Saat Zhou Yi dan orang tuanya bertemu di Monako, media dan para suporter di dalam negeri China sedang memantau ketat upacara penghargaan ini. Setelah penggabungan Ballon d'Or dari "France Football" dengan Pemain Terbaik Dunia FIFA, penghargaan Pemain Terbaik Eropa yang diadakan UEFA kini menjadi setara dengan Ballon d'Or FIFA.
“Seorang pemain China memiliki kesempatan meraih penghargaan besar ini, menyebut Zhou Yi sebagai ‘cahaya China’ tentu tidak berlebihan.”
“Upacara penyerahan medali dan pengundian di Monako kali ini juga mencatat rekor jumlah media China yang meliput.”
“Monako telah menyelenggarakan banyak acara olahraga bergengsi. Selain pengundian Champions Eropa dan upacara penghargaan tahunan, yang paling terkenal adalah balapan Formula Satu Grand Prix Monako.”
“Namun dari semua even olahraga tersebut, tidak ada yang menarik minat media China sebanyak kali ini.”
“Bahkan untuk pengundian Champions Eropa tahunan yang banyak diikuti media China, tidak pernah mengerahkan tim sebesar ini. Sebagian bekerja sama dengan media olahropa Eropa untuk mendapatkan materi liputan, sebagian lagi hanya mengutip berita dari internet.”
“Kali ini, media China secara tak biasa berkumpul di Monako demi Zhou Yi.”
“CCTV bahkan mengirim tim produksi khusus untuk merekam perjalanannya.”
“Rencana ini telah dikomunikasikan dengan Zhou Yi segera setelah namanya masuk tiga kandidat akhir.”
“Berkat hubungan kerja sama yang baik sebelumnya, proses koordinasi berjalan lancar.”
“Kecuali akses ke dalam ruang upacara, CCTV diperbolehkan mendokumentasikan seluruh proses keikutsertaan Zhou Yi dengan perspektif ‘mata ketiga’.”
“Zhou Yi pernah meledek orang itu: ‘Tidak takut usaha besar kalian sia-sia jika aku gagal?’”
“Dengan serius dijawab: ‘Kami menyiapkan dua skenario.’”
“‘Dua skenario sekaligus?’”
“‘Ya. Bagaimanapun, tujuan utamanya adalah dokumentasi.’”
Jadi setelah bangun tidur pada tanggal 29, Zhou Yi menerima telepon dari kontak tim syuting CCTV dan memulai persiapan pengambilan gambar. Mulai dari tahap dandan paling awal.
Meskipun bersifat dokumenter, tetap perlu merias wajah sederhana karena sebelum pengambilan gambar resmi dimulai, akan ada sesi wawancara dengan Zhou Yi.
Setelah wawancara selesai, Zhou Yi dan orang tuanya pergi sarapan bersama. Karena sudah berkoordinasi dengan orang tua tentang syuting kemarin, kedua orang tua tidak terkejut. Zhou Jianliang tampak sangat aktif di depan lensa, sedangkan Li Cuiyun sedikit lebih diam.
Sepanjang hari berikutnya, Zhou Yi makan di hotel, lalu menyempatkan diri ke gym hotel untuk latihan fisik... Semua ini terekam setia oleh lensa kamera.
Saat latihan, wartawan menyadari ini materi bagus lalu bertanya: "Meski datang untuk menerima penghargaan, tak lupa latihan ya?"
Zhou Yi mengangguk: "Latihan fisik bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja."
Di sela-sela ini, Zhou Yi juga menerima wawancara eksklusif dari situs resmi UEFA. Pertanyaan wartawan selama wawancara semuanya menggunakan nada seolah Zhou Yi sudah memenangkan penghargaan. Wartawan CCTV senang dan diam-diam bertanya ke petugas UEFA yang mendampingi: "Apakah ini berarti Zhou Yi sudah dipastikan menang?"
Petugas UEFA menggelengkan kepala: "Pemilihan akhir Pemain Terbaik Eropa berbeda dengan sistem FIFA. Kami menggunakan voting langsung di tempat, sampai detik terakhir, tak ada yang tahu hasilnya." Saat menyebut FIFA, nada suaranya penuh cela. Sepertinya Blatter memang tidak populer...
"Kami telah menyiapkan wawancara serupa untuk ketiga kandidat. Wawancara siapa yang menang akan kami pakai," jelas petugas UEFA.
Wartawan CCTV memperhatikan sikap Zhou Yi selama wawancara - tenang dan santai. Meski sebagai pihak terkait, dia lebih kalem daripada orang luar seperti dirinya... Anak ini benar-benar bermental besar.
Setelah wawancara, Zhou Yi makan siang bersama orang tuanya. CEO Borussia Dortmund Watzke dan direktur olahraga Zorc juga hadir menemani. Kru syuting CCTV merekam percakapan santai mereka yang berlangsung layaknya tak ada kamera.
Zorc memuji latihan fisik mandiri Zhou Yi pagi itu: "Saya telepon Jürgen ceritakan ini, dia senang. Tapi dia juga minta saya ingatkanmu untuk istirahat cukup. Malam ini kau harus terbang ribuan kilometer lagi..."
……
Usai makan siang adalah waktu istirahat. Setelah bangun tidur, Zhou Yi berenang di kolam hotel. Di tepi kolam dia bertemu tiga suporternya - bukan dari Jerman atau China, melainkan warga lokal Monako. Satu pelayan hotel, dua temannya - jelas ini direncanakan sebelumnya.
Maka Zhou Yi memberikan tanda tangan pada jersey nomor 23 Borussia Dortmund yang mereka sodorkan, lalu berfoto bersama bertiga dengan mereka yang hanya mengenakan celana renang dan bertelanjang dada.
Saat Zhou Yi turun ke kolam renang, kru syuting CCTV menyempatkan mewawancarai ketiga pemuda Monako ini, menanyakan mengapa sebagai warga Monako mereka menjadi suporter Zhou Yi.
Mereka menjelaskan ke wartawan CCTV bahwa awalnya adalah suporter Borussia Dortmund, kemudian terkesan oleh performansi Zhou Yi di klub tersebut sehingga secara alami menjadi penggemarnya. Ketika mengetahui kru ini berasal dari China, salah satu suporter Monako yang periang bahkan memperlihatkan kemampuan Bahasa Mandarin hasil belajarnya sendiri di depan kamera.
Namun dari ekspresi bingung yang terpancar di wajah kru syuting, tampaknya kemampuan Bahasa Mandarin suporter Monako tersebut masih jauh dari memadai...
Setelah selesai, pemuda itu bertanya pada kru tentang tingkat Bahasa Mandarinnya. Dengan sikap ramah terhadap teman dari Monako, seluruh kru serempak mengacungkan jempol sambil berkata: "Very_good!"
Pemuda Monako itu tertawa terbahak-bahak dengan wajah penuh sukacita.
……
Acara pengundian pertandingan grup Liga Champions dan upacara penyerahan medali Pemain Terbaik Eropa akan digelar pukul 17:45 sore di Grimaldi Forum.
Zhou Yi keluar dari kolam renang, mandi di kamarnya, lalu berganti pakaian resmi sebelum dijemput.
Dia bersama orang tuanya akan menggunakan mobil khusus yang disediakan panitia menuju venue, kemudian berjalan di karpet merah di lokasi acara.
Setelah itu, kru syuting CCTV tidak bisa lagi masuk untuk merekam. Mereka akan menunggu di pusat media, menyaksikan siaran langsung melalui layar televisi besar, untuk mengetahui apakah Zhou Yi memenangkan penghargaan.
Bagaimana dengan hasil pengundian grup Champions Eropa?
Mereka tidak terlalu mempedulikan...
Malam ini, bagi media China dan suporter, ketegangan terbesar - satu-satunya misteri - adalah apakah Zhou Yi bisa memenangkan voting langsung untuk menjadi Pemain Terbaik Eropa musim lalu!
……
Karena Monako menerapkan waktu musim panas di bulan Agustus, kini ada perbedaan waktu 6 jam dengan Beijing. Saat jalan di karpet merah dimulai pukul 17:00, di Beijing sudah tengah malam pukul 23:00. Upacara pengundian dimulai pukul 17:45 (23:45 waktu Beijing), sedangkan penyerahan medali menyusul setelahnya. Jadi saat Zhou Yi naik panggung, di China sudah memasuki dini hari.
Tapi tetap akan banyak suporter China yang berjaga di depan televisi dan dunia maya, menanti saksi sejarah.
Saat Zhou Yi muncul di karpet merah dengan setelan formal, lampu kilat kamera berkerlip tak henti. Wartawan China terutama bersemangat - terlepas dari pemungutan suara Pemain Terbaik Eropa, momen ini sendiri sudah menciptakan sejarah!
Inilah pemain China pertama dalam sejarah yang tampil di ajang ini!
Meskipun pada tahun 2012 Sun Pan membantu Atletico Madrid meraih gelar Liga Europa, namun dalam pemilihan Pemain Terbaik tahun itu, Liga Champions jelas lebih diutamakan. Apalagi sebagai seorang kiper, posisinya sendiri sudah sulit muncul dalam hasil akhir berbagai penghargaan besar. Oleh karena itu, Sun Pan tidak hadir di lokasi saat upacara pengundian dan penyerahan medali Liga Champions 2012, karena sedang menjalani pemulihan cedera di Madrid.
Di lokasi selain bunyi rana kamera para wartawan, terdengar juga sorakan gembira para suporter.
Zhou Yi melambaikan tangan kepada para suporter dan lensa kamera sambil tersenyum.
Tidak terlihat kaku, tapi juga tidak antusias, persis seperti performanya di lapangan.
Dengan santai ia berjalan melewati karpet merah, sama seperti orang lain, lalu memasuki pintu utama Grimaldi Forum.
Wartawan CCTV yang melaporkan langsung terdengar berapi-api: "21 detik! Waktu yang dibutuhkan Zhou Yi dari turun mobil sampai masuk ke Grimaldi Forum melewati karpet merah hanya 21 detik! Ini adalah 21 detik yang menciptakan sejarah! Dalam 21 detik ini Zhou Yi sepenuhnya menunjukkan kharismanya yang tenang dan percaya diri! Perlu diingat, ini adalah pemuda berusia 22 tahun! Ketika Kaka meraih Ballon d'Or pertamanya di usia 25 tahun, Cristiano Ronaldo di 23 tahun, sedangkan Messi di 22 tahun! Bagi Zhou Yi, jalan kariernya masih panjang dengan segudang kemungkinan... Masa depan Zhou Yi sungguh tak terbatas!"
