisa waktu 10 menit, Klopp tidak memilih bertahan rapat seperti tim lain untuk mempertahankan keunggulan satu gol. Justru melakukan langkah kontras - terus menyerang balik Bayern München! Menggunakan serangan yang bahkan lebih gila untuk menekan ofensif Bayern.
Ini memang sesuai gaya Klopp, toh dia Si Sinting. Kadang tindakannya tidak bisa dinilai dengan logika biasa...
Tapi justru kegilaannya sangat efektif di Borussia Dortmund.
"Tim lain yang menyerang habis-habisan di akhir pertandingan melawan Bayern München, kemungkinan besar akan dikalahkan dengan mudah. Namun ketika Borussia Dortmund melakukannya, mereka benar-benar bisa menekan serangan Bayern München..."
Pada menit ke-83, awalnya Bayern München terus mengoper bola di separuh lapangan Dortmund mencari celah. Tapi setelah beberapa kali operan, bola justru sampai di kaki Zhou Yi!
Zhou Yi tidak ragu, begitu mendapat bola langsung mengoper maju ke Mark yang berada di posisi paling depan.
Setelah menerima bola di lingkaran tengah, Mark berbalik. Saat itu, separuh area pertahanan Bayern München kosong - karena sebelumnya mereka dalam mode menyerang, pemain-pemainnya tak sempat mundur bertahan.
Mark melihat di sayap kanan, Aubameyang sedang berlari kencang ke depan. Kecepatan penyerang asal Gabon ini sangat mumpuni. Mark pun tahu harus berbuat apa, ia mengoper bola diagonal ke depan, mengarah ke 20 meter di depan Aubameyang.
Aubameyang mempercepat lari, mengejar bola!
"Operan Mark... Aubameyang! Tiga lawan dua di area depan! Ini kesempatan serangan balik Dortmund!"
Di tengah teriakan Marcel Leif, Neuer nekat meninggalkan gawang dan berlari menyongsongi bola.
Aubameyang juga berakselerasi, dan akhirnya berhasil menyambut bola lebih dulu berkat keunggulan kecepatannya. Namun di saat yang sama, dia sudah sangat dekat dengan Neuer. Dia melepaskan tembakan!
Tendangan rendah, namun bola ditepis oleh kaki Neuer dan melencang keluar garis lapangan...
"Neuer! Dia melakukan penyelamatan refleks! Sangat krusial! Dia mempertahankan harapan bagi Bayern München! Seandainya Aubameyang lebih tenang dalam mengolah bola, melakukan chip shot alih-alih tendangan datar, mungkin gol akan tercipta... Ingat, di belakang Neuer hanya ada gawang kosong!"
Bola melayang keluar garis lapangan. Aubameyang masih kesal menyia-nyiakan peluang itu. Di sisi lapangan, bek kanan Piszczek yang berlari mendekat sudah melempar bola ke dalam. Yang menyambut adalah Zhou Yi - kecepatan serangan Borussia Dortmund tak hanya terlihat pada kecepatan sprint, tapi juga pada efisiensi waktu mereka...
Bayern München jelas sudah mempersiapkan diri. Begitu Zhou Yi menerima bola, Alaba langsung menempel dari belakang.
Justru Aubameyang yang masih belum sepenuhnya beradaptasi dengan karakteristik permainan Dortmund. Dia berdiri di garis lapangan seperti terisolasi, sama sekali tak terlibat...
Saat itu, bola sudah dilempar ke arah Zhou Yi. Di luar area penalti, Zhou Yi yang membelakangi arah serangan sudah ditempel ketat oleh Alaba. Tampaknya dia hanya bisa mempertahankan bola, mustahil mengatur serangan.
Tapi Zhou Yi sama sekali tidak berniat melindungi bola, juga tidak berusaha mengontrol bola. Langsung saja dia mengait bola ke belakang dengan kakinya!
Bola melambung melewati kepala dia dan Alaba, mengarah ke area penalti.
Bersamaan itu, Marco Reus yang sebelumnya berada di sayap tiba-tiba berakselerasi. Dia menyambar dari samping Zhou Yi dan Alaba, menerobos area penalti, lalu menerima bola kaitan Zhou Yi.
Umpan lob Zhou Yi dan gerakan diagonal tiba-tiba Reus benar-benar di luar perkiraan pemain Bayern München. Sampai-sampai Reus tidak mendapat gangguan saat menguasai bola.
Daniel Van Buyten baru bereaksi setelah Reus menguasai bola. Tapi Reus sudah mengoper bola horizontal - umpan segitiga terbalik!
Umpan ini kembali mengelabui pertahanan Bayern. Bola diberikan ke İlkay Gündoğan yang datang dari belakang. Dalam kondisi prima dengan satu gol sebelumnya, Gündoğan langsung melepaskan tendangan keras!
Bola mengarah ke sudut jauh. Manuel Neuer menyambar dengan lompatan spektakuler dan menepis bola!
Namun bola tidak melambung ke garis lapangan, melainkan memantul kembali ke kotak penalti. Di sisi jauh, bek kiri Dortmund Marcel Schmelzer sudah menyambar ke dalam area. Dia mengejar bola dan langsung mengayunkan kaki!
Bola menempel rumput menggelinding ke sudut jauh!
Neuer yang baru saja melakukan penyelamatan berjuang bangkit, lalu menerjang ke belakangnya. Sementara itu bek tengah Boateng juga menyapu balik, berusaha merebut bola.
Tapi tak satu pun dari mereka menyentuh bola. Bola meleset dari mereka, juga melintasi garis gawang, menyentuh tiang jauh dan menggelinding keluar garis lapangan...
Reus yang memberi operan, Gündoğan dengan tembakan pertama, dan Schmelzer yang melakukan rebound, semuanya menyangga kepala dengan kedua tangan. Penyesalan mendalam karena bola tak masuk, ditambah rasa tak percaya...
Di bilik VIP, Yan Min melakukan gestur serupa. Matanya membelalak, tak percaya serangan seintens badai ini gagal mencetak gol...
Bahkan ia ingin langsung turun ke lapangan. "Kesempatan tadi, mungkin saja bisa kujadikan gol..."
Meski kecewa, pertandingan yang ia amati dari tribun ini memberi banyak pelajaran. Dari pengamatannya di bilik VIP, ia mulai memahami pola permainan.
Inilah gaya bermain khas Borussia Dortmund - jauh lebih cepat, duel fisik lebih keras, serangan seintens hujan deras dibanding saat melawan Chongming di Stadion 80.000 Shanghai. Sebagai lawan, sulit bernapas. Tapi Bayern München mampu bertahan selama 80+ menit, membuktikan kekuatan mereka. Inilah duel tingkat tertinggi sepak bola Jerman.
Perlu diketahui, Bundesliga belum menjadi liga dengan level tertinggi di Eropa. Lalu betapa megahnya dunia di luar lingkup ini?
