Ketika hubungan Zhou Yi dan Kottane terbongkar, hal ini memang menarik banyak perhatian dan menjadi berita besar di dunia sepakbola, terutama di Jerman dan China yang memicu diskusi hangat.
Banyak penggemar wanita hancur hati, sementara penggemar pria lebih tertarik pada fisioterapis cantik Kottane tersebut.
Namun demam seperti ini tidak bertahan lama, seperti yang dipikirkan Zhou Yi, ini bukan arus utama sepakbola, hanya gosip sampingan yang jadi bahan obrolan santai. Setelah beberapa hari, tidak ada lagi yang memperhatikan. Kecuali dia terus-menerus membuat skandal dengan Kottane... Tapi apakah itu masih normal?
Setelah secara terbuka mengumumkan hubungannya dengan Kottane, Zhou Yi langsung melupakan urusan ini.
Pertandingan liga ke-11 melawan Stuttgart di kandang sendiri sudah di depan mata.
Hingga 10 pertandingan liga, rekor Borussia Dortmund adalah 8 menang, 1 seri, 1 kalah dengan 25 poin, menempati peringkat kedua di klasemen liga.
Yang bercokol di puncak adalah rival lama Dortmund, Bayern München.
Tim yang dilatih Guardiola hingga saat ini belum terkalahkan. Di 10 pertandingan musim baru, mereka meraih 8 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Jika musim lalu tidak kalah dari Dortmund, mungkin mereka sudah menciptakan rekor tak terkalahkan beruntun baru.
Tentu saja, jika musim lalu tidak kalah dari Dortmund, merekalah yang akan jadi juara liga...
Musim ini dengan Guardiola, Bayern München hanya punya satu target sederhana: merebut kembali tahta raja Bundesliga dari tangan Dortmund.
Pengalaman melatih Barcelona telah mengangkat Guardiola menjadi pelatih kelas dunia. Perseteruan bertahun-tahun antara dirinya dan Mourinho juga menjadi topik hangat yang digemari publik.
Selama empat musim melatih Barcelona, Guardiola berhasil mengembalikan rival bebuyutan Real Madrid ke posisi bawah dan menjadikan tim ini penguasa sepakbola Spanyol maupun Eropa. Dalam empat tahun, total 247 pertandingan dimainkan dengan 179 kemenangan, 47 seri, dan 21 kekalahan, mencapai tingkat kemenangan mencengangkan 72.47%. Di bawah kepemimpinannya, klub meraih 14 trofi termasuk tiga gelar La Liga, dua Champions Eropa, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Klub.
Guardiola juga memimpin Barcelona meraih treble winner pertama dalam sejarah La Liga, treble winner pertama abad ke-21, serta enam gelar pertama dalam sejarah sepakbola dunia.
Barcelona era Guardiola dijuluki "Dream Team", sering dibandingkan dengan "Dream Team" Cruyff era 1990-an dan "Dream Team II" Rijkaard. Namun banyak yang menilai prestasinya melampaui dua pendahulunya. Di tangan Guardiola, Barcelona tidak hanya mempersembahkan permainan indah nan memukau, tetapi juga mengumpulkan segudang penghargaan.
Dalam sekejap, Guardiola menjadi bintang baru di antara pelatih muda Eropa, menyebabkan sorotan media bahkan melampaui popularitas "Si Gila" Mourinho sebelumnya.
Di Barcelona, Guardiola telah membuktikan kemampuannya sebagai pelatih.
Saat melatih Bayern München, ia dianggap sebagai kunci kebangkitan kembali klub tersebut. Setelah tertinggal selama tiga musim dari Borussia Dortmund, Bayern München akhirnya mendapatkan sosok yang mampu memimpin tim bersaing dengan Klopp.
Setelah kedatangan Guardiola, performa Bayern München memang sangat mengesankan. Catatan 10 pertandingan liga tanpa kekalahan menjadi bukti terbaik.
Bagi Borussia Dortmund dan Klopp, Guardiola jelas merupakan lawan terkuat.
Hal ini terlihat dari performa kedua tim di klasemen liga saat ini. Meski baru 10 pertandingan berjalan, persaingan mereka sangat ketat.
Borussia Dortmund berada di posisi kedua dengan 25 poin, sementara Bayern München memuncaki klasemen dengan 26 poin - selisih tipis satu poin.
Setiap pertandingan tidak boleh gagal.
Pertandingan ke-11 liga antara Borussia Dortmund vs Stuttgart menjadi pembuka babak ini.
Meski baru menyelesaikan Derbi Ruhr yang intens, dan meski tiga hari lagi ada pertandingan grup Liga Champions melawan Arsenal, Klopp tidak melakukan rotasi pemain.
Mereka hanya tertinggal satu poin dari Bayern München. Dalam persaingan seketat ini, tidak ada jalur kompetisi yang bisa dikorbankan.
Pertandingan ini baru berlangsung tiga belas menit, namun Stuttgart yang bermain di kandang lawan justru lebih dulu unggul. Bek tengah Tunisia Karim Haggui memanfaatkan keunggulan tinggi badannya dalam tendangan pojok, menyundul bola ke gawang. Menghadapi sundulan dari jarak sangat dekat ini, Weidenfeller sama sekali tak sempat bereaksi. Meski dia melakukan gerakan penyelamatan, itu sudah terjadi setelah bola terbang masuk ke gawang...
"Karim Haggui!!! Dia membuka keunggulan untuk Stuttgart!!"
Para pemain Stuttgart merayakan gol dengan penuh semangat di Westfalenstadion, membuat riuh suporter Borussia Dortmund sejenak terhenti.
Namun tak lama kemudian, siulan keras menggema di atas lapangan dari suporter Borussia Dortmund.
Tampaknya para pemain Stuttgart belum menyadari, gol mereka telah memprovokasi Borussia Dortmund.
Tepat enam menit setelah mereka unggul, Borussia Dortmund juga mendapatkan tendangan pojok. Dalam situasi ini, Sahin mengirim bola ke depan gawang, bek tengah Mats Hummels menyundul bola masuk ke gawang Stuttgart, menyamakan skor!
"Hanya enam menit berlalu, Borussia Dortmund sudah menyamakan skor! Gol sundulan dari tendangan pojok yang sama!"
Sorakan gegap gempita kembali menggema di Westfalenstadion.
Tapi penyamaan skor ini bukan akhir, melainkan baru permulaan.
Tepat tiga menit setelah menyamakan skor, Zhou Yi mengirim umpan akurat ke depan, Marco Reus menyambar ke dalam dan melakukan tendangan chip ke sudut jauh di area penalti besar, bola kedua kali terbang masuk ke gawang Stuttgart!
“Reus! Borussia Dortmund unggul 2:1! Hanya butuh tiga menit dari menyamakan skor hingga memimpin!”
Setelah unggul, serangan Borussia Dortmund semakin gencar seperti badai, membuat Stuttgart tertekan hingga tak bisa mengangkat kepala. Mereka hanya bisa bertahan dengan formasi mengerut untuk menghindari kebobolan lebih banyak.
Akhirnya, babak pertama berakhir dengan Borussia Dortmund unggul 2-1 atas Stuttgart dengan selisih satu gol.
Setelah jeda babak pertama selama 15 menit, kedua tim bertukar sisi lapangan untuk melanjutkan pertandingan.
Menit ke-54, Reus memberikan umpan silang dari sayap, Mark menyambutnya dengan usaha cetak gol di depan gawang melalui sundulan kepala, 3-1!
Dua menit kemudian, Borussia Dortmund kembali melancarkan serangan balik. Dalam serangan balik itu, Zhou Yi membagi bola ke ruang kosong di area rusuk, Mark yang berada di sana langsung melepaskan tendangan jauh. Bola menyusur rumput dan masuk ke gawang Stuttgart, 4-1!
“Mark!! Mencetak dua gol! Hanya dalam dua menit singkat, Borussia Dortmund mengubah skor dari 2-1 menjadi 4-1! Pertandingan ini sudah berakhir lebih awal!!”
Seperti yang dikatakan Marcel Leif, pertandingan ini memang sudah berakhir lebih awal. Meski masih tersisa lebih dari 30 menit, dengan keunggulan tiga gol dan status sebagai tuan rumah, mana mungkin Borussia Dortmund membiarkan Stuttgart membalikkan keadaan di kandang mereka sendiri?
Mempertimbangkan pertandingan selanjutnya melawan Arsenal, Klopp juga melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Pada menit ke-59, dia mengganti Reus dengan Aubameyang. Ini dimaksudkan agar Reus bisa beristirahat lebih banyak, mengingat pertandingan melawan Arsenal di pertengahan pekan nanti adalah pertarungan paling krusial.
Sepuluh menit kemudian, Schmelzer juga ditarik keluar dan digantikan oleh Durm.
Namun pergantian pemain berturut-turut tidak menghentikan momentum gol Borussia Dortmund, atau lebih tepatnya tidak bisa menghentikan Markus Wagner yang sedang dalam kondisi sangat prima hari ini.
Di menit ke-72, dia memanfaatkan kesalahan lawan dan mencetak gol lagi!
"Markus!! Hattrick! Hattrick! Ini adalah hattrick pertamanya di musim ini!! Setelah kepergian Robert Lewandowski, banyak yang meragukan kemampuan mencetak gol di lini depan Dortmund, tapi performansi Markus sekarang telah menghilangkan kekhawatiran itu! Seolah-olah kita kembali melihat bintang baru yang sedang bersinar sebelum cedera parah itu!"
Setelah mencetak gol, Markus yang bersemangat berlari ke bangku cadangan dan langsung menghujam ke dalam kerumunan orang.
Dua musim terakhir ini sungguh berat bagi Mark. Di puncak kariernya yang sedang menanjak, tiba-tiba mengalami cedera parah pada ligamen cruciatum lutut, hingga satu musim penuh tidak bisa bermain. Setelah pulih dan mulai menunjukkan performa bagus, cedera kembali menghampiri disertai masalah-masalah kecil yang membuat penampilannya tidak konsisten. Posisi utamanya di tim sudah direbut Robert Lewandowski. Dari bintang harapan klub dan pemain baru timnas, ia kehilangan segalanya dalam sekejap.
Tapi gol krusialnya di Final Liga Champions memberi Borussia Dortmund peluang untuk membalikkan keadaan melawan Bayern München. Setelah kepergian Lewandowski, Klopp memberikan kepercayaan penuh dengan menempatkannya kembali sebagai striker tengah utama. Performanya luar biasa, seolah menemukan kembali puncak performa seperti masa kejayaannya dulu.
Saat Robert Lewandowski meninggalkan klub, kekhawatiran banyak orang justru tertepis oleh penampilannya...
……
Tak lama setelah Mark mencetak gol, Klopp menggunakan kuota pengganti terakhir dengan memasukkan Mkhitaryan menggantikan Zhou Yi agar sang playmaker bisa beristirahat. Mengingat Zhou Yi baru pulih dari cedera berat, pertandingan melawan Schalke 04 di Derbi Ruhr sebelumnya adalah laga pertamanya pasca pemulihan.
Tetap perlu berhati-hati.
Borussia Dortmund tetap melanjutkan gempuran meski Zhou Yi sudah diganti.
Menit ke-81, Mark yang telah menyelesaikan hattrick memberikan assist, membantu Aubameyang yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol, Borussia Dortmund menghancurkan Stuttgart 6-1.
Setelah pertandingan ini, Borussia Dortmund sementara melampaui Bayern München yang belum bertanding melawan Hoffenheim dengan keunggulan bermain satu pertandingan lebih banyak, menjadi puncak liga.
Pertandingan Bayern München akan berlangsung pada sore hari berikutnya, mereka bertandang ke Hoffenheim.
Namun Borussia Dortmund tidak sempat memperhatikan Bayern München, pandangan mereka telah tertuju pada pertandingan grup Liga Champions di pertengahan pekan yang kemungkinan besar menjadi pertarungan krusial terkait apakah juara bertahan bisa lolos dari fase grup...
