Tendangan voli udara Zhou Yi ini meski tidak menghasilkan gol, berhasil membangkitkan moral tim.
Ini adalah respons Dortmund, atau lebih tepatnya Zhou Yi, tepat setelah Chelsea unggul—jika kalian pikir keunggulan satu gol berarti dominasi, kalian salah besar!
Bahkan orang bodoh pun tahu: jika tendangan Zhou Yi mengarah dalam bingkai gawang, bahkan Sun Pan sekalipun takkan bisa menghalau bola itu—pasti gol!
Kegagalannya menepis bola tadi bukan karena arah tembakan melenceng, tapi refleksnya terlambat.
Dengan teknik yang sama, seandainya Zhou Yi menembak dalam bingkai gawang, Sun Pan tetap takkan sanggup menghalau.
Lalu siapa bilang Chelsea tak terkalahkan hanya karena unggul satu gol?
Siapa bilang Sun Pan adalah Tembok Besar yang bergerak yang tak bisa ditembus?
Selama ada kemauan dan tekad, pasti ada jalan untuk sukses.
Ini menjadi contoh inspiratif bagi pemain Dortmund lainnya, bahkan dalam kadar tertentu bisa disebut "meruntuhkan mitos".
Di menit-menit berikutnya, performa pemain Dortmund tidak kacau seperti yang diprediksi beberapa orang meski kebobolan lebih dulu.
Sebaliknya, serangan mereka semakin tajam dan mengancam...
Pada menit ke-11, Zhou Yi yang menguasai bola di sekitar lingkaran tengah langsung mengirim umpan silang ke sayap kiri tanpa sempat mengangkat kepala.
Saat bola menggelinding, Aubameyang mengandalkan kecepatannya untuk mengejar bola, lalu berlari garang menuju area penalti Chelsea.
Kemudian sebuah umpan silang, Mark di area tengah menyambut dengan heading, namun melambung tinggi karena gangguan ketat dari Ruiz.
Menit ke-16, Zhou Yi sendiri mencoba tendangan jauh dari luar area penalti di sekitar busur kotak penalti. Bukan tembakan keras biasa, melainkan tendangan berakurasi lengkung. Bola melengkung melewati bek Chelsea di area penalti, mengelak dari jangkauan ujung jari kiper Sun Pan, namun karena lengkungannya terlalu ekstrem, juga melewati tiang gawang kanan dan melenceng ke jaring samping!
Meski tidak gol, tendangan ini membuat suporter Chelsea terkejut - saat bola mengibaskan jaring samping, ilusi visualnya sangat mirip bola masuk...
Zhou Yi sendiri menunjukkan penyesalan, menyangga kepala dengan kedua tangan.
Sun Pan bangkit dari tanah sambil bergumam kasar: "Goblok! Beneran asal nembak kalo liat gue ya!"
Meski menggerutu, dalam hati Sun Pan merasakan detak jantungnya kencang... Bahaya terus mengintai jika serangan lawan tak henti.
……
Menit ke-22, Mark menguasai bola di area penalti lalu memberi umpan mundur. Reus menyambut dengan tendangan keras dari luar kotak penalti - tembakan bertenaga dengan sudut yang sulit.
Namun bola berhasil ditepis dengan heroik oleh Sun Pan.
"Sun Pan! Bak satu jenderal menjaga pintu, ribuan pasukan tak bisa lewat!" Komentator "penyair" He Ping tak tahan mengutip dua baris puisi.
Dua baris ini berasal dari puisi Li Bai dinasti Tang berjudul "Kesulitan Jalan ke Shu". Bagi Borussia Dortmund, gawang yang dijaga Sun Pan memang seperti Jalan Shu di masa lalu - sulit ditembus.
Marcel Leif mengingatkan Dortmund: "Meski Chelsea belum bermain terlalu defensif, saya yakin seiring berjalannya waktu pertandingan, jika skor tetap sama di sisa babak kedua, Mourinho pasti tak segan parkir bus di depan gawang. Ditambah kemampuan individu luar biasa Sun Pan, Dortmund akan semakin sulit mencetak gol..."
Dortmund sendiri cukup memahami Mourinho dan Sun Pan - musim lalu mereka pernah berhadapan dengan keduanya di Liga Champions.
Karena itu Dortmund meningkatkan intensitas serangan, berharap segera menyamakan skor dan mengembalikan kesetaraan permainan.
Menit ke-26, Zhou Yi mengirim umpan lambung dari luar area penalti. Marco Reus sukses menjebak offside dan menerima bola di celah kotak penalti. Ia berbalik dan melepaskan tendangan keras, namun terlalu tepat ke arah Sun Pan yang langsung menangkapnya.
Menit ke-29, Aubameyang memanfaatkan kecepatannya di sayap kiri, tiba-tiba melewati bek dan menyarang ke dalam sebelum melepaskan tendangan jauh dari depan area penalti yang akhirnya melenceng dari gawang...
Chelsea memanfaatkan peluang saat Borussia Dortmund memperkuat serangan untuk melancarkan serangan balik, yang merupakan pola klise ofensif andalan Mourinho.
Menit ke-31, Schürrle menggunakan kecepatannya di sayap untuk melewati Schmelzer dan melakukan umpan silang dari garis dasar. Torres yang menerima bola di area tengah berbalik dan melepaskan tembakan, namun bola meleset melewati mistar gawang.
Menit ke-34, Chelsea merebut operan Aubameyang yang ditujukan untuk Zhou Yi di lini belakang, lalu melancarkan serangan balik. Oscar membawa bola dengan cepat melewati separuh lapangan sebelum memberikan oper lurus kepada Torres yang menyambar di sisi kanan.
Torres yang sudah mencetak gol terlihat sangat aktif dalam pertandingan ini, selalu muncul di posisi yang tepat untuk lolos.
Setelah menerima bola di sudut area penalti besar, Torres melepaskan tendangan chip ke sudut jauh namun bola melenceng keluar garis lapangan...
Menghadapi serangan balik Chelsea, Borussia Dortmund tidak menunjukkan keraguan sedikit pun. Mereka tidak menarik diri ke belakang meskipun serangan balik Chelsea sangat tajam. Zhou Yi di lapangan memberikan solusi dengan terus menyerang, menggunakan serangan yang lebih ganas untuk menekan serangan balik Chelsea. Dia memimpin Borussia Dortmund melancarkan gelombang demi gelombang serangan ke gawang Chelsea.
Menit ke-38, Reus memberikan operan kepada Zhou Yi. Di area tengah, Zhou Yi berpura-pura akan melakukan tendangan jauh sehingga Ruiz melompat sambil membalikkan badan untuk menghalangi tembakan tersebut dengan tubuhnya.
"Hasil akhir Zhou Yi ini hanya gerakan tipuan, setelah kaki kanannya mendarat, dia tidak menembak melainkan mengirimkan umpan terobosan, mengoper bola ke area penalti! Mark dengan cekatan menyambar ke depan, menerima bola lalu melakukan tembakan!"
"Sun Pan melakukan gerakan penyelamatan, namun tidak berpengaruh karena bola dihalau oleh bek tengah lain Gary Cahill yang terjatuh sambil menggunakan kakinya ke garis lapangan..."
"Bahaya sekali! Serangan Borussia Dortmund belakangan ini sangat ganas! Mereka bahkan sempat membentuk tren pengepungan gawang Chelsea..." komentator Inggris berkata dengan nada khawatir. "Sebelum pertandingan, analisis banyak pihak menyebut kondisi Dortmund seharusnya tidak optimal terkait perjalanan pemain inti Zhou Yi yang bolak-balik menerima penghargaan... Tapi secara praktik di lapangan, sama sekali tidak terasa ada masalah kondisi mereka... Soal Zhou Yi? Dia tetap mesin serangan Dortmund, katalisator yang membuat permukaan mereka hidup... Chelsea mencoba membatasinya dengan beberapa taktik, namun upaya itu tidak mencapai efek yang diharapkan. Di lapangan dia berlari gesit, hampir setiap sudut lini tengah dan depan ada jejaknya. Kehadirannya yang omnipresent membuat Dortmund bisa melancarkan serangan dari mana saja, membuat pertahanan Chelsea kewalahan..."
"Komentator Inggris itu benar-benar menyentuh inti persoalan."
Pertandingan kali ini Borussia Dortmund benar-benar tidak seperti yang diduga orang, sama sekali tidak terlihat lelah atau dalam kondisi buruk. Sebaliknya, mereka bermain sangat agresif. Hanya dua menit setelah pertandingan dimulai, mereka sudah menciptakan tembakan berbahaya. Hingga saat ini, baik jumlah tembakan maupun tembakan yang mengarah ke gawang, semuanya lebih banyak dari Dortmund. Apalagi soal penguasaan bola, Dortmund mendominasi secara mutlak.
Padahal ini semua terjadi dalam kondisi Dortmund baru saja kebobolan satu gol...
Waktu tersisa di babak pertama semakin menipis. Yang mengejutkan, Dortmund sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakadaptasian. Sebagai inti tim, Zhou Yi beroperasi normal tanpa sedikitpun jejak kelelahan. Kegagalan beradaptasi dengan lapangan pun tidak mengganggunya. Ia berlari lincah di lapangan ini, mengolah bola seolah masih di Westfalenstadion, bagai telah menyelinap ke sini untuk latihan malam sebelumnya...
Tentu mereka tidak tahu, dunia virtual dalam otak Zhou Yi bisa menyimulasikan realitas dengan sempurna, termasuk kondisi rumput lapangan di dunia nyata.
Kecuali ada yang mengganti rumput lapangan semalam suntuk sebelum pertandingan, tapi siapa yang akan sebegitu iseng? Tidak semua orang seperti Tony Tuan...
……
Mourinho berdiri di pinggir lapangan dengan alis berkerut. Jika hanya melihat ekspresinya, orang akan mengira Chelsea yang tertinggal. Padahal kenyataannya Chelsea-lah yang unggul 1-0. Tapi Mourinho sama sekali tidak merasa lega meski sedang memimpin.
“Dia agak bingung dengan Zhou Yi. Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan performa seperti ini setelah terbang ribuan kilometer pulang-pergi dan kurang tidur?”
Asisten sekaligus temannya, pelatih fisik Chelsea Rui Faria, melihat Mourinho berdiri tak bergerak di pinggir lapangan seperti patung. Faria yang mengenalnya baik tahu Mourinho pasti menghadapi masalah, lalu mendekatinya.
Meski tidak berbicara maupun bergerak, Mourinho tahu ada seseorang di sampingnya, bahkan tahu persis siapa orang itu.
“Rui, kurasa kita salah menilai Zhou Yi.” Mourinho mengerutkan alis, “Jelas terlihat tidak ada sedikitpun kelelahan padanya. Kami ditipu oleh Klopp. Dia sengaja memberikan informasi menyesatkan, seperti Zhou Yi yang menghadiri upacara penghargaan dan kurang istirahat...”
Faria berkata: “Mungkin ini bukan ide Klopp. Tadi saya mengamati Klopp dan melihat dia juga terkejut dengan situasi ini. Mungkin dia tidak menyangka timnya justru semakin bagus bermain ketika tertinggal.”
Mendengar ini, Mourinho menoleh ke arah bangku cadangan Borussia Dortmund dengan ekspresi aneh. Ia melihat Klopp yang duduk di sana sedang menutup mulut sambil berbicara dengan asistennya Buvac.
“Sungguh menarik...” gerutu Mourinho.
……
“Ini benar-benar menarik.” Klopp menutup mulutnya sambil berkomentar kepada asisten pelatih Buvac.
“Memang sangat menarik. Kondisi yang ditunjukkan Zhou Yi benar-benar di luar dugaan kita, dan dia bahkan bisa membawa seluruh tim bermain dengan baik…” Buvac juga mengangguk kagum.
Tapi Buvac jelas salah menangkap maksud.
Klopp menggelengkan kepala: “Tidak, maksudku bukan itu yang menarik. Aku tidak pernah meragukan kemampuan Zhou Yi, sama sekali tidak terkejut dengan kemampuannya mengatur kondisi. Yang menarik bagiku adalah pola serangan yang dipilih Zhou Yi dalam pertandingan ini… Melawan Chelsea, dia bermain lebih efisien, baik dalam penguasaan bola maupun pengaturan ritme… Kamu perhatikan? Di pertandingan ini umpan majunya lebih banyak, sementara umpan menyamping atau mundur justru minim.”
Mendengar penjelasan Klopp, Buvac mencoba mengingat-ingat dan menyadari kebenarannya. Banyaknya tembakan dan serangan Dortmund di babak pertama memang berkaitan dengan umpan-umpan progresif Zhou Yi. Di depan area penalti Chelsea, dia jarang mengajak rekan setimnya melakukan operan pendek mencari celah, melainkan memilih cara langsung untuk mengancam gawang Chelsea – baik dengan mengoper ke rekan untuk menembak, maupun melepaskan tendangan sendiri.
“Saat jeda babak pertama, aku ingin meminta Zhou Yi menjelaskan alasan di balik keputusannya ini,” kata Klopp.
“Aku juga penasaran,” Buvac tersenyum.
Dia tampak tidak terkejut dengan langkah Klopp tersebut.
