Klopp sangat senang, sebaliknya Jens Keller di sebelah sama sekali tidak bahagia.
Awalnya starting mendadak Zhou Yi sudah membuatnya kaget dan kewalahan, menugaskan Neustädter untuk menjaga Zhou Yi juga merupakan tindakan darurat. Kini Zhou Yi bahkan berhasil menginisiasi serangan tim yang cantik untuk mencetak gol...
Sebelumnya Keller berpikir meski Zhou Yi turun lapangan, belum tentu bisa menunjukkan performansi berarti.
Sekarang tiba-tiba terlintas di pikirannya - jangan-jangan dirinya ditipu?
Ditipu siapa?
Keller tidak percaya Yang Muge akan membohonginya. Sudah hampir setahun ia melatih tim ini, dan cukup memahami karakter Yang Muge.
Setelah berpikir panjang, pihak yang paling mungkin menipunya tentu saja Borussia Dortmund.
Jika Dortmund ingin menipunya... itu terlalu mudah!
Keller teringat berita tentang cedera Zhou Yi yang ia baca dari media sepanjang minggu ini, semakin dipikir semakin mencurigakan.
Terutama perkataan Zhou Yi langsung kepada Yang Muge... Saat itu tampak biasa saja. Tapi sekarang dipikir-pikir, jika si licik itu benar-benar ingin menipu Yang Muge yang polos, bukankah itu sangat mudah?!
Sebelumnya Keller tidak pernah meragukan persahabatan Zhou Yi dan Yang Muge, mengira Zhou Yi takkan menipu sahabatnya. Tapi sekarang... penyihir timur yang licik itu, apa yang tidak bisa dia lakukan?!
Sangat menjengkelkan!
"Bisa-bisanya memperalat persahabatan teman!"
Keller yang murka sama sekali tidak menyadari, saat menyuruh Yang Muge mengorek informasi dari Zhou Yi, dia juga sedang memanfaatkan persahabatan antara Yang Muge dan Zhou Yi...
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Asistennya mendekat dan bertanya.
"Apa yang harus dilakukan? Tidak ada! Ini Derby! Satu gol tidak akan menjatuhkan kami!" Keller mengatupkan gigi. Sebagai pelatih yang pernah menangani Derbi Ruhr sebelumnya, dia menganggap diri sudah berpengalaman menghadapi situasi sulit.
……
Setelah pertandingan dimulai, Jens Keller tidak melakukan penyesuaian apa pun. Neustädter tetap menjaga ketat Zhou Yi, sementara Yang Muge terus menyapu.
Neustädter masih terbebani oleh kesalahan bertahan sebelumnya, melakukan gerakan yang cukup keras dalam menjaga Zhou Yi.
Duan Xin sangat kecewa dengan tindakan Neustädter: "Gerakan seperti ini sudah termasuk pelanggaran, bukan? Wasit utama tidak seharusnya melindungi Zhou Yi yang baru pulih dari cedera? Jika cedera lagi di pertandingan, mungkin butuh waktu lebih dari sebulan untuk pulih..."
Zhou Jianliang lebih kasar lagi, langsung melontarkan kata-kata kotor: "Goblok si brengsek ini! Sialan! Ini main bola atau nendang orang?!"
Sebelumnya, Zhou Yi baru saja ditendang hingga terjatuh oleh Neustädter. Meski wasit utama Kircher menyatakan Neustädter melakukan pelanggaran, tidak ada kartu kuning maupun merah yang diberikan, membuat Zhou Jianliang sangat kesal.
Untung ini adalah kandang Schalke 04, kalau di kandang Borussia Dortmund, wasit utama Kircher mungkin sudah tenggelam dalam ludah suporter Borussia Dortmund... Tentu saja, jika ini di kandang Dortmund, mungkin Kircher tidak akan memberikan keputusan seperti ini?
Pertahanan Neustädter terhadap Zhou Yi tidak mampu menghentikan serangan Borussia Dortmund. Dortmund bukan hanya mengandalkan Zhou Yi, namun sebelumnya ketika Zhou Yi tidak di lapangan, tim merasa kurang percaya diri. Sekarang karena Zhou Yi sudah kembali ke lapangan, meskipun tidak melakukan apapun, rekan setim akan lebih percaya diri. Apalagi dia baru saja menyelesaikan inisiasi serangan yang brilian.
Untuk membantu Zhou Yi membagi tekanan, pemain-pemain Borussia Dortmund lainnya juga berusaha keras.
Penampilan Zhou Yi setelah masuk lapangan membuat semangat tim melambung tinggi.
Menit ke-20, Mark melakukan dribel penetrasi lalu membagi bola, Schmelzer memberikan umpan silang, Aubameyang menyundul dengan keras di area penalti!
Bola diterima oleh Hildebrand.
Tak lama kemudian, Dortmund kembali melancarkan serangan. Menit ke-24, Reus memberikan umpan diagonal dari luar area penalti, bola melewati kepala bek-bek Schalke 04 dan mendarat di area penalti. Mark dengan cerdik menyambar, melakukan tendangan voli setengah udara dari jarak 11 meter gawang!
Ini merupakan tembakan berkualitas tinggi, namun Hildebrand melakukan penyelamatan brilian dengan menyambar bola keluar menggunakan sisi tubuhnya.
Bola yang ditepisnya tidak keluar garis lapangan atau garis samping, melainkan melayang ke area penalti dan mendarat di kaki Aubameyang.
Aubameyang yang sudah mencetak satu gol sedang dalam kondisi prima dan penuh keyakinan. Meski jaraknya masih jauh dari gawang, dia langsung melepaskan tembakan!
Bola melesat lurus ke arah gawang!
Hildebrand yang baru saja melakukan penyelamatan brilian, kembali menunjukkan kemampuannya--dia berhasil menepis tembakan Aubameyang!
"Wah! Hildebrand!! Penyelamatan cantik! Dia berhasil menahan tembakan berturut-turut dari pemain Borussia Dortmund! Tapi belakangan ini, Schalke 04 jelas tertekan, moral mereka anjlok setelah kebobolan dan terus ditekan oleh Dortmund..." ujar Marcel Leif. "Dortmund seperti ini sangat langka dalam sebulan terakhir. Setelah unggul, mereka bermain penuh kepercayaan diri, serangan terorganisir... Dan yang menakjubkan, serangan ini tidak selalu berasal dari kaki Zhou Yi. Bahkan Zhou Yi hampir tidak terlibat dalam serangan ini, tapi kualitas serangan Dortmund meningkat signifikan. Jadi menurutku, pentingnya Zhou Yi bagi Dortmund tidak hanya pada aspek taktik, tapi lebih sering mungkin pada dukungan mental. Selama dia di lapangan, rekan setimnya di Dortmund akan merasa tenang, bisa bermain normal dengan mudah. Tapi jika dia absen, semua jadi tidak yakin. Bahkan jika sudah unggul sekalipun, mungkin mereka tidak punya keyakinan bisa mempertahankan..."
Analisis Marcel Leif mendapat pengakuan dari banyak orang. Suporter Borussia Dortmund di depan televisi berpikir demikian, di dunia maya juga ada suporter yang menyatakan dukungan terhadap kesimpulan Marcel Leif.
Zhou Yi bukan kapten, di ruang ganti mungkin juga bukan sosok senior yang perkataannya dianggap mutlak. Tapi meski tidak berkata apa-apa, posisinya dalam tim sangat penting.
Posisi penting ini bukan diperoleh dari omongan bertele-tele, melainkan hasil dari terus menyelamatkan tim dan membantu rekan setim di pertandingan demi pertandingan.
Karena itu meski kapten tim adalah Sebastian Kehl dan kapten lapangan Weidenfeller, semua tahu bahwa pilar spiritual dan menara kekuatan tim ini adalah pemain China berpostur biasa-biasa saja ini.
……
Meski serangan Borussia Dortmund beberapa waktu ini sangat gencar dan mengancam, ini tetaplah Derbi Ruhr. Apalagi ini Derbi Ruhr di kandang Schalke 04, mana mungkin Schalke 04 membiarkan Dortmund terus menekan mereka?
Schalke 04 juga melakukan serangan balik.
Menit ke-29, Schalke 04 merebut kesempatan di garis lapangan.
Saat itu Großkreutz melakukan kesalahan dalam penguasaan bola di garis lapangan, memberi peluang pada Yang Muge.
Yang Muge berbalik dan menendang bola yang hampir keluar kembali ke lapangan, tepat jatuh di dekat penyerang Szalai. Szalai tidak mengontrol bola, tapi langsung menyodoknya ke area sayap depan.
"Dalam pertandingan ini, Fuchs sebagai gelandang sayap berhasil mendahului Mats Hummels, mengangkat kakinya dan melewati bola melewati kepala Hummels!"
"Bersamaan dengan itu, dia cepat mengubah arah ke dalam, mengitari belakang Hummels, dan menerobos area penalti!"
"Fuchs! Operan cantik!" teriak Marcel Leif penuh semangat.
Sorakan bergemuruh di Veltins-Arena, suporter Schalke 04 yang sebelumnya diam mulai bersemangat.
Di tengah sorakan itu, Subotic mundur bertahan hingga area penalti dan menyapu bola di kaki Fuchs...
Dia ingin merebut bola dari kaki Fuchs. Tapi Fuchs lebih cepat, memantulkan bola ke area tengah dengan punggung kaki kanan luar!
Sebenarnya Fuchs sendiri tidak yakin operannya akan sampai ke rekan setim, tapi dia tahu jika tidak segera mengoper, bolanya bisa direbut.
Setelah mengoper, dia langsung tersungkur akibat tackle keras Subotic!
Bola melambung ke luar area penalti, tak ada pemain Schalke 04 yang menguasainya.
Tapi itu sudah tidak penting lagi...
Peluit wasit utama berbunyi!
"Penalti!? Penalti! Ya, itu penalti!" Marcel Leif memastikan lalu bersorak - inilah Derbi Ruhr sejati!
Tanpa pelanggaran dan penalti, pantaskah disebut Derbi Ruhr?!
Meski para pemain Borussia Dortmund berlari menemui wasit utama Kyhill untuk protes, rekaman ulang slow motion menunjukkan dengan jelas bahwa Subotic memang menyentuh Fuchs setelah Fuchs menendang bola keluar. Terlepas dari niat subjektif Subotic apakah sengaja menargetkan pemain atau tidak, fakta bahwa dia menyentuh Fuchs tidak dapat disangkal.
Jadi keputusan wasit utama memberikan penalti sama sekali tidak masalah.
Para pemain Dortmund pun segera menghentikan upaya mengepung wasit utama.
Pemain Schalke 04 justru berpelukan merayakan bersama Fuchs.
Dalam kondisi tertinggal satu gol, mendapatkan hadiah penalti yang akan menyamakan kedudukan, wajar jika para pemain Schalke 04 bersuka cita dan kepercayaan diri mereka mulai bangkit.
……
Memang tidak banyak yang bisa dikomentari tentang keputusan penalti ini, bahkan Zhou Jianliang pun tidak mengeluhkan putusan wasit. Dia hanya menatap layar televisi dengan tegang.
Yang maju mengeksekusi penalti ini adalah Kevin-Prince Boateng yang dibeli seharga 13 juta euro dari AC Milan pada tahun ini.
Weidenfeller berdiri di depan gawang, menurunkan pusat gravitasi dengan kedua tangan sedikit terulur ke depan.
Selama beberapa musim terakhir, Weidenfeller selalu menunjukkan performa luar biasa dan stabil. Musim lalu, selain kontribusi gol dari Zhou Yi dan Mark, peran vital Weidenfeller di depan gawang juga menjadi faktor tak tergantikan dalam keberhasilan Dortmund meraih gelar Champions Eropa.
Marcel Leif menurunkan suaranya: "Ini adalah penalti kedelapan yang dihadapi Weidenfeller di Bundesliga. Dari tujuh penalti sebelumnya, dia berhasil menepis tiga kali. Kali ini..."
Sebelum kata-katanya selesai, wasit utama Kirchill membunyikan peluit! Boateng mengambil ancang-ancang lalu menembak!
Tendangan ini sangat keras, tetapi bolanya berada di ketinggian favorit kiper - semi-voli, dan sudutnya juga tidak terlalu sulit!
Weidenfeller hampir bersamaan dengan tendangan Boateng langsung terjun ke sisi kanannya, lalu dengan mudah menepis tendangan penalti Boateng menggunakan tangan!
"Weidenfeller--! Dia menepisnya! Dari delapan penalti, ini penalti keempat yang berhasil dihalau! Tingkat keberhasilan 50 persen! Luar biasa!"
