Pertandingan berlanjut empat menit lagi, ritme transisi serangan-pertahanan kedua tim tetap cepat.
Baru saja Schalke 04 menyerang hingga depan area penalti Dortmund, sekarang giliran Dortmund yang menyerang.
Subotic membawa bola maju dari lini belakang. Saat hampir mencapai garis tengah, dia dihadang pemain lawan lalu mengoper ke sayap untuk Großkreutz yang sedang melakukan serangan dari posisi bek sayap.
Hanya saja operan ini tidak terlalu bagus, tidak langsung mengarah ke kaki Großkreutz, melainkan agak terlalu ke depan. Großkreutz harus berusaha menekan ke depan untuk mencapai bola. Ingin mengontrol bola dengan baik? Itu hampir mustahil.
Großkreutz sadar dirinya tak bisa menguasai bola, lalu memilih langsung mengoper bola.
Ia menyambar sebelum bek menyentuh, menjatuhkan diri dan menyodok bola ke rusuk lapangan untuk Reus yang sedang memberikan dukungan.
Reus berlari kencang dari belakang. Sebenarnya yang berada di area tengah untuk mendukung Großkreutz adalah Zhou Yi yang sudah mulai berakselerasi ke rusuk.
Tapi Reus muncul mendadak.
Sebelum Reus menerima bola, Zhou Yi sudah memperhatikan posisinya. Ia pun mundur kembali ke area tengah.
Setelah menerima operan Großkreutz, Reus tidak mengontrol bola atau terus menggiring, melainkan menyapu bola ke area tengah dengan kaki kanannya!
Ia memberikan umpan menyamping kepada Zhou Yi!
Neustädter yang awalnya mengejar Zhou Yi ke rusuk terpaksa berhenti mendadak saat Zhou Yi tiba-tiba mengubah arah lari. Dengan tinggi badan 190 cm vs Zhou Yi yang kurang dari 178 cm, inersia tubuhnya lebih besar saat berusaha berhenti mendadak dan berbelok. Gerakannya kurang lincak dibanding Zhou Yi yang lebih siap secara taktis.
Hanya dalam selisih waktu sekejap, Zhou Yi berhasil melepaskan diri dari kejaran Neustädter di belakangnya!
“Zhou Yi!”
Setelah melewati Neustädter, Zhou Yi menyambar bola dengan gerakan lateral. Saat ini, dia dan bola sudah mendekati busur kotak penalti.
Höwedes, bek tengah Schalke 04, tak bisa lagi berdiam diri di garis kotak penalti melihat Zhou Yi menguasai bola. Dia langsung menerjang ke arah Zhou Yi.
Melihat situasi ini, Yang Muge gemetar dalam hati!
Bek tengah sudah tertarik keluar, sementara kedua bek sayap masih berada di belakang... Ini adalah mimpi buruk pertahanan berbentuk tapal kuda terbalik yang akan menciptakan ruang kosong besar di area tengah!
Dengan panik, dia yang seharusnya bertugas menyapu segera berakselerasi menuju area penalti. Dia tak lagi menjaga Zhou Yi, tetapi bergegas menutup celah di belakang Höwedes. Sudah terlihat Aubameyang menyelinap diagonal ke ruang kosong itu!
Cukup dengan operan Zhou Yi ke sana, itu akan menjadi serangan balik melewati offside!
Sementara itu, perhatian Fuchs, bek lain yang seharusnya menjaga Reus, juga tertarik pada Zhou Yi yang menguasai bola. Meski masih berlari mundur, kecepatannya tidak maksimal. Matanya menatap Zhou Yi, sama sekali tak menyadari pergerakan Reus di belakangnya.
Semua ini terjadi dalam satu detik singkat. Zhou Yi menyusul bola, lalu dengan kaki kirinya mengirimkan umpan diagonal tajam!
Sebelum Howedes melakukan sliding tackle, dia mengirimkan bola melewati celah antara Fuchs dan Howedes dengan umpan diagonal!
Dia tidak langsung mengoper ke Aubameyang, karena melihat Yang Muge sudah balik mengejar. Justru area Reus lebih terbuka dan sama sekali tidak dijaga!
Benar saja, Reus langsung berakselerasi saat Zhou Yi mengoper, melewati Fuchs, dan menerima bola!
Awalnya Yang Muge ingin menghalau Aubameyang. Tapi melihat Reus menguasai bola di area penalti langsung berhadapan dengan Kiper Hildebrand, bahaya lebih besar!
Dengan momentum sprintnya, dia mempercepat lari ke Reus untuk menghalau tembakan.
Akibatnya, Aubameyang sepenuhnya kosong...
Reus tidak serakah. Meski bisa menembak sendiri, dia memilih mengoper menyamping ke area tengah sebelum sliding tackle Yang Muge tiba.
Aubameyang mengubah pola pergerakan saat Reus menguasai bola, menarik ke titik jauh gawang.
Ini menciptakan ruang untuk umpan Reus.
Kiper Hildebrand maju ingin mencegat umpan menyamping Reus, tapi agak terlambat. Bola sudah melesat melewatinya. Aubameyang menyundul dari belakang!
Bola masuk ke jaring.
“Aubameyang——!!! Ooooooooh! Dia benar-benar orang yang beruntung! Pertama kali ikut Derbi Ruhr, langsung mencetak gol!! Assist dari Reus! Tapi umpan paling brilian dalam serangan ini berasal dari Zhou Yi! Di pertandingan comeback setelah cedera, dia langsung memberikan umpan terobosan khas yang kita kenal!” teriak Marcel Leif dengan semangat.
“Aubameyang! Gol! Cantik! Borussia Dortmund merobek pertahanan Schalke 04 lewat kombinasi tim di area depan, mereka unggul di menit ke-14!” Duan Xin juga berteriak. “Zhou Yi yang menginisiasi gol ini! Pertama dia mengelabui Neustädter dengan pergerakan posisi, lalu memberikan umpan terobosan brilian yang membuka peluang untuk Reus! Meski bukan assist langsung, tapi umpan ini membuktikan Zhou Yi sudah kembali seperti sebelum cedera! Ini kabar bagus!”
Dia tidak terlalu girang dengan keunggulan Dortmund. Yang membuatnya bersemangat adalah performa Zhou Yi. Setelah cedera sebulan lebih, langsung memberikan umpan terobosan begitu comeback. Apa lagi yang lebih membuktikan pemulihan totalnya?
Usai mencetak gol, Aubameyang berlari ke bendera sudut menemui Reus. Keduanya berpelukan merayakan di area tempat suporter Borussia Dortmund melemparkan flare tadi. Sambil berbalik, mereka melambaikan tangan ke Zhou Yi, memanggilnya bergabung.
Keduanya paham betul bagaimana serangan tadi tercipta.
"Operan Zhou Yi benar-benar memiliki kemampuan menembus arah pertahanan lawan!"
Zhou Yi dan Mark berlari bersama Reus dan Aubameyang ke tribun bawah tempat suporter Borussia Dortmund berkumpul, mereka merayakan dengan penuh sukacita.
Di belakang mereka, terlihat para pemain Schalke 04 yang kecewa.
Howedes masih duduk di tanah - baru saja dia melakukan sliding tackle, namun gagal menghentikan operan Zhou Yi.
Yang Muge yang mundur bertahan dari posisi gelandang bertahan sampai depan gawang pun tak berguna.
Neustadter berdiri di luar area penalti, menatap kosong - dia membiarkan Zhou Yi lolos dari pengawasannya!
……
"Gol! Gol!" Zhou Jianliang menepuk-nepuk paha di depan televisi sambil bersorak. Apartemen mewah ini memiliki sistem kedap suara antar lantai yang baik, jadi dia bebas berteriak tanpa mengganggu tetangga. Lagipula ini masih sore hari, belum waktunya tidur...
"Ini kan bukan assist anak kita, ngapain seneng banget?" Li Cuiyun memelotokinya.
"Kamu nggak ngerti! Meski bukan assist, tapi tanpa operan akuratnya, mustahil mereka bisa mencetak gol!" Zhou Jianliang berkata penuh kemenangan. "Lihat Dortmund sebelumnya, mana ada pola serangan sejernih ini? Setelah Zhou Yi bermain, segalanya berubah! Satu operan! Hanya perlu satu sentuhan untuk menginisiasi gol! Inilah peran pemain inti!"
“Ya ya ya, kamu yang pintar…” Li Cuiyun tahu begitu suaminya mulai membahas sepak bola, dia berubah menjadi Si Sinting. Saat seperti ini lebih baik tidak berdebat. Lagipula, dia sendiri juga senang melihat performa Zhou Yi setelah pulih dari cedera.
……
“Inilah alasan mengapa Borussia Dortmund tak bisa lepas dari Zhou Yi, mengapa performa Dortmund naik turun selama sebulan lebih saat dia cedera, membuat orang merasa tidak aman…” Duan Xin di CCTV terus menerus menekankan pentingnya Zhou Yi, tapi para suporter China di depan televisi justru menyukainya, tak ada yang merasa dia cerewet. “Dengan kehadiran Zhou Yi, Dortmund seperti memiliki otak yang tahu persis bagaimana harus bermain. Setiap pemain kembali ke ritme permainan yang mereka kuasai, sesuatu yang mustahil sebelumnya. Lihatlah operan ini…”
Layar televisi menayangkan rekaman ulang slow motion gol tadi dari sudut pandang panorama, memperlihatkan pergerakan posisi setiap pemain dengan lebih jelas.
“Reus berlari kencang dari area lingkaran tengah, setelah menerima umpan dari Großkreutz, dia memberikan operan menyamping ke Zhou Yi lalu terus menyerang ke depan. Mengapa dia bisa sepercaya diri ini? Karena dia tahu ada ruang kosong di depannya yang pasti terlihat oleh Zhou Yi, dan bola pasti akan diumpankan ke sana. Maka dia berlari, tanpa ragu! Benar saja, umpan Zhou Yi tiba tepat waktu!”
Di sini, nada suara Duan Xin tak bisa menyembunyikan rasa bangga, persis seperti nada Zhou Jianliang ketika membicarakan anaknya. Sebagai seorang komentator China, tentu dia akan merasa bangga dan terhormat atas performa gemilang pemain China.
……
"Sebelum pertandingan, semua orang berspekulasi apakah Zhou Yi akan tampil. Bahkan jika namanya ada di starting line-up, ada yang meragukan kehadirannya hanya bersifat simbolis... Sekarang terlihat jelas, lewat satu operan itu Zhou Yi telah menjawab keraguan—kondisi fisiknya mungkin belum pulih 100%, tapi otaknya sudah siap sepenuhnya!" Marcel Leif juga tak henti memuji performa Zhou Yi.
Gol ini, meski umpan akhir dari Reus ke Aubameyang, namun bagian tersulit justru dikerjakan oleh Zhou Yi.
Saat menguasai bola di area tengah luar area penalti, dia punya banyak opsi. Kemampuan memilih opsi terbaik inilah yang menguji kualitas seorang pemain. Dia bisa menembak sendiri—karena itu Howedes langsung menekan Zhou Yi. Bisa juga memberi umpan ke Reus, Aubameyang, atau bahkan Mark di sisi lain. Tapi tidak semua pilihan umpan bisa berbuah gol.
Dari hasil akhir, Zhou Yi jelas mengambil keputusan paling tepat.
"Lihat senyum Klopp! Tentu saja dia senang, karena Zhou Yi telah kembali!" kata Marcel Leif sambil tertawa.
Di lensa siaran TV, Klopp terlihat tertawa terbahak-bahak bersama asistennya, wajahnya bersinar penuh sukacita.
