Klopp ingin mendengar penjelasan Zhou Yi tentang pilihan taktisnya, padahal secara prosedural wewenang penjelasan taktis seharusnya berada di tangan pelatih kepala atau asisten pelatih.
Tapi Buvac tidak terkejut dengan tindakan Klopp.
Karena dia sudah lama terbiasa...
Dulu, dia bahkan pernah bersama Klopp membahas masalah taktik dengan Zhou Yi...
Klopp memiliki kepercayaan mutlak yang hampir "mirip keyakinan takhayul" terhadap Zhou Yi—ini melebihi pemain mana pun di tim—dalam strategi serangan dan pilihan taktik, Klopp akan memberikan ruang yang cukup bagi Zhou Yi di lapangan untuk bermain dengan kebebasan tertentu. Meski tidak sampai tanpa batasan sama sekali, ruang taktisnya jelas jauh lebih besar dibanding pemain lain.
Sebagai balasannya, Zhou Yi memimpin Borussia Dortmund meraih gelar Bundesliga tiga musim berturut-turut dan satu trofi Champions Eropa. Klopp memperlakukan dia dengan "kepercayaan mutlak", tentu dia harus membalas kepercayaan itu. Pepatah "pemain akan berjuang mati-matian untuk pelatih yang mempercayai mereka" bukanlah sekadar kesetiaan buta yang dangkal...
Setelah Borussia Dortmund memenangkan Champions Eropa, banyak orang melakukan analisis dan penelitian tentang "mengapa".
Mengapa Dortmund bisa mempertahankan kondisi kompetitif dan performa luar biasa selama tiga musim? Mengapa mereka bisa menjepit Bayern München baik di liga domestik maupun Champions Eropa?
Banyak kesimpulan muncul dari berbagai aspek, tapi hubungan kerja "unik" antara Klopp dan Zhou Yi jarang disebutkan. Hanya sedikit yang tahu detailnya, dan bahkan yang tahu pun tidak terlalu mempedulikannya—kurang mendapat perhatian khusus.
Jadi dari sudut ini, sebenarnya kesuksesan Borussia Dortmund sulit untuk direplikasi, baik oleh klub lain maupun oleh Dortmund sendiri.
Jika suatu hari nanti Klopp atau Zhou Yi meninggalkan Dortmund, maka seluruh sistem yang dibangun di atas dasar tersebut akan kehilangan maknanya.
Tidak ada pelatih yang akan memberikan kepercayaan dan penghormatan sebesar itu kepada seorang pemain. Juga tidak ada pemain yang memiliki kecerdasan taktik sejelas Zhou Yi.
Buvac bahkan pernah berpikir, mengapa justru Klopp yang bisa mencapai tingkat seperti ini? Dia yakin bahkan dirinya sendiri tidak mungkin memberikan hak sebesar itu kepada Zhou Yi - kalau dikatakan Zhou Yi adalah pelatih taktik terselubung di tim, itu sepenuhnya benar.
Berapa banyak pelatih yang mengizinkan kondisi seperti ini terjadi? Mereka selalu ingin menjadi satu-satunya otoritas di tim, semua keputusan ada di tangan mereka, para pemain hanya perlu mengikuti arahan mereka. Tentu mereka akan mendengarkan aspirasi pemain, tapi itu lebih berupa pendapat tentang hubungan personal daripada taktik.
Jika ada pemain yang berkata kepada pelatih: "Menurut saya kita harus mengubah taktik yang selama ini digunakan dalam pertandingan berikutnya, mencoba variasi permainan yang berbeda..."
Maka hampir pasti dia akan memicu kemarahan pelatih tersebut, karena ini dianggap sebagai tindakan provokatif.
Tapi Klopp, lelaki gila ini, justru memberikan kebebasan seperti itu kepada Zhou Yi. Sungguh sesuai dengan karakteristiknya sebagai "orang gila yang melakukan hal-hal gila"...
……
“Waktu yang tersisa di babak pertama tidak banyak lagi, sepertinya skor akan sulit berubah... Menyikapi kondisi yang terlihat di babak pertama ini, saya yakin kedua pelatih pasti akan melakukan penyesuaian strategi selama jeda babak pertama...”
Saat komentator He Ping mengucapkan kalimat itu, waktu pertandingan yang tertera di layar televisi menunjukkan 44 menit 25 detik.
Tepat sebelum ucapannya, ofisial keempat telah mengangkat papan injury time di pinggir lapangan. Babak pertama berjalan cukup lancar selain insiden konflik antara Aubameyang dan Ruiz di awal, sehingga injury time hanya 1 menit.
Apa yang bisa dilakukan dalam sisa 1 menit 35 detik ini?
Bahkan sekalipun Dortmund yang sedang menguasai bola dan menyerang.
Zhou Yi menerima bola di depan area penalti, namun posisinya membelakangi arah serangan... Tiba-tiba Zhou Yi menyodok bola dengan tumit ke area penalti di belakangnya!
Dia ingin memberikan umpan kepada Mark.
Ruiz sudah mengantisipasi gerakan ini, mereka telah banyak menganalisis Zhou Yi sebelum pertandingan... Dengan gerakan menyapu yang tepat, bola berhasil diblok.
“Bola yang ditendang keluar diterima oleh Sahin. Borussia Dortmund menguasai titik jatuh kedua, seolah-olah merebut rebound area depan, dan bisa melanjutkan organisasi serangan. Karena waktu babak pertama tinggal sedikit, sebagian besar pemain Chelsea telah mundur ke Zona 30 Meter untuk membantu pertahanan. Mereka juga merasakan betapa ganas dan gila-nya serangan Dortmund di babak pertama, tak ingin membiarkan Dortmund menyamakan skor jelang akhir babak pertama...”
Saat itu, Zhou Yi telah mundur ke posisi sekitar 30 meter dari gawang. Ia menyesuaikan arah tubuhnya menghadap ke gawang.
Sahin memberikan umpan kepadanya.
Zhou Yi menginjak bola umpan Sahin dengan kaki kiri, lalu tanpa ancang-ancang langsung mengayunkan kaki kanannya dan menembak bola!
Tembakan ini sangat mendadak karena sama sekali tidak ada gerakan ancang-ancang. Zhou Yi langsung mengayunkan kaki dari posisi diam tanpa tanda-tanda akan menembak!
“Zhou Yi menembak——!” teriak Marcel Leif dengan penuh semangat.
Tembakan Zhou Yi mengarah ke sudut belakang gawang. Sun Pan mulai bergerak untuk menyambar. Namun di tengah jalannya, bola mengenai betis Ramires yang sedang melompat bertahan, menyebabkan bola berubah arah!
Bola justru melenceng ke sudut dekat gawang!
Sial!
Banyak suporter Chelsea, bahkan beberapa pemainnya, langsung muncul pikiran ini di otak mereka saat melihat kejadian tersebut.
Ramirez bahkan merasa hancur—jika bola ini masuk, pasti itu adalah kesalahannya...
Mark bahkan sudah tak sabar mengangkat kedua tangannya, bersiap untuk bersorak atas gol tersebut.
Tapi di saat itu, Sun Pan menyambar dari belakang kerumunan, alih-alih ke sudut jauh, dia malah menerjang ke sudut dekat!
Lalu dengan ujung jarinya menyodok bola!
Bola membelok dan meluncur keluar garis lapangan!
“WOOOOOOOOOOOOOOOW！！！” Komentator Inggris berseru sambil mengangkat tangan."Sun Pan! Sun Pan! Dialah Tembok Besar yang bergerak yang tak tertembus oleh Borussia Dortmund!! Chelsea akhirnya membuat pilihan tepat setelah melewatkan Sun Pan selama dua musim! Mereka mempertahankannya dengan segala cara, dan kini menuai hasilnya!"
Kali ini lensa kamera menyorot Cech, kiper cadangan itu juga membuat gerakan mengacungkan tinju, jelas dia pun terpacu dan senang dengan penyelamatan Sun Pan.
Setelah melakukan penyelamatan brilian yang tak masuk akal, Sun Pan mendarat lalu berguling dengan anggun, melompat bangkit sambil menggebrak tinjunya.
Rekan setimnya pun berhamburan memeluk dan menepuk tangannya, berterima kasih atas penyelamatan krusial yang baru saja dilakukan Sun Pan.
Saat hampir semua orang menyerah dan menganggap mustahil ditepis, Sun Pan memainkan peran Tuhan.
“Sun Pan! Dia mementahkan tembakan Zhou Yi! Sekali lagi dia menyelamatkan Gawang Chelsea!” He Ping memuji performa gemilang Sun Pan. Pindah tim dan lingkungan tidak membuatnya kehilangan stabilitas, hal yang menggembirakan bagi He Ping.
Para suporter China di depan televisi dan dunia maya tertegun melihat penyelamatan spektakuler Sun Pan itu.
“Aduh! Siapa sih pemeran utamanya ini!”
“Sialan, tembakan segitu bisa ditepis?!”
“Kupasati tiap kali Sun Pan berhadapan dengan Zhou Yi, dia kayak disuntik adrenalin...”
“Ada yang perhatikan interaksi Zhou Yi dan Sun Pan tadi? Zhou Yi ngomong langsung kabur, Sun Pan di belakang terlihat murka... Wajar sih. Pasti Zhou Yi ngomong sesuatu yang memprovokasi. Udah tahu Sun Pan itu tipe Hulk, makin marah mokin mantap...”
“Dortmund masih tertinggal satu gol. Kalau Mourinho memutuskan parkir bus di babak kedua, gimana caranya Dortmund bisa menembus?”
……
Tangan Mark yang semula terangkat akhirnya mencengkeram kepalanya sendiri. Tembakan segitu bisa ditepis, dia mulai meragukan hukum fisika.
Zhou Yi juga menyesal, tapi tidak se-dramatis reaksinya Mark.
Soalnya bola membentur pemain lawan dan berbelok... Tembakan seperti itu jelas tidak layak disebut "gol spektakuler".
Karena itu, penilaiannya terhadap Sun Pan tetap tidak berubah.
Sun Pan dan rekan setim selesai merayakan, lalu menyeringai ke Zhou Yi sambil berteriak dalam Bahasa Mandarin yang hanya mereka berdua paham: "Kalian jangan harap bisa mencetak gol!!"
Zhou Yi membalas dengan lirik ke atas: "Jangan salahkan aku kalau nggak diingetin, Pan-Pan. Kalau karma itu ada hukum kekekalannya, jangan sembarangan disia-siakan."
……
Tendangan pojok Borussia Dortmund berikutnya juga tidak membawa ancaman berarti bagi gawang yang dijaga Sun Pan. Untuk mencegah serangan balik Chelsea, tendangan pojok kali ini tidak langsung diarahkan ke gawang melainkan memainkan taktik khusus.
Marco Reus mengoper bola ke Zhou Yi yang datang memberikan dukungan. Zhou Yi memutar bola bersama tim beberapa kali, namun tetap tidak menemukan celah atau kesempatan yang lebih baik.
Babak pertama segera berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Chelsea.
Juara Champions Eropa musim lalu sementara tertinggal dari juara Liga Europa musim sebelumnya.
