Gol Yan Min dalam sekejap mengubah Westfalenstadion menjadi lautan sukacita.
Saat ini tak ada yang lagi mempedulikan peluang yang dia lewatkan saat melawan Arsenal dulu.
Para suporter Borussia Dortmund bersukacita, sementara pendukung Arsenal sama sekali tak bisa bergembira.
Yan Min mencetak gol di menit ke-82 pertandingan, bahkan jika dihitung dengan injury time, waktu tersisa paling-paling sebelas dua belas menit.
Bukan mustahil bagi Arsenal untuk menyamakan skor di sisa waktu ini, tapi tingkat kesulitannya sangat tinggi.
Saat para pemain Borussia Dortmund merayakan gol, siaran TV terus memutar ulang momen gol Yan Min - mulai dari putaran badan menghindari Sagna hingga finish ke gawang, seluruh rangkaian gerakan mengalir sempurna.
Pemain Cadangan Yan Min memiliki stamina dan kecepatan, sekarang baru saja mencetak gol, kondisinya pasti tidak diragukan. Di sisa waktu pertandingan, jika Arsenal ingin menyamakan skor, mereka harus memperkuat serangan. Tapi begitu mereka meningkatkan serangan, akan muncul lebih banyak ruang kosong di belakang... Jika Dortmund melakukan serangan balik cepat dan Yan Min mendapatkan bola... Gawang Arsenal akan berada dalam Bahaya.
Faktanya memang demikian. Setelah pertandingan dimulai kembali, Dortmund tidak terus menekan dan mengepung gawang Arsenal, malah memilih strategi berlawanan - mereka menarik diri ke belakang dengan pertahanan mengerut!
Jika Arsenal menyerang dan ingin menyamakan skor, Dortmund akan membalas dengan bertahan dan melakukan serangan balik. Jika Arsenal tidak menyerang dan tidak berniat menyamakan skor, Dortmund juga dengan senang hati akan mempertahankan hasil kemenangan tipis 1-0.
Bagaimanapun, di kandang lawan mereka sebelumnya kalah 1:2 dari Arsenal. Setidaknya dalam catatan head-to-head melawan Arsenal, Dortmund tidak dirugikan.
Masalah kini beralih ke pelatih Arsenal, Wenger.
Wenger berdiri di pinggir lapangan dengan wajah penuh kekhawatiran, alisnya yang berkerut membuatnya semakin mirip karakter komedi Inggris yang legendaris "Mr. Bean".
Tapi saat ini, suporter Arsenal di Inggris sama sekali tidak bisa tertawa. Mereka sama seperti Wenger yang terus mengerutkan alis.
Langkah selanjutnya: menyerang atau bertahan?
Setelah berpikir matang, Wenger membuat keputusan: menyerang, tapi tidak dengan seluruh kekuatan. Sambil menyerang, tetap tidak melupakan pertahanan.
Ini adalah langkah yang relatif konservatif dan aman, tidak sepenuhnya menyerah pada harapan untuk menyamakan skor, tetapi juga tidak mengorbankan segalanya demi menyamakan skor.
Namun pilihan ini agak moderat, ketidakmampuan untuk berusaha sekuat tenaga dalam serangan akan sangat mengurangi kemungkinan penyamaan skor.
Wenger tentu tahu kelemahan dari pendekatan ini. Tapi saat ini dia tidak punya cara yang lebih baik selain ini.
Dia ingin menyamakan skor, tapi juga tidak ingin kalah lebih banyak lagi.
Namun dia sangat khawatir dengan Yan Min.
Melalui dua pertemuan ini, karakteristik Yan Min telah terungkap sepenuhnya. Menurut Wenger, keunggulan terbesar Yan Min bukanlah kecepatannya, bukan ledakan tenaganya, apalagi kemampuan dribelnya, melainkan kemampuan individu yang menonjol dalam bertahan sendiri.
Yan Min adalah tipe pemain yang tidak membutuhkan dukungan tim, bahkan dalam kepungan ketat pun bisa menciptakan masalah bagi lawan dengan kemampuan individunya.
Ini berarti dia adalah kandidat terbaik dalam melancarkan serangan balik.
Borussia Dortmund memang melakukan hal itu, atau dengan kata lain Zhou Yi juga berpikir demikian.
Jadi selama ada bola, dia akan banyak memberikan bola kepada Yan Min, lalu membiarkannya bertindak sendiri.
Yan Min akan memanfaatkan keunggulan stamina dan kemampuan teknisnya, terus-menerus membawa bola menyerang area penalti Arsenal. Meski tidak selalu berakhir dengan tembakan, ini bisa mengulur waktu sekaligus membuat bek-bek Arsenal tidak berani menekan penuh, sehingga tidak bisa memberikan dukungan lebih bagi pemain depan.
……
"Kita dapat harta karun..." gumam asisten pelatih Zeljko Buvac.
Klopp di samping tersenyum lebar.
Tentu saja dia tahu telah menemukan harta karun, kalau tidak, dulu dia tidak akan bersikeras membawa anak China ini dari China ke Jerman.
Meski Yan Min muda masih memiliki banyak kekurangan, semua itu bisa diperbaiki perlahan. Yang paling menarik perhatiannya adalah keunggulan mencolok pada diri Yan Min.
Pemuda ini memberi kesan seperti yang pernah dirasakannya dari Zhou Yi dulu – potensi tak terbatas...
……
Di bawah tekanan terus-menerus Yan Min, Arsenal bermain tak nyaman, seolah tenaga mereka terkunci.
Waktu pertandingan terus berjalan sesuai ritmenya.
Ketika ofisial keempat mengangkat papan injury time tiga menit, tersisa 180 detik bagi Arsenal.
Skor tetap 2:1, Borussia Dortmund unggul di kandang sendiri.
Cukupkah tiga menit bagi Arsenal untuk menyamakan skor?
Secara teori cukup, tapi melihat realita... banyak yang meragukan.
Di menit akhir, Arsenal main habis-habisan. Dengan sisa waktu sedikit, lebih baik berusaha maksimal – siapa tahu terjadi keajaiban?
Asal berhati-hati dengan pemain nomor 13 Dortmund saat menyerang.
Di penghujung pertandingan, Arsenal tiba-tiba meningkatkan intensitas serangan.
Tapi serangan mereka gagal menembus gawang Dortmund. Malah di menit 92, Dortmund memanfaatkan peluang untuk serangan balik.
Saat itu Zhou Yi menguasai bola di lini belakang, langsung memberikan umpan silang ke Yan Min yang sedang berkeliaran di sayap depan.
Begitu menerima bola, Yan Min langsung dihadang bek tengah Arsenal.
Kali ini Yan Min tidak mencoba menerobos sendirian, melainkan langsung menyapu bola dengan kaki kirinya ke area tengah setelah menerima umpan.
Di area tengah, Marco Reus sudah siap menyambut!
Dia benar-benar bebas dari penjagaan!
"Reus!" teriak Marcel Leif penuh semangat, "Akankah Borussia Dortmund menambah gol lagi?!"
Suporter Borussia Dortmund di tribun pun melompat berdiri, bersorak-sorai memberi dukungan untuk Reus.
Reus yang menerima bola kini berada di sekitar busur kotak penalti luar area penalti besar, berhadapan satu lawan satu dengan kiper Arsenal Wojciech Szczęsny.
Menghadapi Szczęsny yang keluar, Reus melepaskan tendangan chip shot dengan ujung kaki menyentuh bola secara halus!
Bola melambung melewati atas kepala Szczęsny, lalu jatuh ke gawang di belakangnya...
"3-1!!!! Reus! Dia mengamankan kemenangan Borussia Dortmund! Dalam agregat dua leg, Dortmund unggul jumlah gol atas Arsenal! Ini memberikan keuntungan untuk perbandingan selisih gol jika diperlukan!" pekik Marcel Leif.
Gol Reus benar-benar sebuah kejutan. Sebelumnya, banyak yang menganggap kemenangan 2-1 atas Arsenal sudah cukup bagus, hasil ini jelas bisa membuat orang senang.
Meskipun kedua tim memiliki catatan head-to-head yang sama, jumlah gol tandang, agregat, total gol, dan selisih gol yang identik. Tapi pendukung Borussia Dortmund sudah sangat puas.
Tak disangka, gol Reus kini membawa kejutan baru bagi mereka — dengan kemenangan 3-1 atas Arsenal, kedua tim sama-sama memiliki satu kemenangan dan satu kekalahan dalam head-to-head, jumlah gol tandang sama-sama satu, tapi selisih gol Dortmund menjadi +1 sedangkan Arsenal -1. Jika sampai akhir diperlukan perbandingan detail seperti ini, Dortmund akan melampaui Arsenal berkat keunggulan selisih gol ini!
Mungkin satu gol seperti inilah yang akan menentukan siapa yang lolos ke babak penyisihan!
……
Setelah mencetak gol, Reus juga tampak gembira. Dia berlari ke Yan Min yang memberinya assist, lalu memeluknya erat.
Pemain Borussia Dortmund lainnya juga berduyun-duyun datang merayakan.
"Penampilan Yan Min sebagai pemain pengganti benar-benar sempurna!" He Ping lebih fokus pada Yan Min ketimbang Reus atau skor. "Satu gol, satu assist — sorotan bahkan mengalahkan Zhou Yi yang juga memiliki satu gol dan assist. Yang lebih membahagiakan, setelah pertandingan ini Yan Min akan mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain di Dortmund. Kita akan lebih sering menyaksikan akting memukaunya!"
Sebuah tim Bundesliga yang memiliki dua pemain China yang sudah mapan, inilah yang paling membahagiakan He Ping.
Di saat yang sama, di dunia maya China, banyak suporter China juga bersorak atas performansi gemilang Yan Min.
Sebagai suporter China, tentu kami berharap sepak bola Tiongkok bisa semakin membaik.
Apa indikator kemajuan tersebut? Tentu semakin banyak pemain China yang tampil di panggung sepak bola top Eropa dengan performansi mentereng.
Para pemain berkualitas ini nantinya akan meningkatkan performa Timnas China.
"Lima Harimau Muda" sudah sangat dikenal publik. Tapi sebuah tim tidak bisa selamanya bergantung pada Zhou Yi dan empat rekannya, bukan?
Semua orang berharap melihat lebih banyak pemain berbakat bergabung.
Yan Min muncul di tengah ekspektasi ini. Sejak bergabung dengan Borussia Dortmund, setiap gerak-geriknya menjadi sorotan. Performanya melawan Arsenal baik selama maupun setelah pertandingan pun ramai diperbincangkan.
Kini, penampilan apik Yan Min membuat banyak suporter China lega.
Kurang dari setahun lagi, Piala Dunia Brasil akan digelar. Timnas China yang telah mengantongi hak lolos ke Piala Dunia Brasil akan berkompetisi untuk kedua kalinya. Kehadiran pemain berkualitas seperti Yan Min semakin memperkuat keyakinan suporter akan prospek tim di Piala Dunia tahun depan.
Terlebih Yan Min adalah penyerang ulung yang tidak dimiliki "Lima Harimau Muda" - kehadirannya bagai sayap yang melengkapi kekuatan inti tim.
