Saat kedua tim menunggu di koridor untuk tampil, DJ lapangan sedang mengumumkan daftar pemain. Setiap nama pemain Napoli yang disebutkan, sorakan gemuruh langsung memenuhi udara di atas lapangan San Paolo. Namun ketika giliran pemain Borussia Dortmund, yang terdengar adalah siulan keras tak kalah mengguncang.
"Ini pertama kalinya kita menghadapi mereka?" Reus mengerutkan alis mendengar sambutan ini. Jika bukan karena perbedaan mencolok antara lapangan ini dan Veltins-Arena, dia pasti mengira sedang bermain dalam Derbi Ruhr.
Atau mungkin bahkan siulan dalam Derbi Ruhr tak seekstrim ini...
"Iya, kenapa rasanya kita punya dendam lama dengan mereka?" Mark mengkerutkan lehernya. Sejak tiba di bandara Napoli hingga sekarang, semua kejadian ini seperti adegan film yang terus terpampang di depan matanya.
"Tenang, ini wajar. Sekarang kita adalah musuh mereka, berada di kubu berlawanan. Jadi reaksi seperti ini normal." Zhou Yi mencoba menenangkan rekan setimnya. Dia tak ingin mental timnya ciut sebelum pertandingan dimulai hanya karena tekanan suporter lawan.
"Tapi kita pernah ke banyak kandang lawan, tak ada yang sekeras Napoli..." Mark tak sependapat dengan Zhou Yi.
"Napoli memang berbeda dari tempat lain." Zhou Yi menjelaskan. "Budaya di sini lebih keras..." Dia sengaja menghindari frasa "surga mafia" agar tak memperburuk imajinasi rekan-rekan setimnya.
……
Begitu pertandingan dimulai, Napoli langsung melancarkan serangan gencar, memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri.
Dalam lima menit, Borussia Dortmund benar-benar terjepit oleh Napoli. Melihat situasi pertandingan, sulit dipercaya ini adalah performansi juara bertahan.
Tim Napoli, dengan dukungan suporter mereka, melancarkan serangan demi serangan ke Gawang Dortmund.
Tapi sebenarnya yang paling menakutkannya bukanlah serangan Napoli, melainkan ketika penguasaan bola jatuh ke pihak Dortmund.
Napoli memulai pressing sejak zona serang ketiga. Pemain mereka seperti Anjing Gila yang tak kenal lelah, bahkan saat bek Dortmund menguasai bola, 1-2 pemain langsung menekan.
Terutama Zhou Yi, yang menjadi sasaran utama pemain Napoli. Setiap kali menguasai bola, setidaknya dua pemain yang menekannya, kadang bahkan tiga atau empat orang.
Ini membuat Zhou Yi hampir mustahil mengatur serangan efektif - seluruh energinya habis untuk melepaskan diri dari kawalan orang itu dan mempertahankan bola, mana mungkin mengorganisir serangan?
Selain itu, antara dia dengan pemain penyerang di area depan, terhalang beberapa pemain Napoli. Meski dia mengoper bola ke depan, sulit menembus lapisan pertahanan pemain Napoli.
Untuk hal ini, Zhou Yi tentu sudah mengalami pengalaman dalam permainan virtual. Tapi meski tahu apa yang akan dilakukan Napoli, dia tidak bisa memberikan solusi lebih baik—jika dia maju ke depan, mendekati Mark dan Reus, hubungannya dengan lini belakang akan terputus. Saat itu terjadi, rekan setimnya hanya bisa melakukan tendangan jauh ke depan, namun tingkat kesalahan terlalu tinggi, kurang presisi, hanya membuang-buang kesempatan menyerang.
Jika dia tidak maju dan tetap di lini belakang untuk mengatur serangan, masalah yang dihadapinya sudah terlihat jelas seperti tadi.
"...Napoli langsung menerapkan taktik pressing tinggi sejak awal pertandingan, melakukan pressing terhadap setiap pemain Borussia Dortmund yang menguasai bola... Harus diakui, taktik mereka cukup efektif..." kata He Ping.
Sebenarnya pressing tinggi memang taktik yang efektif, ini bukan penemuan pelatih Napoli Benitez. Tapi berapa tim yang bisa mengeksekusi pressing tinggi dengan sempurna dalam pertandingan?
Seperti Barcelona, semua tahu untuk melawan aliran penguasaan bola mereka, pressing tinggi yang solid bisa menekan mereka. Tapi Barcelona tetap mendominasi peta sepakbola Eropa selama bertahun-tahun. Dalam periode itu, berapa tim yang berhasil mengalahkan Barcelona secara konsisten dengan pressing tinggi? Tidak banyak, karena pressing tinggi membutuhkan syarat tinggi yang tidak semua tim mampu penuhi.
Kini, Napoli di bawah Benitez menunjukkan tekad untuk mengeksekusi "pressing tinggi" dengan sempurna.
Setiap pemain berlari tanpa henti, hampir mencakup seluruh lapangan. Di manapun sudut lapangan, selama ada pemain Borussia Dortmund, pasti ada pemain Napoli di sana.
Posisi Zhou Yi di lapangan adalah Gelandang Serang, tetapi seiring berjalannya pertandingan, dia berubah menjadi gelandang bertahan. Di depan sulit menerima bola - rekan setim mengirimkan umpan panjang padanya, kemampuan bertarung fisiknya tidak mendominasi. Di bawah tekanan dua pemain lawan, sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan atau merebut bola...
Setelah menjadi gelandang bertahan, Zhou Yi memang bisa membantu tim menstabilkan situasi di lini belakang, tetapi sulit mengirim bola ke depan.
Bahkan jika dia ingin mengirim umpan panjang ke depan, sangat sulit karena sebagai pemain inti Dortmund, Zhou Yi mendapat pressing menyeluruh dari Napoli. Dia bahkan tidak punya ruang untuk mengayunkan kaki melakukan umpan panjang.
……
Rekan setim mengoper bola ke Zhou Yi yang membelakangi arah serangan. Setelah melakukan gerakan tipuan akan berbalik ke kiri, dia menggunakan punggung kaki luar kanan untuk menggeser bola ke kanan sambil memutar tubuh ke kanan, berusaha melepaskan diri dari bek belakangnya Inler.
Tapi dia tidak berhasil mencapai target ini. Begitu berbalik, Inler masih menghadang di depannya, membuatnya tidak bisa langsung berputar. Untuk menghindari tackle, dia harus menggiring bola ke sayap sementara Inler terus mengejarnya, berusaha mempersempit ruang gerak Zhou Yi.
Zhou Yi tentu menyadari jika dia terus membawa bola ke sayap, itu hanya akan membuatnya masuk ke jalan buntu.
Jadi dia melakukan berhenti mendadak, kaki kiri melangkahi bola lalu mengayun kembali, menggunakan punggung kaki luar untuk menggeser bola ke kiri, menyelesaikan putaran badan, dan kembali ke area tengah.
Inler tidak tertipu oleh gerakan tipuan Zhou Yi. Dia ikut berbalik dan mendekat lagi. Tentu, ada sedikit tarikan tangannya untuk mencegah Zhou Yi benar-benar lolos, tapi dia segera melepas setelah menarik sebentar. Wasit utama tidak akan memberi pelanggaran untuk aksi tangan seperti ini.
Akhirnya Zhou Yi terpaksa mengoper bola mundur – jika tidak segera melepas bola, bukan cuma Inler yang akan mengejarnya. Dia telah melihat Hamsik sedang menyambarnya. Semakin lama menguasai bola, dia akan terjebak dalam lingkaran kepungan sampai-sampai operan mundur pun sulit dilakukan.
Pertarungan antara Zhou Yi dan Inler di lini tengah ini bagai miniatur dari pertandingan Borussia Dortmund vs Napoli sejauh ini.
Napoli mengandalkan lari tanpa lelah dan taktik pressing, ditambah sorakan para suporter sepanjang pertandingan, membuat Dortmund terjepit.
Sepuluh menit telah berlalu, Dortmund baru melakukan satu tembakan itupun masih melenceng dari bingkai gawang.
Sementara Napoli memanfaatkan pressing di area depan untuk menciptakan beberapa peluang, dua diantaranya tepat mengarah ke dalam bingkai gawang.
"Kalau bukan karena penyelamatan brilian dari Weidenfeller, mungkin saja Borussia Dortmund sudah kebobolan."
"Napoli bermain begitu garang. Meski Dortmund belum kebobolan sampai sekarang, jika terus bermain seperti ini, lambat laun mereka pasti kemasukan..." kata Marcel Leif dengan wajah cemas.
Menghadapi pressing tinggi ala Napoli, bukan hanya Zhou Yi yang kesulitan. Pemain-pemain Dortmund lainnya juga tampak belum beradaptasi. Ditambah kemungkinan kondisi fisik mereka yang sudah terkuras akibat suasana mencekam di kandang lawan, sejak awal pertandingan Dortmund terus terjepit tanpa bisa memberikan perlawanan berarti.
……
Prediksi Marcel Leif ternyata menjadi kenyataan - Pada menit ke-29, pressing tak kenal lelah Napoli di area depan akhirnya membuahkan hasil. Mereka merebut bola di lini tengah saat Dortmund sedang menyerang, lalu langsung melancarkan serangan kilat.
Inler mengoper bola ke depan kepada Callejón, yang kemudian mengirimkan umpan kepada Hamsik di garis zona 30 meter.
Hamsik tidak mengontrol bola terlebih dahulu. Dengan cekatan ia berbalik badan dan menyodok bola ke celah kotak penalti Dortmund.
Di sana Higuain sudah menyambar ke ruang kosong - tepat di belakang bek sayap kanan Dortmund Großkreutz yang maju bertahan, sambil tetap menjaga posisi sejajar dengan bek tengah Subotic yang agak tertinggal, sehingga tidak berada dalam posisi offside!
“Operan Hamšík berhasil menemukannya, Higuain yang menguasai bola di rusuk lalu melangkah ke depan sebelum menembak dengan pasti!”
“Bola melewati jari-jari kiper Weidenfeller, menyusur sudut jauh gawang dan menghantam jaring!”
“Higuain!!!” Komentator Italia berseru heboh. “Dia mencetak gol pembuka untuk Napoli yang kini unggul 1-0 atas Borussia Dortmund di kandang sendiri!”
“Oh, bahaya! Bahaya...” Marcel Leif sudah berteriak sejak Higuain menerima bola di rusuk. Sebelum kalimatnya selesai, gol sudah tercipta. “Hamšík dan Higuain tepat menemukan kelemahan pertahanan Dortmund... Dortmund tampak kebingungan menghadapi pressing tinggi Napoli...”
“Gol! Higuain mencetak gol pertama Napoli di Champions Eropa musim ini! Ini juga gol perdananya bersama Napoli di kompetisi ini!” He Ping berusaha tetap netral meski kecewa. “30 menit terasa sangat panjang untuk Dortmund... Serangan mereka tak efektif, permainan sepenuhnya dikuasai Napoli. Gol ini wajar mengingat permainan mereka sebelumnya sudah berbahaya... Baik Mark, Reus maupun Kuba nyaris tak terlihat di lini depan...”
……
Setelah mencetak gol, para pemain Napoli merayakan dengan gegap gempita. Di tribun, suporter Napoli juga bersorak gembira, memberi semangat kepada tim mereka.
Zhou Yi berdiri di tengah lapangan, matanya menyapu sekeliling. Jika ingatannya tidak salah, suporter Napoli di tribun ini sejak detik pertama pertandingan tidak ada yang duduk, semua tetap berdiri menonton.
Stadion Westfalenstadion milik Borussia Dortmund memang memiliki area tempat berdiri khusus. Tribun selatan yang legendaris menggunakan sistem berdiri penuh saat pertandingan domestik, baru beralih ke kursi duduk untuk pertandingan Champions Eropa.
Namun dalam pengetahuannya, bahkan suporter Borussia Dortmund yang terkenal fanatik sekalipun tidak bisa bertahan berdiri sepanjang pertandingan. Kecuali tribun selatan, suporter di tribun lain biasanya akan duduk. Tapi suporter Napoli dari semua tribun tetap berdiri, terus bernyanyi, menari, berteriak, dan bersorak tanpa henti.
Pemain Napoli di lapangan tak kenal lelah, suporter Napoli di tribun juga tak tahu arti kepenatan...
Zhou Yi yakin semangat membara suporter Napoli ini memberi keberanian dan kekuatan tak terbatas bagi pemain mereka, sekaligus menjadi gangguan besar bagi rekan setimnya...
Baik di dalam maupun luar lapangan, Napoli adalah lawan yang sulit dihadapi.
……
Siaran TV menyiarkan pemain Napoli merayakan gol, sambil menyisipkan beberapa cuplikan para pemain Borussia Dortmund. Di layar, wajah semua pemain Dortmund terlihat kosong dan bingung.
Melihat hal ini, komentator Italia berkomentar dengan nada olok-olok: "Ha! Juara bertahan kita sedang dalam masalah besar!"
Nada suaranya penuh keceriaan yang tak tersembunyikan.
