Dortmund yang tertinggal pun merasakan ancaman besar. Setelah pertandingan berlanjut, mereka mencoba melancarkan serangan balik. Sebagai juara bertahan, bermain sekerepot ini membuat para pemain Dortmund merasa sangat tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini sementara membuat mereka lupa akan siulan suporter Napoli dan ancaman suporter ekstrem.
Pemain seperti Mark dan Reus mulai lebih aktif mundur, terlibat dalam pergerakan tim. Dengan memperkecil jarak dengan Zhou Yi, mereka memungkinkan Zhou Yi mengoper bola ke mereka, sekaligus menghindari situasi terisolasi saat menguasai bola di lini tengah-depan seperti sebelumnya.
Bagaimanapun Dortmund adalah tim kuat dengan kemampuan mumpihi, juara bertahan yang kualitasnya tak diragukan. Setelah memulihkan kepercayaan diri, akhirnya mereka mampu membangun serangan yang layak.
Zhou Yi tentu menjadi figur kunci dalam semua ini. Namun dia tidak memonopoli semua tugas pengaturan serangan. Terkadang dia merangsek ke sayap untuk membuka ruang kosong, membantu rekan setim maju mengatur serangan.
Meski bukan lagi pemeran utama, Zhou Yi berhasil membuat serangan Borussia Dortmund berjalan lebih lancar.
Terutama sejak cedera İlkay Gündoğan, gelandang bertahan Sahin yang berpasangan dengan Sven Bender di starting lineup, memang memiliki kemampuan mengatur serangan. Saat masih bermain untuk Dortmund dulu, Klopp pernah mencoba membentuk sistem inti ganda dengan dia dan Zhou Yi. Jadi situasi seperti ini sama sekali tidak asing baginya, tak perlu adaptasi khusus, cukup mengubah mode permainan.
Napoli mulai merasakan tekanan dari Dortmund. Upaya pressing tinggi mereka untuk menekan serangan Dortmund harus dibayar mahal.
Pada menit ke-33 dan ke-36, hanya dalam dua menit, Behrami dan bek tengah Miguel Britos mendapat kartu kuning berturut-turut.
Kartu kuning Britos khususnya menjadi bibit masalah. Sebagai bek tengah, membawa kartu kuning sebelum babak pertama berakhir sangat riskan.
Tapi Britos memang tak punya pilihan lain saat itu. Jika tidak melakukan pelanggaran dan membiarkan Reus masuk area penalti, konsekuensinya lebih parah. Lebih baik kartu kuning daripada memberi kesempatan penalti.
Dengan tegas dia menjatuhkan Reus. Tindakan ini memberinya kartu kuning, tapi menyelamatkan gawang Reina dari bahaya.
……
Secara keseluruhan, Napoli masih lebih mendominasi di babak pertama. Kesempatan baik yang bisa didapat Borussia Dortmund bisa dihitung jari, mungkin breakthrough Reus itu yang terbaik.
Menit ke-39, Napoli kembali melancarkan serangan cepat. Callejon membawa bola menyusur sisi kiri langsung menerobos jantung pertahanan Borussia Dortmund. Bek kiri Schmelzer yang kurang cepat kewalahan menghadapi Callejon yang lincah, akhirnya terpaksa melakukan pelanggaran. Ia pun mendapat kartu kuning.
Sekarang kedua tim memiliki pemain belakang yang sudah terkena kartu kuning, ini akan membawa lebih banyak variabel dan ketegangan di pertandingan selanjutnya...
Skor akhir babak pertama adalah 1-0, tim tuan rumah Napoli unggul.
"Penampilan Napoli di babak pertama bisa dibilang sempurna, baik dari penerapan taktik maupun performa para pemain... Mari kita lihat adjustment apa yang akan dilakukan Klopp di jeda babak pertama... Dia harus melakukan sesuatu, kalau tidak Borussia Dortmund mungkin akan pulang dengan kekalahan dari Stadion San Paolo!" He Ping tetap tampil objektif tapi sebenarnya sangat khawatir dengan Dortmund.
……
Di ruang ganti saat jeda babak, Klopp tidak memarahi para pemainnya. Meski performa mereka di babak pertama kurang bagus, hal ini ada penyebabnya.
Semua hal di Stadion San Paolo membawa masalah dan ancaman bagi para pemain Borussia Dortmund. Bermain dalam suasana permusuhan yang begitu fanatik menuntut mentalitas pemain yang sangat tinggi. Klopp tidak bisa menuntut setiap orang memiliki jantung sebesar Zhou Yi, jadi dia tidak bisa mengandalkan mencaci pemain untuk meningkatkan performa mereka.
Masih harus mencari lebih banyak solusi dalam pengaturan taktik.
Alasan serangan Borussia Dortmund sulit mengancam gawang Napoli di babak pertama, berdasarkan pengamatan Klopp dari pinggir lapangan, dia berpendapat terutama karena terputus antara lini depan dan belakang.
Seluruh tim Borussia Dortmund dipecah menjadi beberapa bagian yang terpisah-pisah oleh pressing tinggi Napoli. Karena pemain Napoli melakukan pressing tanpa menghemat tenaga, mereka sulit melakukan operan berturut-turut. Operan pendek di area pertahanan berisiko direbut untuk serangan balik, sementara umpan panjang ke depan seringkali berakhir sebagai kesalahan karena akurasi rendah...
Menyasar kondisi ini, solusi Klopp adalah menambah jumlah pemain yang terlibat dalam serangan, menggunakan lebih banyak pemain untuk mengisi celah-celah tersebut, membebaskan Zhou Yi atau Sahin agar bisa menyambungkan seluruh tim.
Dengan logika ini, Klopp membuat penyesuaian sangat berani - memutuskan menarik Mats Hummels (bek tengah) dan memasukkan Aubameyang.
Mengurangi satu bek, menambah satu pemain penyerang. Strategi pergantian pemain seperti ini tidak aneh, tapi umumnya dilakukan ketika waktu pertandingan hampir habis untuk mengambil risiko besar.
Sedangkan Klopp sekarang harus melakukan pergantian pemain saat jeda babak pertama, artinya dalam 45 menit berikutnya Borussia Dortmund akan menggunakan formasi tiga bek untuk menghadapi pressing tinggi Napoli.
Perhitungan matematika sederhana: area pertahanan yang dicakup empat bek tentu lebih luas daripada tiga bek, di area tertentu juga bisa membentuk keunggulan jumlah. Sebaliknya, ruang kosong yang mungkin ada pada tiga bek lebih banyak daripada empat bek. Selama 45 menit penuh, Dortmund harus menggunakan tiga bek melawan Napoli, tingkat kesulitannya bisa dibayangkan.
Klopp bisa dianggap sedang mengambil risiko besar, tapi apakah waktu untuk mengambil risiko ini terlalu dini?
Tapi inilah Klopp, sebagai pelatih berkarakter kuat, penyesuaian pergantian pemainnya selalu tidak mengikuti logika biasa, dan semua orang sudah terbiasa.
Kalau tidak gila, mungkin itu bukan Klopp lagi.
……
Menurut konsep Klopp, setelah memasukkan Aubameyang, di satu sisi bisa menambah jumlah pemain serang dan memperkaya lapisan serangan, di sisi lain kecepatan Aubameyang bisa membuat Dortmund melakukan serangan balik dengan umpan panjang jika benar-benar terjepit.
Tidak perlu mengoper bola tepat ke kaki Aubameyang, cukup ke area umum tersebut, maka Aubameyang sudah bisa melakukan sprint.
"Ini juga merupakan senjata pamungkas serangan yang disiapkan Klopp untuk tim, digunakan dalam situasi darurat."
"Ide Klopp sebenarnya sangat bagus."
"Tapi daya tarik terbesar sepak bola adalah selalu dipenuhi kejutan tak terduga yang muncul tiba-tiba tanpa bisa diprediksi."
"Bahkan Zhou Yi dengan dunia virtualnya pun tak bisa mensimulasikan semua kemungkinan, karena beberapa hal seharusnya tak pernah ada namun tetap terjadi."
"Babak kedua baru saja dimulai. Dortmund yang ingin bangkit dan bersaing dengan Napoli justru langsung mendapat pukulan berat."
"Menit ke-46 pertandingan, baru 1 menit babak kedua, Hamsyk mengirim umpan terobosan tajam di depan area penalti Dortmund. Higuain sukses lolos jebakan offside dan mengejar bola."
"Kiper Dortmund Weidenfeller sebagai pertahanan terakhir langsung meninggalkan gawang. Tapi saat menyambar bola, tangkisannya meleset!"
"Higuain dengan cerdik menggeser bola ke samping, kakinya sendiri yang dihalau Weidenfeller. Penyerang Argentina itu terjatuh kehilangan keseimbangan!"
"Hampir bersamaan, tribun bergemuruh siulan penonton dan peluit wasit utama berbunyi!"
"Weidenfeller... tamat! Penalti!" He Ping merasakan dingin di hati. Ia melihat wasit berlari ke titik penalti - sudah pasti ini tendangan hukuman!
“Higuain dijatuhkan oleh Weidenfeller! Penalti!” Komentator Italia bersorak.
“Apakah ada kecurigaan diving pada situasi ini?” tanya Marcel Leif selaku komentator Jerman yang masih berharap wasit utama akan menjatuhkan hukuman diving kepada Higuain. Namun gerakan wasit utama menghancurkan semua harapannya – ia berlari ke titik penalti lalu mengangkat tangan, menegaskan bahwa ini memang penalti.
……
Weidenfeller bangkit dari tanah dan berlari menghampiri wasit utama, ingin mengajukan banding.
Tapi usahanya sia-sia belaka.
Bahkan konsekuensi lebih berat sedang menantinya...
Wasit tidak hanya memberikan penalti untuk Napoli, tapi juga mengacungkan... kartu merah kepada Weidenfeller yang menjatuhkan Higuain!
Weidenfeller yang awalnya mendatangi wasit untuk memprotes keputusan penalti itu terpaku di tempat...
Para pemain Borussia Dortmund lain yang ingin membela Weidenfeller dengan menuduh Higuain melakukan diving pun terkejut.
Kombinasi paket penalti plus kartu merah?!
Kenapa harus KEMUNDURAN begini!
