Saat Reus masih menyesali peluang terbuang, Chelsea sudah memanfaatkannya untuk melancarkan serangan balik.
Bola yang dipukul Sun Pan mendarat di kaki Lampard. Zhou Yi menyadari Chelsea akan melakukan serangan balik cepat - momen transisi antara serangan Dortmund ke bertahan memang rawan kerawanan.
Jadi maju menghadang Lampard, meski tak bisa merebut bolanya, setidaknya menahan dia untuk memberi waktu rekan setim mundur bertahan.
Tapi Lampard juga tahu ini, jadi tak memberi Zhou Yi kesempatan menahannya. Dia langsung mengoper bola ke Eden Hazard di depan.
Bola menggelinding melewati kaki Zhou Yi dengan kecepatan tinggi, terlalu cepat sampai Zhou Yi tak sempat menyentakkan kaki untuk merebut.
Dia hanya bisa mematung melihat Hazard menerima bola lalu menerobos area tengah sambil membawa bola.
Selanjutnya, dia melewati Sven Bender dan Mats Hummels, merobek pertahanan Dortmund, lalu membagi bola ke André Schürrle di sayap kanan. Schürrle mengirim umpan silang semi-voli ke area penalti, di mana Fernando Torres menyambar dari tengah dan menghajar voli udara dengan kaki kanan!
Braak!
Bola seperti peluru menembus Weidenfeller, melesat ke gawang di belakangnya...
"Torres——!! Fernando Torres!!! Chelsea unggul 1-0 atas Dortmund!!" teriak komentator Inggris histeris. "Chelsea Mourinho menunjukkan serangan balik cepat ala Mourinho yang khas!!"
Benar-benar serangan balik klasik ala Mourinho - dari tepisan Sun Pan sampai gol voli Torres, seluruh proses hanya belasan detik, sangat kilat.
Dulu saat Mourinho melatih Real Madrid, filosofi serangan ini sudah diwujudkan dengan sempurna oleh para pemain lini tengah dan depan Real Madrid yang punya stamina lari luar biasa. Kini baru kembali ke Chelsea, orang-orang sudah kembali melihat serangan kilat khasnya.
……
“Aduh, Chelsea mencetak gol!”
“Torres! El Niño-ku! Benar-benar pemenang hidup! Sudah mencetak gol di Piala Super Eropa juga! Sekarang dia bisa dibilang sudah mencetak gol di semua final kompetisi piala besar ya?”
“Penyerang grand slam Fernando Torres!”
“Sungguh tak disangka, yang mencetak gol malah Torres yang performanya sedang menurun...”
Di dunia maya China, gol Torres juga memicu perbincangan hangat di kalangan suporter.
Dalam pertandingan ini, selain suporter Chelsea atau Dortmund, sebagian besar suporter China seperti He Ping merasa bahagia sekaligus dilema, bingung harus mendukung tim mana dan memberi semangat ke siapa.
Setelah melihat Chelsea unggul, selain mengolok-olok julukan "pemenang hidup" Torres, lebih banyak orang yang menunjukkan emosi dilema namun bahagia seperti ini.
Ada yang memuji penyelamatan kritis Sun Pan, ada juga yang khawatir dengan nasib Zhou Yi.
Apa benar prinsip keseimbangan karma berlaku?
……
“Ah... Fernando Torres!” Marcel Leif menjerit saat bola masuk ke gawang. “Pertahanan Borussia Dortmund sudah kacau karena terobosan Hazard, saat semua mengira dia akan menembak, malah memberikan bola ke Schürrle... Para pemain Dortmund benar-benar melupakan Torres saat bertahan!”
“Ini sangat buruk bagi Dortmund, baru tujuh menit babak pertama Chelsea sudah unggul. Perlu diketahui kiper Chelsea saat ini adalah Sun Pan! Saya yakin mereka tidak asing dengan orang ini!”
Performa Sun Pan di leg perempat final Champions League musim lalu bisa dibilang "penyiksaan" bagi Dortmund. Kalau bukan karena hoki dan gol spektakuler Zhou Yi, mungkin mereka sudah tersingkir di perempat final...
Mana mungkin ada momen bergengsi selanjutnya?
Tapi tak bisa selalu mengandalkan gol spektakuler Zhou Yi. Dengan penerbangan bolak-balik Zhou Yi sebelum pertandingan ini, stamina-nya cukup untuk menuntaskan pertandingan hingga detik-detik terakhir melawan Chelsea? Sungguh diragukan...
……
Para pemain Dortmund segera teringat bahwa kiper di gawang lawan adalah Sun Pan, penjaga gawang yang meninggalkan kesan mendalam dan menyakitkan bagi mereka...
Begitu menyadari hal ini, ketertinggalan satu gol terasa seperti jurang tak terjembatani. Moral Dortmund pun mulai merosot.
Di sisi Chelsea, Sun Pan sangat gembira karena dalam serangan ini, dia bisa dianggap sebagai penginisiasi—baik sebagai penyelesai serangan Dortmund maupun penginisiasi gol Chelsea. Menjadi penyelamat sekaligus penggerak serangan, sensasinya benar-benar luar biasa! Tak ada yang lebih menyita perhatian daripada ini.
Zhou Yi menjadi pusat perhatian di podium penghargaan, sekarang giliran Sun Pan yang bersinar di lapangan!
Dengan penuh semangat, dia melakukan salto dengan tangan menopang di depan gawang, merayakan sendiri sambil merebut sorotan kamera...
Ini bukan sekadar dramatisasi diri. Para komentator pun serentak menyoroti kontribusi Sun Pan dalam gol ini.
Misalnya, komentator China He Ping memuji habis-hasan performa Sun Pan: "Figur kunci gol Chelsea adalah Sun Pan! Pertama, dia menepis tembakan satu lawan satu Reus, lalu bola yang ditepisnya jatuh ke kaki Lampard, langsung memicu serangan balik kilat... Andai dia menepis bola ke garis lapangan, meski itu penyelamatan hebat, Dortmund masih dapat tendangan pojok. Mana bisa dibandingkan dengan memicu serangan balik yang berbuah gol seperti ini?"
Sebagai komentator China, He Ping tentu akan membela pemain China.
Jika perkataannya dianggap kurang kredibel, bagaimana dengan pujian Marcel Leif—komentator Jerman—terhadap Sun Pan? Bukankah ini cukup meyakinkan?
“Lihat penyelamatan ini, aku yakin mereka yang sebelumnya meragukan keputusan Chelsea mempertahankan Sun Pan dan menempatkan Cech sebagai cadangan harus introspeksi. Aku juga yakin Cech yang menyaksikan penyelamatan ini hanya akan memberi tepuk tangan untuk Sun Pan, tanpa pikiran negatif. Sepak bola adalah olahraga persaingan, hanya dengan kompetisi sebuah tim bisa menjaga daya tempur. Menurutku suporter Chelsea harus bangga tim mereka punya dua kiper hebat, bukan sebaliknya...”
Setelah Sun Pan melakukan penyelamatan itu, seharusnya siaran TV langsung menyorot Cech di bangku cadangan. Tapi Chelsea langsung melancarkan serangan balik cepat, bahkan tak sempat menayangkan ulang peluang satu lawan satu Reus.
Baru setelah Chelsea mencetak gol, siaran TV menyorot Cech di bangku cadangan. Saat itu, Cech sedang merayakan kemenangan bersama rekan setim, ekspresinya tak menunjukkan respons terhadap penyelamatan Sun Pan tadi.
……
Para pemain Chelsea mengakhiri perayaan, pertandingan pun dilanjutkan kembali.
Semua tahu, begitu tim Mourinho unggul, pertandingan akan semakin sulit. Seiring waktu, situasi akan memburuk untuk Borussia Dortmund. Moral pemain Dortmund yang sudah terpukul akan semakin merosot...
Untuk memulihkan moral pemain Dortmund, harus ada aksi nyata yang membuat mereka yakin ketertinggalan satu gol bukan jurang tak terjembatani.
"Di saat seperti ini, dibutuhkan sosok yang bisa membangkitkan moral tim!"
"Setelah kick-off, Borussia Dortmund langsung melancarkan serangan memanfaatkan kesempatan menguasai bola."
"Mark tidak bertahan di area penalti depan gawang, malah menarik diri ke sayap untuk menerima operan."
"Saat menerima bola, dia memilih langsung mengirim umpan silang ke area penalti."
"Sebenarnya ini hanyalah umpan silang biasa yang sama sekali tidak mengancam gawang Chelsea."
"Tapi ketika Zhou Yi tiba-tiba muncul di area penalti dan melompat melakukan tendangan voli udara ke arah bola yang melayang, situasinya menjadi jauh berbeda dari perkiraan semua orang..."
"Zhou Yi——!"
"Dalam teriakan panjang Marcel Leif, bola jatuh dari atas kepala Ruiz. Bek tengah asal Brasil itu gagal menyundul, sementara Zhou Yi yang melompat di belakangnya berhasil menghajar bola!"
"Di sekitar titik penalti, tendangan voli udara Zhou Yi menghantam bola dengan sempurna, melesat seperti peluru menuju gawang!"
"Sun Pan memang melakukan gerakan penyelamatan, tapi aksinya terlihat terlalu lambat menghadapi tendangan dadakan Zhou Yi ini..."
"Goblok..."
"Sun Pan mengutuk dalam hati. Dia tahu takkan bisa menahan bola ini... Jangan-jangan langsung kebobolan setelah baru saja mencetak gol? Semua sorotan sebelumnya akan sia-sia!"
"Tapi tendangan Zhou Yi ini justru meleset dari bingkai gawang, menyusur tiang jauh lalu keluar melewati garis lapangan!"
“Melenceng! Aaaaaaaa——!” Marcel Leif menyangga kepala dengan kedua tangan dan mendongak ke langit sambil berteriak.
Dia merasa sangat menyesal melihat Zhou Yi gagal mencetak gol dari kesempatan ini.
Sun Pan yang terjatuh menoleh melihat bola tidak terbang masuk ke gawang, diam-diam melegakan napas. Meski hatinya masih berdebar, dia harus tetap menjaga martabat. Dengan cepat dia bangkit sambil menggoyang-goyangkan jari ke arah Zhou Yi yang masih terbaring: "Jangan kira bisa cetak gol spektakuler lagi lawan aku!"
Zhou Yi yang sedang kesal karena gagal mencetak gol langsung tertawa mendengar komentar Sun Pan: "Komentarmu itu, Pan-Pan, bukannya untuk masuk ke pintumu harus pakai gol spektakuler ya?"
Sun Pan tertegun sejenak lalu balik bertanya: "Ini maksudnya pujian buat aku?"
"Tentu saja pujian." Zhou Yi merapikan kaos kakinya yang tergeser saat jatuh tadi, lalu mengulurkan kedua tangan ke arah Sun Pan.
Ini pertanda minta ditarik berdiri. Sun Pan yang sedang dalam mood baik karena baru dipuji segera mengulurkan tangan dan menarik Zhou Yi berdiri.
Setelah berdiri, Zhou Yi menepuk-nepuk punggung Sun Pan: "Di sepakbola dunia pasti ada satu penghargaan yang hanya untukmu, bahkan Hart tidak bisa saingan..."
Sun Pan bingung sampai logat timur lautnya keluar: "Apaan tuh?"
"Penghargaan Backdrop Terbaik Tahun Ini! Bukannya ada puisi begini? 'Langit pun menua jika punya rasa, Lihat Pan-Pan langsung tendang aja!'" Setelah berkata demikian, Zhou Yi langsung lari menjauh sebelum sempat ditangkap Sun Pan.
“Bangsat！！” Benar saja, dia mendengar Sun Pan menggeram penuh amarah di belakangnya.
Untung dia cepat kabur...
