Bab 57 Selalu Ada Saat Pertahanan Tak Bisa Bertahan

　　Pada jeda babak pertama, kedua tim tidak melakukan perubahan pemain, hanya penyesuaian taktis kecil. 　　Chelsea meningkatkan tekanan pada Zhou Yi sebagai cara untuk menekan Borussia Dortmund. 　　Mourinho merasa lega telah melakukan penyesuaian ini saat jeda babak pertama. Menurutnya, dia telah menutup celah terakhir, dan Chelsea yang unggul 1-0 tak perlu dikhawatirkan. 　　Musim lalu dia baru saja menghadapi Zhou Yi dan Borussia Dortmund, tentu tahu kehebatan Zhou Yi sehingga tak boleh lengah. Tapi dia yakin penyesuaiannya sekarang pasti efektif. 　　Dengan perasaan ini, Mourinho kembali ke bangku cadangan dan duduk menunggu babak kedua dimulai. 　　Dengan tiupan peluit wasit utama, babak kedua pertandingan pun dimulai. 　　Pertandingan babak kedua dimulai dengan tendangan kick-off Chelsea yang langsung melancarkan serangan ke gawang Borussia Dortmund. 　　Namun tidak benar-benar mengancam gawang yang dijaga Weidenfeller. 　　Tembakan Torres melambung di atas mistar gawang, bahkan tidak mendapat kesempatan tendangan pojok. 　　Selanjutnya, penguasaan bola jatuh ke kaki Borussia Dortmund. 　　Sama seperti babak pertama, saat Borussia Dortmund menguasai bola, mereka tidak mengoper bola bolak-balik di lini tengah-belakang, melainkan langsung menekan ke depan dengan kecepatan tinggi. Dengan cepat mereka memasuki Zona 30 Meter Chelsea. 　　Ketika Zhou Yi menerima bola, dua pemain Chelsea segera mendekat di depan dan belakangnya untuk mengepung. Zhou Yi langsung mengirimkan umpan diagonal menyilang dari area tengah ke celah kotak penalti. 　　Marco Reus yang berlari dari sisi lapangan menyambut umpan Zhou Yi. Namun alih-alih meneruskan serangan ke garis lapangan untuk memberikan umpan silang, 　　Ia justru menggeser bola ke dalam dengan kaki kanannya saat menerima bola, tiba-tiba menyarang ke dalam! 　　Gerakan menyarang ini begitu mendadak dan cepat, membuat Ramires yang mundur ke area penalti tidak siap menghadapi. Ketika berusaha berbalik mengejar, kakinya terpeleset hingga harus menopang tubuh dengan tangan agar tidak terjatuh, sekaligus kehilangan kendali atas Reus. 　　Setelah menyarang ke dalam, Reus menggoyahkan Ramires dan tanpa ragu langsung melepaskan tembakan! 　　Ia masih mengingat pesan Zhou Yi di ruang ganti: "Banyak-banyaklah menembak. Kalau ada kesempatan, tembak saja. Jangan terlalu banyak pertimbangan." 　　Maka dengan mengayunkan paha sekuat tenaga, ia menghajar bola dengan punggung kaki luar kanannya sepenuh kekuatan. 　　Bola yang ditendangnya melesat langsung menuju sudut jauh gawang! 　　Hampir bersamaan dengan tembakan Reus, Sun Pan melompat ke udara dan mengulurkan tangan untuk menepis ke titik jauh. Prediksinya akurat - Reus menembak ke sudut jauh, bukan sudut dekat. Refleks cepatnya kali ini berhasil mengantisipasi arah bola. 　　Ia berhasil menepis bola! 　　Namun bola yang ditepisnya tidak melambung keluar garis lapangan, melainkan memantul kembali ke depan gawang! 　　Seperti permainan biliar, bola yang ditepis Sun Pan menabrak kepala seseorang saat memantul... 　　Markus Wagner sudah bersiap menyambar ke depan gawang saat Reus menembak. Meski tak yakin akan ada rebound, sebagai penyerang ia harus selalu siaga menangkap peluang di depan gawang - kesiangan sedikit, kesempatan pun sirna... 　　Kesiapan itu terbayar lunas. Bola yang ditepis Sun Pan tepat melayang ke hadapannya! 　　Tanpa sempat berpikir, Markus secara refleks menyundul bola! 　　Dahi mendarat sempurna di bagian atas bola, menghasilkan sundulan pantulan! 　　Bola menghunjam tanah, terpantul, lalu melesak ke gawang! 　　Sun Pan yang tergeletak di tanah tak sempat bangun untuk penyelamatan kedua... Gawangnya takluk! 　　"Markus! Markus Wagner!!" teriak Marcel Leif bersemangat. "Sebuah rebound yang cerdas! Borussia Dortmund menyamakan skor!!" 　　…… 　　"Sialan!" kutuk Mourinho di pinggir lapangan menyaksikan kebobolan ini. 　　"Kali ini, lagi-lagi masalah terjadi di area penalti, Ramires terlalu mudah dikalahkan oleh Reus, dan saat Markus Wagner melakukan rebound, tak ada sama sekali bek Chelsea yang mengganggu!" 　　"Tapi dari tembakan Reus sampai rebound Markus, semuanya terjadi terlalu cepat, mungkin saja para pemain Chelsea belum sempat bereaksi... Tapi Mourinho tak peduli, gol kebobolan ini membuatnya naik pitam." 　　"Baru saja merasa penataan pertahanan terhadap Zhou Yi sudah tepat, siapa sangka baru dua menit babak kedua mulai, langsung kebobolan!" 　　"Di menit kedua babak pertama, Markus pernah menyia-nyiakan kesempatan dengan heading melenceng! Kini di menit kedua babak kedua, Dortmund kembali menciptakan ancaman mematikan! Kali ini Markus Wagner tak lagi menyia-nyiakan peluang! Rebound heading-nya sangat cerdik! Kualitas sundulannya juga tinggi!" puji He Ping. "Setelah Robert Lewandowski transfer ke Bayern München, Markus masuk dalam formasi pemain utama Dortmund. Beban di pundaknya berat karena dia dan Lewandowski sebenarnya tipe pemain berbeda, plus cedera berulang membuat banyak orang meragukan kemampuannya memikul tanggung jawab pasca-kepergian Lewandowski... Tapi dengan gol seperti ini, saya rasa sebagian keraguan itu bisa terjawab..." 　　Sebagai teman baik Zhou Yi, He Ping tetap bersikap ramah terhadap Mark. Di dalam negeri China, Mark juga memiliki banyak pendukung berkat hubungannya dengan Zhou Yi. Semua orang cukup menyukai pemain berbakat namun bernasib malang ini. Jika bukan karena cedera parah pada ligamen cruciatum kala itu, mungkin sama sekali tidak akan ada urusan Robert Lewandowski... 　　…… 　　Setelah mencetak gol, Mark yang bersemangat langsung berbalik dan berlari ke bangku cadangan, berpelukan dengan pelatih kepala Klopp. 　　Tentu saja dia harus berterima kasih kepada Klopp, dan yang terutama harus berterima kasih kepada Klopp. 　　Setelah kepergian Robert Lewandowski, Klopplah yang memberikan lebih banyak kepercayaan padanya, mendorongnya, dan mengatakan bahwa dirinya tidak berencana membeli striker tengah baru karena yakin Mark bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Lewandowski dengan sempurna. 　　Bahkan ketika Mark mencetak gol bunuh diri di liga, Klopp tidak pernah goyah kepercayaannya padanya. Aubameyang pernah melakukan hattrick, Mkhitaryan juga pernah mencetak dua gol, tapi striker tengah utama di setiap pertandingan tetap Markus Wagner, bukan orang lain. 　　Gol yang dicetak Mark ini adalah balasan atas kepercayaan Klopp padanya. 　　Setiap pemain pasti berharap bisa bertemu dengan pelatih kepala yang begitu mempercayai dirinya. 　　Dibandingkan dengan itu, meskipun pernah mengalami cedera parah, Mark masih bisa dibilang cukup beruntung... 　　"Saat Markus dan Klopp berpelukan, pemain-pemain Borussia Dortmund lainnya juga berhamburan maju, mengerumuni mereka. Di depan bangku cadangan dan area pelatih Dortmund, kerumunan penuh sorak-sorai bergemuruh." 　　"Sementara di depan gawang Chelsea, Sun Pan hanya bisa melampiaskan amarahnya ke rumput lapangan. Dia mencabik sepetak rumput lalu melemparkannya keras-keras ke dalam jala." 　　"Bangsat!" 　　"Dia murka, karena telah melakukan penyelamatan gemilang yang menepis tendangan keras Reus. Tapi tak disangka, itu justru menjadi assist tidak langsung untuk Markus Wagner - bola yang ditepisnya malah dipantulkan tepat ke kepala Markus, seolah dia sengaja mengoper bola itu." 　　"Bisa menghalau tendangan spektakuler, tapi tak sanggup menghentikan si bocah itu menyambar rebound... Sun Pan merasakan kepahitan." 　　"Saat jeda babak pertama, dia diam-diam bersumpah akan membuktikan pada Mourinho lewat aksi nyata bahwa dirinya takkan membiarkan Dortmund mencetak gol." 　　"Nyatanya, baru dua menit babak kedua dimulai, sumpah itu sudah hancur berantakan." 　　"Entah mengapa, dalam kemarahannya, Sun Pan teringat perkataan Zhou Yi di babak pertama." 　　"'Kalau karma itu ada keseimbangannya, kau sedang merusak tabungan karma sendiri...'" 　　"Apa benar ini terjadi karena dia telah menyia-nyiakan tabungan karmanya?" 　　…… 　　"Apapun penyebab kebobolan ini, kini kedua tim kembali ke garis start yang sama dengan skor 1-1." 　　"Gol Markus ini tidak hanya mencegah Chelsea memarkir bus di menit-menit akhir, tapi juga menambah dinamika baru dalam pertandingan." 　　Masih belum jelas siapa yang akan menang. 　　Mourinho yang sedang murka juga berlari ke pinggir lapangan, menarik Lampard untuk memberikan instruksi langsung. Ia memintanya menyampaikan kepada rekan setim bahwa masih ada sekitar 45 menit tersisa. Jangan panik karena kebobolan, mereka masih punya kesempatan untuk unggul lagi asalkan tidak merusak formasi sendiri. 　　Benar, menjaga stabilitas formasi sangat penting. 　　Lihat saja Borussia Dortmund. Di babak pertama mereka kebobolan hanya dalam 7 menit. Andai mereka panik, bagaimana mungkin Chelsea hanya unggul 1-0? Bisa saja skor sudah 2-0 atau 3-0. 　　Nyatanya Dortmund tetap stabil. Dorongan dari tendangan voli udara Zhou Yi yang nyaris masuk justru membuat mereka semakin gigih. Dengan momentum ini, mereka berhasil menyamakan skor hanya 2 menit setelah babak kedua dimulai. 　　Dalam arti tertentu, Dortmund sebenarnya adalah panutan bagi Chelsea. 　　Mourinho yakin timnya bisa menang jika mampu menjaga ketenangan seperti Dortmund dalam tekanan. 　　Sebagai pelatih, tugas terpentingnya saat ini adalah menenangkan tim, memberikan kekuatan dan kepercayaan diri. 　　Setelah semua itu, ia kembali ke kursi sambil meneguk air dengan ekspresi serius.