Masuknya Zhou Yi dalam daftar pemain pertandingan langsung tersebar ke seluruh dunia malam itu – di era internet ini, informasi tak perlu menunggu koran pagi atau berita televisi.
Kabar ini menggembirakan suporter Borussia Dortmund dan penggemar Zhou Yi.
"Zhou Yi masuk daftar! Dortmund punya harapan menang di pertandingan ini!"
"Sudah masuk daftar pemain, masak iya Zhou Yi duduk di bangku cadangan selama 90 menit?"
"Kurasa Zhou Yi sebagai cadangan darurat. Jika Dortmund benar-benar terjepit, Klopp pasti akan memainkannya!"
"Apapun itu, masuk dalam 18 pemain sudah membuktikan kondisi fisik Zhou Yi pasti pulih, kalau tidak mustahil dia dimasukkan..."
Tapi beberapa pesimis: "Siapa yang tahu apakah benar Zhou Yi sudah pulih? Jangan-jangan Dortmund hanya menuruti tekanan publik dengan memasukkannya ke daftar, bukan berdasarkan kondisi sebenarnya?"
"Benar sekali, dalam situasi sulit yang dialami Borussia Dortmund saat ini, mereka benar-benar membutuhkan Zhou Yi untuk mengembalikan moral tim. Tapi di sisi lain, saya khawatir apakah kondisi Zhou Yi sudah benar-benar pulih sepenuhnya..."
Di media massa juga terlihat perpecahan dua pendapat ini.
Sebagian media menyambut gembira kepulangan Zhou Yi dan dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa kembalinya Zhou Yi akan membawa kemenangan bagi Dortmund dalam Derbi Ruhr ini. Pendapat ini terutama datang dari media lokal Dortmund.
Sementara media yang mewakili Gelsenkirchen (seperti media lokal Schalke) berpendapat bahwa Dortmund hanya melakukan gertakan kosong. Zhou Yi mustahil sudah pulih total—jika benar sudah fit, mengapa tidak masuk daftar pemain saat melawan Arsenal? Padahal pertandingan melawan Arsenal lebih krusial, jika Dortmund kalah maka lolos dari fase grup pun terancam... Nyatanya tanpa Zhou Yi, mereka benar-benar KALAH. Ini membuktikan bahwa kondisi fisik Zhou Yi belum pulih sepenuhnya, sehingga Klopp tidak berani mengambil risiko.
Namun setelah kekalahan dari Arsenal, Dortmund terdesak ke ujung tanduk. Klopp terpaksa memasukkan Zhou Yi ke daftar pemain, satu sisi untuk meningkatkan moral tim, di sisi lain mungkin ada rencana memainkan Zhou Yi meski masih cedera...
Tapi apapun alasannya, Schalke 04 tidak perlu khawatir. Sekalipun bermain, Zhou Yi tidak dalam kondisi terbaiknya. Schalke 04 tetap bisa memenangkan Derbi terbesar ini.
Masuknya Zhou Yi ke daftar pemain benar-benar menjadi sensasi dan sorotan utama.
Sehingga banyak orang tidak menyadari hal lain—Yan Min tidak masuk dalam daftar pemain Derbi Ruhr ini.
Jika ada pihak yang berniat jahat memperhatikan hal ini, pasti akan berspekulasi apakah Klopp tidak puas dengan performa Yan Min di pertandingan Champions Eropa sebelumnya, sehingga mengeluarkannya dari daftar 18 pemain...
Namun saat ini perhatian semua orang tertuju pada Zhou Yi, secara alami tidak ada yang memperhatikan Yan Min. Keberadaan Yan Min dalam daftar 18 pemain...hampir tak ada yang menyadarinya sebelum Derbi Ruhr dimulai.
……
Derbi Ruhr pertama musim ini merupakan pertandingan ke-143 dalam sejarah Derbi Ruhr. Pertandingan ini akan disiarkan langsung di 203 negara dan wilayah di seluruh dunia, angka ini memecahkan rekor sejarah Derbi Ruhr.
Sebagai derbi paling berapi-api dalam sejarah sepak bola Jerman, reputasi Derbi Ruhr memang sesuai dengan kenyataan.
Bahkan Derbi Ruhr dijuluki "Ibu Segala Derbi" di sepak bola Jerman, menunjukkan betapa pentingnya posisi Derbi Ruhr.
Secara teori, basis suporter Borussia Dortmund dan Schalke 04 memiliki banyak kesamaan—misalnya kota kedua klub ini bertumpu pada industri pertambangan, komposisi suporter yang serupa, serta budaya sepak bola klub yang sama. Seharusnya hubungan mereka tidak sampai serumit ini.
Mengapa Derbi Ruhr justru mengalahkan derbi-derbi lain di Jerman dan menjadi pertandingan derbi paling panas dan keras di negeri itu?
Sebenarnya cukup sederhana, ketika dua individu dengan karakteristik serupa dan sama-sama hebat berkumpul, kemungkinan mereka saling tidak menyukai jauh lebih besar dibandingkan saling mengagumi. "Sejenis saling tolak" ya.
Borussia Dortmund dan Schalke 04 sama-sama merupakan tim sepak bola sukses yang sangat menonjol dan terkenal dalam sejarah sepak bola Jerman.
Borussia Dortmund mungkin lebih dikenal publik – mereka telah memenangkan tujuh gelar Bundesliga, dua gelar juara nasional sebelum era Bundesliga, tiga Piala Jerman, dua Champions Eropa, satu Piala Winners Eropa, serta satu Piala Toyota (sekarang Piala Dunia Klub).
Terutama dalam beberapa tahun terakhir, tiga gelar liga berturut-turut dan gelar Champions Eropa membuat mereka menjadi sorotan utama, memperluas reputasi hingga ke seluruh dunia.
Schalke 04 belakangan ini biasa-biasa saja, namun dalam sejarah mereka adalah raksasa sepak bola Jerman. Pada era 1930-an sebelum berdirinya Bundesliga, Schalke 04 mendominasi. Selama dekade 1933-1942, mereka 20 kali lolos ke final kejuaraan nasional dan piala, setiap tahun minimal masuk satu final, meraih enam gelar kejuaraan nasional dan satu piala – tim terbaik Jerman saat itu.
Sementara itu, Dortmund masih belum menonjol dan secara kemampuan tim sama sekali tidak bisa menyaingi Schalke 04 di masa itu.
Karena perbedaan kemampuan kedua tim sangat besar, meskipun saat itu ada Derbi Ruhr, namun tidak mendapat banyak perhatian. Pada periode itu, Schalke 04 pernah mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor telak seperti 10:0, 9:0, 7:0 dan 6:0. Skor yang begitu timpang di satu sisi menunjukkan jurang kualitas antara kedua tim, di sisi lain juga membuktikan bahwa Borussia Dortmund tidak terlalu serius dalam pertandingan tersebut.
Baru pada tahun 1943, Borussia Dortmund meraih kemenangan pertama dalam Derbi melawan Schalke 04 dengan skor tipis 1:0 - ini menunjukkan betapa dominan dan suksesnya Schalke 04 sebelumnya.
Sebenarnya wilayah Ruhr tidak hanya memiliki Schalke 04 dan Borussia Dortmund. Selain klub-klub kecil, ada banyak tim di Ruhr yang pernah bermain di Bundesliga dan 2. Bundesliga seperti Borussia Dortmund, Schalke 04, Bochum, Duisburg, Rot-Weiss Essen, Oberhausen dan Wattenscheid. Namun hanya pertandingan antara Borussia Dortmund dan Schalke 04 yang disebut "Derbi Ruhr", karena kedua kota tempat klub ini berdiri hanya berjarak kurang dari 30 km secara garis lurus. Alasan lainnya adalah kedua tim ini merupakan yang terkuat di wilayah Ruhr.
Konflik pertama yang tercatat dalam sejarah antara kedua tim terjadi pada tahun 1934, ketika fans Schalke 04 yang baru saja memenangkan kejuaraan nasional justru merayakan kemenangan mereka di stasiun kereta Dortmund, memicu konflik sengit pertama antara suporter kedua klub.
Sejak saat itulah muncul slogan yang sangat terkenal dan tersebar luas di kalangan suporter Borussia Dortmund: "Lebih baik Bayern juara 100 kali daripada Schalke 04 angkat piala sekali saja!"
Dari sini terlihat betapa dalamnya kebencian antara kedua tim, sehingga Derbi Ruhr juga dijuluki "Derbi Pertengkaran Internal" oleh beberapa suporter Bayern München.
Meskipun pada tahun 1930-an Schalke 04 adalah tim terbaik di Jerman, sejak Bundesliga resmi berdiri mereka belum pernah sekalipun meraih gelar liga. Justru rival bebuyutan mereka dalam Derbi Ruhr, Borussia Dortmund yang dulu sering dikalahkan dengan telak, kini menjadi tim paling sukses di Bundesliga setelah Bayern München. Dengan dua gelar Champions Eropa, Dortmund juga merupakan tim Jerman dengan trofi Eropa terbanyak setelah Bayern. Tidak berlebihan menyebut mereka sebagai tim Bundesliga paling sukses setelah Bayern München.
Keadaan bisa berubah. Dulu fans Schalke 04 merayakan kemenangan di kandang sendiri Dortmund, kini suporter Borussia Dortmund membalas dengan cara berbeda terhadap fans Schalke 04.
Musim 2006-2007, Schalke 04 sedang berada di puncak klasemen liga sebelum menghadapi Borussia Dortmund dengan keunggulan besar. Mereka terlihat akan mengakhiri puasa gelar liga selama lima puluh tahun. Schalke 04 telah memimpin klasemen liga selama lebih dari tiga bulan. Sebelum menghadapi Borussia Dortmund, mereka unggul satu poin dari Stuttgart di posisi kedua. Jika ingin menjadi juara, mereka harus mengalahkan Borussia Dortmund di kandang lawan. Maka Derbi Ruhr pada paruh kedua musim 2006-2007 itu menjadi pusat perhatian ribuan pasang mata.
Saat itu Borussia Dortmund berada di peringkat tengah liga yang seharusnya tidak memiliki ambisi khusus. Tapi karena pertandingan ini merupakan satu-satunya kesempatan untuk menggagalkan rival bebuyutan meraih gelar, seluruh tim Borussia Dortmund seperti disuntik adrenalin. Akhirnya mereka mengalahkan Schalke 04 dengan skor 2:0. Menghancurkan khayalan Schalke 04 untuk menjadi juara.
Kekalahan ini membuat Schalke 04 tersalip Stuttgart dan jatuh ke posisi kedua.
Meskipun di laga terakhir liga mereka menang 2:1 atas Bielefeld di kandang sendiri, Stuttgart juga menang 2:1 atas Cottbus di rumah. Schalke 04 kembali gagal meraih gelar liga.
Saat pertandingan terakhir itu, beberapa suporter Borussia Dortmund menyewa pesawat dan membentangkan spanduk di atas Veltins-Arena untuk mengejek Schalke 04. Spanduk itu bertuliskan: "Kalian takkan pernah jadi juara!"
Dulu suporter Schalke 04 merayakan gelar juara di stasiun Dortmund, kini mereka diejek suporter Borussia Dortmund dengan pesawat terbang karena kehilangan gelar.
Benar-benar mengundang perasaan yang sangat kompleks...
