Gol Hoffmann langsung membuka permainan bagi pemain Dortmund. Di menit ke-86, Dortmund menambah gol lagi.
Kali ini Reus yang membawa bola masuk area penalti kemudian tersandung, wasit utama memberikan penalti untuk Braunschweig.
Westfalenstadion bergemuruh sorak sorai.
Penalti nih!
Pasti masuk, kalau masuk langsung kunci kemenangan! Pertandingan ini bisa dipastikan dimenangkan, dan Dortmund akan menduduki puncak klasemen liga berkat kemenangan ini!
Reus sendiri yang maju mengeksekusi, tak mengecewakan dengan mendaratkan penalti ke gawang Braunschweig. Dortmund unggul 2:0 di kandang sendiri.
Hati semua orang termasuk pemain yang tergantung selama 80 menit lebih akhirnya bisa tenang.
Tapi Langit sepertinya tak ingin Dortmund menang dengan mudah.
Menit ke-89, Braunschweig mendapatkan kesempatan tendangan pojok. Ini merupakan tendangan pojok ketiga Braunschweig dalam 90 menit pertandingan.
Bola hasil tendangan pojok melayang ke depan gawang. Markus yang kembali membantu pertahanan melompat untuk membersihkan bola dengan sundulan, namun malah memasukkan bola ke gawang sendiri!
"Ah! Ah! Ah... Gol masuk! Markus... Gol bunuh diri! Markus Wagner mencetak gol bunuh diri! Ini benar-benar buruk!"
Kiper Weidenfeller tidak siap menghadapi sundulan pantulan Markus, hanya bisa pasrah melihat bola melesat ke sudut dekat gawang tanpa bisa berbuat apa-apa.
Para pemain Braunschweig merayakan gol tersebut.
Markus justru memegangi kepalanya dengan ekspresi frustasi.
Padahal sebelumnya tim kami unggul dua gol dengan aman, gol bunuh diriku ini tiba-tiba membuat tim berada dalam bahaya...
Dia merasa sangat menyesal dan bersalah, juga diliputi kecemasan.
Kecemasan Markus beralasan. Gol bunuh diri ini langsung membuat suasana di lapangan kembali mencekam — Jika dihitung termasuk injury time, masih ada beberapa menit tersisa. Jika dalam beberapa menit ini orang itu bisa mencetak gol lagi... Kemenangan yang sudah di depan mata bisa lenyap!
Memasuki injury time, Klopp menggunakan kuota pengganti terakhirnya. Dia menarik Mkhitaryan keluar dan memasukkan Marvin Ducksch.
Dalam pertandingan ini, Mkhitaryan yang sebelumnya mengalami cedera pergelangan kaki mendapat kesempatan sebagai pemain utama. Namun mungkin karena kurang berlatih bersama tim akibat cedera yang dialaminya, performansinya dalam pertandingan tidak terlalu bagus, hanya bisa dibilang biasa saja.
Marvin Ducksch adalah penyerang berusia 19 tahun lulusan Akademi Borusia Dortmund. Dalam situasi kepergian Robert Lewandowski, dia mungkin akan mendapat lebih banyak kesempatan bermain musim ini. Tapi apakah bisa benar-benar mengukuhkan posisi di tim utama dan menjadi tambahan yang bermanfaat untuk formasi, itu tergantung pada kemampuannya memanfaatkan peluang.
Keputusan Klopp mengganti Mkhitaryan dengan Ducksch bukan sekadar untuk menguras waktu dengan pergantian pemain di menit akhir, tapi juga memberi pressing ke Braunschweig agar mereka tidak bisa melancarkan serangan balik besar-besaran ke gawang Dortmund di sisa waktu.
Jika mereka nekat melakukannya, serangan balik Dortmund juga bukan main-main.
Ini adalah peringatan untuk Braunschweig agar mempertimbangkan baik-baik area belakang mereka jika ingin menyamakan skor...
……
Pergantian ini cukup efektif. Di menit-menit akhir, Braunschweig tidak bisa menciptakan masalah berarti untuk gawang Dortmund. Sebenarnya gol mereka pun berasal dari gol bunuh diri Mark, bukan hasil serangan yang bagus.
Pada akhir pertandingan, Borussia Dortmund berhasil mengalahkan tim promosi Braunschweig dengan skor 2-1 di kandang sendiri.
Meskipun memenangkan pertandingan ini, kemenangan tersebut tidak mudah diraih oleh Borussia Dortmund.
Bundesliga musim baru pasti tidak akan berjalan mulus, bahkan tim promosi saja bisa memberikan masalah sebesar ini. Jika menghadapi tim kelas menengah yang sedikit lebih kuat, mungkin mereka benar-benar akan dikalahkan di Westfalenstadion.
Klopp mengakui dalam konferensi pers setelah pertandingan bahwa performa timnya kurang maksimal, tetapi dia juga menegaskan kemenangan adalah hal terpenting bagi Borussia Dortmund.
Dengan kemenangan ini, Borussia Dortmund meraih dua kemenangan beruntun dengan total enam poin, menduduki puncak klasemen liga.
Namun ada empat tim lain yang juga mengumpulkan enam poin: Bayern München, Bayer Leverkusen, Mainz, dan Werder Bremen, menempati posisi kedua hingga kelima.
Borussia Dortmund hanya unggul selisih gol untuk bertengger di posisi pertama, posisi yang sangat rentan ini.
Tentu dalam sepak bola, hasil akhir adalah segalanya. Yang penting menang, tidak peduli cara atau seberapa sulitnya pertandingan.
Peringkat ini membuktikan filosofi tersebut.
Kemenangan 2:1 atas Eintracht Braunschweig di kandang sendiri juga menjadi kemenangan ke-20 beruntun Borussia Dortmund.
Musim lalu mereka sudah melampaui rekor 17 kemenangan beruntun Inter Milan dengan 18 kemenangan beruntun, menjadi pemegang rekor kemenangan beruntun terpanjang di lima liga top Eropa.
Dan pada musim ini, mereka terus melanjutkan performa gemilang dengan meraih dua kemenangan beruntun, memperpanjang rekor baru ini menjadi 20 pertandingan.
Tim Klopp tidak hanya memenangkan gelar juara, tapi juga menciptakan rekor yang sulit disaingi oleh generasi penerus.
……
Di pekan ketiga liga, Borussia Dortmund menjamu Werder Bremen di kandang sendiri. Setelah pertandingan ini, biasanya ada jeda 5-6 hari sebelum pekan keempat liga. Namun Dortmund berbeda - pada 27 Agustus, hanya tiga hari setelah laga liga ini, mereka harus memainkan pekan keempat liga lebih awal. Sebab pada 30 Agustus, mereka masih memiliki pertandingan di ibu kota Ceko, Praha - berhadapan dengan juara Liga Europa musim lalu Chelsea dalam ajang Piala Super Eropa.
Musim ini benar-benar menjadi ujian berat yang sama sekali baru bagi Borussia Dortmund.
Karena Piala Dunia Brasil musim panas mendatang, jadwal liga menjadi sangat padat. Jadwal Champions Eropa dan piala domestik juga akan mengalami penyesuaian, membuat beban pemain lebih berat dibanding musim biasa. Pada Desember, seluruh tim Borussia Dortmund harus pergi ke Jepang untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub, sehingga mereka akan absen dari beberapa pertandingan liga domestik. Pertandingan yang tertunda ini akan dijadwalkan ulang secara fleksibel. Jika mereka kembali lolos ke semifinal Champions Eropa, ini akan membuat jadwal musim baru Dortmund menjadi sangat padat dan ketat.
Jadwal sepadat ini menjadi ujian berat bagi stamina para pemain, sekaligus ujian besar dalam pengendalian risiko cedera tim.
Baru saja liga dimulai, tim sudah dilanda cedera berturut-turut. İlkay Gündoğan cedera pinggang, Henrikh Mkhitaryan cedera pergelangan kaki, Łukasz Piszczek juga mengalami cedera...
Setelah meraih gelar liga selama tiga tahun berturut-turut, Borussia Dortmund yang perkasa ini seolah mulai kehabisan tenaga.
Di balik rekor sejarah 20 kemenangan beruntun yang gemilang, Borussia Dortmund menyimpan krisis tersembunyi.
……
Pada pertandingan melawan Werder Bremen, Borussia Dortmund melanjutkan rotasi dengan Sven Bender dan Pierre-Emerick Aubameyang duduk di bangku cadangan.
Karena cedera Piszczek belum pulih, Kevin Großkreutz kembali menunjukkan kemampuan serbagunanya dengan tampil sebagai starter sekaligus bek kanan pengganti.
Di kandang sendiri, Borussia Dortmund juga bermain sulit. Babak pertama berakhir tanpa gol dari kedua tim.
Sepuluh menit setelah babak kedua dimulai, Markus Wagner akhirnya memecah kebuntuan untuk tim.
Gol ini berasal dari umpan silang dan assist Großkreutz.
Namun setelah unggul 1-0, Borussia Dortmund tidak melanjutkan tekanan. Bukan tidak mau, tapi lebih karena tidak mampu.
Kedua tim mulai melakukan pergantian pemain intensif sejak menit ke-66. Werder Bremen tentu tidak mau kalah dengan selisih satu gol, mereka masih berharap bisa menyamakan skor di kandang lawan atau bahkan mengalahkan Borussia Dortmund.
“Komentator Marcel Leif terus menyebut-nyebut rekor kemenangan beruntun yang diciptakan Borussia Dortmund. Menurutnya, mungkin justru rekor ini yang menjadi beban bagi para pemain Borussia Dortmund, membuat mereka bingung harus bermain bagaimana, terlalu banyak berpikir hal-hal yang tidak perlu selama pertandingan.”
“Untungnya akhirnya Borussia Dortmund bertahan menghadapi serangan balik gila-gilaan Werder Bremen di menit akhir, meraih kemenangan 1-0 yang sulit di kandang sendiri.”
“Pertandingan berakhir! Borussia Dortmund menang lagi! Apapun permainannya, bagaimanapun prosesnya, mereka tetap berhasil memenangkan pertandingan. Dua puluh satu kemenangan liga beruntun! Sambil terus memperbarui rekor, mereka juga terus menumpuk beban yang semakin berat di pundak... Lihatlah wajah lelah para pemain Borussia Dortmund. Liga baru saja dimulai, mereka sudah meraih tiga kemenangan beruntun, tapi ekspresi para pemain sama sekali tidak terlihat ringan...”
“Siararan langsung menampilkan beberapa close-up shot para pemain Borussia Dortmund. Memang benar, tidak ada euforia pasca 21 kemenangan beruntun. Sebaliknya, banyak yang terlihat... bagaimana menjelaskannya? Kalau diungkapkan dengan baik, mereka terlihat tenang, tidak terpengaruh pujian maupun kritikan. Kalau diungkapkan secara kasar, mereka terlihat bingung, seolah tidak yakin apakah bisa terus menang seperti ini di masa depan.”
“Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Klopp menolak mengakui bahwa rekor 21 kemenangan beruntun telah memberi tekanan pada tim.”
“Tidak, tidak ada yang akan merasa kemenangan terlalu banyak. Kami mengejar kemenangan di setiap pertandingan, jadi ada rekor atau tidak sama saja. Tidak berarti tekanan meningkat hanya karena terlalu banyak menang atau kemenangan beruntun. Para pemain hanya sedikit kelelahan...”
Langsung ada wartawan bertanya: "Tapi musim baru saja dimulai, dan belakangan ini juga bukan jadwal dua pertandingan dalam seminggu. Apakah ini berarti tur komersial ke China saat latihan pra-musim Borussia Dortmund menyebabkan persiapan stamina tim tidak optimal?"
Klopp menolak menjawab pertanyaan ini.
