Saat pertandingan dimulai kembali, Stadion San Paolo bergemuruh. Suporter Napoli masih merayakan gol dan situasi ini.
Meski babak kedua baru saja dimulai, suporter Napoli yang antusias sudah yakin mereka pasti menang. Pertandingan ini tak mungkin lagi ada kejutan atau perubahan.
Borussia Dortmund yang kekurangan satu pemain, bermain di kandang lawan, tertinggal dua gol, dari situasi sebelumnya juga tidak menunjukkan keunggulan... Jika Dortmund masih bisa membalikkan keadaan dalam pertandingan seperti ini, benar-benar mustahil!
Para pemain Dortmund setelah pertandingan dimulai kembali memang terlihat belum masuk ke kondisi pertandingan, tapi selalu ada pengecualian.
Zhou Yi terus mengamati situasi di depan, terutama saat tidak menguasai bola, dia sangat memperhatikan pergerakan posisi Aubameyang.
Dia melihat Aubameyang aktif mencari ruang kosong, lalu lega, penyerang Gabon ini bukan sekadar omongan, dia benar-benar bertekad melakukan sesuatu untuk tim.
Ini bagus, selama masih ada motivasi, masih ada harapan. Yang paling ditakutkan adalah kehilangan semangat, strategi sebanyak apapun tak akan berguna.
Saat Zhou Yi akhirnya mendapat kesempatan menguasai bola, dia sudah mempersiapkan umpan sebelumnya, sehingga tidak mengontrol bola melainkan langsung melakukan umpan panjang menyambut operan rekan setim!
Bola terbang lurus ke depan Aubameyang!
Ada area kosong di sana!
Tepat untuk memaksimalkan kecepatan unggul Aubameyang!
Benar saja, Aubameyang melesat cepat, berakselerasi menyerang! Bagai cheetah yang berlari di sabana Afrika, mengejar mangsa di depannya.
"Langkah tiba-tibanya benar-benar membuat Napoli kewalahan! Para pemain Napoli masih terbuai dalam mimpi indah unggul dua gol dan memiliki satu pemain lebih banyak daripada lawan. Tak disangka Aubameyang seperti kilat hitam menyambar belakang pertahanan mereka!"
"Umpan silang Zhou Yi sangat akurat... Dia menemukan Bolt! Oh bukan, Aubameyang!" He Ping yang sedang bersemangat sampai salah menyebut nama Aubameyang.
Tapi dalam arti tertentu, Aubameyang memang seperti Bolt, karena kecepatan keduanya sama-sama luar biasa!
Setelah menerima umpan panjang Zhou Yi, Aubameyang membawa bola beberapa langkah di sayap lalu dengan cepat menyarang ke dalam, langsung menerjang area penalti Napoli.
Para bek Napoli pun buru-buru mundur melakukan pertahanan mengerut.
Di garis kotak penalti, Aubameyang menghadapi tekanan ganda dari Albiol dan Britos. Sebenarnya akan lebih berbahaya jika dia bisa mengoper bola. Tapi baik Marco maupun Reus masih terlalu jauh - Umpan panjang Zhou Yi yang tiba-tiba ditambah kecepatan Aubameyang membuat keduanya belum bisa menyusul.
Akhirnya Aubameyang memilih melakukan tendangan jauh langsung dari busur kotak penalti.
“Dia berusaha menekan bola, yang meloncat-loncat di atas rumput ke depan. Ini akan meningkatkan tingkat kesulitan bagi kiper untuk melakukan penyelamatan, sehingga Reina, kiper Napoli, tidak langsung menjatuhkan diri untuk menangkap bola. Ia memilih cara paling aman – setelah terjatuh, ia menepuk bola keluar dengan tangan!”
Bola berubah arah, terbang keluar garis lapangan.
Di tribun Stadion San Paolo, terdengar teriakan kaget. Sorakan suporter Napoli akhirnya mereda untuk sementara.
Aubameyang yang gagal mencetak gol merasa kesal. Ia tahu Zhou Yi telah menciptakan peluang emas baginya. Karena tidak memanfaatkannya, ia merasa bersalah pada Zhou Yi.
Setelah menyangga kepala dengan kedua tangan, ia berbalik dan memberi Zhou Yi gestur thumb-up, mengapresiasi umpan indahnya.
“Serangan balik Dortmund! Reina melakukan penyelamatan brilian! Ini mungkin serangan paling mengancam yang dilakukan Dortmund sejauh ini!”
“Kecepatan awal Aubameyang tadi luar biasa! Hampir seketika ia melewati bek Napoli...”
Alasan Zhou Yi memilih Aubameyang jelas karena keunggulan kecepatannya. Dalam tes stamina Dortmund, penyerang seharga 3 juta euro ini mencatat waktu 3,7 detik untuk sprint 30 meter – yang tercepat di seluruh tim.
Bahkan pemain seperti Yan Min yang terkenal dengan kecepatannya, tidak bisa mengalahkan Aubameyang dalam sprint 30 meter. Keunggulan Yan Min terletak pada kemampuannya mengubah ritme permainan secara cepat - dia bisa berhenti mendadak lalu berakselerasi lagi sambil mengubah arah, namun dalam sprint lurus murni, dia tidak memiliki keunggulan.
Aubameyang bahkan memiliki kecepatan sprint 30 meter yang lebih baik daripada "manusia tercepat di dunia" Bolt. Ketika Bolt memecahkan rekor dunia 100 meter dengan 9.58 detik pada 2009, kecepatan 30 meter pertamanya "hanya" 3.78 detik...
Media Jerman Bild pernah menyatakan bahwa Aubameyang mungkin adalah pemain tercepat dalam sejarah 50 tahun Bundesliga.
……
Meski tembakan Aubameyang sempat mengancam Napoli, tim tamu ini tidak langsung ambruk. Mereka segera melancarkan serangan balik yang juga membahayakan gawang Langerak.
Saat itu Callejon melakukan dribel horizontal yang cerdik diikuti umpan terobosan, Insigne di area penalti langsung berbalik dan menembak tanpa mengontrol bola terlebih dahulu!
Dia bahkan tidak sempat melihat posisi gawang, tapi bola yang ditendangnya berhasil melewati jari-jari Langerak dan menggelinding ke sudut jauh gawang.
Andai saja tidak ditepis oleh tiang gawang, bisa jadi skor Dortmund sudah tertinggal tiga gol...
"Tiang gawang! Aduh! Insigne! Sayang sekali!" teriak komentator Italia sambil menyangga kepala dengan kedua tangan.
Marcel Leif dan He Ping sama-sama berteriak kaget, jantung mereka hampir copot.
Sebelumnya, tembakan Aubameyang sempat membuat mereka senang dan bersemangat. Tapi sekarang terlihat jelas, masalah mendasar belum terpecahkan. Borussia Dortmund masih berada dalam situasi terus tertekan.
Zhou Yi juga paham, situasi takkan berubah hanya karena satu tembakan Aubameyang. Untuk mengubah keadaan, perlu terus menciptakan peluang yang bisa mengancam gawang lawan. Jika tidak, satu-dua tembakan hanya akan dianggap sebagai "keberuntungan"...
Untuk membangkitkan moral tim, Zhou Yi mengerahkan semua tenaga dalam pertandingan ini. Dia berlari lebih banyak dari sebelumnya - hal yang wajar karena Dortmund kekurangan satu pemain. Untuk menutupi kekurangan ini, semua pemain harus berlari lebih keras dari biasanya.
Tapi tekad Zhou Yi lebih terlihat dalam hal bertarung fisik.
Di pertandingan sebelumnya, Zhou Yi biasanya menghindari kontak fisik. Ini bukan karena pengecut, tapi karena itu bukan keahliannya. Beradu fisik dengan lawan adalah tindakan bodoh. Bermain bola harus mengoptimalkan kelebihan.
Tapi sekarang Zhou Yi berubah total. Bahkan dalam perebutan bola yang memerlukan kontak fisik, dia tampak sangat agresif.
Bukan berarti dengan begini dia pasti bisa merebut bola. Dia hanya ingin meningkatkan semangat tim - Melihatnya berjuang mati-matian, malu kah rekan setimnya jika masih bermain setengah hati?
……
Semangat perebutan bola gila-gilaan Zhou Yi benar-benar menyentuh rekan setimnya.
Jika bahkan Zhou Yi - yang paling lemah dalam duel fisik - berjuang sebegitu kerasnya, masak iya mereka hanya jadi penonton?
Akhirnya moral para pemain Borussia Dortmund mulai bangkit sedikit.
Zhou Yi tidak berhenti melakukan perebutan bola karena itu, dia tetap berusaha keras dan gigih. Karena kondisi saat ini masih belum cukup, moral baru saja mulai membaik, masih jauh dari waktu untuk bersantai.
Bukan hanya permainan tanah, bahkan bola udara pun Zhou Yi akan melakukan duel udara.
Menit ke-71, Borussia Dortmund melancarkan serangan, umpan silang Aubameyang dari sayap ditandu bek tengah Spanyol Napoli, Albiol.
Zhou Yi berencana merebut titik jatuh kedua, seperti merebut rebound area depan dalam pertandingan basket. Hanya dengan menguasai titik jatuh kedua, Dortmund bisa melanjutkan serangan. Hanya serangan terus-menerus yang bisa mengancam gawang Napoli.
Zhou Yi menengadah melihat bola yang melayang, lalu melompat.
Sebelum melompat, dia memperhatikan ada pemain Napoli di belakangnya, tapi melihat jaraknya yang cukup jauh. Zhou Yi sengaja mencari ruang kosong, dia tidak berpikir orang itu bisa merebut bola lebih dulu. Asal dia bisa menyundul bola lebih dulu, meski lawan datang merebut, kemungkinan besar itu akan dianggap pelanggaran.
Zhou Yi memfokuskan seluruh perhatiannya pada bola, melompat di udara mempersiapkan sundulan Heading ke rekan setim di dekatnya. Dia sudah melihat Mark berada di sampingnya, jaraknya tidak jauh. Tidak perlu terlalu banyak tenaga, bisa lebih fokus pada akurasi sundulan...
Saat sedang berpikir begitu, tiba-tiba Zhou Yi merasakan kekuatan dahsyat menghantam dari belakang. Kekuatan itu begitu besar seolah truk kencang menabraknya dari belakang, membuat matanya berkunang-kunang.
"Aduh, siapa yang bawa mobil naik ke sini?!"
Ini adalah pikiran terakhir Zhou Yi sebelum jatuh dalam koma.
……
"'Titik jatuh kedua, kuasai titik jatuh kedua!'" teriak He Ping. Semakin waktu pertandingan menipis, hatinya makin gelisah. Melihat Zhou Yi melompat untuk duel udara, sedikit lega karena yang berada di titik jatuh kedua adalah pemain Borussia Dortmund, bukan Napoli.
Tapi kemudian dia melihat Inler sprint kencang lalu melompat tinggi, menyerbu Zhou Yi, jelas ingin berebut bola udara!
"Hati-hati..."
Sebelum suaranya habis, Inler sudah bertabrakan dengan Zhou Yi. Siku yang diangkatnya tepat menghantam lekuk leher belakang Zhou Yi.
Inler yang melompat lebih tinggi berhasil menyundul bola, sekaligus menjatuhkan Zhou Yi ke tanah.
Yang membuat He Ping khawatir, dia melihat Zhou Yi jatuh dari udara tanpa refleks proteksi diri sama sekali, seperti karung teronggok langsung menghantam tanah.
Setelah jatuh, Zhou Yi juga tidak melakukan gerakan berguling untuk meredam benturan, hanya terbaring menyamping di tanah tak bergerak.
He Ping membuka mulut lebar tanpa suara, matanya terbelalak menatap layar besar di depan.
Perasaan buruk menggelegak dari dalam hatinya.
