Meskipun gawang mereka baru saja mendapat serangan bertubi-tubi dan nyaris ditembus, Guardiola justru melakukan penyesuaian dengan memperkuat serangan. Ia memasukkan Mandžukić menggantikan bek tengah Van Buyten.
Ini pergantian pemain yang sangat berani, tapi Bayern München memang harus bertindak demikian. Masak iya mengganti pemain belakang lalu berharap mempertahankan skor yang ketinggalan satu gol?
Begitu pula Borussia Dortmund tidak serta-merta bertahan total di menit-menit terakhir meski hanya unggul satu gol. Melawan tim lain mungkin mereka lakukan, tapi tidak terhadap Bayern München. Setidaknya tidak akan bermain konservatif melawan Bayern München musim panas ini.
Maka ketika pertandingan berlanjut, kedua tim tetap saling serang.
Pertandingan seperti ini tentu sangat menghibur, namun juga menyimpan bahaya besar.
Bayern München bisa mengeksploitasi kelemahan dalam pertahanan Dortmund untuk menyamakan skor. Sebaliknya, Dortmund juga berpeluang mengeksploitasi celah pertahanan Bayern untuk mengunci kemenangan. Semuanya tergantung kemampuan memanfaatkan kesempatan.
Menit ke-86, Bayern München mengorganisir serangan. Sesuai gaya pelatihan Guardiola, mereka mengoper bola bolak-balik di gelandang mencari kesempatan.
Sementara Borussia Dortmund merespons dengan pressing ketat di area tengah lapangan.
Lingkaran kepungan semakin menyempit. Ketika Thiago akhirnya menguasai bola, tak ada satu pun rekan setim di sekitarnya - malah tiga pemain Borussia Dortmund berbaju kuning yang mengitarinya.
Thiago yang terkepung panik. Dari sudut matanya ia melihat ada rekan setim di sebelah kanan yang memberikan dukungan. Dengan cepat ia mengoper bola ke arah tersebut.
Tapi operannya tidak sampai ke kaki rekan setim. Begitu bola meninggalkan kakinya, Zhou Yi langsung menyapu dengan sliding tackle yang sempurna!
Bola yang berhasil direbut Zhou Yi jatuh ke kaki Mark di depan.
Mark tidak langsung mengoper. Ia menahan tekanan dari Alaba di belakangnya, lalu membawa bola maju sambil menarik bek tengah Bayern München, Boateng, mendekat. Di sisi kiri pertahanan Bayern München - yang merupakan sayap kanan serangan Dortmund - kini kosong sama sekali. Aubameyang segera menerjang ke depan.
“Boateng juga melihat hal ini, namun dia tidak bisa melepaskan Mark yang ada di depannya untuk bertahan menghadapi Aubameyang. Belum lagi apakah tindakan ini benar atau tidak, bahkan jika dia berlari ke sana, waktunya sudah terlambat. Jadi dia hanya bisa melangkah lebih maju, berharap bisa menciptakan offside agar saat Mark mengoper ke Aubameyang, yang terakhir berada dalam posisi offside. Apakah usahanya berhasil... itu tergantung takdir. Sebenarnya setiap kali tim mengupayakan offside, selalu ada unsur perjudian di dalamnya...”
Mark benar-benar mengoper bola ke depan.
Umpan masuk ke ruang kosong, tepat di kaki Aubameyang!
“Umpan terobosan Mark, gol! Tidak offside!”
Upaya offside Boateng gagal karena di area jauh, Lahm yang mengikuti pergerakan Reus ke belakang tertinggal di posisi terakhir...
“Kesempatan emas! Aubameyang!” teriak Marcel Leif dengan penuh semangat.
Aubameyang menggiring bola dengan cepat, menarik perhatian bek-bek lawan.
Sementara itu, Reus juga bergerak cepat ke depan gawang, memanfaatkan kecepatan dan keunggulan start awal untuk mendepak kapten Bayern München Philipp Lahm ke belakang.
Neuer yang melihat situasi ini langsung meninggalkan gawang, berharap bisa menutup tembakan Aubameyang.
Tapi Aubameyang berpikir jernih, tidak serakah. Saat Neuer hampir menutup sudut tembaknya, dia menyapu bola ke area tengah.
Reus yang menyusul langsung mendorong bola masuk!
Bola sepak tanpa keraguan menggelinding masuk ke gawang kosong di belakang Neuer...
"Gol!!! 4:2! Borussia Dortmund benar-benar mengunci kemenangan!! Pertandingan ini sudah berakhir! Borussia Dortmund akan meraih Piala Super musim ini! Mereka meraih gelar pertama di musim baru!"
Meskipun ini gol menit ke-87, Marcel Leif sudah bisa mengumumkan hasil akhir.
Jika hanya tertinggal satu gol, Bayern München masih mungkin bertarung, tapi tertinggal dua gol situasinya berbeda. Kebobolan di menit seperti ini menjadi pukulan berat bagi moral Bayern München. Semangat para pemain Bayern setelah pertandingan dilanjutkan masih jadi tanda tanya...
……
Setelah mencetak gol, Reus berlari ke Aubameyang untuk memeluk pemain baru tim itu, tepat di bawah tribun selatan.
Bagi pemain baru, tidak ada kesempatan lebih baik untuk mendapatkan pengakuan suporter Borussia Dortmund selain mengalahkan rival bebuyutan Bayern München di Piala Super dengan skor 4:2, bahkan mencetak empat gol ke gawang Bayern München!
“……Sebelum pertandingan dimulai, Bayern München yang tampil luar biasa dalam pertandingan pemanasan dianggap sebagai favorit juara, sementara Borussia Dortmund justru dikritik habis-habisan karena kunjungan ke China. Namun kenyataan memberikan tamparan keras bagi banyak orang...” Marcel Leif berkomentar. “Borussia Dortmund yang sempat diremehkan justru menunjukkan permainan sangat agresif... Kita tidak bisa mengatakan performa Bayern München buruk, tapi setidaknya di awal pertandingan, mereka memang tidak tampil maksimal. Tim Guardiola agak lambat memanas, mungkin hal ini tidak masalah saat menghadapi lawan yang lebih lemah. Tapi ketika berhadapan dengan Borussia Dortmund yang terkenal dengan kecepatan dan ritme permainan tinggi, keterlambatan masuk kondisi pertandingan bisa menjadi fatal...”
Siaran TV setelah menayangkan pemain Borussia Dortmund dan Klopp merayakan, beralih memberikan close-up shot kepada Guardiola. Dalam lensa terlihat Guardiola duduk di bangku cadangan, mengambil botol air mineral dan meneguk sedikit, tanpa gerakan atau ekspresi apapun, bahkan wajahnya terlihat "kosong".
Bundesliga belum dimulai, Borussia Dortmund sudah memberikan pelajaran keras bagi pelatih baru Bayern München - mengingatkan pelatih muda yang pernah memenangkan semua gelar klub di Barcelona ini, meski Bundesliga mungkin tidak sepopuler Liga Premier atau La Liga, tapi sama sekali bukan tempat yang bisa dianggap enteng.
"Ini adalah pertama kalinya Guardiola kebobolan empat gol dalam satu pertandingan resmi dari 207 pertandingan sejak kalah 3:4 melawan Atletico Madrid pada 1 Maret 2009 ketika melatih Barcelona. Pertandingan terakhir Bayern München kebobolan empat gol juga terjadi saat melawan Borussia Dortmund, yaitu di final Piala Jerman 2012 dimana Bayern München kalah 2:5 dari Borussia Dortmund... Meskipun Dortmund mencapai prestasi luar biasa musim lalu, masih ada media yang menyebut kemenangan Dortmund atas Bayern München hanya mengandalkan keberuntungan. Menurut saya ini jelas pengingkaran realita... Setidaknya dari pertandingan ini kita bisa melihat kemenangan Dortmund atas Bayern München sangat meyakinkan!"
Marcel Leif mengkritik sebagian media Munich. Setelah gagal di Liga Champions dan liga domestik musim lalu, beberapa media Munich secara tidak bertanggung jawab menyebut kemenangan Dortmund semata-mata karena hoki - mereka menganggap dua gol penutup Zhou Yi ke gawang Bayern München dan penyamaan skor Mark di final Liga Champions sebagai keberuntungan belaka.
Narasi seperti ini mungkin masih ada yang percaya di Munich, tapi di luar Munich tidak ada yang peduli.
……
Setelah pertandingan dilanjutkan, Bayern München melancarkan serangan tergesa-gesa yang tidak efektif. Tendangan Jauh Mandžukić dengan mudah ditangkap Weidenfeller.
Selanjutnya, Klopp melakukan pergantian pemain. Dia menarik keluar Zhou Yi dan memasukkan bek tengah Papastathopoulos.
"Zhou Yi ditarik keluar. Setelah mengunci kemenangan, pergantian ini tidak perlu khawatir kehilangan kendali lini tengah yang menyebabkan kebobolan – dalam dua musim sebelumnya, insiden seperti ini pernah terjadi. Performansi Zhou Yi dalam pertandingan ini juga luar biasa. Baru saja pertandingan dimulai, dia sudah mencetak gol pembuka untuk Borussia Dortmund melalui rebound. Gol itu menjadi penentu nada dasar permainan Dortmund..." Marcel Leif memberikan penilaian akhir atas performa Zhou Yi.
Saat Zhou Yi meninggalkan lapangan, seluruh suporter Borussia Dortmund berdiri memberikan tepuk tangan.
Zhou Yi juga mengangkat kedua tangan, membalas tepukan dari para suporter.
Yan Min menyaksikan adegan ini, membayangkan dalam pikirannya – bagaimana rasanya jika suatu hari nanti dia juga mendapat perlakuan spesial seperti ini di Dortmund?
……
Pergantian Zhou Yi menandakan pertandingan ini praktis bisa dinyatakan berakhir, sisa waktu hanyalah Waktu Sampah.
Meski Boateng melakukan pelanggaran terhadap Mark di menit-menit berikutnya sehingga mendapat kartu kuning, hal itu tidak mengubah situasi.
Pada akhirnya, Bayern München tumbang dengan skor 2:4 di kandang lawan.
Tentu saja, setelah pertandingan, media Munich masih bisa berdalih bahwa ini karena Bayern München bermain di kandang lawan, sementara keuntungan kandang Borussia Dortmund terlalu besar. Namun mereka lupa bahwa musim lalu Bayern München juga mengalahkan Borussia Dortmund di kandang sendiri dan mengangkat Piala Super. Jadi jika bicara soal keuntungan kandang, Bayern München juga pernah mendapat manfaatnya...
……
Setelah Borussia Dortmund mengangkat piala, mereka kembali ke ruang ganti. Yan Min juga datang ke ruang ganti ditemani agennya, ikut merayakan bersama tim. Meski belum pernah bermain satu pun pertandingan untuk tim utama, bahkan latihannya tidak sistematis dan konkret, tapi dia tetap anggota tim utama Dortmund. Dia ditransfer ke Dortmund dengan status ini, bukan sebagai pemain tim muda. Kalau tidak, dia sama sekali tidak punya kualifikasi untuk masuk ke ruang ganti merayakan.
Begitu menginjakkan kaki di pintu gawang ruang ganti, Yan Min langsung disiram sampanye dari kepala hingga kaki...
Penampilan kasualnya yang rapi berubah menjadi basah kuyup seperti ayam jatuh ke air.
Agen Li Jicheng juga ikut kena imbas, setengah bagian jasnya basah.
Tapi saat Li Jicheng masih terpana, Yan Min sudah berteriak-teriak sambil berlari masuk ke dalam.
Zhou Yi dengan cepat menyodokkan sebotol sampanye ke tangannya, lalu menunjuk ke Großkreutz yang sedang berlari di kerumunan: "Masalah harus dicari ke akarnya, kejar dia!"
Yan Min menggoyang-goyangkan sampanye dan langsung mendekat, berteriak tertawa sambil bercampur dengan rekan setim barunya.
Di pintu, Li Jicheng yang melihat adegan ini langsung membeku – Dia mengira dengan sifat buruk Yan Min, proses integrasi ke tim baru pasti akan panjang dan menyakitkan. Tapi ternyata sekarang Yan Min sepertinya bisa menyatu dengan mulus?
Dia agak bingung memahami pemuda zaman sekarang, dan dunia ini...
